Lokasi Penelitian Teknik Analisa Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh suatu data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain Sugiyono, 1998 : 6. Maka, sesuai dengan pendapat tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui satu keadaan yang dihadapi oleh suatu instansi.

3.1 Lokasi Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian, maka lokasi penelitian dilakukan di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, yang berada di Kota Bukitting, Sumatera Barat. 3.2 Populasi Dan Sampel 3.2.1 Populasi Sebuah perpustakaan tentunya memiliki jenis dan jumlah pengguna, dimana jumlah pengguna sebuah perpustakaan disebut populasi. “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” Sugiyono, 1999 : 72. Sesuai dengan pendapat di atas peneliti menetapkan populasi penelitian ini adalah seluruh lapisan masyarakat kota Bukittinggi yang telah terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, terhitung sejak berdirinya bangunan baru perpustakaan pada tahun 2006 hingga sekarang yaitu 10.065 orang Laporan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Kota Bukittinggi, 2008.

3.2.2 Sampel

Tidak semua populasi dapat dijadikan sebagai objek penelitian, terkadang hanya sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian, sebagian dari populasi tersebut biasa dikatakan sebagai sampel penelitian. Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini, penulis mengunakan tabel Kreicj dengan tingkat kesalahan 5. Maka, dengan jumlah populasi penelitian 10065 orang peneliti mengambil sampel sebesar 336 orang dengan teknik pengambilan sampel secara aksidental Tabel.Kreicj, dalam Sugiyono, 1999 : 81. Universitas Sumatera Utara

3.3 Istrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data penelitian kita membutuhkan alat atau acuan yang biasa disebut instrumen penelitian. Menurut Gulo 2002 : 123 “Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, pangamatan atau daftar pertanyaan yang dipersiapkan untuk mendapatkan informasi dari responden”. Adapun instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berupa angketkuesioner.

3.3.1 Kuesioner Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab Sugiyono, 1999 : 135. Dalam pembuatan kusioner harus menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti dan dipahami oleh responden, agar nantinya peneliti memperoleh informasi yang diharapkan dari jawaban responden. Maka, sebelum membuat kuesioner hendaknya menentukan kisi-kisi angket terlebih dahulu agar tidak terjadi keraguan dalam menentukan bentuk dan urutan pertanyaan kuesioner.

3.3.2 Kisi-Kisi Kuesioner

Untuk mempermudah pembuatan kuesioner, maka peneliti menyajikan kisi-kisi kuesioner sebagai berikut : Tabel 1 : Kisi-kisi Kusioner No Variabel Indikator Item Jumlah 1 Peranan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi a. Peran perpustakaan b. Kebutuhan pengguna c. Koleksi perpustakaan d. Pelayanan Pengguna 1,2,3,4 5,6,7, 8,9,10,11, 12,13,14,15 4 3 4 4 JUMLAH 15 Universitas Sumatera Utara

3.3.3 Uji Coba Kuesioner

Sebelum disebarkan kepada responden, terlebih dahulu diadakan uji coba, dengan tujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan pada kuesioner sudah dimengerti atau masih perlu diperbaiki.

3.4 Teknik Analisa Data

Sehubungan dengan penelitian yang berbentuk deskriptif, maka dalam menganalisis data penulis mempergunakan teknik sederhana yaitu berdasarkan persentase. Data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner dianalisis dengan metode desktiptif. Data yang diperoleh ditabulasi untuk mengetahui persentasenya, selajutnya dianalisis dan dipaparkan dalam bentuk deskriptif. Untuk mengolah data yang diterima dari responden, penulis mengunakan langkah- langkah pengolahan data sebagai berikut : 1. Tahap pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap data yang diperoleh. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah responden telah menjawab seluruh pertanyaan secara benar. Kemudian dari hasil pemeriksaan ini diketahui mana kuesioner yang dapat diolah dan yang tidak diolah. 2. Selanjutnya menghimpun data yang akan diolah, data dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang disediakan pada kolom isian. 3. Menghitung persentase dari setiap jawaban yang diperoleh dari responden. Untuk menghitung persentase jawaban responden, penulis menggunakan rumus persentase dalam Arikunto 2000 : 349, sebagai berikut : P = F 4. Pengolahan Statistik dan Penafsirannya. Untuk menafsirkan besarnya persentase yang didapat dari tabulasi, peneliti menggunakan metode penafsiran berdasarkan Arikunto 2000 : 57, sebagai berikut : X 100 n Keterangan : P = Persentase F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Sampel Jika memiliki kesesuaian 81-100 : Sangat baik Jika memiliki kesesuaian 61-80 : Baik Jika memiliki kesesuaian 41-60 : Cukup Jika memiliki kesesuaian 21-40 : Kurang Jika memiliki kesesuaian 0-20 : Kurang sekali Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sejarah Singkat Berdirinya Perpustakaan

Perpustakaan Bung Hatta memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat kota Bukittinggi. Perintisan lembaga perpustakaan ini menempuh perjalan yang sangat panjang. Perintisan pertama dilakukan oleh Bapak DR. Bung Hatta sendiri sebagai wakil Presiden waktu berkedudukan di Istana Wakil Presiden pada tanggal 12 Agustus 1976 sebagai perpustakaan Umum Pemerintah Kota Bukittinggi yang kemudian berganti nama menjadi Gedung Tri Arga, dan kini diberi nama Istana Bung Hatta. Meski telah mengalami kemajuan akan tetapi bangunan perpustakaan tidak lagi memadai untuk menampung permintaan sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat. Pemerintah dan masyarakat Kota Bukittinggi menaruh perhatian untuk perkembangannya dan berkeinginan membangun Perpustakaan Proklamator Bung Hatta di Bukittinggi-Smatera Barat. Dengan semangat dan tekat yang kuat pada tanggal 21 September 2006 berdirilah Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dengan diresmikan oleh Presiden RI DR.H. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai unit pelaksana teknis Perpustakaan Nasional Republik Indonesia di Bukittinggi.

4.1.1 Visi dan Misi Perpustakaan Visi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta

Menjadi lembaga pencerdasan kehidupan bangsa berskala nasional yang maju dan handal dalam bidang edukatif, informatif, preservatif dan rekreatif. 1. Meningkatkan sarana, metode dan media pembelajaran bagi publik dalam pembentukan learning society. Misi Perpustakaan Proklamator Bung Hatta 2. Menyediakan data dan informasi yang otentik bagi peneliti untuk berbagai kepentingan. 3. Menyimpan, memelihara dan mengembangkan koleksi perpustakaan dalam bentuk buku dan non buku. Universitas Sumatera Utara