Hasil belajar yang didapat siswa biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor. Syah 2008 menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu sebagai berikut: 1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang menyangkut keadaankondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor internal
terdiri dari dua aspek yaitu: aspek fisiologis dan aspek psikologis. a. Aspek fisiologis merupakan suatu keadaan kondisi jasmani yang
memadai dan dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.
b. Aspek psikologis merupakan aspek yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran yang diperoleh siswa seperti
tingkat kecerdasanintelegensi siswa, sikap, bakat, minat dan motivasi siswa.
6. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa yang
menyangkut kondisi lingkungan sekitar siswa. Faktor eksternal meliputi lingkungan belajar, orang tua, guru, kondisi pembelajaran, sarana dan
prasarana sekolah, kurikulum yang ditetapkan dan kondisi sosial siswa.
D. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Jacob George M. menyatakan cooperative learning, also known as
collaborative learning, is a body of concepts and techniques for helping to maximize the benefits of cooperation among students. Roger, dkk. 1992
dalam Huda Miftahul 2012 menyatakan cooperative learning is group
learning activity organized in such a way that learning is based on the socially structured change of information between learners in group in which
each learner is held accountable for his or her own learning and motivated to increase the learning of others
Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa
pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Sedangkan menurut
Johnson dan Jhonson 1998 dalam Huda Miftahul 2012 pembelajaran kooperatif berarti working togheter to accomplish shared goals bekerja sama
untuk mencapai tujuan bersama. Artz dan Newman 1990 dalam Huda Miftahul 2012 mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai small
group of learners working together as a team to solve a problem, compleat a task, or accomplish a common goal
kelompok kecil pembelajarsiswa yang bekerja sama dalam satu tim untuk mengatasi suatu masalah, menyelesaikan
sebuah tugas, atau mencapai satu tujuan bersama. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah
model pembelajaran yang menekankan pada setiap prosesnya untuk bekerja sama dan saling membantu dalam kelompok kecil untuk dapat mengatasi
suatu masalah, menyelesaikan tugas, dan mencapai satu tujuan bersama. 2. Tujuan Model Pembelajaran Koopertif
Jhonson dan Jhonson 1994 dalam Trianto 2009 menyatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk
peningkatan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
3. Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif Menurut Jhonson dan Jhonson 1994 dan Sutton 1992 dalam Trianto
2009, terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu: a. Pertama, saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa.
b. Kedua, interaksi antara siswa yang semakin meningkat. c. Ketiga, tanggungjawab individual.
d. Keempat, keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. e. Kelima, proses kelompok.
Dari lima unsur tersebut, model pembelajaran kooperatif juga memiliki prinsip penting yang membedakannya dengan model pembelajaran yang
lainnya. Terdapat 3 konsep utama dari model pembelajaran koopertif menurut Salvin 1995 dalam Trianto 2009, yaitu :
a. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan.
b. Tanggungjawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok.
c. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri.
4. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif Menurut Jhonson dan Jhonson 1998 dalam Huda Miftahul 2012 ada
beberapa jenis pembelajaran kooperatif, empat diantaranya adalah: a kelompok pembelajaran kooperatif formal, b kelompok pembelajaran
kooperatif informal, c kelompok besar kooperatif, dan d gabungan tiga kelompok kooperatif.
5. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Menurut Ibrahim, dkk. 2000 dalam Trianto 2009 terdapat enam
langkah utama atau tahapan di dalam menggunakan pembelajaran kooperatif pada proses belajar mengajar. Langkah-langkah tersebut dapat dilihat pada
tabel 2.1
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase
Tingkah Laku Guru
Fase-1 Menyampikan tujuan dan
memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada
saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase-5 Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah
dipelajari atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya. Fase-6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok.
6. Variasi atau Tipe dalam Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Trianto 2009 setidaknya terdapat empat tipe dalam
pembelajaran kooperatif, yaitu: STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok Teams Games Tournament
atau TGT, dan Pendekatan Struktural yang meliputi Think Pair Share
TPS dan Numbered Head Togheter NHT.
Perbandingan empat pendekatan dalam pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim, dkk 2000 dalam Trianto 2009 dapat dilihat pada tabel
2.2
Tabel 2.2 Perbandingan Empat Pendekatan dalam Pembelajaran Kooperatif STAD
Jigsaw Investigasi
Kelompok Pendekatan
Struktural Tujuan
Kognitif
Informasi akademik
sederhana Informasi
akademik sederhana
Informasi akademik tingkat tinggi dan
keterampilan inkuiri Informasi akademik
sederhana
Tujuan Sosial
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerja kelompok dan kerja sama
Kerja sama dalam kelompok kompleks
Keterampilan kelompok dan
keterampilan sosial
Struktur Tim
Kelompok belajar heterogen
dengan 4-5 orang anggota
Kelompok belajar heterogen dengan
5-6 orang anggota menggunakan
pola kelompok “asal” dan
kelompok “ahli” Kelompok belajar
heterogen dengan 5-6 anggota homogen
Bervariasi, berdua, bertiga, kelompok
dengan 4-5 orang anggota
Pemilihan Topik
Biasanya guru Biasanya guru
Biasanya siswa Biasanya guru
Tugas Utama
Siswa dapat menggunakan
lembar kegiatan dan saling
membantu untuk menuntaskan
materi belajarnya Siswa
mempelajari materi dalam
kelompok “ahli” kemudian
membantu anggota
kelompok “asal” mempelajari
materi itu. Siswa menyelesaikan
inkuiri kompleks Siswa mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan secara
sosial dan kognitif
Penilaian
Tes mingguan Bervariasi dapat
berupa tes mingguan
Menyelesaikan proyek dan menulis
laporan, dapat menggunakan tes
essay Bervariasi
Pengakuan
Lembar pengatahuan dan
publikasi lain Publikasi lain
Lembar pengakuan dan publikasi lain
Bervariasi
E. Numbered Head Together NHT