Penyelenggaraan Strategi Pengembangan UKM

29 2. Kegiatan program CSR yang membantu usaha kecil secara parsial. Saat ini makin banyak perusahaan yang menyadari pentingnya pendekatan CSR yang berorientasi pada peningkatan produktifitas dan mendorong kemandirian masyarakat. 3. Kegiatan program CSR yang berorientasi membangun daya saing masyarakat, program CSR akan memberi dampak ganda untuk perusahaan dan masyarakat karena dari awal dirancang untuk meningkatkan produktifitas guna meningkatkan daya beli saing sehingga meningkatkan akses pada pendidikan dan kesehatan jangka panjang untuk itu perlu diberikan penekanan pada keberlanjutan penguatan ekonomi secara mandiri.

2.9. Penyelenggaraan

Corporate Social Responsibility 1. Melalui keterlibatan langsung : Program CSR dilakukan secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri berbagai kegiatan sosial ataupun menyerahkan bantuan-bantuan secara langsung kepada masyarakat. 2. Melalui organisasi sosial : Terdapat sebuah organisasi sosial yang didirikan sendiri untuk mengelola berbagai kegiatan sosial yang dalam hal ini merupakan aplikasi dari kegiatan CSR. 30 3. Bermitra dengan pihak lain : CSR dilakukan dengan membangun kerja sama dengan pihak lain baik itu lembaga sosial organisasi pemerintah, instansi pemerintah, instansi pendidikan, dll. Kerja sama ini dibangun dalam mengelola seluruh kegiatan maupun dalam pengelolaan dana 4. Bergabung dalam konsorsium : Bergabung menjadi anggota ataupun mendukung sebuah lembaga sosial yang berbasis pada tujuan sosial.

2.10. Peran dan Pembinaan Usaha Kecil dan Menengah UKM

Tentang pengertian atau definisi UKM ini sangat bervariasi. Diantara lembaga pemerintah memberikan definisi atau batasan yang berbeda dimana sedikitnya mencakup dua aspek yaitu aspek modal dan aspek penyerapan tenaga kerja. Departemen perindustrian pada tahun 1983 membagi sektor industri menjadi tiga kelompok. Pertama, adalah kelompok industri dasar basic industry seperti metal dan kimia. Kedua, adalah aneka industri yang menyerap banyak tenaga kerja dan menggunakan teknologi yang sifatnya tradisional atau yg sederhana. Ketiga, adalah industri yang mempunyai investasi berupa aset tetap fided asset kurang dari Rp. 70 juta di luar nilai tanah uang dikuasainya. Inpers no.10 tahun 1999 mendefinisikan bahwa usaha menengah adalah unit kegiatan yang memiliki kekayaan lebih besar dari 31 Rp.200.000.000,00, sampai maksimal Rp. 10 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Syarif 2001 mengemukakan kriteria umum UKM dilihat dari ciri-cirinya pada dasarnya bisa dianggap sama, yaitu sebagai berikut : - Struktur organisasi yang sangat sederhana. - Tanpa staf yang berlebih. - Pembagian kerja yang kendur. - Memiliki hierarki managerial yang pendek. - Aktifitas sedikit yang formal, dan sedikit menggunakan proses perencanaan. - Kurang membedakan aset pribadi dan aset perusahaan. Mudrajad 1997, mengemukakan bahwa strategi pembinaan bagi usaha kecil yang telah diupayakan selama ini daat diklasifikasikan dalam indikator : - Pertama : aspek manajerial. - Kedua : aspek permodalan. - Ketiga : mengembangkan program kemitraan. - Keempat : pengembangan sentra industri kecil. - Kelima : pembinaan untuk bidang usaha. 32

2.10.1. Jenis -Jenis UKM

Menurut M. Kwartono Adi 2007:15 menyatakan sekarang ini banyak ragam jenis usaha UKM di Indonesia buku-buku yang mengulas jenis usaha UKM sudah banyak, tetapi secara garis besar dikelompokkan dalam 4 kelompok : 1. Usaha perdagangan Keagenan: agen koran majalah, sepatu, pakaian, dan lain-lain; pengecer: minyak, kebutuhan pokok, buah-buahan, dan lain-lain; sektor informal: pengumpul barang bekas, pedagang kaki lima, dan lain-lain. 2. Usaha pertanian Meliputi perkebunan: pembibitan dan kebun buah-buahan, sayur- sayuran dan lain-lain ; peternakan: ternak ayam, petelur, susu sapi dan Perikanan: daratlaut seperti tambak udang, kolam ikan, dan lain-lain. 3. Usaha Industri Industri makananminuman; pertambangan; pengrajin; konveksi; dan lain-lain 4. Usaha jasa Jasa Konsultan; Perbengkelan; restoran ; jasa konstruksi ; jasa transportasi, jasa telekomunikasi, jasa pendidikan, dan lain-lain. 33

2.10.2. Visi-Misi UKM

M. Kwartono Adi 2007:19, sebagai negara yang sedang berkembang dengan mayoritas penduduk berada di sektor pertanian perikanan. Maka ekonomi kerakyatan merupakan tulang punggung bangsa Indonesia. adanya krisis moneter yang berkepanjangan membuat bangsa Indonesia mengubah paradigma dalam arah kebijakan ekonominya yang tadinya berpihak pada konglomerat dalam pertumbuhan ekonomi negara sekarang berbalik arah berpihak pada UKM untuk menyelesaikan masalah pengangguran dan pengentasan kemiskinan melalui ekonomi kerakyatan yang terpadu. Dan adanya krisis ekonomi rupanya membuat bangsa Indonesia memiliki paradigma baru tentang pemberdayaan usah kecil. Realita menunjukkan sektor UKM tidak bisa dipandang sebelah mata lagi, sehingga pemerintah melalui kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat secara khusus melakukan rapat koordinasi yang salah satunya membicarakan Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Masyarakat. Dari kesepakatan tersebut dapat dilihat Visi – Misi dan UKM sebagai berikut : - Visi UKM adalah Menanggulangi kemiskinan - Misi UKM adalah Peningkatan pendapatan penduduk miskin dengan memperluas kesempatan kerja dan usaha. 34

2.11. Strategi Pengembangan UKM

M .Kwartono Adi 2007:20, berdasarkan SNPK tanggal 8 Juni 2005 tersebut di atas, maka strategi pengembangan UKM melibatkan dua pihak : Pertama : Menko Kesra selaku Ketua Komite penanggulangan kemiskinan 1. Mengkoordinasi penyusunan kebijakan pemberdayaan dan pengembangan UKM dalam rangka penanggulangan kemiskinan. 2. Mendorong pemerintah dalam penerbitan peraturan perundang- undangan untuk mendukung pemberdayaan dan pengembangan UKM dalam rangka penanggulangan kemiskinan. 3. Mendorong upaya penggalangan sumber-sumber pendanaan dari pemerintah, baik yang bersumber dari dalam negeri maupun luar negeri, untuk membiayai pemberdayaan dan pengembangan UKM. 4. Mendorong upaya pembentukan lembaga keuangan lainnya yang berfungsi sebagai penyedia sumber permodalan yang murah bagi usaha mikro. 5. Mendorong penyediaan dana penjamin dari Pemerintah untuk UKM terutama di pedesaan dan sektor pertanian. 6. Mengkoordinasi pelaksanaan program pendampingan dan pelatihan bagi usaha mikro dan usaha kecil. 7. Mengkoordinasikan tindak lanjut penanganan usaha mikro. 35 Kedua : Gubernur bank Indonesia. 1. Mendorong bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah untuk menyalurkan kredit UKM sesuai dengan rencana bisnis masing- masing bank, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian. 2. Menyesuaikan ketentuan perbankan guna mendorong penyaluran kredit UKM dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan perundang-undangan yang berlaku. 3. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah dalam menetapkan kebijakan mengenai pengembangan UKM atas dasar penelitian atau pengkajian. 4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pembinaan dan pendampingan BSPkonsultan keuangan Mitra Bank bagi UKM. 5. Memfasilitasi atau bekerja sama dengan lembaga lain, baik domestik maupun internasional, dalam rangka mendorong penyaluran kredit UKM. Dengan mengetahui Visi-misi dan strategi UKM menurut kebijakan pemerintah di atas, maka pelaksana di lapangan akan lebih mudah dalam mengatur dan merencanakan strategi pemberdayaan UKM yang bersinergi, mengingat sudah ada dukungan penuh dari pemegang regulasi, yaitu pemerintah dan BI sebagai salah satu pilar pemberdayaan UKM. Demikian juga dengan banyaknya masyarakat yang mengetahui Visi-misi dan strategi UKM tersebut diharapkan masyarakat dapat ikut memantau dan membantu proses pemberdayaan UKM di daerah masing-masing, respons 36 dari Pemda setempat maupun masyarakat menunjukkan adanya sinergitas yang positif. Momentum ini perlu kita jaga bersama dan kita jadikan pendorong yang kuat untuk maju dari ketertinggalan dengan negara lain.

2.12. Alasan Adanya Pemberdayaan UKM