pada awal abad 11 Masehi. Di sinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkembangan
dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku
G. Buku Sebagai Media Dakwah
Menurut Zaini Muhtaram, media yang dapat dijadikan sebagai media dakwah secara umum dapat dibagi ke dalam beberapa bentuk, diantaranya
adalah
11
: 1.
Media Lisan, media lisan adalah media yang paling banyak digunakan dibandingkan dengan media lain karena karakteristiknya yang praktis dan
ekonomis. Media lisan seperti diskusi, ceramah agama, simposium, ramah- tamah dan sebagainya.
2. Media cetak dikenal juga dengan sebutan media tulisan, ide-ide pemikiran
dan ajaran Islam dituangkan dalam bentuk tulisan seperti pada surat kabar, buku, majalah, tabloid, buletin dan sebagainya.
3. Media elektronik, ialah media yang lahir karena pemikiran manusia dalam
bidang teknologi modern. Pada media ini emosi dan ketegangan penonton atau pendengar akan terpancing melalui tingkah laku, kata-kata ataupun
suara yang dihasilkan. Media elektronik antara lain Televisi, Radio, VCD, Film dan sebagainya.
4. Media organisasi, organisasi dakwah merupakan alat untuk pelaksanaan
dakwah yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Maka melalui
11
Zaini Muhtaram, Dasar-dasar Manajemen Dakwah Islam, Yogyakarta: Al-Amin Press, 1996, h. 15
organisasi sosial maupun keagamaan, dakwah dapat selalu dilaksanakan dalam setiap kegiatan intern maupun ekstren.
5. Media seni dan budaya, media ini merupakan suatu media yang sangat
diminati dan akan terus diwariskan pada generasi selanjutnya. Dakwah lewat seni dan budaya sudah dilakukan digunakan oleh para guru dan
da’i terdahulu hingga sekarang. Salah satu media dakwah yang banyak digunakan oleh para praktisi
dakwah adalah media cetak, dalam hal ini buku. Islam telah menerapkan bahwa profesi pengarang merupakan salah satu
amal perbuatan yang terpuji, bahkan tidak terputus-putus pahalanya dengan wafat si penulis jariah. Hal ini menjadi pendorong untuk mengenai berbagai
macam cabang ilmu pengetahuan
12
. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, Rasulullah SAW.
Bersabda hadist riwayat Muslim
13
: “Apabila anak Adam wafat, maka putuslah amalnya kecuali tiga hal
yaitu shodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang dimanfaatkan orang lain, dan anak baik laki-laki maupun perempuan yang selalu
mendoakannya”. Islam memerintahkan umatnya untuk menyebarkan ilmu pengetahuan
maupun dakwah dengan cara dan bentuk apapun, baik tulisan maupun lisan. Seperti ini, para da’i banyak menuangkan ide positif, pesan moral dan solusi
12
Asep Syaiful Muhtadi, Jurnalistik: Pendekatan Teori dan Praktik, Jakarta, PT. Logos Wacana Ilmu,1999, h. 190
13
As Sayyid
Ahmad Al
Hasyimiy, Tarjamah
Mukhtarul Ahadits
HikamilMuhammadiyah, Bandung, PT. Al-Ma’arif, 1977, h. 121