Verba Korobu Verba Taoreru

kemungkinan besar tidak terjadi. Tetapi, dengan adanya pemikiran tentang sesuatu yang di atas berpindah tiba-tiba ke bawah, maka verba ochiru bisa digunakan. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Ichirou1986:211 ochiru: takai tokoro kara kyuu ni shita ga aru. Yang artinya adalah di tempat yang tinggi tiba-tiba ada di bawah. Seperti yang difikirkan oleh orang-orang zaman dahulu langit yang berada di atas, bisa tiba-tiba jatuh ke bawah.

3.2 Verba Korobu

Contoh : 1. 人々は凍った雪道で次々と転び、救急車が一日中怪我人の収容に走り回った。 Hitobito wa kootta yukimichi de tsugitsugi to korobi, kyuukyuusha ga ichinichijuu kega hito no shuuyou ni hashirimawatta Orang banyak terjatuh satu persatu di jalan bersalju yang beku dan ambulance berkeliling seharian untuk menampung orang yang terluka. 日本語中級:雪:184 Analisis : Pada contoh kalimat ini, pemakaian verba korobu sudah tepat. Keadaan atau kondisi dalam kalimat tersebut adalah musim dingin dan jalan-jalan dipenuhi dengan salju. Salju yang turun menjadikan jalan sangat licin dan tentunya beku dengan es. Karena jalan adalah tempat orang banyak melintas, maka tidaklah heran jalan yang seharusnya gampang dilalui tetapi akibat salju jalan berubah menjadi licin. Dan mengakibatkan orang-orang yang melintas sering terjatuh atau tergelincir. Pemakaian verba korobu adalah untuk menyatakan hal jatuh, atau terpeleset juga tergelincir karena sesuatu hal, dalam kalimat ini dikarenakan jalan yang penuh dengan salju. Sesuai dengan pendapat Shoji dan Hirotase 2001:311 bahwa Universitas Sumatera Utara verba korobu to stumble, slip, or lose one`s balance while walking or running. Terjemahannya verba korobu adalah tersandung, terpeleset, atau kehilangan keseimbangan ketika berjalan ataupun berlari. 2. 入試の朝、雪で転ぶ。 Nyuushi no asa , yuki de korobu Terjatuh di salju saat pagi menjelang ujuan masuk. 日本語中級:185 Analisis : Dalam contoh kalimat di atas, pemakaian verba korobu sudah tepat. Situasi jalan bersalju dan jalan yang hendak dilalaui licin dipenuhi dengan es. Pagi hari menjelang ujian masuk, mahasiswa yang hendak ikut ujian masuk terjatuh pada pagi hari menjelang ujian masuk. Jatuhnya mahasiswa disini tidak sampai terlentang, hanya terduduk. Maka verba korobu disini menjelaskan kondisi saat subjek jatuh seperti apa. Dan tidak dalam kondisi diam melainkan berjalan. Seperti yang dikemukakan oleh Sutedi 2003:130 verba korobu adalah jatuh dan bisa digunakan apabila jatuhnya subjek dari posisi yang sedang begerak berjalan atau berlari. 3. 歩き始めたばかりの子供は、よく転ぶ。 Aruki hajimeta bakari no kodomo wa yoku korobu Anak yang baru mulai berjalan, sering jatuh nipponia,2003;22 Analisis : Universitas Sumatera Utara Verba korobu dalam kalimat ini sudah tepat. Subjek adalah anak balita, dia baru belajar berjalan. Dalam hal ini anak yang baru mulai jalan pastinya akan mengalami kesulitan dalam berjalan dengan lancar, yang membuat anak tersebut jatuh berulang-ulang. Jatuh disini mungkin hanya terduduk, tidak sampai terlentang, karena anak akan bangun lagi dan mencoba kembali berjalan. Anak tersebut berjalan berarti bergerak dan tidak diam. Dalam pemakaian verba korobu, apabila subjek bergerak dan tiba-tiba jatuh maka verba korobu sangat tepat digunakan. Seperti yang diungkapkan Sutedi 2003:130 bahwa verba korobu adalah jatuh dan bisa digunakan apabila jatuhnya dari posisi sedang bergerak berjalan atau berlari. Sama dengan halnya si anak yang berjalan kemudian jatuh. 4. 草の上に転んだので、手に少しけがをした。 Kusa no ue ni koronda node, te ni sukoshi kega wo shita. Karena jatuh di atas rumput, hanya terluka sedikit di tangan. nipponia,2005:17 Analisis : Pada kalimat ini pemakaian verba korobu sudah tepat. Situasi dalam kalimat ini, seseorang berjalan atau berlari dan tiba-tiba jatuh di atas rumput dan mengakibatkan luka ditangannya. Dalam hal ini jatuhnya karena kurangnya keseimbangan yang mengakibatkan terjatuh. Verba korobu digunakan pada saat-saat seseorang sedang bergerak akibat sesuatu hal, orang tersebut tiba-tiba jatuh. Bisa terlentang ataupun hanya jatuh terduduk. Sesuai yang diungkapkan oleh Sutedi 2003:131 verba korobu bisa digunakan apabila jatuhnya subjek sampai tergeletak ataupun hanya terduduk atau jongkok. 5. 妻と夫 Universitas Sumatera Utara 妻 : 明日、雪ですって。 夫 : 道理で冷えるな。 妻 : また、つまったらどうしましょう。 夫 : おれが雪かきしてやるよ。 妻 : そう、助かるわ。すみません。 夫 : 雪国育ちから、なれてるよ。シャベル、あるね。 妻 : ええ、紺やきれいにしておくわ。 夫 : おれの子供のころは3メートルもつまったからな。 妻 : ジャ、屋根より高いのね。 夫 : うん、雪かきしないと外へ出られなくなっちゃうんだ。 妻 : たいへんねえ。 夫 : 若い男がいない家なんか、ひどいもんだった。そりゃ近所の人も 手伝うけど、全部人も貸せってわけにもいかないから、じいさんなんかも屋根 にのぼって ……. 。 妻 : あぶないわね。 夫 : あぶないよ。おやじもいちどけがしたし。 妻 : けがって言えば、2,3年前の雪のとき、ひどかったわね。私も 転んで、しばらく病院通いしたもの。 夫 : 雪国育ちじゃないと歩き方もへたなんだよ。 Tsuma to otto Tsuma : ashita, yukidesuttte. Universitas Sumatera Utara Otto : douri de hieruna. Tsuma : mata tsumattara doushimashou. Otto : ore ga yukikaki shiteyaruyo. Tsuma : sou, tasukatuwa. Sumimasen. Otto : yukikuni sodachitakara. Nareteruyo. Shaberu, arune. Tsuma : ee, konya kirei ni shite okuwa. Otto : ore no kodomo no koro wa 3 meetoru mo tsumatta karana. Tsuma : ja, yane yori takai none. Otto : un, yukikaki shinai soto e derarenakunacchaunda. Tsuma : taihen ne. Otto : wakai otoko ga inai ie nanka, hidoimondatta. Sorya Kinjo no hito mo tetsudaukedo, zenbu hito makasette wakeni mo ikanaikara, jii san nanka mo yane ni nobotte…. Tsuma : abunaiwane. Otto : abunaiyo, oyajimo ichidokegashitashi. Tsuma : kegatte ieba, 2,3 nen mae no yuki no toki, hidokattawane. Watashi mo koronde, shibaraku byouin ga yoishita mono. Otto : yukikuni sodachi janai to aruki kata mo heta nan dayo. 日本語中級、1987:187 Suami dan istri Istri : besok, salju ya. Suami : sewajarnya menjadi dingin. Istri : kemudian, apa yang kita lakukan jika salju menumpuk? Universitas Sumatera Utara Suami : aku akan menyapumenyingkirkan saljunya. Istri : oh begitu ya, sangat membantu. Maaf. Suami : karena besar di Negara bersalju, sudah teerbiasa. Ada sekop kan? Istri : ya, malam ini saya bersihkan untuk mu. Suami : pada waktu kecil, salju akan bertumpuk setebal 3 meter. Istri : ohya, dibandingkan atap salju lebih tinggi ya? Suami : ya, juka tidak disingkirkan, maka tidak akan bisa keluar rumah. Istri : susah ya. Suami : rumah jika tidak ada laki-laki muda, benar-benar berat. Maka dari itu, tetangga akan membantu, tetapi karena tidak mempercayakan semuanya kepada mereka, bahkan kakekpun akan memanjat atap mereka. Istri : bahaya sekali ya. Suami : ya sangat bahaya. Ayahpun pernah terluka sekali. Istri : berbicara tentang terluka, saya juga ketika salju turun 2,3 tahun yang lalu, sangat buruk. Saya juga terjatuh dan harus masuk rumah sakit untuk sementara. Suami : yang tidak tinggal di Negara bersalju, tidak tahu bagaimana cara jalan di salju. Analisis : Percakapan di atas adalah percakapan antara suami istri. Percakapan mereka membahas tentang salju yang akan turun, dan apa yang mereka lakukan. Kemudian, si suami menceritakan pengalaman-pengalamannya besar di Negara yang berslaju. Dan dia sudah terbiasa dengan salju. Dan apabila di rumah tidak ada laki-laki yang muda pekerjaan untuk menyingkirkan salju akan sulit dan tetangga akan membantunya. Tetapi, si empunya rumah Universitas Sumatera Utara tidak bisa mempercayakan semua kepada tetangga, maka dari itu kadang kakek-kakekpun akan memanjat atap sendiri untuk membersihkan salju di atap mereka. Dalam percakapan ini, menggunakan verba korobu untuk kata jatuh, dan penggunaan verba korobu disini sudah tepat. Karena tidak adanya keseimbangan jalan di salju, bisa menyebabkan jatuh, atau tergelincir. Seperti yang diungkapakan oleh Shoji dan Hirotase korobu : to stumble, slip, or lose one`s balance while walking or running. Artinya korobu adalah tersandung, terpeleset, atau kehilangan keseimbangan ketika berjalan ataupun berlari. Jadi pada percakapan di atas si istri terjatuh karena kurang pandai berjalan di salju.

3.3 Verba Taoreru