Untuk mengetahui kepercayaan realibilitas instrumen dilakukan uji realibilitas instrumen. Instrumen disebut realibel jika instrumen tersebut sudah
baik, dapat dipercaya dan dapat diandalkan Arikunto, 2006. Pada penelitian ini telah dilakukan uji realibilitas pada 10 responden dengan mengukur tanda vital,
pernafasan dan denyut nadi sebanyak tiga kali dengan rentang waktu 15 menit. Selama uji instrumen, seluruh responden harus tetap dalam keadaan rileks dan
menghindari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tanda vital, seperti aktifitas dan emosi, sehingga peneliti melalukan uji instrumen pada hari
ketika responden bangun pagi. Apabila instrumen memberikan hasil yang sama atau tidak dengan perbedaan yang signifikan maka instrumen dinyatakan
realiabilitas.
7. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, pernapasan, denyut nadi untuk mengidentifikasi tanda vital sebelum dan sesudah
diberikan pendidikan kesehatan praoperasi. Prosedur pengumpulan data yang digunakan yaitu:
1. Mengidentifikasi pasien yang akan menjalani tindakan operasi. 2. Sehari sebelum menjalani operasi H-1, peneliti meminta persetujuan calon
responden untuk menjadi responden dengan menandatangani informed consent.
3. Memberikan kuesioner demografi atau dapat ditanyakan langsung dan diisi oleh peneliti.
Universitas Sumatera Utara
4. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, dan pernapasan sebagai test awal dan mencatat hasil pemeriksaan.
5. Selanjutnya peneliti memberikan pendidikan kesehatan praoperasi leaflet. 6. Setelah 15 menit, peneliti melakukan pemeriksaan tanda vital kembali sebagai
test akhir. 7. Hasil pemeriksaan tanda vital diperiksa kelengkapannya untuk dianalisa
sebagai data.
8. Analisa Data
Setelah data terkumpul, data dianalisa melalui beberapa tahapan, antara lain tahap pertama editing yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas maupun
data responden serta memastikan semua hasil pemeriksaan tanda vital pre dan post test telah diisi sesuai petunjuk. Tahap kedua coding yaitu memberi kode atau
angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah pada saat mengadakan tabulasi dan analisa. Tahap ketiga ialah entri yaitu memasukkan data dari
kuesioner kedalam program komputer. Tahap keempat adalah melakukan cleaning yaitu mengecek kembali data yang telah dimasukkan ke program komputer untuk
mengetahui ada kesalahan atau tidak. Tahap ke lima saving yaitu penyimpanan data untuk siap dianalisis. Uji paired t-test digunakan untuk membandingkan hasil
pemeriksaan tanda vital sebelum dan sesu dah penyuluhan dengan α=0,05. Uji
normalitas data dilakukan dengan shapiro-wilk dikarenakan jumlah sampel dalam penelitian ini kecil, dengan nilai α 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya hasil pemeriksaan dibandingkan untuk menguji hipotesa penelitian. Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p
dan nilai alpha α=0,05. Bila nilai p α, maka keputusannya adalah Ha gagal ditolak sedangkan bila nilai p α, maka keputusannya adalah Ha ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN