Jumlah Pendapatan Tabel 4.15 Gambaran Umum Responden

77

14. Jumlah Pendapatan Tabel 4.15

Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan No Jumlah Pendapatan Jumlah Responden 1 27.300 000 4 8 2 29.400.000 13 26 3 31.500.000 26 52 4 33.600.000 4 8 5 35.700.000 2 4 6 37.800.000 1 2 7 Total 50 100 Sumber : Data Primer diolah Tabel tersebut menunjukkan jumlah pendapatan pengusaha kerambah jaring apung sekali panen nya mencapai yang paling tinggi mencapai Rp 37.800.000 dan jumah responden hanya berjumlah 1 orang saja dengan presentase 2, pendapatan Rp35.700.000 ada 2 orang responden dengan tingkat persentase hanya sebesar 4. Kemudian diikuti dengan pendapatan Rp33.600.000 hanya ada 4 orang responden dengan presentase 8, dengan pendapatan Rp31.500.000 ada 26 orang responden dengan tingkat presentase terbesar 52, pendapatan Rp 29.400.000 ada 13 orang responden dengan presentase sebesar 26, pendapatan Rp27.300 000 ada 4 orang responden dengan presentase 8. Dari hasil wawancara penulis dengan Responden sebanyak 50 pengusaha Kerambah Jaring Apung diperoleh informasi bahwa para pelaku usaha Kerambah Jaring Apung KJA memiliki masalah dalam hal pengembangan usahanya dikarenakan adanya kendala dari segi aspek permodalan berupa uang. Kebutuhan Modal memang besar pengaruhnya terhadap proses pengembangan usaha, karena dengan adanya modal yang cukup besar maka tentu saja Universitas Sumatera Utara 78 akanberpengaruh kepada tingkat produksi yang dihasilkan oleh usaha Kerambah tersebut. Dengan demikian pemberian kredit modal usaha sebenarnya akan sangat membantu dalam hal pengembangan usaha serta peningkatan penghasilan masyarakat yang adadi daerah parapat dan khususnya di Desa Swalan. Namun para pengusaha Kerambah tidak dapat meminjam ke Bank atau instasi lainnya dikarenakan usaha Kerambah Jaring Apung tidak memenuhi Kriteria sebagai nasabah bank di sebabkan usaha Kerambah Jaring Apung ini tidak memiliki jaminan jangka panjang. Adapun Masalah- masalah yang dihadapi oleh para Pengusaha Kerambah Jaring Apung yang ada di daerah Parapat khususnya dari hasil quesioner yang telah diedarkan yang paling utama adalah berupa kurangnya modal yang dimiliki oleh usaha Kerambah Jaring Apung, tidak adanya perbaikan jalan yang rusak parah untuk menuju lokasi Kerambah Jaring Apung di Desa Swalan, kurangnya perhatian Pemerintah setempat terhadap perkembangan usaha Kerambah dalam bentuk sarana serta prasarana yang menunjang usaha Kerambah Jaring Apung Tersebut.

4.4 Analisis Regresi Linear Berganda