Deskripsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas

Deskripsi nilai variabel bebas yaitu Return On Equity ROE, Net Profit Margin NPM, Market to Book Value of Assets MVABVA, Capital Addition to Market Value of Assets CAPMVA, Variance of Total Return VARRET dan variabel terikat yaitu Dividen Kas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini: 1. Deskripsi Nilai Variabel Return On Equity ROE Deskripsi ROE perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2009 adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Return On Equity ROE Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2005 sd 2009 No Nama Perusahaan Return On Equity ROE 2005 2006 2007 2008 2009 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk Universitas Sumatera Utara 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempurna Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id 08 Juni 2010, diolah Tabel 4.1 menunjukkan nilai variabel Return On Equity ROE pada masing-masing perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu dari tahun 2005-2009 yang terdiri dari 5 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat ROE yang mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahun. Nilai ROE yang tertinggi pada tahun 2005 diraih oleh PT Unilever Tbk sebesar 66.27. Nilai ROE terendah dialami oleh PT Goodyear Indonesia Tbk sebesar -2.69. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2006 diraih oleh PT HM Sampoerna Tbk sebesar 81.42 dan nilai ROE terendah diraih oleh PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebesar 5.49. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2007 diraih oleh PT HM Sampoerna Tbk sebesar 93.87 dan nilai terendah dialami oleh PT Indo-Rama Synthetics Tbk sebesar 4.73. Nilai ROE tertinggi pada tahun 2008 diraih oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar 49.41 dan nilai terendah pada tahun 2008 diraih oleh PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebesar 0.98 sedangkan nilai tertinggi pada tahun 2009 diraih oleh PT Merck Indonesia Tbk sebesar 57.34 dan nilai terendah masih diraih oleh PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebesar 1.54. Universitas Sumatera Utara PT Goodyear Indonesia Tbk memiliki ROE sebesar -2.69 pada tahun 2005 yang berarti mengalami penurunan dan pada tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 13.67 dan 20.42 pada tahun 2007. Penurunan ROE terjadi karena perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 7,2 milyar pada tahun 2005 dan tahun 2006 mengalami keuntungan sebesar Rp 24,9 milyar. Universitas Sumatera Utara 2. Deskripsi Nilai Variabel Net Profit Margin NPM Deskripsi NPM perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2009 adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Net Profit Margin NPM Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2005 sd 2009 Sumber : www.idx.co.id 09 Juni 2010, diolah No Nama Perusahaan Net Profit Margin NPM 2005 2006 2007 2008 2009 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempurna Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 menunjukkan nilai variabel Net Profit Margin NPM pada masing-masing perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu dari tahun 2005-2009 yang terdiri dari 5 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat NPM yang mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahun. Nilai NPM tertinggi pada tahun 2005 diraih oleh PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 14.42 dan nilai NPM terendah diraih oleh PT Goodyear Indonesia Tbk sebesar -0.83. Nilai NPM yang tertinggi pada tahun 2006 diraih oleh PT Merck Indonesia Tbk sebesar 17.75 dan nilai terendah diraih oleh PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebesar 1.29. Nilai NPM tertinggi pada tahun 2007 diraih oleh PT Unilever Indonesia Tbk sebesar 16.41 dan terendah diraih oleh PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebesar 0.05 . Nilai NPM tertinggi pada tahun 2008 diraih oleh PT Semen Gresik Persero Tbk sebesar 20.67 dan terendah diraih oleh PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk sebesar -7.33 sedangkan nilai NPM tertinggi pada tahun 2009 diraih oleh PT Semen Gresik Persero Tbk sebesar 23.12 nilai NPM terendah diraih oleh PT Indo-Rama Synthetics Tbk sebesar 0.70. PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk memiliki NPM sebesar -7.33 pada tahun 2008 dan mengalami peningkatan menjadi 7.36 pada tahun 2009. Peningkatan NPM ini terjadi karena meningkatnya laba bersih PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk pada tahun 2009 sebesar Rp 302 juta dari - Rp 78 juta pada tahun 2008. Universitas Sumatera Utara 3. Deskripsi Nilai Variabel Market to Book Value of Assets MVABVA Deskripsi MVABVA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Market to Book Value of Assets MVABVA Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2005 sd 2009 No Nama Perusahaan Market to Book Value of Assets MVABVA 2005 2006 2007 2008 2009 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempurna Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id 09 Juni 2010, diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 ini menunjukkan nilai variabel Market to Book Value of Assets MVABVA pada masing-masing perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2005-2009 yang terdiri dari 5 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat MVABVA yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Nilai MVABVA tertinggi pada tahun 2007 diraih oleh PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebesar 4.35 dan nilai MVABVA diraih oleh PT Mandom Indonesia Tbk sebesar 0.14. Nilai MVABVA tertinggi pada tahun 2008 diraih oleh PT Colourpark Indonesia Tbk sebesar 1.78 dan nilai terendah MVABVA diraih oleh PT Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar 0.41 sedangkan nilai MVABVA tertinggi pada tahun 2009 diraih oleh PT Tembaga Mulia Semanan Tbk sebesar 3.25 dan nilai terendah diraih oleh PT Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar 0.15. PT Unilever Indonesia Tbk memiliki MVABVA sebesar 1.57 pada tahun 2005 dan kemudian menurun pada tahun 2006 sebesar 1.34. Penurunan MVABVA pada tahun 2006 ini disebabkan oleh menurunnya jumlah saham yang beredar dari 1.341 juta lembar pada tahun 2005 menjadi 1.022 juta lembar pada tahun 2006. Hal ini juga terjadi pada peningkatan total ekuitas dari 675 miliar pada tahun 2005 menjadi Rp 421 miliar pada tahun 2006. Universitas Sumatera Utara 4. Deskripsi Nilai Variabel Nilai Capital Addition to Market Value of Assets CAPMVA Deskripsi CAPMVA perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.4 Capital Addition to Market Value of Assets CAPMVA Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2005 sd 2009 No Nama Perusahaan Capital Addition to Market Value of Assets CAPMVA 2005 2006 2007 2008 2009 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempur na Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id 10 Juni 2010, diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4 menunjukkan nilai variabel Capital Addition to Market Value of Assets CAPMVA pada masing-masing perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2005-2009 yang terdiri dari 5 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat CAPMVA yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Nilai CAPMVA tertinggi pada tahun 2005 diraih oleh PT Merck Indonesia Tbk sebesar 1.63 dan nilai terendah diraih PT Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar -0.09. Nilai CAPMVA tertinggi pada tahun 2006 diraih oleh PT Kimia Farma 2.25 sedangkan nilai terendah diraih oleh PT Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar 0.02. Nilai CAPMVA tertinggi pada tahun 2007 diraih oleh PT Goodyear Indonesia Tbk sebesar 2.21 dan nilai terendah diraih oleh PT Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar 0.07. Nilai CAPMVA tertinggi pada tahun 2008 diraih oleh PT Kimia Farma Tbk 2.18 dan terendah dialami oleh PT Tirta Mahakam Resources Tbk sebesar – 0.02 sedangkan nilai CAPMVA tertinggi pada tahun 2009 diraih oleh PT Unilever Indonesia Tbk diraih oleh PT Unilever Indonesia sebesar 2.32 dan nilai terendah diraih oleh PT Tirta Mahakam Resources sebesar 0.10. Universitas Sumatera Utara 5. Deskripsi Nilai Variabel Variance of Total Return VARRET Deskripsi Variance of Total Return VARRET perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Variance of Total Return VARRET Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2005 sd 2009 No Nama Perusahaan Variance of Total Return VARRET 2005 2006 2007 2008 2009 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempurna Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id 10 Juni 2010, diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 menunjukkan nilai variabel Variance of Total Return VARRET pada masing-masing perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2005-2009 yang terdiri dari 5 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat VARRET yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Nilai VARRET tertinggi pada tahun 2005 diraih oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 2.20 dan nilai terendah dialami oleh PT Tembaga Mulia Semenan Tbk sebesar 0.03. Nilai VARRET tertinggi pada tahun 2006 diraih oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 2.16 dan nilai terendah dialami oleh PT Tembaga Mulia Semenan Tbk sebesar 0.07. Nilai VARRET tertinggi pada tahun 2007 diraih oleh Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 2.14 dan nilai terendah dialami oleh PT Tembaga Mulia Semenan Tbk sebesar 0.02. Nilai VARRET tertinggi pada tahun 2008 diraih oleh Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 2.02 dan nilai terendah dialami oleh PT Tembaga Mulia Semenan Tbk sebesar 0.03 sedangkan pada tahun 2009 diraih oleh PT Kimia Farma Tbk sebesar 2.12 dan nilai terendah dialami oleh PT Tembaga Mulia Semenan Tbk sebesar 0.06. Universitas Sumatera Utara 6. Deskripsi Nilai Variabel Dividen Kas Deskripsi Dividen Kas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia selama periode 2005-2009 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2005 sd 2009 dalam Rupiah No Nama Perusahaan Dividen Kas 2005 2006 2007 2008 2009 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempurna Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Sumber : www.idx.co.id 10 Juni 2010, diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 menunjukkan nilai variabel dividen kas pada masing-masing perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian yaitu tahun 2005-2009 yang terdiri dari 5 tahun. Pada tabel ini dapat dilihat dividen kas yang mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahun. Nilai dividen kas tertinggi pada tahun 2005 diraih oleh PT HM Sampoerna Tbk sebesar Rp 790 dan terendah dialami oleh PT Tirta Mahakam Resources sebesar Rp 100. Nilai dividen kas tertinggi pada tahun 2006 diraih oleh PT Goodyear Indonesia Tbk sebesar Rp 856 dan nilai terendah dialami oleh PT HM Sampoerna Tbk sebesar Rp 100. Nilai dividen kas tertinggi pada tahun 2007 diraih oleh PT Unilever Indonesia Tbk sebesar Rp 900 dan nilai terendah dialami oleh PT Aqua Golden Missisippi Tbk sebesar Rp 100. Nilai dividen kas tertinggi pada tahun 2008 diraih oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar Rp 856 dan nilai terendah dialami oleh PT Lautan Luas Tbk sebesar Rp 120. Nilai dividen kas tertinggi pada tahun 2009 diraih oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk sebesar Rp 845 dan nilai terendah diraih oleh PT Astra Otoparts Tbk sebesar Rp 120. Universitas Sumatera Utara 7. Deskripsi Nilai Rata-rata ROE, NPM, MVABVA, CAPMVA, VARRET dan Dividen Kas Deskripsi rata-rata ROE, NPM, MVABVA, CAPMVA, VARRET dan Dividen Kas dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel. 4.7 Rata-rata ROE, NPM, MVABVA, CAPMVA, VARRET dan Dividen Kas Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2005 sd 2009 No Nama Perusahaan ROE NPM MVA BVA 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempurna Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Rata-rata keseluruhan industri Universitas Sumatera Utara Lanjutan No Nama Perusahaan CAP MVA VARRET Dividen Kas Rp 1. PT. Aqua Golden Missisippi Tbk 2. PT. Astra Internasional Tbk 3. PT. Astra Otoparts Tbk 4. PT. Sepatu Bata Tbk 5. PT. Colourpark Indonesia Tbk 6. PT. Citra Tubindo Tbk 7. PT. Delta Djakarta Tbk 8. PT. Duta Pertiwi Nusantara Tbk 9. PT. Goodyear Indonesia Tbk 10. PT. Gudang Garam Tbk 11. PT. HM Sampoerna Tbk 12. PT. Kageo Igar Jaya Tbk 13. PT. Intanwijaya Internasional Tbk 14. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 15. PT. Indo-Rama Synthetics Tbk 16. PT. Kimia Farma Tbk 17. PT. Lautan Luas Tbk 18. PT. Lion Metal Works Tbk 19. PT. Lionmesh Prima Tbk 20. PT. Merck Indonesia Tbk 21. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk 22. PT. Mayora Indah Tbk 23. PT. Semen Gresik Persero Tbk 24. PT. Selamat Sempurna Tbk 25. PT. Tembaga Mulia Semanan Tbk 26. PT. Tirta Mahakam Resources Tbk 27. PT. Mandom Indonesia Tbk 28. PT. Tempo Scan Pacific Tbk 29. PT. Surya Toto Indonesia Tbk 30. PT. Unggul Indah Cahaya Tbk 31. PT. Unilever Indonesia Tbk Rata-rata keseluruhan industri Sumber : www.idx.co.id 10 Juni 2010, diolah Tabel 4.7 menunjukkan bahwa terdapat 15 perusahaaan yang memiliki Return On Equity ROE di atas rata-rata total keseluruhan ROE perusahaan manufaktur yaitu sebesar 22.65. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT Aqua Golden Missisippi Tbk, PT Astra Internasional Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Sepatu Bata Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT HM.Sampoerna Tbk, PT Universitas Sumatera Utara Lionmesh Prima Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Semen Gresik Persero Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, PT Tempo Scan Pacific Tbk, PT Surya Toto Indonesia Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan yang memiliki Net Profit Margin NPM diatas rata-rata total keseluruhan NPM yaitu sebesar 7.86 terdiri dari 13 perusahaan manufaktur. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT Astra Internasional Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Sepatu Bata Tbk, PT Delta Djakarta Tbk, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk, PT HM.Sampoerna Tbk, PT Lion Metal Works Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, PT Surya Toto Indonesia Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan yang memiliki Market to Book Value of Assets MVABVA diatas rata-rata total keseluruhan MVABVA yaitu sebesar 0.71 terdiri dari 9 perusahaan manufaktur. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT Astra Internasional Tbk, PT Colourpark Indonesia Tbk, PT Citra Tubindo Tbk, PT Kageo Igar Jaya Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Lautan Luas Tbk, PT Tembaga Mulia Semanan Tbk, PT Unggul Indah Cahaya Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan yang memiliki Property, Plant and Equipment to the Book Value of Assets PPEBVA diatas rata-rata total keseluruhan PPEBVA yaitu sebesar 0.26 terdiri dari 9 perusahaan manufaktur. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT Goodyear Indonesia Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Universitas Sumatera Utara Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk, PT Tirta Mahakam Resources Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk dan PT Surya Toto Indonesia Tbk. Perusahaan yang memiliki Capital Addition to Market Value Assets CAPMVA diatas rata-rata total keseluruhan CAPMVA yaitu sebesar 1.30 terdiri dari 14 perusahaan manufaktur. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT Astra Internasional Tbk, PT Astra Otoparts Tbk, PT Colourpark Indonesia Tbk, PT Goodyear Indonesia Tbk, PT Intanwijaya Internasional Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indo-Rama Synthetics Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Merck Indonesia Tbk, PT Multi Bintang Indonesia, PT Mayora Indah Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan yang memiliki Variance of Total Return VARRET diatas rata-rata total keseluruhan VARRET yaitu sebesar 1.04 terdiri dari 17 perusahaan manufaktur. Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT Astra Internasional Tbk, PT Astra Otoparts, PT Sepatu Bata Tbk, PT Colourpark Indonesia Tbk, PT Citra Tubindo Tbk, PT Goodyear Indonesia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT HM.Sampoerna Tbk, PT Kageo Igar Jaya Tbk, PT Intanwijaya Internasional Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indo-Rama Synthetics Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Semen Gresik Tbk, PT Selamat Sempurna Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan yang memiliki dividen kas diatas rata-rata total keseluruhan dividen kas yaitu sebesar 363.54 terdiri dari 14 perusahaan manufaktur. Universitas Sumatera Utara Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain: PT Aqua Golden Missisippi Tbk, PT Sepatu Bata Tbk, PT Goodyear Indonesia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, PT HM.Sampoerna Tbk, PT Kageo Igar Jaya Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indo-Rama Synthetics Tbk, PT Multi Bintang Indonesia Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Tirta Mahakam Resources Tbk, PT Mandom Indonesia Tbk, PT Surya Toto Indonesia Tbk dan PT Unilever Indonesia Tbk.

B. Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Deviden Dengan Struktur Modal Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

2 116 92

Pengaruh Investment Opportunity Set Berbasis Pada Harga Saham Terhadap Real Growth Perusahaan Properti Dan Real Estate Di Bursa Efek Indonesia

1 81 115

Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow dan Investment Opportunity Set terhadap Cash Dividend dengan Likuiditas sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 - 2011

1 64 141

Pengaruh Kemampulabaan Dan Invesment Opportunity Set Serta Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 37 96

Pengaruh Rasio Keuangan Dan Investment Opportunity Set (IOS) Terhadap Harga Saham Pada Industri Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 70 120

Pengaruh Investment Opportunity Set, Return on Investment, dan Net Profit Margin Terhadap Devidend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2010

0 34 89

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Pengaruh Investment Opportunity Set dan Profitabilitas terhadap Return Saham dan Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 59 170

Pengaruh Profitability Dan Investment Opportunity Set Terhadap Dividen Tunai Pada Perusahaan Terbuka Di Bursa Efek Jakarta

0 47 6

Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Cash Dividend Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

1 49 103