2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel didalam penelitian ini adalah: Variabel Independen yang terdiri dari:
a. Profitability profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Rasio profitabilitas yang dipakai di dalam penelitian
ini adalah rasio yang dilihat dari sudut pandang pemegang saham sehingga rasio profitabilitas yang dipakai adalah sebagai berikut:
1. Return On Equity ROEX
1
Return On Equity ROE merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas saham biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari
pemegang saham biasa Syamsuddin, 2000:63. ROE dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
ROE =
Ekuitas Total
Bersih Laba
2. Net Profit Margin NPMX
2
Net Profit Margin NPM merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. NPM dapat
dihitung dengan menggunakan rumus Hanafi, 2004:42 sebagai berikut: NPM =
Penjualan Bersih
Laba
Universitas Sumatera Utara
b. Investment Opportunity Set IOS Investment Opportunity Set merupakan bentuk investasi yang dilakukan
perusahaan sehingga menghasilkan nilai bagi perusahaan di masa mendatang. Proksi digunakan untuk mengukur set kesempatan investasi
perusahaan karena set kesempatan investasi secara khusus tidak dapat diamati oleh pihak luar perusahaan. Proksi IOS yang digunakan didalam
penelitian ini: 1. Market to Book Value of Assets MVABVAX
3
Rasio ini menjelaskan gabungan antara aset di tempat dengan kesempatan investasi. Nilai buku aset merupakan proksi aset di tempat,
sedangkan nilai pasar aset merupakan proksi aset di tempat dan juga kesempatan investasi. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio MVABVA,
semakin tinggi kesempatan investasi yang dimiliki perusahaan tersebut yang berkaitan dengan aset di tempat. Rumus yang digunakan Kallapur
dan Trombley, 1999 dalam Erlina, 2007:43 sebagai berikut:
MVABVA
= Aset
Jumlah Saham
Penutup Harga
Beredar Saham
Ekuiti Jumlah
Aset Jumlah
× +
−
2. Capital Addition to Market Value of Assets CAPMVAX
4
Rasio ini digunakan dengan dasar pemikiran bahwa semakin besar pertambahan modal yang dilakukan oleh perusahaan maka akan semakin
tinggi kadar investasi yang dilakukan perusahaan. Rumus yang digunakan Kallapur dan Trombley, 1999 dalam Erlina, 2007:46 sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
CAPMVA = Aset
Total Tahun
Satu dalam
Modal Tambahan
3. Variance of Total Return VARRETX
5
Variance of total return merupakan variasi return yang diperoleh investor. Semakin besar varians return, semakin besar penyebaran nilai
return dan semakin besar pula ketidakpastian atau risiko dari suatu investasi. Rumus yang digunakan Saputro, 2003:73 sebagai berikut:
VARRET =
Saham Penutupan
Harga Beredar
Saham Lembar
Ekuitas Total
Aset Total
Bunga Biaya
Dividen Beredar
Saham Lembar
Saham Penutupan
Harga ×
+ −
+ +
×
c. Dividen kas Variabel dependenY Dividen kas merupakan berapa jumlah pendapatan per lembar saham yang
akan didistribusikan atau jumlah dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan pada setiap pemegang saham. Rumus yang digunakan
Syamsudin, 2000:67 : Dividen Kas =
Total Dividen Kas Jumlah Lembar Saham
3. Populasi dan Sampel