45 umum, tidak ada bedanya antara auditor berpengalaman dengan yang
kurang berpengalaman. Hasil penelitian ini didukung oleh pendapat Tubbs 1992 yang
melakukan pengujian mengenai efek pengalaman terhadap kesuksesan pengalaman audit. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin banyak
pengalaman yang dimiliki, semakin banyak kesalahan yang dapat ditemukan oleh auditor. Abdolmohammadi dan Wright 1987 yang
menyatakan bahwa pengalaman mungkin penting bagi keputusan yang kompleks, tetapi tidak untuk keputusan yang sifatnya rutin dan terstruktur.
Pengaruh pengalaman akan signifikan ketika tugas yang dilakukan semakin kompleks.
Ha
1
: Pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil audit internal.
2. Keahlian terhadap Kualitas Hasil Audit Internal
Keahlian sebagai
suatu multi-dimensional
construct dan
perkembangan dari suatu kerangka konseptual untuk mengidentifikasi dan menilai karakteristik keahlian dan memperbesar kemampuan dalam
memahami construct tersebut. Deis dan Giroux 1992 dalam Sri Murtini dan Edi Wijayanto 2003 menjelaskan bahwa probabilitas ubtuk
menemukan pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor expertise.
Penelitian yang dilakukan oleh Sri Murtini dan Edi Wijayanto 2003 menunjukkan bahwa pendapat auditor yang baik akan tergantung
46 pada prosedur audit yang dilakukan dan juga keahlian auditor. Keahlian
auditor ini sangat penting untuk melaksanakan pekerjaannya berdasarkan standar professional yang berlaku bagi pekerjaannya tersebut.
Selain itu, keahlian juga dapat menjadi ukuran bagi seorang auditor untuk menilai kualitas hasil auditnya. Menurut Irahandayani 2003 dalam
Mardisar dan Nellysari 2007, kualitas kerja auditor dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: berkualitas dapat dipertanggungjawabkan dan tidak
berkualitas tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sementara itu, Tawaf 1999 dalam Mardisar dan Nellysari 2007 melihat kualitas audit dari sisi
supervisi. Menurutnya agar audit yang dihasilkan berkualitas, supervisi harus dilakukan secara berkesinambungan dimulai dari awal hingga akhir
penugasan audit. Oleh sebab itu dengan semakin baiknya keahlian auditor akan membuat kualitas hasil audit internal yang semakin baik pula. Dari
argumentasi diatas maka diduga keahlian auditor berpengaruh terhadap kualitas hasil audit internal.
Ha
2
: Keahlian auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil audit internal.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Kualitas Hasil Audit Internal
Menurut Mulyadi dan Puradiredja 1998 dalam I Ketut Yadyana 2007 auditor internal adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan yang
tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen telah dipatuhi, menentukan baik tidaknya
47 penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan
efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan kualitas informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi.
Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sesuatu yang
diharapkan oleh pengguna sistem informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukuran berdasarkan intensitas pemanfaatan, frekuensi
pemanfaatan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan. Maharsi 2000 menyatakan bahwa kehadiran teknologi informasi mampu
untuk meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat
dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Dari penelitian yang dilakukan Adamrah Amran 2001
menyebutkan bahwa penggunaan sistem informasi dan teknologi dalam kegiatan operasi perusahaan dapat memperngaruhi proses audit apabila
dibandingkan dengan perusahaan yang masih menggunakan sistem manual, menurutnya penerapan sistem informasi dan teknologi tersebut
dapat menimbulkan risiko yang dapat mempengaruhi efektivitas operasi perusahaan. Oleh karena itu, audit atas sistem informasi dan teknologi
perlu dilakukan oleh seorang auditor guna menilai efisiensi dan efektivitas dari penerapan sistem tersebut.
Dengan semakin baiknya penggunaan sistem informasi dan teknologi dalam kegiatan operasi perusahaan, maka diharapkan akan ikut
48 meningkatkan kualitas hasil audit internal. Berdasarkan keterkaitan antar
variabel diatas maka diduga pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit internal.
Ha
3
: Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil audit internal.
49
D. Kerangka Pemikiran
Dari uraian di atas dapat dijelaskan pada bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan Model Penelitian
Pengaruh Pengalaman, Keahlian, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Kualitas Hasil Audit
Internal.
Basis Teori: Teori Peran dan Teori Auditing
Pengalaman X
1
Ika Sukriah, Akram, Biana Adha inapty
2009
Keahlian X
2
Haslinda Lubis 2009
Kualitas Hasil Audit Internal Y
Rizal Iskandar Batubara 2008
Pemanfaatan TI X
3
Winidyaningrum dan Rahmawati
2010
50
Gambar 2.1 lanjutan
Gambar 2.1. Bagan Model Penelitian
Uji Kualitas Data 1. Validitas
2. Reliabilitas Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas 2. Uji Heteroskedastisitas
3. Uji Multikolonieritas
Uji Hipotesis 1. R
2
2. Uji t 3. Uji F
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan,Implikasi, dan Saran Metode Analisis:
Regresi Berganda
51
E. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan penelitian sebagai berikut:
Ha
1
: Pengalaman berpengaruh terhadap kualitas hasil audit internal Ha
2
: Keahlian berpengaruh terhadap kualitas hasil audit internal Ha
3
: Pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas hasil audit internal
Ha
4
: Pengalaman, keahlian, dan pemanfaatan teknologi informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas hasil audit internal.
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Yayasan Pendidikan Internal Audit YPIA yang bertempat di Jalan Raya Pasar Minggu Kavling 34 Gedung
Graha Sucofindo lantai 3 Jakarta Selatan 12780, yang akan menjadi objek penelitian oleh penulis ialah auditor internal yang sedang mengikuti pelatihan
di Lembaga YPIA Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris yang dapat
diuji hipotesisnya dengan menggunakan metode kausalitas. Penelitian ini juga bertujuan untuk mngetahui pengaruh variabel independensi pengalaman,
keahlian, dan pemanfaatan teknologi informasi terhadap variabel dependen kualitas hasil audit internal.
B. Metode Penentuan Sampel
Prosedur pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu. Elemen
populasi yang dipilih sebagai sampel yang dibatasi pada elemen-elemen yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan. Indriantoro dan
Supomo, 2002:131. Adapun kriteria sampel berdasarkan pertimbangan adalah sebagai berikut: 1 Auditor Internal, dan 2 Auditor yang memiliki
pengalaman audit minimal 1 satu tahun.
53
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secar langsung dari
sumber asli Indriantoro dan Supomo , 2002:145 . Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu dengan meninjau secara langsung obyek
penelitian, data yang diperoleh adalah dengan mendistribusikan kuesioner yang menggunakan skala ordinal.
D. Metode Analisis
Data diuji dan dianalisis dengan statistical package for the social sciences. Adapaun anallisa data yang digunakan dalam penellitian ini adalah:
1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Data