PERANAN ARCHAEA DAN BACTERIA PENANGGULANGAN TERHADAP BAKTERI MERUGIKAN

122 metanogen yang hidup di lingkungan anaerob dalam perut hewan seperti sapi, rayap, dan herbivora lain yang mengandalkan makanan berselulosa, contohnya: Succinomonas amylolytica yang hidup dalam pencernaan sapi dan merupakan pemecah amilum. Selain berperan dalam nutrisi, metanogen juga berperan sebagai pengurai. Oleh karena itu, metanogen dapat dimanfaatkan dalam pengolahan kotoran hewan untuk memproduksi biogas sebagai bahan bakar alternatif. Halofil ekstrim merupakan kelompok prokariotik yang hidup di tempat yang asin seperti di Great Salt Lake Amerika dan Laut Mati. Kata halofil berasal dari bahasa Yunani halo yang berarti “garam”, dan phylos yang berarti “pecinta”. Bakteri halofil hidup pada lingkungan dengan kadar garam 20. Beberapa jenis bakteri halofil membutuhkan lingkungan dengan kadar garam sepuluh kali lebih tinggi dari kadar garam air laut. Bebrapa bakteri halofil ekstrim akan membentuk suatu buih berwarna ungu. Warna tersebut adalah bakteriorhodopsin merupakan suatu pigmen yang menangkap energi cahaya. Contoh bakteri halofil adalah Halobacterium halobium. Termofil ekstrim dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas. Kondisi optimum untuk archaea ini adalah suhu 60˚C sampai 80˚C. Sulfolobus menempati mata air panas sulfur di Yellowstone National Park, dan mendapatkan energinya dengan cara mengoksidasi sulfur. 2. Domain Bacteria Kelompok filogenik utama bacteri berdasarkan pada pembandingan signature squence urutan basa khas dalam RNA ribosomal. Proteobacteria merupakan kelompok terbesar bakteri. Proteobacteria dikelompokkan menjadi bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof atau fotoheterotrof, dan proteobacteria yang bersifat kemoautotrof atau kemoheterotrof. Cyanobacteria sering disebut juga ganggang hijau-biru atau ganggang lendir. Disebut ganggang hijau-biru karena Cyanobacteria memiliki klorofil seperti halnya ganggang hijau. Disebut ganggang lendir karena pada bagian luar dinding selnya terdapat lapisan lendir. eberapa bakteri Gram-Positif membentuk endospora. Endospora dibentuk ketika lingkungan miskin akan zat makanan. Sel induk pecah dan endospora dilepaskan. Endospora dapat bertahan dalam keadaan lingkungan yang ekstrim, misalnya suhu tinggi, suhu rendah, atau kekeringan. Pada kondisi lingkungan yang membaik, endospora menjadi aktif dan membelah diri, membentuk sel-sel seperti induknya. Doramansi endospore dapat bertahan lebih dari seribu tahun.

E. PERANAN ARCHAEA DAN BACTERIA

1. Peranan Archaea Peranan menguntungkan archaea contohnya: Metanogen yang membantu dalam pengolahan kotoran dalam pembuatan biogas, metanogen juga berfungsi dalam pencernaan sapi dan hewan lain yang mengandalkan makanan berselulosa. Sedangkan peranan yang merugikan contohnya: halofil yang dapat merusak makanan yang diasinkan. 2. Peranan Bacteria Bacteria yang menguntungkan: Escherchia coli membantu dalam pembusukan penguraian sisa-sisa makhluk hidup. Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Contohnya adalah Acetobacter pada pembuatan asam cuka, Lactobacillus bulgaricus pada pembuatan yoghurt, Acetobacter xylinum pada pembuatan nata de coco, dan Lactobacillus casei pada pembuatan yoghurt dan keju. 123 Penghasil antibiotic. Contohnya adalah Bacillus polymyxa penghasil antibiotik polimiksin B untuk pengobatan infeksi bakteri Gram negatif, Bacillus subtilis penghasil antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri Gram positif, Streptomyces griseus penghasil antibiotic streptomisin untuk pengobatan bakteri Gram negatif termasuk bakteri penyebab TBC, dan Streptomyces rimosus penghasil antibiotic tetrasiklin untuk berbagai infeksi bakteri. Pembuatan zat kimia, misalnya butanol dan aseton oleh Clostridium acetobutylicum . bacteria yang merugikan: Pembusukan makanan. Contohnya Clostridium botulinum. Penyebab penyakit pada manusia. Contohnya Mycobacterium tuberculosis penyebab penyakit TBC, Vibrio cholera penyebab penyakit kolera atau muntaber, Clostridium tetani penyebab tetanus, dan Mycobacterium leprae penyebab lepra. Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Contohnya Pseudomonas solanacearum penyebab penyakit pada tanaman tomat, cabai, terung, dan tembakau, serta Agrobacterium tumefaciens penyebab tumor pada tumbuhan.

F. PENANGGULANGAN TERHADAP BAKTERI MERUGIKAN

Bakteri yang merugikan manusia antara lain bakteri yang dapat merusak makanan dan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Untuk menanggulangi bakteri perusak makanan dapat dilakukan antara lain dengan pengawetan makanan dan pengolahan makanan. Sedangkan untuk menanggulangi bakteri yang menimbulkan penyakit dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan, serta dilakukan pula imunusasi. 1. Pengawetan dan Pengolahan Makanan Pengawetan dan pengolahan makanan adalah usaha membuat kondisi makanan tidak mudah dirusak oleh mikroorganisme, karena makanan yang telah diawetkan dan diolah menjadi makanan tersebut bukan merupakan tempat hidup yang optimum bagi bakteri. Pasteurisasi adalah pemanasan dengan suhu 63-72˚C selama 15- 30 menit. Pasteurisasi biasanya dilakukan untuk mematikan bakteri pathogen pada susu, selain itu pasteurisasi juga dapat mempertahankan rasa dan aroma khas susu. Sterilisasi adalahh pemanasan dengan menggunakan udara panas atau uap air panas bertekanan tinggi. Sterilisasi dengan udara panas menggunakan oven pada temperatur 170-180˚C. Cara sterilisasi ini biasanya dilakukan untuk mensterilkan peralatan gelas. Sedangkan sterilisasi dengan uap air panas bertekanan tinggi dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dengan autoklaf pada temperatur 115-134˚C. Autoklaf biasanya digunakan untuk sterilisasi bahan dan peralatan. Sterilisasi umumnya dilakukan pada industry makanan dan minuman kaleng. Sedangkan dalam penelitian bidang mikrobiologi, sterilisasi juga digunakan untuk memperoleh biakan murni suatu jenis bakteri. 2. Kebersihan Serta Kesehatan Diri serta Lingkungan Penyakit yang disebabkan oleh bakteri bisanya dikarenakan cara hidup yang kurang menjaga kebersihan serta orang yang memiliki kondisi fisik lemah. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan antara lain sebagai berikut: a. Menjaga kebersihan lingkungan b. Menjaga kebersihan badan dengan mandi 2 kali sehari dan mencuci tangan sebelum makan c. Melakukan olahraga secara teratur d. Makan makanan sehat dan bergizi 124 e. Cukup istirahat 3. ImunisasiVaksinasi Imunisasi adalah upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Imunisasi merangsang kekebalanseseorang dengan memberikan mikroorganisme pathogen yang telah dilemahkan. Contoh vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah: a. Vaksin kolera untuk penyakit kolera b. Vaksin tifus untuk mencegah penyakit tifus c. Vaksin BCG untuk mencegah penyakit TBC d. Vaksin DPT untuk mencegah difteri, pertussisbatuk, dan tetanus. 125 Lampiran 11 Lembar Kuesioner I Nama : No. Absen : Kelas : Isilah kuesioner berikut dengan cara memberi tanda check list sesuai dengan apa yang kalian rasakan selama proses belajar pada kolom yang ada. No Pernyataan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Sangat Tidak Setuju 1 Saya senang dan tertarik mengikuti pelajaran dengan metode yang diterapkan guru 2 Metode belajar yang diterapkan guru sangat membosankan membuat saya malas mengikuti pelajaran. 3 Saya mengerjakan tugasLKS yang diberikan dengan sikap yang jujur. 4 Saya lebih suka berbicara dengan teman dari pada harus mendengarkan penjelasan dari guru. 5 Saya mengerjakan tugasLKS yang diberikan dengan penuh semangat dan tanggung jawab. 6 Saya lebih suka mencontek jawaban teman lain dari pada mencari jawaban sendiri. 7 Saya memperhatikan ketika guru menjelaskan materi pelajaran. 8 Saya malas dan asal-asalan ketika mengerjakan tugasLKS 9 Saya dengan rasa percaya diri berani menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 10 Saya merasa malu dan takut untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 11 Saya menghargai pendapat dan jawaban yang berbeda dari teman lain. 12 Saya tidak bertanya pada guru meskipun ada hal yang belum saya mengerti. 13 Saya berani bertanya jika ada hal yang belum saya mengerti 14 Jawaban saya paling benar, jadi tidak perlu mendengarkan pendapat teman lain 126 Lampiran 12 LEMBAR OBSERVASI Hari, Tanggal : Nama Observer : No. Absen siswa : Lembar observasi diisi dengan cara memberikan tanda check list pada kolom 1 sampai 4 sesuai dengan hasil pengamatan . No. Pernyataan 1 2 3 4 1 Siswa antusias ketika pelajaran akan dimulai. 2 Siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan 3 Siswa antusias ketika mendapatkan LKS dari guru. 4 Siswa mengerjakan LKS dengan bersungguh-sungguh dengan menggunakan buku acuan. 5 Siswa antusias ketika diminta berkumpul bersama kelompoknya. 6 Siswa ikut berpartisipasi aktif ketika berdiskusi bersama kelompoknya mengemukakan pendapat, bertanya, dan menghargai pendapat 7 Siswa saling membantu ketika ada teman kelompoknya kesulitan untuk memahami hasil diskusi. 8 Siswa dengan percaya diri menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. 9 Siswa berani mengemukakan pendapat yang berbeda dari teman lainnya. 10 Siswa berani bertanya terkait hal yang belum dimengerti. Keterangan : 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Baik 4 = Sangat Baik 127 Lampiran 13 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Mata Pelajaran : Biologi KelasSemester : X I Alokasi Waktu : 2 x pertemuan 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 2 14

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) TERHADAP HASIL BELAJAR Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Pe

0 1 12

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA SUB KONSEP EKOSISTEM PANTAI.

0 0 38

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Make A Match dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas X 3 SMA Pangudi Luhur pada materi Protista.

1 2 245

Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Head Together pada materi archaebacteria dan eubacteria dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

1 7 170

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together ditinjau berdasarkan motivasi, keterlibatan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Pangudi Luhur Gantiwarno.

0 0 295