D. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Nana dan Salamah 2014 dalam jurnal penelitian yang berjudul “Pertumbuhan Tanaman Bawang Merah Allium cepa L. dengan
Penyiraman Air Kelapa Coccos nucifera L. Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas XII” menjelaskan bahwa perlakuan air kelapa dengan konsentrasi
75 memberikan pengaruh yang baik bagi pertumbuhan bawang merah. Bawang merah memberikan respon baik karena terpenuhinya unsur hara serta
adanya hormon sitokinin dan auksin yang berperan dalam pertumbuhan tanaman. Pada perlakuan air biasa, pertumbuhan bawang merah cenderung
lamban dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini dikarenakan unsur hara yang dibutuhkan bawang merah tidak terpenuhi maksimal. Sedangkan
pada perlakuan 100 pupuk organik cair air kelapa, bawang merah mengalami penurunan pertumbuhan karena konsentrasi air kelapa terlalu tinggi
yang menyebabkan rusaknya jaringan seperti pecahnya dinding sel. Hasil penelitian Tiwery 2014 yang berjudul
“Pengaruh Penggunaan Air Kelapa Cocos nucifera L. Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Brasicca
juncea L.” memperlihatkan bahwa air kelapa memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman sawi. Air kelapa
dengan volume 250 ml memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi dan jumlah daun tanaman sawi dibandingan kontrol dan 3 perlakuan
lainnya 100 ml, 150 ml, 200 ml, dan 250 ml. Menurut Rini, hal ini disebabkan oleh adanya hormon auksin dan sitokinin yang lebih baik.
Kandungan auksin dan sitokinin memiliki peranan penting dalam proses pembelahan sel sehingga membantu pembentukan tunas dan pemanjangan
batang. Air kelapa juga mengandung nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tanaman seperti kalium K dan kalsium Ca. Kalium berperan dalam mempercapat
pertumbuhan tanaman, sedangkan kalsium berperan dalam proses pembelahan dan pemanjangan sel sehingga tanaman lebih tinggi.
E. Kerangka Berpikir