A.5 Wawancara Setelah Pembelajaran Data disajikan dalam bentuk transkrip wawancara Terlampir
pada lampiran .....
B. Analisis Data dan Pembahasan
B.1 Hasil Pretest Nilai rata- rata pretest kelas XF adalah 45,33
Skor tertinggi pada pretest dengan jumlah skor 9 diperoleh oleh siswa dengan kode 1, 12, 19, 25, 26 dan 28.
Skor terendah pada pretest dengan jumlah skor 3 diperoleh oleh siswa dengan kode 3.
Soal dengan kesulitan tertinggi ditandai dengan skor terendah yaitu 3 adalah soal nomor 13. Soal nomor 13 dengan indikator siswa
dapat menjelaskan rangkaian bola lampu yang menghasilkan cahaya paling terang dengan lampu yang identik. Pada soal
terdapat 3 buah lampu identik lampu C dirangkai seri terhadap lampu A dan lampu B yang terangkai paralel. Kemudian diantara
lampu A dan lampu B terdapat saklar, apabila saklarnya terbuka, maka yang terjadi adalah lampu A akan mati sedangkan lampu B
tetap menyala karena terangkai paralel, namun lampu C akan lebih redup dibandingkan lampu C. Kebanyakan siswa menjawab bahwa
lampu A akan mati sedangkan lampu C akan menyala lebih terang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dibandingkan lampu B karena lampu C lebih dekat dengan sumber tegangan sehingga arusnya lebih besar.
Soal dengan kesulitan terendah ditandai dengan skor tertinggi yaitu 26 adalah soal nomor 8. Soal nomor 8 dengan indikator siswa dapat
menjelaskan rangkaian yang termasuk rangkaian seri dan rangkaian paralel,
dimana terdapat
4 rangkaian
siswa diminta
mengelompokkan rangkaian yang termasuk rangkaian seri. Distribusi klasifikasi Penilaian Pretest Siswa
Tabel 15. Klasifikasi Penilaian Pemahaman Awal Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Pretest Kategori Penilaian
Sangat Baik
Baik Cukup
Kurang Sangat Kurang
1 1
60
2 2
26,67
3 3
40
4 4
40
5 5
46,67
6 6
46,67
7 7
40
8 8
33,33
9 9
46,67
10 10
20
11 11
53,33
12 12
60
13 13
53,33
14 14
46,67
Klasifikasi Butir Soal Tabel 16. Klasifikasi Penilaian Butir Soal Pretest
No Indikator
No.Soal Presentasi
Tingkat Ketercapaian Rendah Sedang Tinggi
Siswa dapat menjelaskan arus listrik dalam suatu rangkaian
tunggal 1
80
1 2
50
2 Siswa
dapat menjelaskan
rangkaian sebuah baterai dan 3
33
15 15
40
16 16
53,33
17 17
33,33
18 18
46,67
19 19
60
20 20
40
21 21
60
22 22
26,67
23 23
26,67
24 24
53,33
25 25
60
26 26
60
27 27
40
28 28
60
29 29
33,33
30 30
53,33
Jumlah
12 14
4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kawat dalam menyalakan bola lampu
3 Siswa
dapat menjelaskan
penerapan hukum ohm dalam suatu rangkaian
4 20
5
23,33
6 70
4 Siswa
dapat menjelaskan
hambatan pada kawat 7
63,7
5 Siswa dapat menjelaskan
rangkaian yang termasuk rangkaian seri dan rangkaian
paralel 8
86,7
9 66,7
6 Siswa
dapat menjelaskan
rangkaian seri dan paralel yang menghasilkan daya lebih
tinggi pada hambatan yang identik
10 30
7 Siswa dapat mengaplikasikan
rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari- hari
11 16,7
7 Siswa dapat menjelaskan
rangkaian bola lampu yang menghasilkan cahaya yang lebih
tinggi dengan hambatan pada lampu yang sama.
12 60
13
10
14 46,7
8 Siswa dapat menjelaskan daya
15 23,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada rangkaian di rumah tangga
Berdasarkan tabel diatas mengenai konsep listrik dinamis dapat dilihat bahwa siswa kelas XF memiliki pemahaman yang rata- rata berada pada tingkat
yang rendah dan sedang. Hasil pretest ini dapat diketahui bagaimana pemahaman siswa. Untuk indikator nomor 3 tentang hukum ohm, pada soal nomor 4 tentang
besaran apakah yang dapat mengubah besarnya kuat arus, pada rangkaian dengan 1 bola lampu dan tegangan yang dapat diubah- ubah. Sebagian siswa- siswa
menjawab yang dapat mengubah besarnya kuat arus adalah hambatan dan tegangan. Dalam kasus ini siswa mengetahui hukum ohm dimana besarnya kuat
arus dapat ditentukan dengan besarnya hambatan dan tegangan, namun siswa belum dapat membaca dengan cermat soal yang diberikan dimana terdapat 1 buah
lampu saja, lampu tersebut memiliki hambatan dalam yang tidak dapat diubah- ubah, sehingga besarnya kuat arus hanya ditentukan oleh besarnya tegangan saja.
Indikator yang sama, pada soal nomor lima, dimana terdapat gambar yang terdiri 2 titik yakni A dan B dengan arah arus dari titik A menuju titik B,
kemudian siswa diminta untuk memilih pernyataan yang benar. Siswa banyak yang memilih potensial dititik A dan B memiliki potensial yang sama besar.
Siswa belum bisa menjelaskan jalannya aliran arus. Pada soal terlihat arus mengalir dari titik A ke titik B, arus listrik mengalir dari titik yang berpotensial
tinggi ke titik yang berpotensial rendah, sehingga potensial dititik A lebih tinggi dibandingkan potensial dititik B.
Indikator ke enam tentang rangkaian seri dan paralel yang menghasilkan daya lebih tinggi pada hambatan yang identik dengan soal nomor 10, dimana
terdapat dua buah bola lampu identik yang dirangkai seri dengan sumber tegangan dan dua bola lampu identik yang terangkai paralel dan juga terangkai paralel
dengan sumber tegangan. Kemudian di cari rangkaian yang menghasilkan cahaya paling terang antara rangkaian paralel dan rangkaian seri tersebut, kebanyakan
siswa menjawab lampu yang dirangkai paralel akan menghasilkan cahaya lebih terang karena daya yang dihasilkan lebih kecil. Dapat dilihat pemahaman siswa
yang keliru, siswa tahu bahwa lampu yang disusun paralel akan menghasilkan cahaya yang lebih terang, namun siswa tidak tahu bagaimana menjelaskan.
Terang redupnya lampu tergantung pada Daya. Sedangkan daya itu sendiri berbanding lurus dengan kuadrat tegangan dan berbanding terbalik dengan
hambatan. Pada 2 bola lampu yang dirangkai seri memiliki hambatan yang lebih besar dibandingkan dua bola lampu yang dirangkai paralel. Kedua rangkaian
memiliki sumber tegangan yang sama besar, sehingga semakin besar hambatan maka daya yang dihasilkan akan semakin kecil sehingga daya pada rangkaian seri
lebih kecil sehingga ditandai dengan lampu yang menyala lebih redup dibandingkan dengan lampu yang dipasang paralel karena menghasilkan daya
yang besar karena hambatannya kecil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.2 Wawancara Pra Pembelajaran
Wawancara dilaksanakan setelah hasil pretest dianalisis. Wawancara diberikan kepada 3 siswa yang memiliki nilai tertinggi,
menengah dan rendah dari hasil analisis pretest. 3 siswa dipilih untuk mewakili keadaan pemahaman awal seluruh siswa sebelum diberi
pembelajaran. Wawancara dilakukan untuk mengetahui lebih pemahaman awal siswa mengenai materi listrik dinamis dan
mengkonfirmasi jawaban
hasil pretest
siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 17. Analisis Pretest dan Wawancara Pra Pembelajaran No.
Soal Hasil Pretest Kelas
Pertanyaan Wawancara
Pra Pembelajaran
Hasil Wawancara
Pra Pembelajaran
1 Soal nomor 1 mengenai arus
listrik, dimana tiga bola lampu yang dirangkai dalam suatu
rangkaian tunggal
dengan sumber
tegangan tertentu,
kemudian dianalisis bagaimana intensitas ketiga lampu. Pada
soal ini sudah banyak siswa yang memahami bahwa dengan
ketiga lampu yang identik, yang dirangkai dalam satu rangkaian
tunggal akan menghasilkan kuat arus yang sama besar, sehingga
masing- masing
lampu mendapatkan arus yang sama.
kamu tau nggak arus listrik itu apa ? menurut kamu arus listrik itu bisa
mengalir nggak ? misalnya saya mempunyai rangkaian
yang terdiri dari baterei dan tiga bola lampu yang identik, dihubungkan
dalam satu
rangkaian tunggal.
Menurut kamu apa yang terjadi dengan arus pada ketiga bola lampu ?
bagaimana intensitas tiga buah lampu tersebut ?
siswa masih
belum bisa
menjelaskan apa itu arus listrik. Ada siswa yang beranggapan bahwa
arus listrik adalah tegangan. Namun siswa tahu bahwa arus listrik
dapat mengalir. Siswa masih beranggapan bahwa
lampu yang dilebih dekat dengan sumber tegangan akan menghasilkan
cahaya yang lebih terang karena arusnya belum terbagi.
Pada soal nomor 1, jumlah siswa yang menjawab benar ada 23
siswa. 2
Soal nomor 2 mengenai, kuat arus dalam suatu rangkaian
tertutup. Pada soal ini sudah banyak siswa yang memahami
dimana dalam satu rangkaian tunggal kuat arusnya sama. Ini
terbukti setengah dari jumlah siswa
dikelas 15
orang menjawab benar.
misalnya saya mempunyai rangkaian yang terdiri dari baterei dan tiga bola
lampu yang identik, dihubungkan dalam
satu rangkaian
tunggal. Menurut kamu apa yang terjadi
dengan arus pada ketiga bola lampu ? Dua siswa menjawab bahwa lampu
yang lebih dekat dengan sumber tegangan memiliki arus yang lebih
besar, sedangkan salah satu siswa menjawab kuat arus dalam satu
rangkaian tunggal sama besar, karena hanya punya satu aliran arus
saja.
3 Pada soal nomor 3, mengenai
arus hanya bisa mengalir pada suatu rangkain yang tertutup.
Pada soal ini, siswa kurang memahami gambar dalam soal
dimana terdapat baterai yang kutub
positif dihubungkan
Ada tiga rangkaian dimana masing- masing rangkaian terdiri dari baterai
dan kawat tunggal. Menurut kamu rangkaian mana yang akan membuat
bola lampu menyala ? Siswa C menjawab rangkaian A
akan menyala, namun siswa C tidak mengetahui alasannya.
dengan bola lampu sedangkan kutub
negatifnya dibiarkan
terbuka, sehingga
rangkaian tidak akan menagalirkan arus
dan menyebabkan lampu mati tidak menyala. Ini dibuktikan
dari jumlah
siswa yang
menjawab benar
11 orang
kurang dari 50 dari jumlah siswa dalam kelas.
4 Pada soal nomor 4, mengenai
aplikasi hukum ohm. Pada soal ini
banyak siswa
terkecoh dengan
pilihan jawabannya.
Siswa paham tentang hukum ohm,
namun siswa
kurang paham
dalam mengaplikasi
hukum ohm
ke soal.
Ini dibuktikan dengan banyak siswa
Disini saya mempunyai sebuah rangkaian listrik yang terdiri dari satu
buah lampu dan sumber tegangan yang dapat diubah- ubah, yang
dirangkai dalam satu rangkaian tunggal dengan hanya satu lintasan
arus. Siswa A, siswa B dan siswa C
menjawab sama yakni, -
Hambatan dan tegangan dapat mengubah besarnya kuat arus.
yang menjawab C dibanding kan jawaban
B. Siswa
yang menjawab benar hanya 4 siswa.
Berdasarkan gambar, menurut kamu besaran
yang dapat
mengubah besarnya kuat arus pada rangkaian
tersebut adalah ? 5
Soal nomor 5 mengenai beda potensial pada 2 titik yang
berbeda. Pada soal ini siswa kurang
memahami tentang
potensial pada titik yang berbeda ini. Dibuktikan dengan hanya 7
siswa yang menjawab benar. berdasarkan gambar diatas menurut
kamu titik yang memiliki potensial yang tinggi adalah titik ?
Siswa A, siswa B, dan siswa C menjawab bahwa titik A
memiliki potensial
yang lebih tinggi dibandingkan
titik B karena titik A belum melewati
hambatan sedangkan titik B sudah
melewati hambatan sehingga lebih rendah.
A B
R
6 Soal
nomor 6
mengenai hubungan antara kuat arus,
tegangan dan hambatan hukum ohm . Pada soal ini siswa sudah
memahami tentang hubungan antara kuat arus, teganagn dan
hambatan. Ini ditandai dengan 20 siswa menjawab benar.
Kamu tau nggak hubungan arus I dengan tegangan ?
Kamu tau nggak hubungan arus dengan hambatan ?
Siswa A, siswa B dan siswa C menjawab bahwa kuat arus
berbanding lurus
dengan tegangan
dan berbanding
terbalik dengan hambatan.
7 Pada soal nomor 7 mengenai,
hambatan pada kawat. Pada soal ini
mengenai hubungan
panjanng kawat
terhadap hambatan. Banyak siswa sudah
memahami hubungan hambatan dan kawat. Ini terbukti dengan
20 siswa menjawab benar. Misalnya terdapat dua kawat, luas
penampangnya sama, bahannya juga sama, namun panjang kawatnya
berbeda. Kawat 1 panjangnya L, sedangkan kawat 2 panjangnya 3L,
bagaimana hambatan
kawat 2
dibandingkan dengan
hambatan kawat 1 ?
Siswa A dan siswa C menjawab bahwa hambatan kawat 2 lebih
besar dibandingkan
dengan hambatan
kawat 1
karena hambatan kawat 2 lebih panjang
sehingga hambatannya lebih besar
Siswa B menjawab tidak tahu. 8
Pada soal nomor 8 mengenai, rangkaian seri dan rangkaian
Kamu tau perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel?
Ketiga siswa menjawab mereka tau perbedaan rangkaian seri
paralel. Siswa sudah paham tentang perbedaan rangkaian seri
dan rangkaian
paralel. Ini
dibukttikan dengan 20 siswa dari 30 siswa menjawab benar.
Kalau misalnya ada 4 gambar rangkaian resistor, bisakah kamu
membedakan mana yang termasuk rankaian
seri dan
mana yang
termasuk rangkaian paralel ? dan rangkaian paralel dimana
rangkaian seri hanya terdiri dari satu lintasan rangkaian tunggal,
sedangkan rangkaian paralel rangkain bercabang lebih dari
satu lintasan arus. Siswa
A dengan
mantap menjawab benar mana yang
termasuk rangkaian seri dan rangkaian paralel. Siswa B dan
siswa C
masih bingung
menentukan. Siswa C sudah menjawab benar namun awalnya
masih ragu- ragu sedangkan siswa B masih bingung pada 1
rangkaian. 9
Pada soal nomor 9 mengenai hambatan
yang dirangkai
Kamu tau perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel?
Jawabannya sama dengan nomor 8 dikarenakan inikator soal yang
paralel. Siswa
diminta mengenali
hambatan yang
dirangkai secara paralel. Pada soal ini siswa sudah cukup
paham mengenai
rangkaian paralel
dimana dibuktikan
dengan 19 siswa menjawab benar.
Kalau misalnya ada 4 gambar rangkaian resistor, bisakah kamu
membedakan mana yang termasuk rankaian
seri dan
mana yang
termasuk rangkaian paralel ? ditanyakan sama
10 Pada soal nomor 10 mengenai
daya yang dihasilkan pada
rangkaian seri dan rangkaian paralel. Pada soal ini siswa
kurang paham ditandai dengan hanya 4 siswa yang menjawab
benar. Misalnya kamu mempunyai dua bola
lampu yang identik, dan dua baterai yang
identik, bagaimana
kamu menyusun lampu- lampu dan kedua
baterai tersebut agar menghasilkan daya total maksimum ynag mungkin
pada bola lampu ? dalam kasus ini hambatan bola lampu diabaikan
Siswa menjawab
lampu akan
disusun secara paralel sedangkan batereinya
disusun secara
seri karena
apabila lampu
disusun paralel
supaya tegangan
yang terbagi sama, namun siswa tidak
bisa menjelaskan mengapa baterei disusun seri dan ada juga siswa yang
menjawab kedua- duanya dirangkai secara seri.
11 Pada soal nomor 11 mengenai,
penerapan lampu
dalam kehidupan sehari- hari. Pada
soal ini siswa masih kurang paham
dimana dibuktikan
dengan 9 siswa menjawab benar dari 30 siswa.
Menurut kamu kabel- kabel dirumah dirangkai secara seri atau paralel ?
Ketiga siswa
menjawab kabel
dirumah dirangkai secara paralel karena kebutuhan rumah tangga
berbeda- beda sehingga apabila mati satu, maka lampu yang lain masih
dapat digunakan.
12 Pada soal nomor 12 mengenai,
daya pada rangkaian campuran seri dan paralel. Pada soal siswa
masih kurang
memahami, dibuktikan dengan hanya 6
orang yang menjawab benar Terdapat sebuah rangkaian, apa yang
terjadi ketika saklarnya ditutup? Ketiga siswa mengatakan lampu
apabila saklar ditutup maka ketiga lampu akan menyala dimana lampu
yang paling dekat dengan sumber teganganlah yang akan menyala
lebih terang dibandingkan lampu lainnya
karena arusnya
belum terbagi- bagi.
13 Pada soal nomor 13 mengenai,
daya pada rangkaian campuran seri dan paralel, pada soal ini
Dengan gambar yang sama dengan nomor 12 apa yang terjadi ketika
saklarnya terbuka ? Siswa A dan siswa B menjawab
bahwa lampu 2 akan mati karena saklarnya dibuka sehingga tidak ada
juga siswa
masih kurang
memahami ini
dibuktikan dengan hanya 4 dari 30 siswa
yang menjawab benar. arus yang masuk menuju lampu 2
Siswa C menjawab lampu 2 tetap menyala hanya lebih redup, dalam
hal ini yang paling terang adalah lampu 1 karena paling dekat dengan
sumber tegangan sehingga arusnya belum terbagi- bagi.
14 Pada soal nomor 14 mengenai,
daya pada rangkaian campuran seri dan paralel. Soal ini juga
masih kurang terbukti dengan hanya
Soal ini memiliki indikator yang sama dengan soal nomor 12 dan 13 sehingga
pertanyaan wawancarany sama
15 Pada soal ini mengenai daya
pada rangkaian rumah tangga. Pada soal ini cukup banyak
siswa yang belum memahami konsep daya pada rumah tangga.
Ini dibuktikan
21 siswa
Misalnya 3 buah lampu dengan spesifikasi tegangan 120 volt, dan
spesifikasi daya masing- masing lampu berturut- turut 60 W, 75 W,
dan 100 W yang disusun seri. Menurut kamu bagaimana intensitas
Ketiga siswa menjawab lampu dengan daya 100 watt memiliki
intensitas yang paling tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjawab salah, hanya 8 siswa yang menjawab benar.
ketiga lampu ? Kalau misalnya ketiga lampu disusun
paralel, menururt kamu bagaimana intensitas ketiga lampu ?
B.3 Pemahaman Awal Pemahaman awal siswa dapat diperoleh dari Hasil pretest dan
wawancara awal tentang Listrik dinamis. Berdasarkan hasil pretest dan wawancara awal siswa diperoleh pemahaman awal :
1. Siswa sudah paham bahwa dalam suatu rangkaian tunggal, kuat arus
yang dialiri sama. 2.
Siswa belum paham ketika diaplikasikan kepada rangkaian lampu, siswa masih beranggapan lampu yang lebih dekat dengan sumber
tegangan, akan memiliki kuat arus yang lebih besar 3.
Siswa sudah paham tentang hukum ohm 4.
Siswa belum paham dalam mengaplikasikan hukum ohm dalam soal 5.
Siswa paham tentang rangkaian seri dan rangkaian paralel 6.
Siswa belum paham tentang daya yang dihasilkan pada rangkaian seri dan rangkaian paralel
7. Siswa sudah paham tentang daya dalam rumah tangga.
B. 4 Zone of Proximal Development dan Pembelajarannya Zone of Proximal Development ZPD siswa merupakan
pengetahuan yang penting untuk diketahui oleh guru, dimana ZPD siswa menjadi acuan guru dalam merancang suatu pembelajaran yang
baik. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat melibatkan siswa dalam belajar. Keterlibatan siswa ditentukan oleh
tingkat kesulitan tugas yang diberikan oleh guru. Apabila tugas yang diberikan masih dapat dijangkau oleh siswa, maka siswa akan merasa
bosan untuk mengerjakan, sedangkan apabila tugas berada diatas jangkauan pengetahuan siswa, maka siswa akan malas mengerjakan.
Hal inilah yang menjadi dasar pentingnya ZPD siswa diketahui oleh guru. Dengan demikian guru dapat merancang pembelajaran yang
sesuai dan tepat. Pada penelitian ini ZPD siswa diperoleh dari pretest, selain
pretest untuk memperkuat peneliti dalam menyimpulkan ZPD siswa juga digunakan wawancara kepada tiga sampel terpilih. Wawancara
dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil pretest siswa, apakah siswa sudah benar atau hanya sekedar menduga- duga jawaban pada pretest.
Wawancara berisi pertanyaan- pertanyaan yang dapat menggali pengetahuan awal yang dimiliki siswa.
Zone of Proximal Development siswa dapat dilihat pada pemahaman awal siswa yang memerlukan bantuan guru dalam
mengembangkan pemahaman tentang materi Listrik Dinamis. Berikut identifikasi Zone of Proximal Development siswa serta
bantuan yang digunakan dalam mengembangkan pemahaman siswa : a.
Indikator siswa dapat menjelaskan penerapan hukum ohm dalam suatu rangkaian, siswa sudah paham tentang persamaan hukum
ohm dimana tegangan merupakan hasil kali antara kuat arus listrik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan hambatan, namun siswa belum paham ketika diaplikasikan kedalam suatu rangkaian yang terdiri dari satu bola lampu yang
dihubungkan dengan sumber tegangan yang dapat diubah- ubah. Siswa masih beranggapan bahwa hambatan dalam pada lampu
dapat diubah- ubah, sehingga besaran yang dapat mengubah besarnya kuat arus adalah hambatan dalam lampu dan tegangan.
Dari analisis data diketahui bahwa siswa membutuhkan bantuan untuk mengembangkan pemahaman yang belum diketahui,
sehingga siswa diminta untuk mendengarkan ceramah, dimana peneliti menjelaskan bahwa setiap lampu memiliki hambatan
dalamnya masing-
masing. Kemudian
siswa melakukan
eksperimen berdasarkan LKS yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Pada LKS siswa merancang sebuah bola lampu dengan
caturdaya. Kemudian siswa mengukur kuat arus menggunakan ampermeter. Siswa mengubah besarnya tegangan dari 3 v sampai
6 v. Kemudian mencatat besarnya kuat arus yang terbaca pada ampermeter. Dapat dilihat besarnya kuat arus berubah- ubah
tergantung tegangannya. Semakin besar tegangan semakin besar pula kuat arusnya. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa besaran
yang dapat mengubah besarnya kuat arus adalah sumber tegangannya saja, sedangkan hambatan dalam pada lampu tidak
dapat diubah- ubah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Setelah siswa diberikan metode ceramah dan eksperimen, siswa menjadi paham bahwa setiap lampu memiliki hambatan dalamnya
masing- masing, dan ketika lampu dirangkai dengan sumber tegangan yang dapat diubah- ubah, maka besaran yang dapat
mengubah besarnya kuat arus pada rangkaian tersebut hanya tegangan saja.
b. Indikator siswa dapat menjelaskan rangkaian seri dan paralel
yang menghasilkan daya lebih tinggi pada hambatan yang identik, diketahui pemahaman yang sudah diketahui siswa adalah siswa
sudah bisa membedakan rangkaian yang termasuk rangkaian seri dan rangkaian paralel. Siswa juga sudah bisa menjelaskan tentang
rangkaian seri dan rangkaian paralel, namun siswa belum paham dalam menjelaskan pengaruh hambatan dan kuat arus pada suatu
rangkaian agar menghasilkan daya maksimum pada suatu rangkaian, sehingga siswa masih belum bisa membedakan mana
rangkaian yang akan menghasilkan intensitas pada bola lampu yang paling tinggi. Dalam hal ini lampu yang digunakan adalah
lampu yang identik. Dengan demikian peneliti dapat memberikan bantuan berupa eksperimen. Siswa melakukan eksperimen. Siswa
diminta merangkai suatu rangkaian yang terdiri dari dua bola lampu dan sumber tegangan. Yang pertama siswa diminta
merangkai dua bola lampu yang identik dan sumber tegangan catu daya secara seri. Kemudian siswa mencatat kuat arus yang
masuk pada tiap- tiap hambatan, dengan menggunakan sumber tegangan 3 volt. Yang kedua siswa merangkai dua bola lampu
yang identik dengan sumber tegangan 3 v secara paralel, siswa diminta mengamati intensitas cahaya pada masing- masing lampu.
Siswa mengukur kuat arus yang masuk menggunakan ampermeter, dan mencatat kuat arus yang masuk pada masing- masing bola
lampu. Setelah siswa melakukan eksperimen, siswa bersama peneliti membahas bersama di depan kelas, dimana siswa diminta
menulis hasil eksperimen di papan tulis kemudian peneliti menjelaskan bahwa hambatan pengganti rangkaian seri lebih besar
dibandingkan rangkaian paralel. Pada eksperimen rangkaian seri dan rangkaian paralel menggunakan tegangan yang sama yaitu 3
volt. Karena intensitas lampu tergantung pada daya, dimana semakin besar daya pada suatu rangkaian maka semakin tinggi
pula intensitas lampu pada rangkaian tersebut. Daya berbanding lurus dengan kuadrat tegangan dan berbanding terbalik dengan
hambatan, pada rangkaian seri hambatan lebih besar dibandingkan pada rangkain paralel, sehingga daya yang dihasilkan lebih besar
pada rangkaian paralel. Dengan demikian lampu yang dirangkai paralel akan menghasilkan intensitas yang lebih tinggi
dibandingkan lampu yang dirangkai secara seri. c.
Indikator siswa dapat menjelaskan rangkaian bola lampu yang
menghasilkan cahaya yang lebih tinggi dengan hambatan pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
lampu yang sama. Pada indikator ini siswa belum paham, siswa masih beranggapan bahwa rangkaian dua bola lampu identik dan
sumber tegangan yang dirangkai seri akan menghasilkan cahaya yang lebih terang dibandingkan rangkaian dua bola lampu identik
dan sumber tegangan yang dirangkai pararalel, pada indikator ini diberikan bantuan menggunakan ceramah, dimana siswa
dijelaskan dengan memberikan latihan soal tentang daya. Pada soal diberi rangkaian campuran yakni terdiri dari rangkaian seri
dan rangkaian paralel, pada soal tersebut siswa diminta untuk mencari daya pada masing- masing lampu. Intensitas sebuah
lampu tergantung kepada daya, apabila dayanya besar maka intensitas lampu juga tinggi, sehingga siswa dapat menentukan
lampu yang memiliki intensitas lebih besar yang mana.
B.5 Hasil Posttest Nilai rata- rata Posttest kelas XF adalah 59,27
Skor tertinggi pada posttest dengan jumlah skor 12 di peroleh oleh siswa dengan kode 2 dan 21
Skor terendah pada posttest dengan jumlah skor 5 diperoleh oleh siswa dengan kode 22.
Soal dengan kesulitan tertinggi ditandai dengan skor terendah yaitu 3 adalah soal nomor 4 dan skor 4 untuk soal nomor 13. Soal nomor
4 dimana siswa diminta menganalisis sebuah rangkaian tertutup PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang terdiri dari sumber tegangan yang dapat diubah- ubah dan sebuah bola lampu, dalam rangkaian tersebut siswa diminta untuk
melihat besaran mana yang dapat mengubah besarnya kuat arus, pada soal ini siswa mengaplikasikan hukum ohm dengan baik
dimana kuat arus dipengaruhi oleh hambatan dan tegangan, namun pada soal hanya terdapat satu lampu, dimana hambatan dalam pada
lampu tidak dapat diubah sehingga yang dapat mengubah besarnya kuat arus hanya sumber tegangan. Untuk soal nomor 13 dimana
terdapat 3 buah lampu identik, lampu C dirangkai seri terhadap lampu A dan lampu B yang terangkai paralel. Kemudian diantara
lampu A dan lampu B terdapat saklar, apabila saklarnya terbuka, maka yang terjadi adalah lampu A akan mati sedangkan lampu B
tetap menyala karena terangkai paralel, namun lampu C akan lebih redup dibandingkan lampu B. Kebanyakan siswa menjawab bahwa
lampu A akan mati sedangkan lampu C akan menyala lebih terang dibandingkan lampu B karena lampu C lebih dekat dengan sumber
tegangan sehingga arusnya lebih besar. Soal dengan kesulitan terendah ditandai dengan skor tertinggi yaitu
30 adalah soal nomor 8. Soal nomor 8 tentang mengidentifikasi mana rangkaian yang termasuk rangkaian seri dan rangkaian
paralel, dimana
terdapat 4
rangkaian siswa
diminta mengelompokkan rangkaian yang termasuk rangkaian seri.
Klasifikasi siswa Tabel 18. Klasifikasi Pemahaman Akhir Siswa
No Kode
Siswa Nilai
Posttest Kategori Penilaian
Sangat Baik
Baik Cukup
Kurang Sangat Kurang
1 1
60
2 2
80
3 3
66,67
4 4
53,33
5 5
60
6 6
53,33
7 7
40
8 8
53,33
9 9
66
10 10
60
11 11
66,67
12 12
60
13 13
73,33
14 14
40
15 15
66,67
16 16
53,33
17 17
46,67
18 18
53,33
19 19
66,67
20 20
73,33
21 21
80
22 22
33,33
23 23
66,67
Klasifikasi Butir Soal Tabel 19. Klasifikasi Penilaian Butir Soal Posttest
No Indikator
No.Soal Prese
ntasi Tingkat Ketercapaian
Rend ah
Sedang Tinggi
Siswa dapat menjelaskan arus listrik dalam suatu rangkaian tunggal
1 80
1
2 73
2
Siswa dapat menjelaskan suatu rangkaian sebuah baterai dan kawat
dalam menyalakan bola lampu 3
76,7
3 Siswa dapat menjelaskan penerapan
hukum ohm dalam suatu rangkaian 4
10
5 66,7
6
93,3
4 Siswa dapat menjelaskan hambatan
pada kawat 7
93,3
5 Siswa dapat menjelaskan rangkaian
8 100
24 24
73,33
25 25
60
26 26
46,67
27 27
40
28 28
66,67
29 29
78,67
30 30
40
Jumlah
6 17
7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang termasuk rangkaian seri dan rangkaian paralel
9 76,7
6 siswa dapat menjelaskan rangkaian
seri dan paralel yang menghasilkan daya lebih tinggi pada hambatan
yang identik 10
56,7
7 Siswa dapat mengaplikasikan
rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari- hari
11 26,7
8 Siswa dapat menjelaskan rangkaian
bola lampu yang mengahasilkan cahaya yang lebih tinggi dengan
hambatan pada lampu yang sama. 12
26,7
13 13,3
14 46,67
9 Siswa dapat menjelaskan daya pada
rangkaian di rumah tangga 15
43
B.6 Wawancara Setelah Pembelajaran Wawancara ini dilakukan setelah siswa diberi pengajaran dan
setelah hasil posstest dianalisis. Wawancara disini bertujuan untuk memperkuat jawaban hasil posttest siswa. Wawancara dilakukan kepada 3
siswa yang sama dengan wawancara pra pembelajaran, dengan tujuan agar peneliti dapat lebih jelas melihat perubahan pemahaman dari siswa .
Tabel 20. Analisis Posttest dan Wawancara Setelah Pembelajaran No
Soal Hasil Posttest Kelas
Pertanyaan Wawancara Pemahaman Akhir
1 Soal nomor 1 mengenai
arus listrik, dimana tiga bola lampu yang dirangkai
dalam
suatu rangkaian
tunggal dengan sumber tegangan
tertentu, kemudian
dianalisis bagaimana
intensitas ketiga lampu. Pada soal ini
sudah banyak siswa yang memahami bahwa dengan
ketiga lampu yang identik, yang dirangkai dalam satu
rangkaian tunggal akan menghasilkan kuat arus
yang sama besar, sehingga masing-
masing lampu mendapatkan arus yang
kamu tau nggak arus listrik itu apa ? menurut kamu arus listrik itu bisa mengalir nggak ?
misalnya saya mempunyai rangkain yang terdiri dari baterai dan tiga bola lampu yang identik,
dihubungkan dalam satu rangkaian tunggal. Menurut kamu apa yang terjadi dengan arus pada ketiga bola
lampu ? bagaimana intensitas tiga buah lampu tersebut ?
Siswa belum bisa menjelaskan kuat arus listrik itu adalah banyaknya muatan yang
mengalir tiap satuan waktu, siswa hanya mengetahui bahwa kuat arus listrik dapat
mengalir, sehingga ketika suatu rangkaian yang terdiri dari tiga bola lampu yang
dihubungkan seri dengan sumber tegangan maka kuat arus yang mengalir pada bola
lampu sama sehingga pada tiga bola lampu yang identik akan menghasilkan intensitas
cahaya yang sama besar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sama. Pada soal nomor 1, jumlah
siswa yang
menjawab benar ada 23 siswa.
2 Soal nomor 2 mengenai,
kuat arus dalam suatu rangkaian tertutup. Pada
soal ini sudah banyak siswa
yang memahami dimana
dalam satu
rangkaian tunggal kuat arusnya sama. Ini terbukti
adanya peningkatan siswa yang
menjawab benar,
yaitu 23 siswa. misalnya saya mempunyai rangkaian yang terdiri
dari baterei dan tiga bola lampu yang identik, dihubungkan dalam satu rangkaian tunggal. Menurut
kamu apa yang terjadi dengan arus pada ketiga bola lampu ?
Siswa sudah paham bahwa suatu rangkaian tertutup yang hanya memiliki satu aliran
kuat arus akan mempunyai kuat arus yang sama besar.
3 Pada soal nomor 3,
mengenai arus hanya bisa mengalir pada suatu
rangkaian tertutup. Pada soal ini, siswa sudah
Ada tiga rangkaian seperti pada gambar , dimana masing- masing rangkaian terdiri dari baterai dan kawat
tunggal. Menurut kamu rangkaian mana yang akan membuat bola lampu menyala ?
Siswa sudah bisa memahami gambar dimana rangkaian C akan menghasilkan lampu
menyala dikarenakan rangkainnya tertutup dimana kutup positif dan kutup negatif
memahami gambar dalam soal dimana terdapat
baterai yang kutub positif dihubungkan dengan bola
lampu sedangkan kutub negatifnya dibiarkan
terbuka, sehingga rangkaian tidak akan
mengalirkan arus dan menyebabkan lampu mati
tidak menyala. Ini dibuktikan dari jumlah
siswa yang menjawab benar 23 orang.
baterai terhubung dengan bola lampu.
4 Pada soal nomor 4,
mengenai aplikasi hukum ohm. Pada soal ini banyak
siswa terkecoh dengan pilihan jawabannya. Siswa
paham tentang hukum ohm, namun siswa kurang
paham dalam mengaplikasi hukum ohm
ke soal. Ini dibuktikan Disini saya mempunyai sebuah rangkaian listrik yang
dirangkai dalam satu rangkaian tunggal dengan hanya satu lintasan arus
Siswa sudah paham bahwa pada rangkaian tersebut yang dapat mengubah besarnya kuat
arus hanyalah sumber tegangan. Pada hukum ohm, besaran yang dapat mengubah kuat
arus adalah hambatan dan sumber tegangan. Namun pada soal cuman terdapat satu bola
lampu, dimana tiap lampu mempunyai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan banyak siswa yang menjawab C dibanding
kan jawaban B. Siswa yang menjawab benar
hanya 3 siswa. Berdasarkan gambar, menurut kamu besaran yang dapat
mengubah besarnya kuat arus pada rangkaian tersebut adalah ?
hambatan dalam yang tetap, sedangkan sumber tegangannya dapat diubah- ubah.
Dengan demikian hanya sumber tegangan yang dapat diubah.
5 Soal nomor 5 mengenai
beda potensial pada 2 titik yang berbeda. Pada soal
ini siswa sudah memahami tentang potensial pada titik
yang
berbeda ini.
Dibuktikan 20 siswa yang menjawab benar.
berdasarkan gambar diatas menurut kamu titik yang memiliki potensial yang tinggi adalah titik ?
Siswa paham ketika melihat gambar pada soal dimana arus mengalir dari titik A ketitik
B. Telah diketahui bahwa kuat arus mengalir dari titik yang berpotensial tinggi ke titik
yang berpotensial rendah. Dengan demikian titik
A memiliki
potensial tinggi
dibandingkan dengan titik B. 6
Soal nomor 6 mengenai hubungan antara kuat arus,
tegangan dan hambatan hukum ohm . Pada soal
ini siswa sudah memahami tentang hubungan antara
kuat arus, tegangan dan hambatan.
Ini ditandai
dengan 28
siswa Kamu tau nggak hubungan arus I dengan tegangan?
Kamu tau nggak hubungan arus dengan hambatan ? Siswa sudah paham dan menjawab bahwa
kuat arus berbanding lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan.
A B
R
menjawab benar. 7
Pada soal nomor 7 mengenai, hambatan pada
kawat. Pada soal ini mengenai hubungan
panjang kawat terhadap hambatan. Banyak siswa
sudah memahami hubungan hambatan dan
kawat. Ini terbukti dengan 28 siswa menjawab benar.
Misalnya terdapat dua kawat, luas penampangnya sama, bahannya juga sama, namun panjang kawatnya berbeda.
Kawat 1 panjangnya L, sedangkan kawat 2 panjangnya 3L, bagaimana hambatan kawat 2 dibandingkan dengan
hambatan kawat 1 ? Siswa sudah memahami ketika kawat
semakin panjang hambatannya juga akan semakin panjang karena lintasan yang dilalui
semakin panjang.
8 Pada
soal nomor
8 mengenai, rangkaian seri
dan rangkaian
paralel. Siswa
sudah paham
tentang perbedaan
rangkaian seri
dan rangkaian
paralel. Ini
dibukttikan dengan semua siswa menjawab benar
Kamu tau perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel?
Kalau misalnya ada 4 gambar rangkaian resistor, bisakah kamu membedakan mana yang termasuk
rangkaian seri dan mana yang termasuk rangkaian paralel ?
Siswa dapat membedakan dengan benar rangkaian yang termasuk paralel dan
rangkaian paralel.
9 Pada
soal nomor
9 mengenai hambatan yang
Kamu tau perbedaan rangkaian seri dan rangkaian paralel?
Siswa dapat menentukan hambatan yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dirangkai paralel. Siswa diminta
mengenali hambatan yang dirangkai
secara paralel. Pada soal ini siswa sudah cukup
paham
mengenai rangkaian paralel dimana
dibuktikan dengan
23 siswa menjawab benar.
Kalau misalnya ada 4 gambar rangkaian resistor, bisakah kamu membedakan mana yang termasuk
rangkaian seri dan mana yang termasuk rangkaian paralel ?
dirangkaian secara paralel.
10 Pada soal nomor 10
mengenai daya yang dihasilkan pada rangkaian
seri dan rangkaian paralel. Pada soal ini siswa cukup
paham dubuktikan dengan 17 siswa yang menjawab
benar. Misalnya kamu mempunyai dua bola lampu yang
identik, dan dua baterai yang identik, bagaimana kamu menyusun lampu- lampu dan kedua baterai tersebut agar
menghasilkan daya total maksimum ynag mungkin pada bola lampu ? dalam kasus ini hambatan bola lampu
diabaikan Siswa tahu bahwa lampu disusun secara
paralel sedangkan baterainya disusun secara seri , namun siswa masih belum bisa
menjelaskan kenapa lampu disusun secara paralel sedangkan baterai disusun secara
seri. 11
Pada soal
nomor 11
mengenai, penerapan
lampu dalam kehidupan sehari- hari. Pada soal ini
siswa masih kurang paham dimana dibuktikan dengan
Menurut kamu kabel- kabel dirumah dirangkai secara seri atau paralel ?
Siswa sudah paham bahwa lampu dirumah dipasang secara paralel, karena ketika suatu
lampu tidak digunakan atau diputuskan saklarnya maka tidak akan mempengaruhi
6 siswa menjawab benar dari 30 siswa.
lampu yang lain.
12 Pada
soal nomor
12 mengenai
daya pada
rangkaian campuran seri dan paralel. Pada soal
siswa masih
kurang memahami,
dibuktikan dengan hanya 7 orang
yang menjawab benar Terdapat sebuah rangkaian
apa yang terjadi ketika saklarnya ditutup? Siswa masing kurang memahami, dimana
siswa masih beranggapan bahwa lampu yang dirangkai lebih dekat dengan sumber
tegangan akan menghasilkan kuat arus yang besar.
13 Pada soal nomor 13
mengenai, daya pada rangkaian campuran seri
dan paralel, pada soal ini juga siswa masih kurang
memahami ini dibuktikan dengan hanya 3 dari 30
siswa yang menjawab Dengan gambar yang sama dengan nomor 12 apa yang
terjadi ketika saklarnya terbuka ? Siswa masih kurang memahami soal.
Dimana siswa masih beranggapan bahwa lampu yang lebih dekat dengan sumber
tegangan akan menghasilkan kuat arus yang besar sehingga nyalanya akan lebih terang.
R Q
S T
U P
benar. 14
Pada soal nomor 14 mengenai, daya pada
rangkaian campuran seri dan paralel. Soal ini juga
masih kurang terbukti dengan hanya
Soal ini memiliki indikator yang sama dengan soal nomor 12 dan 13 sehingga pertanyaan wawancarany
sama
15 Pada soal ini mengenai
daya pada rangkaian rumah tangga. Pada soal
ini cukup banyak siswa yang belum memahami
konsep daya pada rumah tangga. Ini dibuktikan 17
siswa menjawab salah, hanya 13 siswa yang
menjawab benar. Misalnya 3 buah lampu dengan spesifikasi tegangan
120 volt, dan spesifikasi daya masing- masing lampu berturut- turut 60 W, 75 W, dan 100 W yang
disusun seri. Menurut kamu bagaimana intensitas ketiga lampu ?
Kalau misalnya ketiga lampu disusun paralel, menururt kamu bagaimana intensitas ketiga lampu ?
Siswa sudah paham bahwa semakin besar daya suatu lampu maka semakin terang
nyala lampu.
Namun pada soal tertentu terdapat penurunan nilai posttest . Penurunan ini dikarenakan pada pembelajaran peneliti kurang menekankan materi tersebut sehingga siswa belum benar memahami apa yang disampaikan peneliti.
B.7 Analisis SPSS
Hasil penelitian terjadi peningkatan pemahaman siswa yang dapat dilihat dari analisis menggunakan aplikasi SPSS 20 terlampir pada
lampiran . Berdasarkan hasil analisis T-test untuk dua kelompok dependen diperoleh hasil t
crit
= -4.562, p = .000 α = 0,05, maka hasilnya
signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai posttest lebih baik dari nilai pretest. Maka selama treatment yang berupa proses pembelajaran terjadi
peningkatan pemahaman yang dialami oleh siswa terlampir pada lampiran.
75
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman awal siswa tentang listrik dinamis masih berada dalam
kategori sedang ditandai dengan hasil pretest dengan rata- rata nilai 45,33.
2. Profil Zone of Proximal Development siswa tentang listrik dinamis
terletak pada : a.
Siswa sudah paham tentang persamaan hukum ohm dimana tegangan merupakan hasil kali antara kuat arus listrik dan
hambatan, namun siswa belum paham ketika diaplikasikan kedalam suatu rangkaian.
b. Siswa juga sudah bisa menjelaskan tentang rangkaian seri dan
rangkaian paralel, namun siswa belum bisa menjelaskan daya pada rangkaian seri dan rangkaian parallel.
c. Siswa belum bisa menjelaskan rangkaian bola lampu mana yang
menghasilkan intensitas cahaya yang lebih tinggi dengan lampu yang identik hambatan dalamnya sama.
d. Pemahaman akhir siswa setelah pembelajaran tentang listrik
dinamis berada dalam kategori sedang namun mengalami peningkatan nilai rata- rata kelas menjadi 57,35.
B. Saran
1. Bagi guru dan calon guru
Pentingnya seorang guru atau calon guru mengetahui profil Zone of Proximal Development siswa. Profil Zone of Proximal Development
siswa dapat digunakan sebagai acuan seorang guru atau calon guru dalam membuat Rancangan pelaksanaan Pembelajaran. Dengan
demikian pembelajaran dapat berjalan dengan efektif serta tepat dalam penggunaan metode.
2. Bagi peneliti berikutnya
a. Pentingnya merancang rancangan pelaksanaan pembelajaran yang
tepat sesuai dengan Zone of Proximal Development siswa. b.
Mendefinisikan daerah ZPD secara lebih tegas dengan membatasi bantuan yang diberikan.
c. Penelitian hendaknya dilakukan pada beberapa sampel saja,
sehingga tepat dalam mengenali letak ZPD siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
DAFTAR PUSTAKA
Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika X. Jakarta : Erlangga. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014.
Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Khodijah, Nyayu. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. Setyawan, Gandha. 2015. Pemahaman Siswa tentang Konsep Usaha
dan Energi: Sebuah Studi Kasus Yogyakarta: Skripsi. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan.
Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget.
Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan
Psikologi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Suyono Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Thalib, Syamsul Bachri. 2010. Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Tipler. Paul A. 1996. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga
Vygotsky, Lev S. 1978. Mind In Society The Development of Higher Psychological Processes. England: Harvard University Press.
Wisudawti, Asih Widi Sulistyowati, Eka. 2014. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiyani, Novan Ardi Irham, Muhamad. 2014. Psikologi Pendidikan teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media. Yohanes, Rudi Santoso. 2010. Teori Vygotsky dan Implikasinya
Terhadap Pembelajaran Matematika. Dalam
http:download.portalgaruda.orgarticle.php?article=116773val=5324. Diunduh pada tanggal 10 Agustus 2015.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMAN 1 Depok
Mata Pelajaran : Fisika
KelasSemester : XI
Materi Pembelajaran : Listrik Dinamis
Alokasi Waktu : 9 x 45 menit
A. Standar Kompetensi :
5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi
6. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi
B. Kompetensi Dasar :
5.1 Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian listrik sederhana satu loop
6.1 Menggunakan alat ukur Listrik
C. Indikator :
1. Menggunakan alat percobaan mengenai pengukuran kuat arus,
tegangan, dan hambatan pada rangkaian tertutup sederhana secara bijaksana
2. Melakukan pengukuran kuat arus, tegangan, dan hambatan pada
rangkaian tertutup sederhana dengan teliti 3.
Memformulasikan besaran kuat arus dalam rangkaian sederhana 4.
Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri 5.
Memformulasikan besaran tegangan dalam rangkaian tertutup sederhana dengan menggunakan hukum Kirchoff
6. Menjelaskan daya maksimum pada rangkaian
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah melakukan diskusi informasi siswa dapat mengukur kuat
arus, tegangan, dan hambatan pada rangkaian tertutup sederhana secara berkelompok dengan baik dan benar
2. Setelah melakukan percobaan pengukuran kuat arus, tegangan,
dan hambatan pada rangkaian tertutup sederhana siswa dapat menunjukkan karakter tanggungjawab, dan peduli sosial dengan
menggunakan alat ukur secara bijaksana 3.
Setelah melakukan percobaan pengukuran kuat arus, tegangan, dan hambatan pada rangkaian tertutup sederhana siswa dapat
menunjukkan karakter tanggunjawab dan kerja keras dengan teliti melakukan pengukuran
4. Setelah
melakukan diskusi
informasi siswa
dapat memformulasikan dan menganalisis hukum Ohm, tegangan jepit,
hambatan dalam, dan hukum Kirchoff dengan baik dan benar 5.
Setelah melakukan percobaan siswa dapat menjelaskkan daya maksimum pada suatu rangkaian
E. Materi Ajar
Amperemeter Amperemeter adalah alat ukur arus listrik.
Amperemeter disusun dari sebuah galvanometer dan satu atau lebih resistor shunt, yang dipasang paralel dengan galvanometer.
; =
adalah hambatan kumparan galvanometer; adalah hambatan
resistor shunt PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI