2. Pengadaan
Kedua perpustakaan dalam pengadaan koleksi tidak mempunyai kebijakan
tertulis. Hal ini menyebabkan ketidakjelasan karena koleksi yang berdaya guna penuh, pengadaannnya harus didasarkan pada kriteria pemilihan yang telah
ditetapkan bersama pihak-pihak yang berwenang.
51
Mengenai cara pengadaan, perpustakaan SMA Negeri 1 Depok lebih mengandalkan pembelian buku. Di sisi lain, SMA Negeri 3 Depok cara
pengadaan yang paling banyak adalah melalui sumbangan atau hadiah disebabkan dana yang diberikan pihak sekolah tidak menentu dan jumlahnya pun tidak
banyak. Cara pengadaan melalui sumbangan bukanlah cara terbaik dalam pengadaan koleksi karena pengadaan dengan cara ini tergantung pada pihak
pemberi. Selain itu, buku-buku yang diberikan belum tentu sesuai dengan kebutuhan dan misi perpustakaan yaitu mendukung kurikulum sekolah.
Masalah lain adalah kedua perpustakaan tidak menetapkan aturan tertentu bagi sumbangan wajib siswa. Pihak perpustakaan memberikan kebebasan subjek
bacaan. Hal ini menyebabkan adanya buku-buku yang tidak sesuai dengan kurikulum dan misi perpustakaan.
Hal-hal tersebut bukan saja mengurangi kapasitas ruang perpustakaan melainkan juga pemborosan dalam pengolahan dan perawatannya.
3. DanaAnggaran
Masalah yang dialami kedua perpustakaan sebenarnya tidak jauh berbeda. Perpustakaan SMA Negeri 3 Depok mengalami kekurangan dana yang diberikan
51
Pedoman Tekhnis Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah Lanjutan Atas, op.cit., h.10
oleh pihak sekolah. Begitu pula yang terjadi pada SMA Negeri 1 Depok. Meskipun secara nominal perpustakaan SMA Negeri 1 Depok mendapatkan
jumlah dana yang lebih besar daripada SMA Negeri 3 Depok, dana tersebut masih dirasakan kurang karena permintaan yang cukup besar dari pihak pemakai
perpustakaan terhadap koleksi yang ada. Minimnya jumlah dana yang diterima tidak mencukupi untuk menutupi
kebutuhan operasional. Padahal untuk menjamin pertumbuhan dan kelangsungan operasional perpustakaan sekolah diperlukan rencana mengenai sumber dana dan
jumlah yang diperlukan setiap tahun untuk penambahan koleksi, pelayanan, perawatan koleksi, perawatan gedung dan perabot.
52
Namun kondisi ini yang dihadapi kedua perpustakaan . Perpustakaan SMA Negeri 3 Depok mengakui
mempunyai dana khusus untuk perpustakaan tetapi biasanya diberikan dalam bentuk buku. Itupun diberikan tidak secara rutin . Hal ini tentu menyulitkan
mereka untuk mengembangkan perpustakaan agar koleksinya memadai bagi para pemakainya.
Sedangkan perpustakaan SMA Negeri 1 Depok meski dana yang diberikan cukup besar secara nominal apalagi dana yang diberikan terbilang rutin. Mereka
menyediakan 50 dari total dana yang diperoleh untuk pengadaan. Dari segi nominal 50 untuk pengadaan merupakan jumlah yang cukup besar tetapi
mengingat jumlah permintaan yang banyak maka dana tersebut belum memadai.
52
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, op.cit.,h.86
4. Rasio jumlah pemakai dan koleksi