4.3 Perencanaan
Suatu perencanaan merupakan suatu proses yang pertama kali dilakukan dalam proses pengembangan sistem. Pada proses pembuatan
yang akan dilakukan adalah analisis sistem pengolahan data simpan pinjam.
Tahap perencanaan mempunyai tujuan untuk memberikan suatu sasaran pada pembuatan seperti apa dan bagaimana rancangan tampilan
yang akan dihasilkan serta keinginan-keinginan lain yang akan diterapkan pada analisis yang akan dibuat.
Pertimbangan pembuatan rancangan sistem pengolahan data simpan pinjam muncul setelah melihat kondisi yang ada, dimana sistem
pengolahan data simpan pinjam masih terdapat kekurangan di dalamnya. Hal tersebut dapat menghambat kinerja koperasi dan dengan
direncanakannya pembuatan pengolahan data simpan pinjam diharapkan akan dapat membantu dan mendukung seluruh kegiatan koperasi.
4.4 Kelemahan Sistem yang Sedang Berjalan
Dari hasil analisis yang penulis peroleh dari Koperasi Berkah Mandiri 24, penulis menguraikan beberapa kelemahan pada sistem yang sedang
berjalan diantaranya:
1. Pada unit simpan pinjam pada saat pendaftaran anggota baru sudah
terdapat komputer akan tetapi hanya sekedar untuk penginputan nama anggota secara global saja, tidak ada database yang bisa mengatur
input data dengan baik dan terperinci. Sehingga dalam menginput data anggota yang baru dan mencari data anggota yang sudah
terdaftar, masih dilakukan secara manual, dimana petugas harus memberikan formulir kepada pasien untuk diisi dan kemudian
disimpan oleh petugas, kemudian data anggota tersebut disimpan di dalam lemari arsip sehingga ketika petugas melakukan pencarian data
anggota, petugas harus mencari data dari sekian banyak data yang ada, yang telah disimpan didalam lemari arsip.
2. Pada bagian kasir, ketika anggota hendak melakukan pembayaran
atau penarikan simpanan dan pembayaran angsuran, petugas harus menghitung dan menjumlahkan secara manual, dimana kasir harus
menulis jumlah yang harus dibayar oleh anggota ketika akan melakukan pembayaran.
3. Dari segi laporan yag diperlukan oleh manager dan ketua koperasi
harus menunggu terlebih dahulu untuk meminta laporan mengenai data anggota yang melakukan simpanan dan pinjaman, karena untuk
mendapatkan informasi simpan pinjam yang ada dan yang dibutuhkan harus dicari pada tumpukan dokumen yang jumlahnya
cukup banyak.
Dari beberapa kelemahan sistem yang ada, dapat menghambat kinerja para pegawai koperasi, seperti halnya pembuatan laporan simpanan,
pinjaman dan angsuran setiap hari secara manual dan mungkin akan bertambah lagi hambatan-hambatan lain mengingat aktivitas koperasi
semakin hari semakin meningkat. Berikut ini adalah Bagan Alir Dokumen Dokument Flowchart
sistem berjalan :
Gambar 4.2 : Bagan Alir Dokumen Dokument Flowchart Sistem Berjalan
4.5 Kelebihan Sistem yang Sedang Berjalan