Pengambilan sampel darah Cara Kerja dan Alur Penelitian 1. Sampel

43

3.6. Persetujuan informed consent

Semua sampel penelitian telah disetujui orang tua masing-masing setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu untuk pemeriksaan darah.

3.7. Etika penellitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. 3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian 3.8.1. Sampel 1. Sampel dikumpulkan secara consecutive sampling. 2. Neonatus usia 0 sampai 28 hari yang didiagnosa dengan sangkaan sepsis oleh dokter spesialis anak.

3.8.2. Pengambilan sampel darah

1. Pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan darah lengkap, kultur darah, dan hapusan darah tepi. 2. Pengambilan darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan kultur darah melalui vena mediana cubiti atau vena femoralis dengan terlebih dahulu dilakukan tindakan aseptik dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. 3. Pengambilan darah sebanyak 3cc dilakukan dengan menggunakan dispossible syringe 3cc untuk pemeriksaan darah lengkap. Universitas Sumatera Utara 44 Pengambilan darah untuk kultur darah sebanyak 1cc dengan dispossible syringe 1cc kemudian dimasukkan kedalam tabung. 4. Pengambilan darah untuk pemeriksaan darah lengkap dilakukan pada saat bayi datang. 5. Pengambilan darah untuk kultur dilakukan pada pagi hari pukul 10.00- 12.00 WIB sehingga jika bayi datang setelah pukul 12.00 WIB, maka darah akan diambil keesokan harinya. 6. Pengambilan darah untuk sediaan hapusan darah tepi dilakukan satu kali pengambilan pada waktu yang sama dengan petugas laboratorium Patologi Klinik atau Mikrobiologi atau jika pada waktu yang berbeda dilakukan dengan menusuk tumit bayi, kemudian dibuat hapusan darah di object glass. 7. Pemeriksaan darah lengkap dilakukan oleh petugas laboratorium Patologi Klinik RS Haji Adam Malik Medan. 8. Pemeriksaan kultur darah dilakukan oleh petugas laboratorium Mikrobiologi RS Haji Adam Malik Medan. 9. Pengambilan hapusan darah tepi dilakukan oleh peneliti. Cara Kerja pemeriksaan kultur darah menurut Standart Operating Procedure. Instalasi Mikrobiologi RSUP. H.Adam malik, April 2009: b. Darah dimasukkan ke dalam Bouillon dengan perbandingan 1 : 10, lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Universitas Sumatera Utara 45 c. Amati pertumbuhan kuman. d. Jika tampak ada pertumbuhan kuman, lalu diinokulasikan pada agar darah Mc Conkey. e. Khusus inokulasi pada agar darah, penggoresan pada media dilakukan secara menyilang di bagian tengah media agar darah, kemudian dibuat goresan sepanjang goresan pertama, dengan arah tegak lurus terhadap goresan pertama. Kemudian buat goresan tegak lurus terhadap goresan terakhir sampai media penanaman penuh. f. Inkubasi agar darah dan agar Mc Conkey pada suhu 37 C selama 24 jam. g. Hitung koloni yang tumbuh pada agar darah. h. Koloni yang tumbuh pada agar darah setelah hitung koloni dan agar Mc Conkey dilakukan pewarnaan Gram. i. Bakteri Gram + kokus dari koloni yang tumbuh pada agar darah dilanjutkan dengan uji katalase dan uji identifikasi dengan alat VITEK 2. j. Bakteri Gram - batang dari koloni yang tumbuh pada agar Mc Conkey dilanjutkan dengan uji identifikasi bakteri dengan alat VITEK 2. k. Hasil dapat diperoleh selama lebih kurang 1 minggu dari laboratorium Mikrobiologi RS Haji Adam malik Medan. Cara kerja sediaan hapusan darah tepi Universitas Sumatera Utara 46 a. Pengambilan darah perifer yang dilakukan bersamaan dengan petugas laboratorium Patologi Klinik ataupun Mikrobilogi RSUP HAM dengan meneteskan 2-3 tetes darah dari dispossible syringe pada tiga object glass, jika pada waktu yang berbeda, pengambilan melalui tumit bayi, dengan tindakan aseptik terlebih dahulu dengan alkohol 70 dan dibiarkan kering. Tumit bayi ditusuk dengan hemolet kecil kemudian darah diteteskan pada tiga object glass, kemudian dihapus pada object glass sehingga menjadi tipis lalu dikeringkan, kemudian difiksasi dengan metanol selama 5-10 menit, lalu dilakukan pewarnaan dengan giemsa. b. Sediaan hapusan darah tepi yang sudah dicat dengan giemsa kemudian dibaca di bawah mikroskop binokuler dengan pembesaran 100 kali. c. Dihitung total PMN, hitung total PMN imatur, rasio PMN imatur dan PMN total rasio I:T, rasio PMN imatur dan PMN matur rasio I:M, perubahan degeneratif PMN pada 3 slide kemudian dihitung rata- ratanya. d. Pengambilan sediaan hapus darah dan pembacaan dilakukan oleh peneliti dan analis. Cara perhitungan Hematological Scoring System HSS 1 Universitas Sumatera Utara 47 a. Hitung jumlah leukosit melalui hasil pemeriksaan darah lengkap. Jika Hitung total leukosit ≤ 5000µl atau ≥ 25.000 saat lahir atau ≥ 30.000 pada 12- 24 jam atau ≥ 21.000 pada hari kedua diruangan maka skor = 1. b. Hitung total PMN jika tidak ada PMN matur yang terlihat maka skor = 2, jika meningkatmenurun maka skor = 1. c. Hitung PMN imatur jika meningkat maka skor = 1. d. Rasio PMN I:T jika meningkat maka skor = 1. e. Rasio PMN I:M ≥ 0.3 maka skor = 1. f. Ditemukannya perubahan degeneratif PMN berupa granular toksik atau vakuolisasi sitoplasma maka skor = 1. g. Hitung trombosit ≤ 150.000 µl maka skor = 1. h. Semua skoring dijumlahkan sehingga didapatkan nilai skor mulai dari 1 sampai 8. i. Penilaian skoring dilakukan satu kali pada setiap bayi dari hasil pemeriksaan darah lengkap dan hapusan darah tepi saat bayi datang. j. Skoring HSS dilakukan oleh peneliti. Alur penelitian Universitas Sumatera Utara 48 3.9. Identifikasi Variabel Variabel bebas skala HSS ordinal Variabel tergantung skala Kultur darah nominal

3.10. Definisi Operasional