Analisis Perda No.7 tahun 2005 Tentang Pelarangan Minuman Beralkohol di

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KEBIJAKAN SOSIAL

KEAGAMAAN PEMERINTAH DAERAH INDRAMAYU

A. Analisis Perda No.7 tahun 2005 Tentang Pelarangan Minuman Beralkohol di

Kabupaten Indramayu dalam Perspektif Hukum Islam Perda No. 7 tahun 2005 tentang Pelarangan Minuman Beralkohol di Kabupaten Indramayu pada Bab II Pasal 2 ayat 1 berbunyi: “setiap orang atau badan dilarang memproduksi, mengedarkan, memperdagangkan, menimbun, mengoplos, menjamu dan meminum minuman yang mengandung alcohol dalam wilayah kabupaten Indramayu”. 81 Perda ini merupakan affirmative action dari UU No. 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana dan UU No. 32 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. 82 Ketentuan Perda No.7 tahun 2005 mengatur antara lain tentang larangan memproduksi, mengedarkan, memperdagangkan, menimbun, mengoplos, menjamu, dan meminum minuman yang mengandung alkohol dalam wilayah kabupaten Indramayu. Selain itu juga berisi larangan membawa minuman beralkohol di wilayah Indramayu dengan alasan apapun. 83 Sanksi bagi pelanggaran tersebut adalah tempat tersebut dapat ditutup, dan dibongkar. 84 Sedangkan barang bukti harus dimusnahkan didepan umum. Setiap pelanggaran pidana tersebut juga diancam dengan pidana 81 Pasal 2 ayat 1 Perda No. 7 tahun 2005. 82 Dasar Hukum Perda No.7 tahun 2005. 83 Pasal 2 ayat2 Perda No.7 tahun 2005. 84 Pasal 6 Perda No.7 Tahun 2005. kurungan paling lama 6 bulan atau denda paling banyak Rp. 50 juta rupiah yang dimaksudkan sebagai pemasukan kas daerah dan merupakan pendapatan daerah. 85 Dalam perspektif hukum Islam, para ulama melalui metodologi hukum Islam dengan pendekatan qiyas sebagai solusi istinbat hukum yang masih dzanni dalam syari’at Islam. Berikut ini dipaparkan ketentuan penyelesaian hukum minuman keras beralkohol dengan khamr: a. Al-Ashl adalah khamr, karena terdapat hukumnya dalam nash al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 90. b. Al-Far’u adalah minuman keras beralkohol karena tidak ada hukumnya dalam nash, tetapi ada maksud menymakan status hukumnya kepada ashl yaitu khamr dalam hal ini minuman keras beralkohol disebut al-musyabbah yang diserupakan. c. Hukum ashl adalah khamr hukumnya haram, sebagaimana dalam firman Allah QS. AL-Ma’idah ayat 90. Dengan itu menjadi tolak ukur ketetapan hukum bagi cabang al-far’u. d. Al-Illat, karena dampak buruk dari khamr dapat memabukkan, menghilangkan kesadaran, dan melupakan Allah SWT. Sedangkan minuman keras beralkohol telah menyamai khamr dalam hal kedudukannya adalah memabukkan. 86 Hukuman bagi jarimah mengkonsumsi minuman keras menurut fiqh klasik adalah 80 kali jilid, menurut Imam Syafi’i terdiri dari hukuman jarimah tersebut 85 Pasal 9 dan 10 Perda No.7 Tahun 2005. 86 Abdul Wahhab Khallaf, Kaidah-Kaidah Hukum Islam; Ilmu Ushul Fiqh, Terj. Noer Iskandar al- Barsani, Jakarta: Radjawali, 1989, h. 90. sebanyak 40 jilid sebagai hukuman had, sedangkan 40 jilid lainnya sebagai hukuman ta’zir sebagai hukuman yang dipandang perlu oleh hakim atau penguasa. Dalam sejarahnya, penerapan hukuman 80 kali jilid dipraktikan pada masa Umar bin Khattab ra atas pendapat para sahabatnya, Ali ra menyarankan agar pelaku minum minuman keras dijilid 80 kali dengan alasan bahwa orang yang minum menyebabkan mabuk dan mengigau sehingga dapat membuat kebohongan serta menyebabkan fitnah, sedangkan pelaku qazaf dihukum 80 kali jilid. Maka, saran tersebut disetujui juga para sahabat yang lain. Jadi sumber larangan minuman keras adalah al-Qur’an, sedangkan hukumannya bersumber pada hadits. Tentang besarnya hukuman bersumber pada ijma’ sahabat. 87 Aturan larangan pengharaman minuman keras khamar berlaku untuk seluruh umat Islam serta tidak ada perkecualian untuk individu tertentu. Yang dilarang dalam Islam adalah tindakan meminum khamar itu sendiri, terlepas apakah peminum tersebut mabuk atau tidak. Hal ini cukup jelas dinyatakan dalam surat Al-Maidah ayat 90-91: A BC + DEF  G 1 C - H  I JK  M 9 N8 O P- Q R  S+T Q R U ? J J 1 V  ; +W X Y  Z [ \J ] S,3 _ `  ; 6 b C - H I  +W X Y _ c   S,d  e Z fg h6 j D I  kK M 9 N e ] S Nl P  I m 2 ;  f nZ o P ] V p - _q d 5 1 ; 6 r Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya meminum khamar, berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran meminum khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat 87 Ahmad Hanafi, Asas-Asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 2005, h. 201-202. Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu dari mengerjakan pekerjaan itu ”. Q.S Al-Maidah : 90-91 Dari ayat tersebut, manusia diingatkan supaya menjahui dan tidak melakukan meminum dan memakan barang haram yang memabukkan. Minuman keras atau khamr yang memabukkan itu mengakibatkan tertutupnya akal, budi dan pekerti manusia maka akan lenyaplah harapan manusia menjadi khalifah dimuka bumi, akibat kecanduan meminum khamr. Dalam fatwa MUI dinyatakan haram hukumnya menyalahgunakan minuman keras atau khamr dan sejenisnya yang memabukkan, karena membawa kemudharatan yang mengakibatkan rusak mental dan fisik seseorang serta terancamnya keamanan masyarakat dan ketahanan nasional. 88 Bila miras menurut agama Islam dilarang, maka sesuai dengan hadis Nabi semua zat atau bahan yang melemahkan dan memabukkan sebagaimana halnya dengan minuman keras juga di larang; adapun hadis yang berkenaan dengan hal ini yaitu: + 89 Artinya: “Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan dan melemahkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan adalah haram.” HR. Muslim Walaupun khamr ada manfaat, akan tetapi dalam pandangan Islam dampak kerusakan khamr dalam kehidupan manusia jauh lebih besar dari manfaat yang bisa diperoleh. Bahkan jika seseorang meyakini kehalalan khamr pun, ia akan dihukum 88 89 al-Kitab al-Tis’ah, Muslim, Shahih Muslim, ttp : Mandar, tth, No. 3734 karena ketidak tahuannya, walaupun Ia orang baik-baik. 90 Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran surat Al Baqarah ayat 219: - 2 f s ; t  I Ju M 9 N e ] V 8 v S7 H w M I hx c` + f G1  z z d 7 H  M{ x 1 ` C - , A | - 2 f s m1 _ } H` d V ` , A | g W D ~  3  S, •+Q ] S} € C _ I F , ` Q  ; • r 6 Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. ” Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “yang lebih dari keperluan. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir ”. Q.S Al Baqarah : 219 Hadits lain yang menerangkan para pemakai khamr, adalah sebagai berikut: 1. Orang yang mabuk tidak diterima shalatnya. , - . 01 , 2 , 2 01 3 4 35 6ی 8 35 6ی 9 9 01 , 2 , 2 01 3 4 9 01 , 2 , 2 01 3 4 35 6ی , 2 01 3 4 35 6ی :4 ;ی 8 = 6 ? + 91 Artinya: Dari Abdullah bin umar berkata, Rasulallah SAW bersabda: Barang siapa minum khamar di dunia maka Allah tidak menerima shalatnya 40 hari arba’iina shobaahan , lalu apabila ia bertobat maka Allah menerima tobatnya. Lalu apabila ia kembali minum khamar maka Allah tidak menerima shalatnya 40 hari. Lalu apabila ia bertobat maka Allah menerima tobatnya, lalu apabila ia kembali minum khamar maka Allah tidak menerima shalatnya 40 hari. Lalu apabila ia bertobat, Allah menerima tobatnya. Lalu apabila ia kembali minum khamr yang keempat kalinya maka Allah tidak menerima shalatnya 40 hari, lalu apabila ia bertobat maka Allah tidak menerima tobatnya, dan 90 Imam al mawardi, Al-Ahkam As-Sulthaniyyah; Hukum-Hukum Penyelenggaraan Negara dalam Syariat Islam , Terj. Fadli Bahri Jakarta: Darul Falah, 2006, h. 377. 91 al-Kitab al-Tis’ah, al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, ttp : Mandar, tth, No. 1785 memberinya minum dari sungai nanah dan darah . HR At-Tirmidzi 2. Para peminum khamr hilang kesempurnaan imannya. 1 =. 1 8 , - A .ی B C 5 D 1 Eی ? + 92 Artinya: “Dari Ibnu Umar berkata Rasulullah SAW bersabda: Setiap yang memabukkan itu adalah khamr, dan setiap yang memabukkan itu adalah haram, dan barangsiapa minum khamr di dunia lalu ia mati maka pasti ia tidak akan meminumnya di akhirat .” HR At-Tirmidzi 3. Orang-orang yang terlibat dalam khamr ini semuanya terlaknat. 8 1 4 F G= 35 E : H 5I4 B I4 B ?B 35 E . 5 6 : 4J , K :L + 93 Artinya: “Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah melaknat 10 jenis orang karena khamr: yang memprosesnya membuatnya, yang minta dibuatkan, yang meminumnya, yang membawanya, yang dibawakan untuknya, yang menghidangkannya, yang menjualnya, yang makan menikmati harga penjualannya, yang membelinya dan yang dibelikan untuknya .” HR. Ibnu Majjah Begitulah Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menerangkan para peminum khamr tersebut dan seandainya ada sebagian orang menganggap bahwa padanya ada kemanfaatan maka Allah telah menjelaskan dalam Al-Qur’an bahwa bahayanya lebih besar daripada manfaatnya. 92 al-Kitab al-Tis’ah, al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, ttp : Mandar, tth, No. 1784 93 al-Kitab al-Tis’ah, Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, ttp : Mandar, tth, No. 3372 Berdasarkan uraian di atas tentang haramnya minuman keras maka perda No.7 tahun 2005 tentang pelarangan minuman beralkohol di Kabupaten Indramayu sesuai dengan hukum Islam. Bahkan dengan adanya perda ini dapat meminimalisir peredaran minuman keras. Karena minuman yang beralkohol secara nyata dapat membahayakan kesehatan terhadap manusia, mengancam masa depan generasi muda, bangsa serta merupakan salah satu penyebab terjadinya tindakan-tindakan yang tidak terpuji yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban didalam masyarakat.

B. Analisis Perda No. 4 tahun 2001 tentang Prostitusi dalam Persektif Hukum Islam