B. Siswa 1. Pengertian siswa
Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pada tahap ini, menurut Erickson dalam Hanum, 2000 siswa memasuki
tahap awal dari perkembangan remaja. Siswa adalah subjek atau pribadi yang unik khas untuk dirinya sehingga perlu adanya peraturan program belajar yang selaras dengan
kemampuan dasar sikap siswa Samana, 1992. Menurut Monks dalam Hanum, 2000, pada umumnya siswa adalah remaja masih
belajar di sekolah menengah atau perguruan tinggi. Rata-rata remaja menyelesaikan sekolah lanjutan pada usia kurang lebih 18 tahun.
2. Pengertian siswa sekolah menengah pertama
Siswa sekolah menengah pertama adalah individu yang sedang menjalani pendidikan di sekolah menengah pertama. Menurut Sulaeman 1995, siswa SMP secara kronologis
berusia antara 12-15 tahun. Batasan usia remaja menurut Monks dalam Hanum, 2000 adalah antara 12-21 tahun, dengan perincian 12-15 tahun merupakan masa remaja awal,
15-18 tahun merupakan masa remaja pertengahan, 18-21 tahun merupakan masa remaja akhir.
Secara teoritis beberapa tokoh psikologi mengemukakan tentang batas-batas umur remaja, tetapi dari sekian banyak tokoh yang mengemukakan tidak dapat menjelaskan
secara pasti tentang batasan usia remaja karena masa remaja ini adalah masa peralihan. Dari kesimpulan yang diperoleh maka masa remaja dapat dibagi dalam dua periode yaitu:
pertama, periode masa puber usia 12-18 tahun, dalam tahap ini anak tidak suka
28
Universitas Sumatera Utara
diperlakukan seperti anak kecil lagi, anak mulai bersikap kritis. mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya, memperhatikan penampilan, plin-plan, suka berkelompok
dengan teman sebaya dan senasib. Kedua, periode remaja adolesen usia 19-21 tahun, dalam tahap ini perhatian anak tertutup pada hal-hal realistis, mulai menyadari akan
realitas, sikapnya mulai jelas tentang hidup, dan mulai nampak bakat dan minatnya Putri Hadi, 2005.
Jadi, siswa SMP berada pada tahap perkembangan remaja awal ataupun periode masa puber, berusia 12-15 tahun. Pada tahap ini remaja lebih banyak berada di luar rumah
bersama teman-teman sebaya, maka dapatlah dikatakan bahwa hubungan dengan teman sebaya di sekolah ataupun di masyarakat mempengaruhi self confidence mereka.
3. Pengertian siswa SMP yang aktif dan tidak aktif dalam OSIS
Siswa SMP yang aktif dalam organisasi adalah individu yang telah menyelesaikan Sekolah Dasar atau sedang menjalani pendidikan di sekolah menengah pertama dan
tergabung dalam organisasi di sekolah. Siswa SMP yang tidak aktif dalam organisasi adalah individu yang telah menyelesaikan Sekolah Dasar atau sedang menjalani
pendidikan di sekolah menengah pertama tetapi tidak tergabung dan tidak pernah bergabung dalam salah satu organisasi sekolah Asmiana, 2003.
C. Organisasi Sekolah