Facebook memiliki library API application programming
interface sehingga memungkinkan para developer untuk membuat
aplikasi mini atau widget yang nantinya bisa dipasang atau digunakan di Facebook
itu sendiri. Berbeda dengan friendster yang membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mengeluarkan suatu fitur baru, library API
ini memungkinkan para developer untuk berkreasi sehingga secara tidak langsung membuat Facebook makin populer.
5.1.1. Motivasi Mahasiswa dalam Menggunakan Social Networing
Facebook
Demam Facebook terjadi di kalangan mahasiswa. Para mahasiswa selalu aktif mengakses Facebook setiap harinya, dari komputer desktop
mereka, notebook, hingga telepon seluler. Facebook memberikan penyegaran di tengah kejenuhan pengguna terhadap friendster dan situs
jejaring sosial yang sudah ada lebih dahulu. Facebook telah menjadi situs wajib dikunjungi setiap harinya oleh mahasiswa. Para mahasiswa merasa
tidak enak kalau tidak menyapa teman sesama pengguna, atau sekadar mengomentari status mereka. Sangat mengasyikkan bisa melihat foto-foto
teman terbaru, lalu menuliskan celetukan pada books komentar atau sekedar melakukan chatting, suatu aktivitas yang tidak didapatkan pada
situs pertemanan lainnya. Berikut wawancara dengan informan Nabila: “…Aku suka liatin statusnya anak-anak, kadang lucu-lucu gitu…”
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Sama dengan situs-situs pertemanan di dunia maya lainnya, Facebook
hadir di tengah-tengah masyarakat luas pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya, adalah untuk memudahkan pertemanan,
komunikasi, dan melebarkan jaringankoneksi, dan memudahkan masyarakat satu dengan yang lain dalam memnuhi kebutuhan sebagian
makhluk sosial yang saling bergantung. Bahkan untuk pelajar atau mahasiswa, dapat berbagi atau sharing masalah pelajaran, bertukar
informasi, dan diskusi kelompok. Jadi, mereka tidak perlu bertatap muka langsung dengan teman diskusinya.
7 orang informan diwawancarai dan menyatakan bahwa banyak yang mereka cari di Social Networking Facebook, tabel 5.1.
Tabel 5.1. Refleksi Pendapat Informan mengenai Motivasi dalam menggunakan Social Networking Facebook
Pertanyaan Jawaban Informan
Refleksi Apa yang
sebenarnya dicari di
Facebook? 1: Yaa… kalo saya si mencari teman2 lama, juga
maen game… Kelima informan
mengaku, mengakses facebook untuk
bersenang-senang, komunikasi dengan
teman-teman lama yang mungkin di dunia
nyata mereka jarang bertemu, serta
menemukan banyak teman baru.
2: Kalo aku si sukanya ngobrol sama temen-temen, kan kalo di Facebook bisa ketemu temen-temen lama
kan. 3: Banyak, pastinya sebagai sarana silaturahmi sama
temen-temen yang jarang ketemu. selain itu disini aku juga bisa banyak dapet ilmu, khususnya agama,
ekonomi, motivasi diriyang di share sama group- group tertentu
4: Yah kalo di Facebook aku nambah temen aja, banyak temen, terus nyari temen yang udah lama
nggak ketemu. jadi, bisa ketemu lagi di Facebook. 5: Yang dicari yah temen buat sharing gitu, kan
dengan update status kita bisa curcol juga. 6: Yang pasti untuk menambah teman, lalu bisa
melihat update an Dosen jadi bisa membantu proses belajar.
7: Buat cari temen-temen lama yang udah lama ga ada kabar… juga buat lebih mengenal lagi temen2
baru plus untuk menjalin silaturrahmi.
Sumber: Hasil Wawancara Informan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Mahasiswa dalam usia remaja, dengan hadirnya Facebook ini menjadi lebih aktif karena disini banyak hal-hal yang menarik yang akan
membuat mereka betah berada lama-lama disini. Kelima informan mengaku dengan adanya Facebook, sangat mempermudah berkomunikasi,
silaturrahmi, dan menemukan teman-teman lama bahkan teman-teman baru. Informan 1 mengaku selain kemudahan dalam berkomunikasi, ia
juga menggemari aplikasi game online yang ada disana. Berikut hasil wawancara bersama Andreas: “…Yaa… kalo saya si mencari teman2
lama, juga maen game……” Ini berarti, dalam Facebook terdapat aplikasi games yang sangat
menarik, yang membuat informan 1 betah berlama-lama berada di Facebook
. Dari hasil observasi, informan Andreas memang sering sekali memainkan games di Facebook nya. Selain itu, informan juga sering
berkomentar pada status teman-temannya. Informan 3 mengaku, disana dia mendapat banyak ilmu, karena dia
bergabung dengan grup-grup tertentu yang rutin menshare informasi mengenai agama, ekonomi, motivasi, sehingga informan mendapat banyak
pengetahuan di Facebook. Berikut hasil wawancara bersama Maybina: “…Selain itu disini aku juga bisa banyak dapet ilmu, khususnya agama,
ekonomi, motivasi diri yang di share sama group-group tertentu…” Dengan adanya grup-grup tertentu yang dibentuk di Facebook,
mereka dapat memperoleh pelajaran. Misalkan saja grup agama, maka akan dapat menumbuhkan nilai-nilai agama serta memberikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengetahuan bagi informan. Dari hasil observasi juga diketahui, informan ini memiliki hobi menulis sangat berjiwa religius. Ini terbukti dari
status-status yang ditulis, catatan, serta grup-grup yang kebanyakan berisi motivasi diri agama. Jadi, dengan adanya Facebook informan bisa
mengeksplorasi bakat menulis yang ada dalam dirinya.
5.1.2. Pemahaman Mengenai Dampak yang mungkin Ditimbulkan Akibat Penggunaan Facebook yang Berlebihan
Pengguna Facebook yang masih menempuh pendidikan seperti mahasiswa hendaknya lebih berhati-hati. Karena menurut studi yang
dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering mahasiswa menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu mahasiswa belajar dan
semakin menurun nilai-nilai mata kuliah atau pelajaran. Begitu tertulis dalam laporan studi yang mengambil sampel 219 mahasiswa Ohio State
University tersebut disebutkan bahwa 65 mahasiswa setiap hari mengakses Facebook minimal satu kali dan menghabiskan setidaknya satu
jam di laman tersebut. Yang menarik, 79 dari pengguna Facebook merasa bahwa menggunakan laman tersebut tidak mempengaruhi kualitas
pekerjaan mereka. Namun yang terpengaruh adalah nilai ujian Kompas : 2009.
Dari sekian banyak manfaat dan kesenangan yang didapat dari Facebook
, ternyata Facebook juga memiliki dampak negatif bahkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
menjurus kriminal karena situs ini bisa menyebabkan “kecanduan”. Misalnya seorang pria berusia 19 tahun yang tidak disebutkan identitasnya
merampas sebuah laptop milik seorang pelanggan kedai kopi Starbucks hanya demi mengecek akun Facebook miliknya. Ada lagi kasus di London
seorang suami tega membunuh istrinya hanya karena sang istri menuliskan status single di Facebooknya. selain itu Facebook juga memiliki fasilitas
untuk membuat grup atau suatu komunitas. Tidak jarang fasilitas tersebut dimanfaatkan untuk menyudutkan seseorang atau suatu kelompok tertentu
Wulantomo : 2009.
Sedangkan dampak buruk Facebook bagi mahasiswa antara lainnya yaitu :
1. Informasidata pribadi terancam
Kita harus hati-hati dalam memasukkan data-data yang bersifat sangat pribadi karena bukan tidak mungkin akan dimanfaatkan oleh orang-
orang yang tidak bertanggung jawab.
2. Kecanduan
Kita banyak mendengar orang-orang yang akhirnya mengalami addicted
sama Facebook dan akhirnya urusan mereka menjadi terbengkalai, intinya kita harus berusaha proporsional dalam
menggemari apapun.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Informasi menjadi semakin mudah diputar-balikan
Jika Informasi semakin mudah diputar-balikan sudah merupakan dampak negatif dari internet secara umum, tentu akhirnya akan masuk
ke dalam dampak negatif Facebook.
4. Lebih banyak waktu mahasiswa yang terbuang sia-sia untuk hal yang
kurang bermanfaat. Apa lagi kalau sudah kena sindrom Facebookholic alias kecanduan dan membuat boros uang.
5. Mahasiswa menjadi malas belajar, mengerjakan tugas atau pekerjaan
yang seharusnya kita kerjakan 6.
Memicu mahasiswa untuk melakukan pergaulan bebas tanpa batas. karena di dalam dunia maya, dunia tanpa batas, seseorang bisa
menjelma menjadi siapa saja dan berbuat apa saja, baik atau buruk tidak ada yang tau.
7 orang informan diwawancarai dan menyatakan bahwa hampir semua pernah mengalami kecanduan Facebook, meskipun belum terbawa
pada dampak-dampak buruk dari Facebook, tabel 5.2.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 5.2. Refleksi Pemahaman Informan Mengenai Dampak Menggunakan Facebook secara Berlebihan
Pertanyaan Jawaban Informan
Refleksi Apa anda
pernah mengalami
kecanduan Facebook
beserta dampak
yang ditimbulkan
1: Emmm… ndak pernah se, Cuma kadang ya tergantung kesibukan…
Pada awal penggunaan facebook saat booming sekitar tahun 2008-
2009, rata-rata dari mereka mengalami kecanduan facebook.
Mereka tertarik untuk membaca status-status dari teman-temannya
dan memberikan komentar. Sehingga mereka akan terus-
menerus memeriksa facebook mereka apabila ada notivication
atau inbox. 2: Kalo’ dulu pernah, tapi gak gitu-gitu amat, Cuma
sering buka Facebook aja. Aku suka liatin statusnya anak-anak, kadang lucu-lucu gitu.
3: Kalo’ ngga pernah kecanduan Boong banget. Tapi ya nggak sampe gila-gila amat Paing kalo’ ada
notivication masuk via sms baru buka buat bales wallmessagecomment, ga sampai lupa tugas lah.
4: Kalo’ kecanduan Facebook itu awal-awal aja, kalo’ sekarang si uda jarang. Mungkin awal-awal
taun pertama aja. 5: Pernah donk, dulu malah pernah per jam update
status pas lagi banyak masalah tapi nggak ada yang dicurhatin.
6: Kecanduan Facebook sampai saat ini belum pernah, karena Facebook menurut saya biasa saja dan
saya hanya mengaksesnya ketika ada waktu luang saja.
7: Biasa aja non, lihat mood and sikon aja hehe.. Tapi ngga terlalu harus update juga seh, aku biasa buka fb
kadang jga pengen tau ada info atau nggak ? atau pengen tau ada yang inbox atau nggak..
Kalo masalah tugas jangan kuatir, pasti teratasi, aku juga ngga pernah lupa ngerjain gara2 fb. Kalo lupa ya
biasanya karena susa atau nggak punya buku.
Sumber : Hasil Wawancara Informan
Begitu menariknya fitur-fitur yang ada di Facebook, sehingga mampu menarik jutaan orang untuk bergabung didalamnya. Dalam
Facebook , terdapat fitur yang memungkinkan pengguna untuk
membagikan men-shahe apapun mengikuti kata hatinya. Mereka akan menulis status-status yang lucu, sehingga mengundang pengguna lainnya
untuk berkomentar didalamnya. Hal tersebut yang menjadi daya tarik dalam membuat seorang pengguna kecanduan. Informan 2 mengaku, dia
senang membaca status dari teman-temannya yang terkadang lucu dan bisa
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
membuatnya tertawa. Berikut hasil wawancara bersama Nabila: ”...Aku suka liatin statusnya anak-anak, kadang lucu-lucu gitu…”
Hal itulah yang membuat informan terpancing untuk memberikan komentarnya, dan membuat mereka ingin mengaksesnya terus-menerus
untuk mengetahui bahwa di sana ada yang memberikan tanggapan terhadap komentarnya tersebut. Dari hasil observasipun, informan sering
berkomentar pada status, ataupun foto teman-temannya yang lucu-lucu. Dari 7 orang informan terdapat seorang informan yang mengaku
belum pernah terkena kecanduan Facebook, yaitu informan 6. Berikut wawancara dengan informan Risan: “…Kecanduan Facebook sampai saat
ini belum pernah, karena Facebook menurut saya biasa saja dan saya hanya mengaksesnya ketika ada waktu luang saja…”
Informan Risan mengaku bahwa ia jarang mengakses Facebook, karena ia termasuk tipikal orang yang tidak suka terlalu fokus dengan
dunia maya dan lebih memilih bersosialisasi di dunia nyata. Informan 6 juga mengaku bahwa ia hanya mengakses facebook jika ada waktu luang
saja. Dan dari hasil observasipun diketahui bahwa informan memang jarang mengupdate status, hanya beberapa hari sekali ketika ada waktu
luang.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5.2. Penggunaan