18
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penegakan diagnosis dini sepsis pada neonatus masih merupakan masalah karena gambaran klinis yang tidak spesifik.
1-4
Sepsis dapat muncul saat dalam kandungan atau persalinan dan bermanifestasi dalam tiga hari kurang
dari 72 jam pertama kehidupan.
5,6
Infeksi bakteri pada bayi baru lahir merupakan penyebab terbesar morbiditas dan mortalitas pada bayi.
3,7
The Word Health organization WHO memperkirakan setiap tahun sebanyak 4 juta bayi baru lahir mengalami kematian pada periode neonatus
diseluruh dunia.
5
Insiden kematian neonatus di Amerika 1 dari 5 setiap 1000 kelahiran oleh karena infeksi. Pada negara berkembang kematian karena
sepsis antara 11 sampai 68 setiap 1000 kelahiran dan 30 sampai 50 merupakan penyebab kematian utama pada bayi.
2
Kejadian sepsis di Indonesia sebagai negara berkembang sebesar 8.7 sampai 30.29
dengan angka kematian 11.56 sampai 49.9.
8
Pemeriksaan kultur darah merupakan baku emas dalam menegakkan sepsis,
namun memerlukan waktu beberapa hari, biaya mahal dan tidak semua fasilitas kesehatan mampu melakukannya.
2,4,9
Parameter hematologi dan manifestasi klinis pada neonatus dapat memprediksi sepsis pada
neonatus.
1,10
Penelitian di Filipina tahun 2005 didapatkan bahwa suatu sistem skoring untuk memprediksi sepsis pada neonatus dapat dilihat dari hubungan
Universitas Sumatera Utara
19
manifestasi klinis neonatus dan ibu bersamaan dengan parameter hematologi mereka.
10
Penilaian setiap parameter hematologi dengan hematological scoring system HSS dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis dini sepsis
pada neonatus.
1-3,5
Penelitian di Australia tahun 1988 melaporkan bahwa HSS dapat digunakan sebagai alat skrining sepsis dan telah distandarisasi
secara global.
1
Penelitian di India tahun 2011 menyatakan bahwa HSS merupakan alat uji diagnostik yang sederhana, cepat, dan efektif untuk
skrining sepsis pada neonatus.
3
Parameter hematologi yang dapat digunakan dalam diagnosa dini sepsis adalah jumlah leukosit, neutrofil absolut, rasio
neutrofil imatur dan matur, trombosit, laju endap darah, C- reactive protein CRP,
granular toksik, dan vakuolisasi sitoplasma pada hapusan darah tepi.
9,11-14
1.2. Rumusan Masalah