Sejarah Perkembangan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

19 Pandangan yang lebih luas menurut Bowen yang dikutip oleh Steiner dan Meiner 1998:54 menyatakan bahwa ada kewajiban untuk membantu kebijakan itu, mengambil keputusan tertentu atau menjajaki jalur tindakan yang diinginkan dalam kaitannya dengan tujuan dan nilai masyarakat. Pandangan yang lebih luas lagi menurut Andrews yang dikutip oleh Stainer dan Meiner 1982:54, menyatakan bahwa dengan tanggung jawab sosial sebagai penekanan nalar dan obyektif bagi kesejahteraan masyarakat yang mengendalikan perilaku manusia dan perusahaan dari aktivitas yang pada akhirnya merusak, tidak jadi soal betapapun segeranya laba yang dihasilkan, dan hal itu menimbulkan kontribusi positif bagi kesejahteraan manusia, dimana berbagai hal dapat didefinisikan dari hal yang terakhir. Pada dasarnya, keseluruhan definisi itu menyatakan bahwa para usahawan seyogyanya mempertimbangkan sosial masyarakat dalam pengambilan keputusan. Pada tingkat operasional, tanggung jawab sosial dapat didefinisikan dalam kaitannya dengan program tindakan spesifik yang memungkinkan ditempuh perusahaan.

2.5.1. Sejarah Perkembangan

Corporate Social Responsibility Tanggung jawab sosial muncul dan berkembang sejalan dengan interpelasi antara perusahaan dan masyarakat, yang sangat ditentukan oleh dampak yang timbul dari perkembangan dan peradaban masyarakat. 20 Semakin tinggi tingkat peradaban masyarakat, khususnya akibat perkembangan ilmu sehingga meningkatkan kesadaran dan perhatian lingkungan memunculkan tuntutan tanggung jawab perusahaan. Hal itu karena, peningkatan pengetahuan masyarakat meningkatkan keterbukaan ekpektasi masa depan dan sustainibilitas pembangunan.Nor Hadi,2009:48 Belkaoui dan Karpik 1989 menyatakan pergeseran dampak negatif industrialisasi memicu illegitimasi masyarakat, karena peningkatan pengetahuannya. Dowling 1975 menyatakan legitimasi mengalami pergeseran bersamaan dengan perubahan dan perkembangan lingkungan dan masyarakat dimana perusahaan berada. Perubahan nilai, norma dan peradaban masyarakat menuntut tanggung jawab perusahaan secara meluas. Disitulah letak peran social responsibility, mengingat social responsibility merupakan bagian dari perluasan tanggung jawab perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan, social responsibility bersifat dinamis, sesuai dengan konteks yang melingkupinya. Batasan konsep social responsibility, mengalami perkembangan dalam sejarah keberadaannya. Mengingat social responsibility salah satunya muncul dari tuntutan stakeholders, sebagai akibat bagian dari hak yang dimiliki terganggu oleh eksistensi perusahaan. Sesuai dengan metaanilisis dan memperhitungkan karakter dekadenya, perkembangan social responsibili ty di breakdown menjadi tiga period, yaitu Solihin.2008: 21 1. Perkembangan awal yang masih diwarnai konsep tradisional yaitu antara 1950-1960. 2. Perkembangan pertengahan antara tahun 1970-1980 3. Perkembangan era tahun 1990-1n sampai sekarang. Perkembangan awal social responsibility tahun 1950-1960an Perkembangan awal social responsibility masih dipahami secara sederhana. Pada saat itu, social responsibility dipahami sebagai derma perusahaan terhadap masyarakat sekitarnya. Menurut cara pandang tradisional, tanggung jawab sosial perusahaan lebih didasarkan pada aktivitas yang bersifat karitatif. Gema tanggung jawab sosial dimulai sejak tahun 1960-an saat dimana secara global, masyarakat dunia baru pulih dari excess perang dunia 1 dan II, serta mulai menapaki jalan menuju kesejahteraan. Perkembangan Social responsibility era tahun 1970-1980 Pada tahun 1970-an mengingatkan kepada masyarakat dunia bahwa bumi yang kita pijak mempunyai keterbatasan daya dukung. Sementara, manusia bertambah secara eksponensial, sehingga eksploitasi alam mesti dilakukan secara hati-hati supaya pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Turut meramaikan perkembangan social responsibility di era ini adalah terbentuknya Community for Development CED tahun1970-an yang merupakan gabungan kelompok perusahaan di Amerika dan para peneliti. 22 Sejalan dengan bergulirnya waktu, kepedulian lingkungan dan kegiatan kedermaan terus berkembang dalam kemasan philanthropy maupun Community Development CD. Di era 1980-an makin banyak perusahaan yang menggeser konsep tanggung jawab sosial dari basis philanthropy ke arah yang lebih produktif lewat CD. Intinya, kegiatan derma yang sebelumnya kental dengan pola derma karitatif, bergeser ke arah pola pemberdayaan masyarakat, seperti: pengembangan kerja sama, memberikan keterampilan, pembukaan akses pasar, hubungan intiplasma, dan sejenisnya. Perkembangan Social Responsibility Era tahun 1990-an hingga sekarang Dasawarsa 1990-an adalah periode praktik social responsibility yang diwarnai dengan beragam pendekatan, seperti: pendekatan integral, pendekatan stakeholder maupun pendekatan civil society. Pendekatan ini telah mengena dalam banyak dimensi, dengan melibatkan berbagai elemen sehingga berjalan secara integral, sampai pada level grassroots. satu terobosan besar perkembangan gema tanggung jawab sosial perusahaan Corporate social responsibility. Konsep tersebut mengakui bahwa jika perusahaan ingin sustain maka perlu memperhatikan 3P, yaitu bukan Cuma profit yang diburu namun juga harus memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Konsep triple button line tersebut merupakan kelanjutan dari konsep sustainable development 23 yang secara eksplisit telah mengaitkan antara dimensi tujuan dan tanggung jawab, baik kepada shareholder maupun stakeholder. Konsep triple button line nampaknya cukup direspon oleh banyak kalangan karena mengandung strategi integral dengan memadukan antara sosial motif dan ekonomi motif.

2.5.2. Fase Perkembangan Tanggung Jawab Sosial