2.2.9. Kemampuan Intelektual intellectual Skill
Robbin 1996: 82 berpendapat bahwa kemampuan intelektual merupakan kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental, Kemampuan
intelektual memiliki beberapa dimensi diantaranya adalah: kecerdasan numeris, pemahaman verbal, kecepatan konseptual, penalaran induktif, penalaran dedukatif,
visualisasi ruangan, dan ingatan. Winkel dalam buku psikologi pengajaran 2005: 112 menyatakan bahwa
intellectual skill adalah kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan hidup dan dirinnya sendiri dalam bentuk represtasi, khususnya konsep dan berbagai lambangsimbol
huruf, angka, kata, gambar, Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan intelektual merupakan kemampuan
mahasiswa dalam membaca, memahami dan menginterprestasikan setiap informasi khususnya yang berkaitan dengan Pemeriksaan Akuntansi II dan tidak menutup
kemungkinan informasi yang berkaitan dengan akuntansi secara keseluruhan.
2.2.9.1. Nilai Pengantar Akuntansi
Pengertian nilai pengantar akuntansi adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan mahasiswa yang dikembangkan oleh mata kuliah pengantar akuntansi yang
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh dosen. Sedangkan pengertian lain menyatakan bahwa nilai pengantar akuntansi adalah salah satu
tolak ukur kemampuan mahasiswa dalam menyerap pengetahuan akuntansi.
2.2.9.1 Pengaruh Kemampuan Intelektual Terhadap Prestasi Belajar
Pengaruh kemampuan
intelektual Terhadap Prestasi Belajar didasari oleh Teori
Kualitas Intelegensi yang dikemukakan oleh Eurrhus Frederic Skinner pada tahun 1974
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berdasarkan percobaan Thordike terhadap tingkah laku binatang-binatang dan anak-anak dalam situasi belajar, menggiring Burrhus Frederic Skinner untuk berpendapat bahwa
”kualitas intelek tergantung kepada kuantitas hubungan dari syarat-syarat penghubung”. Bahwa tingkah laku adalah sebagai hasil pengaruh dari stimuli-stimuli atas organisme
untuk mempelajari sesuatu bahan baru akan menjadi lebih mudah apabila telah dimiliki sejumlah gabungan pengalaman-pengalaman yang sama yang dibutuhkan pada situasi
baru, yang telah di bentuk dalam praktek sebelumnya. Penelitian yang dilakukan sebelumnya menyebutkan bahwa kemampuan intelektual
memegang peranan besar terhadap tinggi rendahnya taraf prestasi belajar. Kemampuan intelektual tersebut dipengaruhi oleh kualitas hubungan dari stimulus untuk mempelajari
sesuatu bahan baru. Semakin sering hubungan tersebut maka kemampuan intelektual akan semakin baik. Dengan meningkatnya kualitas tersebut dapat menyelesaikan tugas
dengan hasil yang baik. Dari hasil penjelasan tersebut dapat dibuat kesimpulan bahwa keahlian intelektual
memegang peranan besar terhadap tinggi rendahnya taraf prestasi belajar, misalnya mahasiswa yang cerdas dan didukung dengan sering belajar menyelesaikan soal-soal
ujian akan lebih baik prestasinya dibandingkan mahasiswa yang cerdas tetapi kurang sering belajar menyelesaikan soal-soal ujian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan telaah teori yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dibuat kerangka pikir yang dapat digunakan dalam penyelesaian
permasalahan ini. Sumber kerangka pemikiran adalah bahasa landasan teori yang dihubungkan dengan variabel penelitian dalam upaya untuk memecahkan masalah,
sehingga untuk diagram kerangka pikir dapat digambarkan sebagai berikut : Diagram : Kerangka Pikir
Analisis Regresi Berganda Gaya belajar X
1
Motivasi X
2
Lingkungan X
3
Intelectual Skill X
4
Prestasi Belajar Y
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.