Test of Goodness of fit Uji kesesuaian

1. artinya : Jika terjadi kenaikan pada X 1 pendapatan perkapita masyarakat, maka Y Permintaan sepeda motor akan mengalami kenaikan cateris paribus 2. 2 ∂ X Y artinya : Jika terjadi kenaikan pada X 2 pertumbuhan penduduk per ribu, maka Y Permintaan sepeda motor akan mengalami kenaikan cateris paribus. 3. 3 ∂ ∂ X Y artinya : Jika terjadi kenaikan pada X 3 Harga, maka Y Permintaan sepeda motor akan mengalami penurunan, cateris paribus.

3.7 Test of Goodness of fit Uji kesesuaian

Untuk melihat goodness of fit dari hipotesa tersebut maka perlu dilakukan uji statistik yaitu :

3.7.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat. Menurut Sumodiningrat 2002, R 2 adalah sebuah fungsi yang tidak pernah menurun nondecreasing dari jumlah variabel bebas yang terdapat dalam model regresi. Bertambahnya jumlah variabel bebas, maka R 2 akan meningkat dan tidak pernah menurun. Menurut Algifari 1997, untuk menginterpretasikan koefisien determinasi dengan memasukkan Universitas Sumatera Utara pertimbangan banyaknya variabel independen dan sampel yang digunakan dalam penelitian, khususnya dalam model regresi linier berganda, menggunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan Adjusted R 2 . Adapun rumus Adjusted R 2 , adalah sebagai berikut : Sumodiningrat, 2002 R 2 =1 - Dimana : R 2 = Adjusted R 2 RSS = Residual Sum Square Jumlah Kuadrat Sisa TSS = Total Sum Square Jumlah Kuadrat Total Adapun untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikat, dilakukan dengan melihat harga k oefisien β. Semakin besar koefisien β suatu variabel bebas, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap variabel terikat. Nilai R 2 berkisar antara 0 sampai 1 0R 2 1.

3.7.2 Uji F-Statistik

Uji F-Statistik ini dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk pengujian ini digunakan hipotesis sebagai berikut: : = 0 : Universitas Sumatera Utara Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel dengan kriteria sebagai berikut : Ho : = = 0 diterima jika , artinya variabel bebas secara parsial tidak mempengaruhi variabel terikat. Ho : ditolak jika , artinya variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat. Nilai F-hitung dapat diperoleh dengan rumus : F-hitung = Dimana : R 2 = Koefisien determinasi k = jumlah variabel independen n = jumlah sampel Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1. Kurva Uji F – Statistik

3.7.3 Uji t – statistik

Pengujian tingkat signifikansi dari masing-masing koefisien regresi digunakan uji t-test yaitu : - Ho : bi = 0, artinya variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen. - Ha : bi 0, artinya variabel independen mempengaruhi variabel depanden secara positif. - Ha : bi 0, artinya variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara negatif. t – hitung = Dimana : = koefisien variabel independen ke-i Universitas Sumatera Utara = nilai hipotesis nol SD = Standar deviasi dari variabel independen ke-i Kriteria pengambilan keputusan : a. Jika t-hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya secara parsial tidak ada pengaruh yang berarti antara variabel independen terhadap variabel dependen. b. Jika t-hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang berarti antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha diterima Ha diterima Ho diterima Gambar 3.2. Kurva uji t – statistik

3.8 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik