yang telah dikeluarkan diantaranya Perda No. 30 tahun 2001 tentang pelarangan peredaran dan pengunaan minuman keras revisi perda No.7 tahun 2005, perda No. 7
tahun 1999 dan perubahannya No. 4 tahun 2001 tentang prostitusi, Perda tentang Kewajiban menyertakan Sertifikat Diniyah bagi Siswa yang ingin melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Surat Edaran Bupati mengenai anjuran membaca Al-Qur’an 15 menit sebelum melakukan aktivitas, kewajiban menggunakan jilbab bagi
pelajar dan pegawai pemda selama bekerja dan lain sebagainya. Akan tetapi apakah kebijakan-kebijakan tersebut sudah sejalan dengan hukum Islam yang sebenarnya.
Dari pemaparan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membahas secara detail tentang kebijakan-kebjakan sosial keagamaan pemerintah daerah ditinjau dari
hukum Islam dalam sebuah skripsi dengan judul: “TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEBIJAKAN SOSIAL KEAGAMAAN PEMERINTAH DAERAH
INDRAMAYU”
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi pada
pembahasan 2 dua variabel yaitu ‘kebijakan sosial keagamaan di Indramayu’ dan ‘perspektif hukum Islam’. Kebijakan sosial keagamaan dimaksud dalam bentuk
peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah eksekutif dan legislatif, maupun peraturan berdasarkan kewenangan beleid oleh kepala daerah
pasca reformasi selama kurun waktu 2001 sampai 2005. 2. Perumusan Masalah
Dengan merujuk pada pembatasan yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa persoalan yang terangkum dalam identifikasi masalah yang diteliti berdasar pada
kebijakan sosial keagamaan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah daerah Indramayu, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
1 Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap Perda No 2 Tahun 2003 tentang
wajib belajar Madrasah Diniyah Awaliyah? 2
Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap Perda No.7 tahun 2005 tentang pelarangan peredaran dan penggunaan minuman keras?
3 Bagaimana pandangan hukum Islam terhadap Perda No. 4 tahun 2001 tentang
prostitusi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memiliki tujuan diantaranya: 1.
Mengetahui dan mempelajari dengan seksama apakah kebijakan-kebijakan sosial keagamaan pemerintah daerah Indramayu sudah sejalan dengan hukum Islam.
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pemerintah,
masyarakat, dan ulama dalam memberikan kebijakan-kebijakan untuk kemashlahatan umat.
3. Secara administrasi akademik penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Hukum Islam SH. I pada Konsentrasi Siyasah Syar’iyyah ketatanegaraan Islam Program Studi Jinayah Siyasah Fakultas
Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Secara akademis untuk mendapatkan jawaban-jawaban terhadap berbagai
persoalan yang terkait dengan kebijakan pemerintahan daerah Indramayu dalam kurun waktu tertentu.
2. Sebagai sumbangan pemikiran dan pengembangan khazanah keilmuan dibidang
politik dan kebijakan lokal. 3.
Memberikan pemahaman terhadap pandangan sebuah peraturan berdasarkan analisis hukum Islam yang secara umum kurang mendapat perhatian.
4. Sebagai bahan masukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap proses
legislasi daerah agar searah dengan kepentingan agama belief and interest conflict
. D.
Tinjauan Pustaka
Sejumlah penelitian dengan bahasan tentang kebijakan Pemerintah Daerah yang mengarah pada upaya formalisasi syariat Islam telah dilakukan, baik yang
mengkaji secara spesifik topik tersebut maupun yang bersinggungan secara umum dengan bahasan penelitian. Berikut ini merupakan paparan tinjauan umum atas
sebagian karya–karya penelitian tersebut :
Pertama buku yang mengangkat isumasalah penerapan Syari’at Islam disunting oleh Kurniawan Zein dan Syarifuddin yang berjudul “Syari’at Islam Yes,
Syari’at Islam No”
5
. Buku tersebut berisi tentang kumpulan tulisan yang mewakili pro dan kontra mengenai pemberlakuan Piagam Jakarta dan Syari’at Islam di
Indonesia yang muncul diawal era Reformasi, yang pada intinya memuat polarisasi
5
Kurniawan Zein dan Sarifuddin, MA, editor, Syari’at Islam Yes, Syari’at Islam No, Jakarta: Paramadina, 2001. Buku ini menampilkan tulisan antara lain A.Syafi’I Maarif, Deliar Noer, Nurcholis
Madjid, Salahuddin Wahid, dan Umar Shihab. Yang memiliki ragam pandangan mengenai pemberlakuaan Piagam Jakarta dan Syari’at Islam di Indonesia.
kalangan Islam kedalam tiga orientasi yakni yang mendukung sepenuhnya, memahami tetapi tidak mendukung, dan yang menolak Syari’at Islam dalam negara.
Tetapi sebagaimana dalam tulisan, tidak memberikan gambaran yang terfokus mengenai masalah yang dibahas, selain sekedar mendeskripsikan secara parsial atau
bagian-bagian tertentu saja. Buku kedua karya Taufik Adnan amal dan Samsu Rizal Panggabean, yang
berjudul Politik syariat Islam Dari Indonesia Hingga Nigeria”
6
. Buku ini merupakan hasil penelitian dengan mengumpulkan data yang cukup memadai, tetapi
lebih ke studi awal dan perbandingan mengenai syari’at Islam di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya. Namun tidak menjelaskan secara khusus mengenai
latar belakang dan kondisi-kondisi sosiologis dari gerakan penerapan syari’at Islam tersebut. Dimana dalam tulisannya ada banyak hal menarik yang mencuat dalam isu
formalisasi Syariat Islam yang berlangsung diberbagai negeri muslim dewasa ini. Buku yang ditulis oleh Taufik Adnan Amal dan Samsu Rizal Panggabean ini
mencoba menelusuri berbagai tuntutan dan penerapan syariat Islam disejumlah negeri muslim, ketegangan dan persoalan yang muncul akibat dari tuntutan dan penerapan
tersebut, termasuk persoalan metodologis serta kemungkinan–kemungkinan untuk mengatasinya. Fokusnya adalah isu penerapan syariat Islam di Aceh dan beberapa
daerah lainnya di Indonesia, serta sejumlah negeri muslim di Asia dan Afrika. Contohnya Mesir, Sudan, dan Nigeria. Pemilihan daerah-daerah ini dilakukan secara
purposif untuk menunjukkan keluasan dimensi persoalannya tanpa harus mengkompromikan kedalaman dimensi masalah yang dibahas. Melalui buku ini,
6
Taufik Adnan Amal dan Samsu Rizal Panggabean, Politik syariat Islam Dari Indonesia Hingga Nigeria,
Jakarta: Alvabet, 2004.
kedua penulis buku ini ingin menunjukkan betapa persoalan penerapan syaria’at Islam tidak sesedarhana yang kita bayangkan. Melalui perbandingan beberapa negara,
nampak sekali kompleksitas problem yang dihadapi para pendukung penegakan syari’at Islam dan pengambil kebijakan.
Buku ketiga berjudul “Syari’at Islam di Indonesia: Aktualisasi Ajaran dalam Dimensi Ekonomi, Politik dan Hukum
”
7
. Disunting oleh Mauhammad Iqbal dan Azhari Akmal Tarigan yang merupakan kumpulan tulisan. Buku tersebut isinya
merupakan tanggapan atas kedua buku pertama yang mengandung bahasan tentang semangat penerapan dan aktualisasi Syari’at Islam di Indonesia. Pemikiran dalam
buku ini pada intinya memandang tidak relevan perdebatan pro dan kontra tentang penerapan Syari’at Islam yang secara substansial telah berlaku lama dalam kenyataan
hidup bangsa Indonesia melalui akomodasi ummat Islam dalam perundang-undangan dan kehidupan bangsa Indonesia dibidang ekonomi, Politik, dan hukum.
Studi serupa dalam bentuk skripsi penelitian lapangan dengan data kuantitatif pernah di tulis oleh saudari Menawati, skripsi FSH UIN Jakarta, 2005 “Upaya
Formalisasi Syariat Islam di Indonesia; Studi Kasus Kabupaten Cianjur Jawa Barat
”. Dalam tulisan tersebut menguraikan bentuk formalisasi hukum Islam dalam bentuk peraturan daerah maupun keputusan-keputusan yang dikeluarkan pejabat
institusional yang mengikat secara terbatas. Penelitian tersebut menggunakan data kuantitatif serta sebagian kecil kualitatif. Menurut penulis, data kuantitatif memiliki
kelebihan untuk menggeneralisir, tetapi kurang memperhatikan aspek validitas serta legalitas instrument norma hukum tersebut.
7
Muhammad Iqbal dan Ahar Akmal Tarigan, editor, Syari’at Islam di Indonesia: Aktualisasi Ajaran dalam Dimensi Ekonomi, Politik, dan Hukum
, Jakarta : Misaka Galiza 2004. Dalam karya ini bahasan tentang pemberlakuaan syari’at Islam dalm kehidupan Politik hanya salah satu bahasan.
Dari beberapa rujukan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian yang penulis lakukan sangat berbeda baik dari segi obyek dan sampel wilayah
penelitian, terlebih lagi memiliki keunggulan dengan lebih menitikberatkan pada nilai normatif perundang-undangan terhadap hukum Islam. Selain itu, penelitian yang telah
dilakukan tersebut tidak secara khusus dan spesifik membahas mengenai kebijakan Pemerintah Daerah yang mengarah pada upaya formalisasi syariat Islam, hanya
menjelasakan tentang serpihan pemikiran. Sebagaimana lazimnya sebuah buku kumpulan tulisan, bahkan terkesan berserakan dan tidak fokus, sehingga tidak
memberikan prspektif yang khusus mengenai masalah yang dikaji.
E. Kerangka Teori dan Konseptual