Beberapa  ahli  dalam  Sangadji  dan  Sopiah,  2013  mendefinisikan  perilaku
konsumen  sebagai  berikut:
1. Mowen  dan Minor  2002
Perilaku  konsumen  adalah  studi  unit-unit  dan  proses  pembuatan  keputusan yang  terlibat  dalam  penerimaan,  penggunaan  dan  pembelian,  dan  penentuan
barang,  jasa, dan  ide. 2.
Griffin  2005 Perilaku  konsumen  adalah  semua  kegiatan,  tindakan,  serta  proses  psikologi
yang  mendorong  tindakan  tersebut  pada  saat  sebelum  membeli,  ketika  membeli, menggunakan,  menghabiskan  produk  dan  jasa,  dan  setelah  melakukan  hal-hal  di
atas atau  kegiatan  evaluasi.
D. Perilaku  Pembelian
Ada  empat  jenis  perilaku  pembelian  yaitu  perilaku  pembelian  kompleks,  perilaku pembelian
yang mengurangi
ketidaksesuaian, perilaku
pembelian menurut
kebiasaan,  dan perilaku  pembelian  yang  mencari  variasi  Kotler,  2000: 1.
Perilaku  Pembelian  Kompleks Perilaku  pembelian  yang  kompleks  adalah  perilaku  pembelian  dimana
konsumen  mempunyai  tingkat  keterlibatan  yang  tinggi  dalam  suatu  pembelian dan  menyadari  adanya  perbedaan  nyata  antara  berbagai  merek.  Para  konsumen
sangat  terlibat  bila  suatu  produk  mahal,  jarang  dibeli,  berisiko,  dan  mempunyai ekspresi  pribadi  yang  tinggi.  Dalam  perilaku  pembelian  yang  kompleks,  pembeli
akan  melalui  proses  belajar  yang  ditandai  dengan  mengembangkan  kepercayaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai  produk,  kemudian  pendirian,  dan  kemudian  membuat  pilihan pembelian  dengan  bijaksana.
2. Perilaku  Pembelian  yang  Mengurangi  Ketidaksesuaian
Kadang-kadang  konsumen  sangat  terlibat  dalam  suatu  pembelian  tetapi  tidak melihat  banyak  perbedaan  dalam  merek.  Keterlibatan  yang  tinggi  dikarenakan
pembelian  tersebut  bersifat  mahal,  jarang,  dan  berisiko,  oleh  karena  itu konsumen  berhati-hati  dalam  membeli  agar tidak  terjadi  salah  membeli  produk.
3. Perilaku  Pembelian  Menurut  Kebiasaan
Para  konsumen  tidak  secara  ekstensif  mencari  informasi  mengenai  merek, mengevaluasi  karakteristiknya,  dan  membuat  keputusan  penuh  pertimbangan
mengenai  merek  apa  yang  akan  dibeli.  Pembeli  hanya  merupakan  penerima informasi  pasif  ketika  melihat  iklan  tentang  produk.  Pengulangan  iklan
menciptakan  keakraban  merek  dan  bukan  keyakinan  merek.  Konsumen  tidak membentuk  pendirian  kuat  atas  suatu  merek  tetapi  memilihnya  karena  suatu
merek  terasa akrab. 4.
Perilaku  Pembelian  yang  Mencari  Variasi Beberapa  situasi  pembelian  ditandai  dengan  keterlibatan  konsumen  yang
rendah,  tetapi  perbedaan  merek  bersifat  nyata.  Dalam  hal  ini,  konsumen  banyak melakukan  peralihan  merek.  Konsumen  memilih  sebuah  merek  tanpa  terlalu
banyak  evaluasi.  Pada  waktu  berikutnya,  konsumen  mungkin  mengambil  merek
yang  lain  karena  rasa bosan atau  karena ingi  rasa yang  berbeda.
E. Keputusan  Pembelian