Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fkg Usu Angkatan 2011

(1)

(2)

(3)

LAMPIRAN III

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN Selamat pagi,

Perkenalkan nama saya Debby Permata Sari, saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak”

.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah obat kumur ekstrak biji pinang efektif dalam menghambat pertumbuhan plak. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan mengenai penggunaan tumbuhan herbal terutama biji pinang dalam menghambat pertumbuhan plak dan diharapkan obat kumur ekstrak biji pinang dapat menjadi alternatif obat kumur komersial yang beredar di pasaran.

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pemeriksaan keadaan rongga mulut dan gigi geligi oleh peneliti terhadap subjek penelitian. Pada hari pertama, dilakukan pemeriksaan indeks plak (indeks kebersihan mulut) awal di Departemen Periodonsia di FKG USU oleh peneliti dengan menggunakan probe. Setelah itu, setiap subjek akan diberikan 1 botol obat kumur dan diberi instruksi untuk berkumur selama 1 minggu. Subjek diinstruksikan supaya berkumur dengan obat kumur yang diberi (10ml selama 30 detik) sesudah penyikatan gigi pada pagi hari sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur dan dilakukan selama 7 hari di rumah tanpa pengawasan peneliti. Pada hari ke-1, ke-4, dan ke-7, subjek disuruh dating ke Departemen Periodonsia kembali untuk dilakukan pemeriksaan indeks plak. Pada hari ke-7 dilakukan evaluasi respon terhadap penggunaan obat kumur. Pemeriksaan yang dilakukan diatas pada lazimnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan efek samping bagi saudara sekalian.Partisipasi Saudara/i dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tidak dibebankan biaya apapun (gratis).


(4)

Apabila selama penelitian berlangsung ada keluhan yang Saudara/i alami, silahkan hubungi saya.

Nama : Debby Permata Sari

Alamat Rumah : Jln. Garu 1 no. 11 Medan Telepon : 085275253260

Pada penelitian ini identitas Saudara/i akan disamarkan. Hanya dokter, peneliti, anggota peneliti dan anggota komisi etik yang bisa melihat data penelitian ini. Kerahasiaan data Saudara/i akan dijamin sepenuhnya.

Demikian penjelasan dari saya. Atas partisipasi dan kesediaan waktu Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti


(5)

LAMPIRAN IV

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang namanya tersebut di bawah ini: Nama :

Umur : Jenis Kelamin :

Nim :

No. Hp :

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, Saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian yang berjudul :

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak

Medan,..../.../2015 Yang menyetujui, Mahasiswa Peneliti Subjek Penelitian

(Debby Permata Sari Srg)


(6)

LAMPIRAN V

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

DEPARTEMEN PERIODONSIA

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak

No :

Tanggal pemeriksaan :

IDENTITAS RESPONDEN Nama :

Umur : Jenis Kelamin :

Nim :

PETUNJUK: Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan melingkari jawaban yang tepat.

KUESIONER

1. Apakah Anda menyikat gigi secara teratur setiap hari? A. Ya

B. Tidak

2. Berapa kali dalam satu hari Anda melakukan penyikatan gigi? A. Tidak teratur

B. 1 kali sehari C. 2 kali sehari


(7)

3. Kapan waktu anda melakukan penyikatan gigi? A. Pagi sebelum sarapan dan sore hari

B. Pagi sesudah sarapan dan malam hari sebelum tidur

C. Pagi sesudah sarapan, siang makan siang, dan malam hari sebelum tidur 4. Apakah Anda menggunakan obat kumur setiap hari?

A. Ya B. Tidak

5. Pernahkah Anda berkunjung ke dokter gigi dalam 6 bulan terakhir ini? A. Ya

B. Tidak

6. Apakah Anda sedang memakai pesawat ortodonti cekat (behel)? A. Ya

B. Tidak

7. Apakah Anda sedang memakai gigi tiruan atau gigi palsu? A. Ya

B. Tidak

8. Apakah Anda memiliki penyakit sistemik?

A. Ya, yaitu………..

B. Tidak

9. Apakah anda memiliki riwayat alergi?

A. Ya, alergi……….

B. Tidak

10. Apakah Anda memiliki kebiasaan merokok?

A. Ya, berapa batang sehari?...batang/hari B. Tidak


(8)

LAMPIRAN VI

PEMERIKSAAN KLINIS

Nama subjek penelitian : ………

Tanggal pemeriksaan : ………

Pemeriksaan hari ke : ………

Indeks Plak (Loe and Sillness)

o dv mv

- -v

Gigi 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37

v

mv dv o


(9)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Obat Kumur Ekstrak)

perilaku hari 0 perilaku hari 1 perilaku hari 4 perilaku hari 7

N 20 20 20 20

Normal Parametersa,b Mean .32495 .28010 .17900 .11385 Std. Deviation .061019 .057979 .055909 .046198 Most Extreme

Differences

Absolute .102 .160 .121 .105

Positive .086 .130 .118 .105

Negative -.102 -.160 -.121 -.071

Kolmogorov-Smirnov Z .458 .714 .542 .468

Asymp. Sig. (2-tailed) .985 .687 .931 .981

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test (Plasebo) kontrol hari 0 kontrol hari 1 kontrol

hari 4 kontrol hari 7

N 20 20 20 20

Normal Parametersa,b Mean .22165 .21300 .25215 .31200 Std. Deviation .13506

4 .09012 2 .09425 3 .100170 Most Extreme Differences

Absolute .157 .141 .177 .127

Positive .157 .125 .096 .081

Negative -.122 -.141 -.177 -.127

Kolmogorov-Smirnov Z .702 .631 .792 .566

Asymp. Sig. (2-tailed) .708 .821 .557 .906

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.


(10)

Descriptive Statistics (Deskriptif Perilaku)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation perilaku hari 0 20 .196 .428 .32495 .061019 perilaku hari 1 20 .185 .357 .28010 .057979 perilaku hari 4 20 .098 .285 .17900 .055909 perilaku hari 7 20 .046 .205 .11385 .046198 Valid N

(listwise)

20

Descriptive Statistics (Deskriptif Kontrol)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation kontrol hari 0 20 .064 .629 .22165 .135064 kontrol hari 1 20 .064 .355 .21300 .090122 kontrol hari 4 20 .055 .375 .25215 .094253 kontrol hari 7 20 .064 .462 .31200 .100170 Valid N

(listwise)

20

Paired Samples Statistics (Uji T Berpasangan Perilaku)

Mean N

Std.

Deviation Std. Error Mean Pair 1 perilaku hari

0

.32495 20 .061019 .013644

perilaku hari 1

.28010 20 .057979 .012965

Pair 2 perilaku hari 0

.32495 20 .061019 .013644

perilaku hari 4

.17900 20 .055909 .012502

Pair 3 perilaku hari 0

.32495 20 .061019 .013644

perilaku hari 7


(11)

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 perilaku hari 0 &

perilaku hari 1

20 .865 .000

Pair 2 perilaku hari 0 & perilaku hari 4

20 .837 .000

Pair 3 perilaku hari 0 & perilaku hari 7

20 .590 .006

Paired Samples Test Paired Differences

t df S i g . ( 2 -t a i l e d ) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper Pair 1 perilaku hari 0 -

perilaku hari 1

.044850 .031100 .006954 .030295 .059405 6.449 19 . 0 0 0 Pair 2 perilaku hari 0 -

perilaku hari 4

.145950 .033719 .007540 .130169 .161731 19.357 19 . 0 0 0 Pair 3 perilaku hari 0 -

perilaku hari 7

.211100 .050285 .011244 .187566 .234634 18.774 19 . 0 0 0


(12)

Paired Samples Statistics (Uji T Berpasangan Kontrol)

Mean N

Std.

Deviation Std. Error Mean Pair 1 kontrol hari

0

.22165 20 .135064 .030201

kontrol hari 1

.21300 20 .090122 .020152

Pair 2 kontrol hari 0

.22165 20 .135064 .030201

kontrol hari 4

.25215 20 .094253 .021076

Pair 3 kontrol hari 0

.22165 20 .135064 .030201

kontrol hari 7

.31200 20 .100170 .022399

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Pair 1 kontrol hari 0 &

kontrol hari 1

20 .699 .001

Pair 2 kontrol hari 0 & kontrol hari 4

20 .682 .001

Pair 3 kontrol hari 0 & kontrol hari 7


(13)

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviati on Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper Pair 1 kontrol hari 0 -

kontrol hari 1

.00865 0 .09673 0 .02162 9 -.036621 .05392 1

.400 19 .694 Pair 2 kontrol hari 0 -

kontrol hari 4

-.03050 0 .09877 7 .02208 7 -.076729 .01572 9 -1.38 1

19 .183

Pair 3 kontrol hari 0 - kontrol hari 7

-.09035 0 .09962 5 .02227 7 -.136976 -.04372 4 -4.05 6

19 .001

Group Statistics

kelompok N Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean hari0 ekstrak biji

pinang

20 .32495 .061019 .013644

plasebo 20 .22165 .135064 .030201

hari1 ekstrak biji pinang

20 .28010 .057979 .012965

plasebo 20 .21300 .090122 .020152

hari4 ekstrak biji pinang

20 .17900 .055909 .012502

plasebo 20 .25215 .094253 .021076

hari7 ekstrak biji pinang

20 .11385 .046198 .010330


(14)

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-taile d) Mean Differe nce Std. Error Differe nce 95% Confidence Interval of the

Difference Lower Upper

hari0 Equal

variances assumed

5.577 .023 3.11 7

38 .003 .10330 0

.03314 0

.036211 .1703 89 Equal variances not assumed 3.11 7 26.44 6

.004 .10330 0

.03314 0

.035235 .1713 65

Hari1 Equal

variances assumed

5.237 .028 2.80 0

38 .008 .06710 0

.02396 2

.018592 .1156 08 Equal variances not assumed 2.80 0 32.42 8

.009 .06710 0

.02396 2

.018316 .1158 84

hari4 Equal

variances assumed

9.372 .004 -2.98

5

38 .005

-.07315 0

.02450 5

-.122757

-.0235 43 Equal variances not assumed -2.98 5 30.89 8

.006

-.07315 0

.02450 5

-.123134

-.0231 66

hari7 Equal

variances assumed

8.210 .007 -8.03

3

38 .000

-.19815 0

.02466 6

-.248084

-.1482 16


(15)

Equal variances not assumed

-8.03

3

26.73 3

.000

-.19815 0

.02466 6

-2 4 8 7 8 4

-.1475


(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Pintauli S, Hamada T. Menuju Gigi & Mulut Sehat: Pencegahan dan

Pemeliharaan. Medan: USU Press; 2008: 29 – 30.

2. Susilowati A, Sumarawati T. Kajian lama kumur air rebusan Gambir (Uncaria

Gambir) terhadap pembentukan plak gigi. Dent J. 2012; 4(1): 57-8.

3. Sintawati F.X, Tjahja N I. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut masyarakat DKI Jakarta tahun 2007. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2008; 8(1): 860-1.

4. Endarti, Fauzia, Zuliana E. Manfaat berkumur dengan larutan ekstrak siwak (Salvadorapersica): Majalah Kedokteran Nusantara. 2007; 40(1): 29-37.

5. Pratiwi R. Perbedaan daya hambat terhadap streptococcus mutans dari beberapa pasta gigi yang mengandung herbal. Dent J. 2005; 38(2): 64-7.

6. Yulineri T, Kasim E, Nurhidayat N. Selenium dari ekstrak biji dan akar pinang

(Areca catechu L.) yang difermentasi dengan konsorsium Acetobacter-Saccharomyces sebagai antiseptik obat kumur. Biodiversitas. 2006; 7(1): 18-20.

7. Suwondo S. Skrinning Tumbuhan Obat yang Mempunyai Aktivitas Antibakteri Penyebab Karies Gigi dan Pembentuk Plak (Screening of Medicinal Plant on

Antimicrobial Caused Caries and Plaque Forming Activity). Jurnal Bahan Alam

Indonesia ISSN 2007; 6(2): 65.

8. Sumono, A. dan Wulan, A. 2009. Kemampuan Air Rebusan Daun Salam dalam Menurunkan Jumlah Koloni Streptococcus sp: Majalah Farmasi Indonesia. 2009; 20(3): 112-17.

9. Santoso S, Andini R K, Asdyaksa H. Efektivitas ekstrak etanol biji pinang (Areca

catechu Linn) terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans secara in vitro.

Dent J. 2010; 40(3): 50-8.

10.Ardani M, Pratiwi S U T, Hertiani T. Efek campuran minyak atsiri daun cengkeh dan kulit batang kayu manis sebagai antiplak gigi: Majalah Farmasi Indonesia. 2010; 21(3):191.


(17)

11.Caranzza FA, Newman MG, Takkei HH. The role of dental calculus and other local predisposing factors. In. Clinical periodontology. 11th Ed., China: Elsevier Inc Saunders. 2012; 217-20.

12.Caranzza FA, Newman MG, Takkei HH. Periodontal Microbiology. In. Clinical

periodontology. 11th Ed., China: Elsevier Inc Saunders. 2012; 241-6.

13.Caranzza FA, Newman MG, Takkei HH. Plaque control for the periodontal patient. In. Clinical periodontology. 11th Ed., China: Elsevier Inc Saunders. 2012; 452-3.

14.Perry AD, Beemsterboer LP. Plaque and disease control for the periodontal patient. In. Periodontology dental hygienist. 3rd Ed., China: Elsevier, 2001; 235-50.

15.Yusdar M, Husain R D, Alam G, dkk. Bioaktifitas Minyak Atsiri Sereh

(Cymbopogon citratus Stapf.) dalam menghambat pertumbuhan Jamur (Malassezia furfur). Majalah Farmasi Indonesia 2011: 1-2.

16.Satya B DS. Koleksi tumbuhan berkhasiat. Yogyakarta: Rapha publishing, 2013: 177-80.

17.Deka S. Manfaat dan khasiat buah pinang. http://www.manfaat-buah-pinang/index.html (Agustus 11.2012)

18.Sa’roni, Adjirni. Spesifikasi simplisia dan ekstrak etanol biji pinang(Areca

Cathecu L.) asal tawangmangu serta toksisitas akut dan khasiat hemostatiknya

pada hewan coba: Media Litbang Kesehatan. 2005; 15(1): 1-5.

19.Setyowati M F. Etno farmakologi dan pemakaian tanaman obat suku dayak tunjung di Kalimantan Timur: Media Litbang Kesehatan. 2010; 20(3): 104-12. 20.Juliantina R F, Ayu Citra M D, Nirwani B, dkk. Manfaat sirih merah (Piper

crocatum) sebagai bakteri gram positif dan gram negatif. Jurnal kedokteran dan

kesehatan Indonesia. 2009; 15(5): 60-9.

21.Sabir A. 2005. Aktifitas antibakteri flavonoid propolis Trigona sp terhadap bakteri Streptococcus mutans (in vitro). Majalah kedokteran Gigi (Dent. J.). 2005; 38(3): 135-41.


(18)

22.Kristiana L, Suharmiati. Analisis rasionalisasi kandungan ramuan Diabetes

Mellitus di laboratorium penelitian dan pengembangan pelayanan pengobatan

obat tradisional (LP4OT). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2006; 9(2): 107. 23.Dewanti S M, Wahyudi M T. Uji Aktivitas Antimikroba Infusum Daun Salam

(Folia Syzygium polyanthum WIGHT) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia Coli secara In-Vitro. Jurnal Medika Planta. 2011; 1(4): 80.

24.Inna M, Atmania N, Prismasari, S. Potential Use of Cinnamon burmanii Essential Oil-based Chewing Gum as Oral Antibiofilm Agent: Journal of Dentistry

Indonesia. 2010; 17(3): 80-1.

25.Ambarwati. Efektivitas Zat Antibakteri Biji Mimba (Azadirachta indica) untuk Menghambat Pertumbuhan Salmonella thyposa dan Staphylococcus aureus:

Majalah Farmasi Indonesia. 2007; 8(3): 324.

26.Sulastri T. Analisis Kadar Tanin Ekstrak Air dan Ekstrak Etanol pada Biji Pinang

(Areca catechu L.): Jurnal Chemica. 2009; 10(1): 59-60.

27.Dey Shie, dkk. Uji Aktifitas Antibakteri Infusa Biji Pinang (Areca catechu L.) Terhadap Streptococcus mutans: Majalah Farmasi Indonesia. 2014; 8(2): 20-5. 28.Sutrisno J, Wahdaningsih S, Handini M. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Biji

Pinang (Areca catechu L.) Terhadap Staphylocooccus aureus Secara In Vitro. Biodiversitas. 2014; 25(5): 2-14.


(19)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental ulang atau pre-posttest control group design yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang dilakukan adalah double blind study yaitu suatu prosedur eksperimental dimana baik subjek penelitian maupun peneliti tidak mengetahui siapa yang menjadi kelompok control dan siapa yang menjadi kelompok perlakuan.

Perlakuan : H0 X HX1 X HX2 X HX3 Kontrol : H0 Y HY1 Y HY2 Y HY3 Keterangan :

X : obat kumur ekstrak biji buah Pinang Y : plasebo

H0 : pengukuran indeks plak awal (pra perlakuan) H1 : pengukuran indeks plak hari ke-1 setelah perlakuan H2 : pengukuran indeks plak hari ke-4 setelah perlakuan H3 : pengukuran indeks plak hari ke-7 setelah perlakuan

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.3.1 Tempat Penelitian

Proses pembuatan obat kumur dilakukan di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilakukan di Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.


(20)

3.3.2 Waktu Penelitian Juli - Agustus 2015.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa/i FKG USU angkatan 2011

3.4.2 Sampel

Besar sampel pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Federer sebagai berikut:

(n-1) (r-1) ≥ 15 (n-1) (2-1) ≥ 15

n -1 ≥ 15 n ≥ 16 Keterangan :

n = besar sampel

r = jumlah sampel dalam setiap kelompok

Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 16 orang. Namun, untuk mencegah adanya kesalahan selama penelitian ditetapkan besar sampel sebanyak 20 orang tiap kelompok sehingga jumlah kesuluruhan sampel sebanyak 40 orang. Sampel penelitian ini dipilih dari mahasiswa/i yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

Kriteria Inklusi :

- Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara angkatan 2011 yang bersedia menjadi subjek penelitian dengan menandatangi informed consent - Jumlah gigi permanen lebih dari 20

- Usia 20-23 tahun - Kooperatif


(21)

Kriteria Ekslusi :

- Memakai pesawat ortodonti cekat dan lepasan - Memakai protesa (gigi palsu)

- Gigi berjejal yang parah - Dijumpai penyakit periodontal - Penderita penyakit sistemik

- Menggunakan obat kumur sehari-hari

3.5 Variabel – Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel bebas (variabel eksperimental) :

a. Obat kumur ekstrak biji buah Pinang sebanyak 250ml/botol b. Obat kumur plasebo sebanyak 250ml/botol

3.5.2 Variabel terikat (variable tercoba) :

a. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah indeks plak.

3.5.3 Variabel terkendali :

a. Kondisi higine oral sampel sebelum penelitian b. Frekuensi menyikat gigi

c. Jenis sikat dan pasta gigi d. Waktu dan frekuensi berkumur e. Lama berkumur

f. Volume obat kumur yang digunakan g. Kooperatif

3.5.4 Variabel tidak terkendali : a. Diet


(22)

3.6 Definisi Operasional 3.6.1 Variabel bebas

Obat kumur ekstrak biji buah Pinang mengandung ekstrak biji buah Pinang 3%, akuades, sorbitol dan peppermint oil sebanyak 10 ml yang digunakan 2 kali sehari pada pagi setelah menyikat gigi dan malam sebelum tidur. Sediaan dibuat di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

3.6.2 Variabel terikat

Indeks plak adalah cara mengukur tingkat akumulasi plak gigi. Indeks plak yang digunakan adalah indeks plak menurut Lőe and Silness. Pemeriksaan menggunakan indeks ini dapat melibatkan seluruh gigi atau hanya beberapa gigi. Ada empat permukaan dari tiap gigi yang diperiksa, yaitu permukaan distal-fasial, fasial, mesial-fasial dan permukaan lingual. Plak diperiksa sebelum dan sesudah berkumur dan diberi skor sesuai kriteria dibawah ini :

Tabel 1. Kriteria Penilaian Skor Indeks Plak Loe and Silness Skor Kriteria

0 Tidak ada plak pada area gingiva

1 Dijumpai adanya lapisan tipis plak yang melekat pada margin gingiva bebas dan area yang berbatasan dengan gigi tetangga. Plak tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, plak dapat terlihat dengan menggoreskan sonde kepermukaan gigi.

2 Dijumpai tumpukan deposit lunak dalam jumlah sedang pada poket gingiva, margin gingiva dan atau pada daerah yang berbatasan dengan gigi tetangga yang dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang.

3 Terdapat akumulasi deposit lunak dalam jumlah yang banyak pada poket gingiva dan atau pada margin gingiva dan daerah yang berbatasan dengan gigi tetangga


(23)

Skor plak untuk satu gigi = jumlah seluruh skor dari empat permukaan

4

Skor plak untuk keseluruhan gigi = jumlah seluruh skor gigi

jumlah gigi yang diperiksa

Kriteria penilaian indeks plak Lőe and Silness adalah :

 Baik : 0 - 0,9

 Sedang : 1 – 1,9

 Buruk : 2 – 3

3.6.2.1 Variabel terkendali

1. Kondisi oral higiene subjek sebelum penelitian adalah keadaan kebersihan rongga mulut subjek sebelum penelitian dimulai. Kondisi oral hygiene subjek disetarakan dengan skeling dan edukasi kontrol plak.

2. Frekuensi menyikat gigi adalah dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur.

3. Jenis sikat dan pasta gigi adalah sikat gigi yang berbulu lembut dan pasta gigi yang mengandung fluoride. Sikat dan pasta gigi disamakan selama penelitian.

4. Waktu dan frekuensi berkumur adalah kapan dan berapa kali kegiatan berkumur dilakukan, yaitu dua kali sehari, setelah menyikat gigi pagi dan malam.

5. Lama berkumur adalah waktu yang diperlukan untuk berkumur, yaitu selama 30 detik.

6. Volume obat kumur yang digunakan adalah jumlah obat kumur yang digunakan untuk sekali kumur, yaitu 10 ml.

3.7 Alat Dan Bahan 3.7.1 Alat

Alat-alat yang digunakan dalam prosedur pengekstrakan biji pinang adalah : 1. Timbangan ukur


(24)

3. Tampah

4. Kapas

5. Kertas perkamen 6. Perkolator 7. Alluminium foil 8. Blender

9. Kertas saring 10. Vacuum rotavapor 11. Botol kosong/drigen 5L 12. Plastik ukuran 5kg 13. Infuset

14. Pot plastic

Alat yang digunakan dalam prosedur peracikan obat kumur ekstrak biji pinang adalah:

1. Gelas ukur 1L 2. Timbangan digital 3. Pipet tetes

4. Mixer

5. Botol kosong untuk obat kumur 6. Kertas perkamen

7. Erlenmeyer/Beaker glass 1L 8. Mortir dan stamper

Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah :

1. Sonde

2. Kaca mulut 3. Pinset

4. Sarung tangan 5. Masker


(25)

6. Kapas

3.7.2 Bahan

1. Ekstrak biji buah Pinang 2. Etanol 70%

3. Sorbitol 70% 4. Peppermint oil 1%

5. CMC-Na

6. Aquades

3.8 Prosedur Penelitian

3.8.1 Prosedur Ekstraksi

1. Buah pinang diseleksi sebanyak 5kg dan ditimbang, kemudian dicuci bersih dengan air mengalir dan ditiriskan dengan tampah. Kemudian buah Pinang dipotong-potong dan diambil bijinya, lalu biji buah Pinang tersebut dipotong tipis-tipis sebelum dilakukan pengeringan.

Gambar 3. Buah pinang yang telah dicuci Bersih


(26)

2. Biji buah Pinang dijemur dengan panas matahari sampai benar-benar kering.

Gambar 4. Biji buah Pinang yang telah dipotong tipis-tipis dan telah dilakukan pengeringan

3. Biji buah Pinang yang sudah kering ditimbang kembali dan dihaluskan dengan blender sampai terbentuk serbuk halus (simplisia).

4. Biji buah Pinang yang sudah kering ditimbang kembali dan dihaluskan dengan blender sampai terbentuk serbuk halus (simplisia).

5. Simplisia di letakkan dalam wadah kemudian ditambah etanol 70% sampai seluruh simplisia terendam. Diamkan selama 3 jam di tempat yang gelap dan wadah dibuka setiap 30 menit untuk diaduk agar massa serbuk tidak terendam.


(27)

Gambar 5. Simplisia direndam etanol dalam wadah

6. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit kedalam perkolator yang sudah diletakkan kapas dan kertas saring pada dasarnya.

7. Penambahan etanol 70% sampai batas perkolator, kemudian diletakkan kertas saring sebagai penanda dan ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 24 jam.

8. Infus perkolator dibuka dan cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 1 ml/menit, perkolat ditampung, etanol ditambahkan berulang-ulang secukupnya sampai cairan yang keluar tidak berwarna.


(28)

9. Ekstrak cairan diuapkan dengan vacuum rotavapor pada suhu 46oC

10.Pekatkan dengan water bath

Gambar 7. Ekstrak cair diaduk-aduk sampai pekat dan sampai benar-benar

kental

12. Ekstrak kental dimasukkan kedalam botol plastik bening dan disimpan dalam kulkas.

Gambar 8. Ekstrak kental biji buah pinang

3.8.2 Prosedur Peracikan Obat Kumur 1. Panaskan 300ml aquades sampai mendidih. 2. Taburkan 30gr serbuk CMC, diamkan 30 menit.


(29)

4. Timbang ekstrak sebanyak 30gr (3%) lalu masukkan ke dalam mortir, tambahkan beberapa tetes etanol di homogenkan lalu tambahkan sebagian larutan CMC diaduk hingga homogen.

5. Pindahkan kedalam wadah besar lalu di mixer sambil masukkan sisa larutan CMC dan sorbitol 200ml.

6. Tambahkan aquades sambil diukur hingga 1000ml/1L, aduk hingga rata. 7. Teteskan peppermint oil sebanyak 20 tetes untuk penambah rasa.

8. Sambil diukur, masukkan obat kumur tersebut masing-masing ke dalam botol 250 cc.

3.8.3 Pemeriksaan Awal

1. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan langsung. Subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diminta untuk mengisi lembaran informed

consent.

2. Semua sampel akan di skrining terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan, semua sampel yang terpilih diskeling.

3. Pada hari pertama, subjek penelitian diperiksa pada pagi hari di Departemen Periodonsia dan dilakukan pemeriksaan indeks plak I dengan menggunakan indeks plak Loe and Silness.

4. Pada tiap bagian diberi skor 0-3 sesuai dengan kriteria indeks plak Loe and Silness.

5. Skor plak tiap gigi ditentukan dengan rumus :

Indeks plak = jumlah seluruh skor plak dari empat permukaan gigi

4

6. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan

7. Indeks plak diperoleh dengan menjumlahkan skor plak tiap gigi kemudian dibagi jumlah gigi yang diperiksa

Indeks plak = jumlah total seluruh skor plak gigi

jumlah permukaan gigi yang diperiksa


(30)

9. Subjek penelitian di instruksikan untuk menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

10.Setelah itu, subjek penelitian di instruksikan berkumur dengan obat kumur yang diberikan sebanyak 10 ml selama 30 detik setelah sikat gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur sampai hari ke-7.

3.8.4 Pemeriksaan Akhir

1. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-1, ke-4, dan ke-7

2. Subjek penelitian diperiksa pada pagi hari di Departemen Periodonsia kemudian dilakukan indeks plak II


(31)

3.9 Skema Prosedur Penelitian

Peracikan obat kumur

Sampel :

- Random sampling

- Kriteria inklusi & eksklusi (skrining & kuesioner)

Populasi

Ethnical clearence

Informed consent

Pemeriksaan skor indeks plak pra perlakuan

Pemeriksaan indeks plak pasca sikat gigi + obat kumur (hari ke-0, ke-1, ke-4 dan

ke-7)


(32)

3.10 Pengolahan Dan Analisis Data

Setelah pemeriksaan selesai dilakukan, semua data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program komputerisasi. Analisis data dilakukan dengan cara :

1. Penghitungan rata-rata skor indeks plak kelompok kontrol 2. Penghitungan rata-rata skor indeks plak kelompok perlakuan

Untuk melihat perbandingan penurunan akumulasi plak sebelum dan sesudah berkumur menggunakan obat kumur ekstrak biji pinang dan obat kumur plasebo dengan menggukan uji-t berpasangan (t-test paired). Sedangkan untuk melihat perbedaan penurunan akumulasi plak antara obat kumur ekstrak biji pinang dan obat kumur plasebo menggunakan uji-t tidak berpasangan (t-test unpaired).


(33)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi pada populasi mahasiswa FKG angkatan 2011. Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai. Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok, kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang. Tidak ada subjek penelitian yang melaporkan komplikasi selama berlangsungnya penelitian. Data-data hasil penelitian yang diperoleh diuraikan dibawah ini.

Tabel 2. Data demografis subjek penelitian.

Variabel Subjek Penelitian Jumlah Persentase

Umur a. 21 tahun

b. 22 tahun

c. 23 tahun

9 orang 22 orang 9 orang 22,5% 55% 25,5%

Total 40 orang 100%

Jenis kelamin a. Laki-laki

b. Perempuan

3 orang

37 orang

7,5%

92,5%

Total 40 orang 100%

Frekuensi menyikat gigi

a. Tidak teratur

b. 1 kali sehari

c. 2 kali sehari

d. >2 kali sehari

- - 36 orang 4 orang - - 90% 10%


(34)

Berdasarkan tabel 2 terkait bahan sampel paling banyak secara berurutan yaitu berusia 22 tahun yaitu 22 orang (55%), 21 tahun 9 orang (22,5%) dan 23 tahun 9 orang (22,5%). Berdasarkan jenis kelamin sampel yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 37 orang (92,5%), sedangkan laki-laki sebanyak 3 orang (7,5). Berdasarkan frekuensi menyikat gigi dalam satu hari yaitu, 36 orang (90%) menyikat gigi 2 kali sehari dan 4 orang lainnya (10%) menyikat gigi lebih dari 2 kali sehari.

Tabel 3. Data distribusi rerata skor indeks plak pada kelompok uji dan kelompok kontrol.

Hari Uji Kontrol

N Rerata indeks plak ± SD N Rerata indeks plak ± SD

0 20 0,324 ± 0,061 20 0,221 ± 0,135

1 20 0,280 ± 0,057 20 0,213 ± 0,090

4 20 0,179 ± 0,055 20 0,252 ± 0,094

7 20 0,113 ± 0,046 20 0,312 ± 0,100

Berdasarkan tabel 3, dapat dilihat rerata dan standar deviasi skor indeks plak untuk kelompok perlakuan pada hari ke-0 dan ke-1 adalah 0,324 ± 0,061 dan 0,280 ± 0,057 dengan penurunan sebanyak 0,044. Pada hari ke-4, rerata skor indeks plak kelompok perlakuan menurun sebanyak 0,101 menjadi 0,179 ± 0,055 dan pada hari ke-7 menurun sebanyak 0,066 menjadi 0,113 ± 0,046. Pada kelompok kontrol (plasebo), rerata dan standar deviasi skor indeks plak pada hari ke-0 adalah 0,221 ± 0,135. Pada hari ke-1, rerata dan standar deviasi kelompok kontrol menurun sebanyak 0,008 menjadi 0,213 ± 0,090. Pada hari ke-4 dan ke-7 semakin meningkat sebanyak 0,039 dan 0,060 menjadi 0,252 ± 0,094 dan 0,312 ± 0,100.


(35)

Tabel 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dibandingkan antara hari ke-0, ke-1, ke-4, dan ke-7.

Perbandingan Hari Perbedaan Rerata t Df p (Sig.)

Hari ke-0 dan ke-1 0,044 6.449 19 0,000*

Hari ke-0 dan ke-4 0,145 19.357 19 0,000*

Hari ke-0 dan ke-7 0,211 18.774 19 0,000*

Keterangan: Analisis t-test paired bermakna pada p < 0,05

Pada tabel 4 menunjukkan perbedaan skor indeks plak antara hari ke-0 dan ke-1, hari ke-0 dan ke-4, serta hari ke-0 dan ke-7 dimana terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak biji pinang 3% berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak selama tujuh hari penggunaan obat kumur.

Tabel 5. Skor indeks plak pada kelompok kontrol dibandingkan antara hari ke-0, ke-1, ke-4, dan ke-7.

Perbandingan Hari Perbedaan Rerata t Df p (Sig.)

Hari ke-0 dan ke-1 0,008 400 19 0.694

Hari ke-0 dan ke-4 -0,310 -1.381 19 0.183

Hari ke-0 dan ke-7 -0,910 -4.056 19 0.001*

Keterangan: Analisis t-test paired bermakna pada p < 0,05

Pada tabel 5 terkait perbedaan skor indeks plak antara hari ke-0 dan ke-1, ke-0 dan ke-4 yang tidak bermakna sedangkan perbedaan skor indeks plak antara hari ke-0 dan ke-7 menunjukkan perbedaan yang bermakna (p<0,05). Tanda minus (-) berarti


(36)

skor indeks plak sesudah berkumur adalah lebih besar bila dibandingkan sebelum berkumur.

Tabel 6. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol pada hari ke-0, ke-1, ke-4, dan ke-7.

Hari ke- Perbedaan Rerata t Df p (Sig.)

0 0.103 3.117 38 0,003

1 0,067 2.800 38 0,008

4 -0,073 -2.985 38 0,005

7 -0,199 -8.033 38 0,000*

Keterangan: Analisis t-test unpaired bermakna pada p < 0,05.

Tabel 6 menunjukkan bahwa pada hari ke-0, ke-1, ke-4 belum menunjukkan perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p<0,05). Namun, pada hari ke-7 terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua kelompok tersebut karena nilai p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak biji pinang 3% berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo karena terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak terutama pada hari ke-7 (p<0,05).


(37)

BAB 5 PEMBAHASAN

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna secara statistik antara penggunaan obat kumur ekstrak biji buah Pinang 3% terhadap penurunan akumulasi plak. Pada pemakaian plasebo tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna secara statistik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama seminggu, didapatkan hasil bahwa pada hari ke-1, ke-4 dan ke-7 terjadi penurunan rerata akumulasi plak yang bermakna bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo (terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05)). Penelitian ini juga menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak biji buah Pinang 3% efektif dalam menurunkan akumulasi plak pada hari ke-1, ke-4 dan ke-7 setelah pemakaian obat kumur.

Konsentrasi ekstrak biji buah Pinang yang terkandung dalam obat kumur pada penelitian itu adalah sebanyak 3% atau 30 mg/ml yang diekstraksi dengan menggunakan pelarut etanol 70% di Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara. Alasan dipakai konsentrasi sebanyak 3% untuk mengurangi kekentalan pada ekstrak, karena pada konsentrasi tersebut sudah cukup baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri dan sebagai antiplak. Selain untuk mengurangi kekentalan, konsentrasi tersebut juga dibuat untuk sebagai perasa agar ekstrak tidak terlalu pahit.

Menurut analisis yang telah dilakukan secara in vitro pada Pinang diketahui bahwa biji buah pinang mengandung senyawa bioaktif yaitu flavonoid, tanin dan juga mengandung alkaloid. Tanin dan flavonoid merupakan bahan aktif yang mempunyai efek anti inflamasi, anti mikroba, anti bakteri, antivirus, antifungal, dan antikarsiogenik, sedangkan alkaloid mempunyai efek antibakteri dan antimikroba.8,9

Flavonoid adalah anti bakteri utama yang merupakan salah satu senyawa fenol alami yang terbesar dan tersebar luas pada tumbuhan terutama pada tumbuhan hijau, yang disintesis dalam jumlah sedikit (0,5-1,5%). Penelitian secara in vitro


(38)

menunjukkan aktifitas biologis dan farmakologis dari senyawa flavonoid sangat beragam.21,25

Hasil penelitian oleh Dey Shie dkk terhadap uji aktifitas antibakteri biji buah Pinang menyebutkan bahwa biji buah Pinang memiliki efek dalam menghambat

Streptococcus mutans, dan juga apabila semakin tinggi kandungan bahan ekstrak biji

buah Pinang maka semakin baik dalam menghambat Streptococcus mutans tersebut.27 Sutrisno J, Wahdaningsih S, Handini M melakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak biji Pinang menggunakan metode difusi cakram terhadap

Staphylococcus aureus yang dimana konsentrasinya terdiri dari 0,5%, 1%, 1,5%, 2%,

2,5%, dan 3%. Hasil yang di dapat sampai konsentrasi 2%-2,5% yaitu kemampuan ekstrak biji Pinang dalam menghambat Staphylococcus aureus masih tergolong aktivitas lemah, sedangkan pada konsentrasi 3% tergolong aktivitas paling tinggi dan paling baik diantara seluruh konsentrasi yang telah diuji serta terdapat dengan rata-rata zona hambat 7,37 mm.28

Biji buah Pinang yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji buah Pinang muda, yang didapat dari buah Pinang muda yang berwarna hijau. Karena pada buah Pinang muda/buah Pinang yang masih segar lebih banyak mengandung flavonoid dan zat antibakteri lainnya dibanding dengan buah Pinang tua atau yang sudah berwarna kemerahan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor rerata indeks plak pada kelompok ekstrak biji Pinang 3% (kelompok perlakuan/uji) lebih rendah bila dibandingkan dengan kelompok kontrol (plasebo).

Penelitian tersebut dilakukan di Fakultas kedokteran Gigi USU dan juga mengambil sampel Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2011 dikarenakan agar lebih efisien, lebih mempermudah serta mempersingkat dalam pencarian sampel dan juga agar lebih memudahkan sampel dan peneliti dalam melakukan kontrol secara berkala.

Selama dilakukan penelitian maupun sesudah melakukan penelitian tidak ada terdapat keluhan pada seluruh sampel/subjek penelitian baik itu seperti rasa terbakar pada mukosa mulut, alergi atau iritasi pada rongga mulut maupun gangguan pengecapan terhadap makanan dan minuman. Hal ini menunjukkan bahwa obat


(39)

kumur ekstrak biji buah Pinang aman digunakan dan tidak ada dijumpai efek samping pada pemakaian obat kumur ekstrak biji buah pinang selama pemakaian maupun setelah pemakaian.


(40)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

1. Obat kumur yang mengandung ekstrak biji buah Pinang 3% berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak selama 7 hari, hasil diketahui setelah dilakukan pemeriksaan kontrol plak pada hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-7. 2. Obat kumur yang mengandung ekstrak biji buah Pinang 3% berpengaruh

terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo.

6.2 Saran

1. Penelitian ini hanya meneliti satu jenis konsentrasi ekstrak, oleh karena itu diharapkan penelitian selanjutnya untuk meneliti konsentrasi yang optimal dari ekstrak biji buah Pinang 3% terhadap akumulasi plak dengan cara membagi perlakuan ke dalam beberapa konsentrasi ekstrak.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti pengaruh obat kumur yang mengandung ekstrak biji buah Pinang terhadap mikroorganisme yang berperan dalam pembentukan plak.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan meneliti efek jangka panjang dari penggunaan obat kumur yang mengandung ekstrak biji buah Pinang sehingga dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(41)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plak Dental 2.1.1 Definisi

Masalah yang paling sering dihadapi dalam bidang kesehatan mulut adalah karies dan plak gigi. Plak dental merupakan etiologi utama dari penyakit periodontal yang termasuk dalam salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut. Plak terdiri dari bakteri bercampur musin, sisa-sisa makanan dan bahan-bahan lain yang melekat erat di permukaan gigi. Bakteri yang berperan dominan dalam pembentukan plak yaitu

Streptococcus mutans. Plak dental atau plak bakteri adalah deposit lunak yang

membentuk biofilm yang menumpuk ke permukaan gigi atau permukaan keras lainnya di rongga mulut seperti restorasi lepasan dan cekat. Lingkungan biofilm tersebut penting artinya karena sering merugikan bagi mikroorganisme dan dapat mempengaruhi sifat-sifat bakteri yang ada disana. Sebagai contoh, kerentanan bakteri terhadap bahan antimikroba bisa menurun karena struktur biofilmnya.6,10

Bila jumlah plak sedikit maka plak tidak dapat dilihat secara langsung, dan untuk melihat plak dibutuhkan zat pewarna (disclosing solution).

2.1.2 Struktur dan Komposisi Plak Dental

Plak dental diklasifikasikan atas plak supragingiva dan plak subgingiva berdasarkan lokasinya pada permukaan gigi. Plak supragingiva adalah plak yang terbentuk pada permukaan koronal gigi di atas margin gingiva. Pembentukan plak supragingiva dipengaruhi oleh saliva dan asupan makanan. Keberadaan plak dan kalkulus supragingiva dapat diperiksa secara visual.11

Plak subgingiva adalah plak yang lokasinya apikal dari tepi gingiva, diantara gigi dengan jaringan yang mendindingi sulkus gingiva. Secara morfologis, plak subgingiva dibedakan atas plak subgingiva yang berkaitan dengan gigi (tooth


(42)

2.1.3 Pembentukan Plak Dental

Proses pembentukan plak dibagi atas tiga tahap, yaitu: pembentukan pelikel yang membalut permukaan gigi, kolonisasi awal oleh bakteri, kolonisasi sekunder dan pematangan plak.

a. Pembentukan Pelikel Dental

Pembentukan pelikel dental pada permukaan gigi merupakan fase awal dari pembentukan plak. Pada tahap awal ini permukaan gigi atau restorasi (cekat maupun lepasan) akan dibalut oleh pelikel glikoprotein. Pelikel tersebut berasal dari saliva dan cairan sulkular (cairan sulkus), begitu juga dari produk sel bakteri, pejamu dan debris. Pelikel berfungsi sebagai penghalang protektif, bertindak sebagai pelumas permukaan dan mencegah pengeringan jaringan. Selain itu, pelikel merupakan substrat yang membuat bakteri di sekitarnya melekat.12

b. Kolonisasi Awal pada Permukaan Gigi

Bakteri yang pertama-tama mengkoloni permukaan gigi yang dibalut pelikel didominasi oleh mikroorganisme fakultatif gram-positif, seperti Actinomyces viscosus dan Streptococcus sanguis. Pengkoloni awal tersebut melekat ke pelikel dengan bantuan adhesin, yaitu molekul spesifik yang berada pada permukaan bakteri. Adhesin akan berinteraksi dengan reseptor pada pelikel dental.12

c. Kolonisasi Sekunder dan Pematangan Plak

Pengkoloni sekunder adalah mikroorganisme yang tidak turut sebagai pengkoloni awal ke permukaan gigi yang bersih, diantaranya Prevotella intermedia,

Prevotella loescheii, spesies Capnocytophaga, Fusobacterium nucleatum, dan porphyromonas gingivalis. Mikroorganisme tersebut melekat ke sel bakteri yang

telah berada dalam massa plak.12

2.1.4 Struktur Plak Dental

Struktur plak supragingiva didominasi oleh bakteri kokus gram positif dan bakteri batang (rod) yang pendek pada permukaan yang menghadap ke gigi. Bakteri batang, filamen gram negatif dan Spirokheta mendominasi permukaan luar massa plak yang matang.


(43)

Lingkungan subgingiva berbeda dari lingkungan supragingiva. Pada sulkus gingiva atau poket menggenang cairan sulkular yang mengandung banyak substansi yang dijadikan bahan makanan oleh bakteri.13

2.2 Kontrol Plak

Kontrol plak adalah suatu usaha untuk menyingkirkan plak dan mencegah akumulasi plak kembali pada gigi. Kontrol plak adalah prosedur yang dapat dilakukan oleh pasien di rumah dengan tujuan untuk :

a) Menyingkirkan dan mencegah penumpukan plak dan deposit lunak (materi alba dan debris makanan) dari permukaan gigi dan gingiva sekitarnya. Hal ini merupakan tujuan utama dari kontrol plak. Penyingkiran serta penghambatan penumpukan plak dengan kontrol plak berarti menghambat pembentukan kalkulus.

b) Menstimulasi atau memasase gingiva sehingga terjadi peningkatan tonus gingiva, keratinisasi permukaan, vaskularisasi gingiva dan sirkulasi gingiva.

Sampai saat ini kontrol plak masih mengandalkan pada pembersihan secara mekanis yang dicontohkan dengan menyikat gigi maupun dengan menggunakan benang gigi. Kontrol plak secara mekanis dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti sikat gigi dan pembersih interdental. Pembersihan dengan sikat gigi juga harus memperhatikan bentuk sikat gigi, metode penyikatan gigi dan frekuensi penyikatan gigi. Meskipun telah dikembangkan bahan-bahan kimia yang bersifat antiplak, hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrol plak secara kimiawi hanyalah sebagai penunjang dan bukan pengganti kontrol plak secara mekanis.13,14,24

Sekarang ini sudah banyak obat kumur yang beredar di pasaran, tapi ada baiknya untuk menghindari efek merugikan pada penggunaan obat kumur dalam jangka waktu panjang sehingga penggunaan obat kumur berbahan herbal menjadi pilihan pada saat ini.


(44)

2.3 Peranan Herbal terhadap Kesehatan Rongga Mulut

Pemanfaatan bahan herbal untuk pengobatan berbagai penyakit banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Peningkatan penggunaan bahan herbal ini disebabkan kesadaran masyarakat yang menilai bahwa penggunaan bahan herbal lebih aman dibandingkan menggunaan sediaan obat-obatan dari bahan kimia.15

Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2001 menunjukkan pemanfaatan obat tradisional cukup tinggi, walaupun obat modern tersedia dan mudah didapat.22 Sudah banyak bahan herbal yang telah digunakan dalam lingkungan masyarakat, dan sudah sering dipakai sebagai alternatif pengobatan.

Saat ini banyak beredar pasta gigi dengan kandungan bahan herbal antara lain:

Aloe vera, Eucalyptus, siwak dan daun sirih. Pemakaian Aloe vera di bidang

kedokteran gigi telah dilaporkan oleh seorang dokter gigi di Chicago yang menggunakannya sebagai bahan pasta gigi untuk membantu penyembuhan pasien dengan radang gusi dan mengurangi pewarnaannya akibat merokok.5

Siwak sangat umum digunakan di Timur Tengah dan diketahui memiliki efek antiplak dan khasiat farmakologis lainnya. Beberapa peneliti melaporkan adanya efek antibakteri dari siwak terhadap bakteri kariogenik dan patogen periodontal khususnya spesies bakteriodes.5

Daun sirih sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama, yaitu yang dimana bahwa daun sirih dapat menguatkan gigi, menghentikan perdarahan gusi dan sebagai obat kumur.5

Obat kumur daun salam mempunyai kandungan kimia yaitu tanin, flavonoid dan minyak atsiri 0,05%. Kandungan Eugenia polyantha merupakan bahan aktif yang diduga mempunyai efek farmakologis. Tanin dan flavonoid merupakan bahan aktif yang mempunyai efek anti inflamasi dan anti mikroba, sedangkan minyak atsiri mempunyai efek analgesik.8


(45)

2.4 Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) 2.4.1 Defenisi

Tumbuhan Pinang telah banyak dimanfaaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan, termasuk penggunaan buah dan bijinya. Biji Pinang ditumbuk halus dan digunakan untuk menyembuhkan luka, baik pada manusia maupun pada hewan.9,16

Gambar 1. Buah Pinang16

2.4.2 Klasifikasi

Kingdom : Plantae (tumbuhan) Divisio : Spermatophyta Sub divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Arecales

Family : Arecaceae (Palmae) Genus : Areca

Species :Areca catechu L.17

2.4.3 Morfologi

Pinang dapat ditemukan dengan ketinggian dari 1-1.400 m/dpl. Pohon berbatang langsing, tumbuh tegak, tinggi 10-30 m, diameter 15-20 cm, tidak bercabang dengan bekas daun yang lepas. Daun majemuk menyirip tumbuh


(46)

berkumpul di ujung batang membentuk roset batang. Pelepah daun berbentuk tabung, panjang 80cm, tangkai daun pendek. Panjang helaian daun 1-1,8m, anak daun mempunyai panjang 85cm, lebar 5cm, dengan ujung sobek dan bergigi.16

Buah Pinang berbiji satu, bentuknya seperti kerucut pendek dengan ujung membulat, pangkal agak datar dengan suatu lekukan dangkal, panjang 15-30mm, permukaan luar berwarna kecoklatan sampai coklat kemerahan, agak berlekuk-lekuk menyerupai jala dengan warna yang lebih muda.16

Gambar 2. Biji Buah Pinang17

2.4.4 Khasiat Biji Buah Pinang

Pada umumnya secara tradisional biji buah Pinang telah banyak digunakan oleh masyarakat umum dari sejak lama sebagai obat, diantaranya dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan dan sebagai obat luka. Biji buah Pinang bersifat hemostatik karena dapat mencegah timbulnya pendarahan dan cepat menghentikan pendarahan. Sebagai obat luar, biji buah Pinang ini dapat direbus yang kemudian air rebusan digunakan untuk mencuci muka dan infeksi kulit lainnya.18,19

2.4.5 Kandungan Biji Buah Pinang

Biji buah Pinang (Areca catechu L.) mengandung 0,3-0,6% alkaloid dan senyawa bioaktif yaitu flavonoid dan tannin. Biji buah Pinang juga mengandung proantosianidin, yaitu suatu tannin terkondensasi yang termasuk dalam golongan flavonoid. Biji buah Pinang segar mengandung 50% lebih banyak alkaloid,


(47)

dibandingkan biji yang telah diproses. Khasiat yang dimiliki biji buah Pinang antara lain sebagai anti bakteri, anti inflamasi dan anti mikroba.9,19

2.4.6 Peranan Ekstrak Biji Buah Pinang Sebagai Antiplak

Aktifitas anti bakteri, anti mikroba dan anti inflamasi pada biji buah Pinang

(Areca catechu L.) dapat diperoleh dari :

2.4.6.1 Flavonoid

Flavonoid merupakan golongan polifenol sehingga memiliki sifat kimia senyawa fenol yang tersebar luas pada hampir semua tumbuhan tingkat tinggi, kecuali algae. Penelitian secara in vivo dan in vitro menunjukkan bahwa flavonoid mempunyai aktifitas biologis dan farmakologis, antara lain sebagai anti bakteri. Flavonoid mempunyai aktivitas antibakteri karena flavonoid mempunyai kemampuan berinteraksi dengan DNA bakteri. Hasil interaksi tersebut menyebabkan terjadinya kerusakan permeabilitas dinding sel bakteri, mikrosom dan lisosom. Penelitian yang dilakukan menemukan bahwa ion hidroksil secara kimia menyebabkan perubahan komponen organik dan transpor nutrisi sehingga menimbulkan efek toksik terhadap sel bakteri dan dapat mengurangi pertumbuhan bakteri dan akumulasi plak.8,23

2.4.6.2 Tanin

Tanin adalah salah satu senyawa yang terkandung dalam buah Pinang yang kadarnya cukup tinggi. Tannin yang juga merupakan senyawa polifenol bekerja dengan cara mengurangi pertumbuhan bakteri dengan mengadakan denaturasi protein serta menurunkan tegangan permukaan, sehingga permeabilitas bakteri meningkat. Kerusakan dan peningkatan permeabilitas sel bakteri menyebabkan pertumbuhan sel bakteri terhambat sehingga akhirnya dapat menyebabkan kematian sel dan mengurangi jumlah bakteri pada akumulasi plak.8,26


(48)

2.4.6.3 Alkaloid

Alkaloid memiliki kemampuan sebagai anti bakteri. Mekanisme yang diduga adalah dengan cara menganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut dan akhirnya sel bakteri pada akumulasi plak pun dapat berkurang.20


(49)

Kimiawi Mekanis

Obat Kumur ekstrak biji buah pinang

Sikat Gigi

Flavonoid Alkaloid

- Mempunyai kemampuan berinteraksi dengan DNA bakteri - Ion hidroksil

menyebabkan perubahan komponen organik dan transport nutrisi sehingga menimbulkan efek toksik terhadap sel bakteri. - Mengurangi pertumbuhan bakteri - Mengurangi pertumbuhan sel - Menyebabkan kematian sel

- Mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri - Menyebabkan kematian sel

Akumulasi plak dental Tanin

2.5 Kerangka Teori


(50)

2.6 Kerangka Konsep

Variabel terikat: - Indeks Plak - Loe and Silness Variabel bebas:

Obat kumur ekstrak biji buah Pinang

Variabel tidak terkendali: - Diet

- Sosial ekonomi Variabel terkendali:

- Kondisi higine oral sampel sebelum penelitian

- Waktu dan frekuensi menyikat gigi - Cara menyikat gigi

- Jenis sikat dan pasta gigi - Frekuensi berkumur - Lama dan waktu berkumur - Volume obat kumur yang


(51)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit periodontal adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh plak dental. Penyakit periodontal sendiri merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang memiliki prevalensi cukup tinggi di masyarakat, yaitu dengan prevalensi 70-80%. Menurut data morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan dari 10 kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan oleh masyarakat, penyakit gigi dan mulut menduduki urutan pertama.1,2,3

Salah satu indikator untuk melihat status higiene oral adalah dengan melihat indeks plak. Semakin rendah indeks plak berarti semakin baik status higiene oral dari individu yang bersangkutan, dan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan indeks plak yaitu dengan kontrol plak.4 Kontrol plak adalah suatu usaha untuk menyingkirkan plak dan mencegah kembalinya akumulasi plak pada gigi. Pengendalian plak dapat dilakukan dengan cara pembersihan plak secara mekanis dan pembersihan plak secara kimiawi dengan menggunakan bahan anti bakteri terutama untuk menekan jumlah bakteri Streptococcus mutans. Menyikat gigi merupakan usaha kontrol plak yang dapat mengontrol karies dan penyakit periodontal baik untuk individu maupun populasi. Saat ini kontrol plak dilengkapi dengan penambahan jenis bahan aktif yang mengandung bahan dasar alami ataupun bahan sintetik sebagai bahan anti bakteri. Bahan anti bakteri tersebut tersedia dalam bentuk pasta gigi dan obat kumur.5

Penggunaan obat kumur adalah salah satu cara yang dianggap cukup efektif dalam menjaga kebersihan rongga mulut, dan juga merupakan salah satu agen kimia yang dipakai dalam kontrol plak.4 Bahan anti bakterial yang umum digunakan untuk kontrol plak diantaranya adalah fenol, hexetidine, fluor dan klorheksidin.

Klorheksidin merupakan salah satu bahan yang paling efektif dalam mengontrol plak,


(52)

Penggunaannya dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek merugikan. Oleh karena itu, bahan alternatif dari bahan minyak esensial dan ekstrak tumbuh – tumbuhan (herbal) merupakan hal yang menarik untuk dijadikan pilihan alternatif dalam membuat obat kumur.5

Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat kumur adalah biji buah Pinang (Areca catechu L). Pinang tidak asing lagi dan sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian-penelitian yang dilakukan secara in vitro terhadap Pinang baik biji, akar maupun daun menunjukkan bahwa Pinang berkhasiat sebagai anti bakteri, pembersih luka, pembersih gigi, antiseptik/obat kumur, penguat gigi dan berbagai manfaat lainnya.6

Sekalipun belum banyak yang menaruh perhatian terhadap pemanfaatan tumbuhan obat dalam bidang kedokteran gigi, namun berbagai hasil penelitian terhadap Pinang sebagai obat herbal mulai tampak dan umumnya ditujukan untuk kepentingan dalam bidang pencegahan penyakit gigi dan mulut. Dan juga menunjukkan bahwa ekstrak simplisia tumbuhan Pinang terbukti memiliki aktivitas antibakteri terhadap Streptococcus mutans maupun perlekatan sel bakteri secara in

vitro.7

Menurut analisis yang telah dilakukan secara in vitro pada Pinang diketahui bahwa biji buah Pinang mengandung senyawa bioaktif yaitu flavonoid, tanin dan juga mengandung alkaloid. Tanin dan flavonoid merupakan bahan aktif yang mempunyai efek anti inflamasi, anti mikroba, anti bakteri, antivirus, antifungal, dan antikarsiogenik. Sedangkan alkaloid mempunyai efek antibakteri dan antimikroba.8,9

Penelitian oleh Titin dkk menyatakan uji efektivitas ekstrak biji buah Pinang jauh lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dibandingkan beberapa obat kumur komersial yang lain. Ekstrak biji buah Pinang ini berpotensi sebagai obat kumur karena efektivitas ekstrak bahan ini menghasilkan zona hambat yang lebih besar terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans.6 Penelitian oleh Syarif menunjukkan bahwa dari beberapa tumbuhan obat yang telah dibandingkan, ekstrak biji buah Pinang (Areca catechu L.) memiliki aktivitas antibakteri paling tinggi terhadap Streptococcus mutans.7


(53)

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti efektifitas obat kumur ekstrak biji buah Pinang dalam menghambat pembentukan plak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana efektifitas obat kumur ekstrak biji buah Pinang terhadap akumulasi plak?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas obat kumur ekstrak biji buah Pinang terhadap akumulasi plak.

1.4Hipotesis

Ada pengaruh obat kumur ekstrak biji buah Pinang terhadap penurunan akumulasi plak.

1.5Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat untuk masyarakat

Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh obat kumur ekstrak biji buah Pinang terhadap akumulasi plak. Selain itu dapat memotivasi masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan rongga mulutnya dengan menggunakan obat kumur herbal.

1.5.2 Manfaat untuk ilmu pengetahuan

Untuk mengetahui data mengenai pengaruh obat kumur ekstrak biji buah Pinang terhadap akumulasi plak di masyarakat.


(54)

1.5.3 Manfaat untuk peneliti

Menambah pengalaman dalam melakukan penelitian dan menambah wawasan dalam menganalisis obat kumur ekstrak biji buah Pinang khususnya untuk mempengaruhi akumulasi plak.


(55)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN OBAT KUMUR EKSTRAK

BIJI BUAH PINANG (Areca catechu L.) 3% TERHADAP

AKUMULASI PLAK PADA MAHASISWA

FKG USU ANGKATAN 2011

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

DEBBY PERMATA SARI SIREGAR NIM: 090600023

Pembimbing:

1. Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D NIP: 19540210 198303 1 002 2. Pitu Wulandari, drg., S. Psi., Sp. Perio

NIP: 19790514 200502 2 001

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(56)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2016

Debby Permata Sari Siregar

Efektivitas Penggunaan Obat Kumur Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca

Catechu L.) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa FKG USU Angkatan

2011.

x + 37 halaman

Penggunaan obat kumur adalah salah satu cara yang dianggap cukup efektif dalam menjaga kebersihan rongga mulut, dan juga merupakan salah satu agen kimia yang dipakai dalam kontrol plak. Penggunaan obat kumur kimia dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek merugikan. Oleh karena itu, bahan alternatif dari bahan minyak esensial dan ekstrak tumbuh – tumbuhan (herbal) merupakan hal yang menarik untuk dijadikan pilihan alternatif dalam membuat obat kumur. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat kumur adalah biji buah Pinang (Areca

catechu L).

Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh obat kumur yang mengandung ekstrak biji buah Pinang terhadap penurunan akumulasi plak. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental ulang atau pre-posttest

control group design yang dilakukan selama 7 hari. Empat puluh subjek penelitian

yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dari mahasiswa FKG angkatan 2011 terbagi menjadi 2 kelompok secara acak. Pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan awal. Kelompok perlakuan menggunakan obat kumur yang mengandung ekstrak biji buah Pinang dan kelompok kontrol menggunakan obat kumur plasebo. Kedua kelompok diinstruksikan untuk menggunakan obat kumur tersebut 2 kali sehari. Pengukuran skor indeks plak dilakukan menggunakan indeks plak Loe dan Silness. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke-0, 1, 4 dan 7. Analisis data dilakukan menggunakan program komputerisasi, kesimpulannya adalah obat kumur ekstrak biji


(57)

buah Pinang 3% memiliki pengaruh terhadap penurunan plak selama 7 hari dan terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik pada hari ke-1 dan ke-7 (p<0,05).

Namun perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai efek jangka panjang dari penggunaan obat kumur yang mengandung ekstrak biji buah Pinang sehingga dapat dikembangkan untuk digunakan sebagai penunjang pemeliharaan kesehatan rongga mulut.


(58)

Faculty of Dentistry

Department of Periodontology

2016

Debby Permata Sari Siregar

Effectiveness Of The Usage Of Betel Nut Extract Mouthwash (Areca Catechu

L.) 3% On The Plaque Accumulation In Dental Students Of Year 2011.

x + 37 pages

The use of mouthwash is considered potent in maintaining oral hygiene and is one of the chemical agents used in plaque control. Usage of chemical mouthwash over long periods may bring about adverse effects. Therefore, alternative materials from essential oils and plant extracts (herbal) can be used as a substitute in fabricarting mouthwash. One of the plant extract that can be used as a mouthwash is the betel nut (Areca catechu L.).

The aim of this study is to determine the effects of a mouthwash containing betel nut extract (Areca catechu L.) to decrease plaque accumulation. This is an experimental study or pre-posttest control group design which was carried out over 7 days. 40 subjects from year 2011 dental students USU were selected according to the inclusion and exclusion criteria and were divided into two groups in a random manner. Initial examination were performed on both groups. The treated group used a mouthwash containing betel nut extract where as the control group used a placebo mouthwash. Both group were instructed to use mouthwash twice daily. Loe and Silness plaque index was used to measure the plaque index scores. Examination on subjects were done on days 0, 1, 4 and 7. Data analysis was performed using a computerized programme, and the conclusion of this study is that mouthwash containing a 3% extract of betel nut had an influence on reducing plaque for 7 days and there is a statistically significant difference on day 1 and 7 (p <0,05).


(59)

However, further research needs to be done to study the long-term effects of the use of mouthwash that contains the extract of betel nuts that can be developed to be used as a support in maintaenance oral health.


(60)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 12 Januari 2016

Pembimbing : Tanda tangan

1. Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D NIP: 19540210 198303 1 002

2. Pitu Wulandari, drg., S. Psi., Sp. Perio ... NIP: 19790514 200502 2 001


(61)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 12 Januari 2016

TIM PENGUJI

KETUA : Pitu Wulandari, drg., S. Psi., Sp. Perio ……… ANGGOTA : 1. Krisna Murthy Pasaribu, drg., Sp. Perio ………

2. Armia Syahputra, drg ………

Mengetahui :

SEKRETARIS DEPARTEMEN

Pitu Wulandari, drg., S. Psi., Sp. Perio ………. NIP: 19790514 200502 2 001


(62)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Uswatun hasanah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Ucapan terima kasih yang tiada henti penulis sampaikan kepada orang tua tercinta, Ayahanda H. Magrib Siregar SE, M.Si. dan Ibunda Hj. Rahmadina Pohan yang telah membesarkan, mendidik, membimbing, mendoakan serta memberikan dukungan moril maupun materil kepada penulis, juga kepada adik-adik tersayang, Mahiro Fajriyanti Srg dan Muqthasidin Hidayat Srg atas motivasi dan dukungannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selanjutnya penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Nazruddin, drg., C. Ort., Ph.D, Sp.Ort selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Alm. Irmansyah Rangkuti, drg., Ph.D selaku dosen pembimbing skripsi penulis dan Ketua Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara yang telah begitu banyak membantu, meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis selama ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikannya.

3. Pitu Wulandari, drg., S. Psi., Sp. Perio selaku pembimbing kedua yang telah banyak juga membantu, membimbing dan memberikan arahan serta nasehat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.

4. Eddy Dahar, drg., M.kes selaku dosen pembimbing akademik penulis, yang telah membina dan mengarahkan penulis selama menjalani perkuliahan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Periodonsia.


(63)

6. Drs. Awaluddin Saragih, M.Si selaku ketua Laboratorium Obat Tradisional Fakultas Farmasi USU yang telah memberikan waktu serta tenaga dalam membantu proses pembuatan obat kumur untuk penelitian ini.

7. Terima kasih juga buat ibu Yanti dan drg. Ika yang telah memberikan semangat, dukungan serta motivasi dan juga telah banyak membantu penulis mulai dari awal perkuliahan sampai sekarang.

8. Terima kasih buat ibu Maya yang telah meluangkan waktu dan juga membantu dalam pembuatan penghitungan statistik dari hasil penelitian ini.

9. Teman-teman terbaik penulis, Ikrima Daulay, Selly Rahmadhani, Lili Suryani, Vivi Zayanthi, Nora Devita, Ivo, Lusiana, Lili Haryati, Juliana Sari, Syarifah, Almh. Nabilah Khairiyyah dan teman - teman angkatan 2009 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas semangat dan bantuannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulis masih dalam proses pembelajaran sehingga skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk kedepannya. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan masyarakat dan diridhoi oleh Allah SWT.

Medan, Januari 2016 Penulis,

(Debby Permata Sari Srg) NIM : 090600023


(64)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.5.1 Manfaat Untuk Masyarakat ... 3

1.5.2 Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan ... 3

1.5.3 Manfaat Untuk Peneliti... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Plak Dental ... 5

2.1.1 Defenisi... ... 5

2.1.2 Struktur dan komposisi plak dental... ... 5

2.1.3 Pembentukan plak dental………. 6

2.1.4 Struktur plak dental……….. 7

2.2 Kontrol Plak ... 7

2.3 Peranan Herbal terhadap Kesehatan Rongga Mulut ... 8

2.4 Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) ... 9

2.4.1 Defenisi……….... 9

2.4.2 Klasifikasi……… 9


(65)

2.4.4 Khasiat Biji Buah Pinang……….. .. 10

2.4.5 Kandungan Biji Buah Pinang……… .. 10

2.4.6 Peranan Ekstrak Biji Buah Pinang sebagai Antiplak…… 11

2.4.6.1 Flavonoid………... 11

2.4.6.2 Tanin……… . 11

2.4.6.3 Alkaloid………. 11

2.5 Kerangka Teori... 13

2.6 Kerangka Konsep………. 14

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 15

3.1 Jenis Penelitian ... 15

3.2 Rancangan Penelitian ... 15

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

3.3.1 Tempat Penelitian ... 15

3.3.2 Waktu Penelitian ... 16

3.4 Populasi dan Sampel ... 16

3.4.1 Populasi Penelitian ... 16

3.4.2 Sampel ... 16

3.5 Variabel-Variabel Penelitian ... 17

3.5.1 Variabel Bebas ... 17

3.5.2 Variabel Terikat... .. 17

3.5.3 Variabel Terkendali ... 17

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali ... 17

3.6 Defenisi Operasional ... 18

3.6.1 Variabel Bebas………. 18

3.6.2 Variabel Terikat………. ... 18

3.6.3 Varibel Terkendali………... 19

3.7 Alat dan Bahan ... 19

3.7.1 Alat ... 19

3.7.2 Bahan ... 21

3.8 Prosedur Penelitian ... 21

3.8.1 Prosedur Ekstraksi ... 21

3.8.2 Prosedur Peracikan Obat Kumur ... 24

3.8.3 Pemeriksaan Awal ... 25

3.8.4 Pemeriksaan Akhir ... 26

3.9 Skema Prosedur Peneltian ... 27


(66)

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 29

BAB 5 PEMBAHASAN ... 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37


(67)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria penilaian skor indeks plak Loe and Silness ... . 18 2. Data demografis subjek penelitian ... . 29 3. Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FKG

2011 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ... . 30 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan

dibandingkan antara hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-7 ... . 31 5. Skor indeks plak pada kelompok kontrol dibandingkan

antara hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-7... . 31 6. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol pada hari 0, 1, 4 dan


(68)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Buah Pinang ... 9 2 Biji Buah Pinang ... 10 3 Buah pinang yang telah dicuci bersih... 21 4 Biji Buah Pinang yang telah dipotong tipis-tipis

dan telah dilakukan pengeringan... 22 5 Simplisia direndam etanol dalam wadah... 23 6 Simplisia direndam etanol dalam

perkolator... 23 7 Ekstrak cair diaduk sampai kental... 24 8 Ekstrak kental biji buah Pinang... 24


(69)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Surat Persetujuan Komisi Etik

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian

3. Lembaran Penjelasan Kepada Subjek Penelitian

4. Lembaran Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) 5. Kuesioner Penelitian

6. Data Pemeriksaan Klinis 7. Hasil Analisis Data


(1)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

1.5.1 Manfaat Untuk Masyarakat ... 3

1.5.2 Manfaat Untuk Ilmu Pengetahuan ... 3

1.5.3 Manfaat Untuk Peneliti... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Plak Dental ... 5

2.1.1 Defenisi... ... 5

2.1.2 Struktur dan komposisi plak dental... ... 5

2.1.3 Pembentukan plak dental………. 6

2.1.4 Struktur plak dental……….. 7

2.2 Kontrol Plak ... 7

2.3 Peranan Herbal terhadap Kesehatan Rongga Mulut ... 8

2.4 Biji Buah Pinang (Areca Catechu L.) ... 9

2.4.1 Defenisi……….... 9

2.4.2 Klasifikasi……… 9


(2)

vii

2.4.4 Khasiat Biji Buah Pinang……….. .. 10

2.4.5 Kandungan Biji Buah Pinang……… .. 10

2.4.6 Peranan Ekstrak Biji Buah Pinang sebagai Antiplak…… 11

2.4.6.1 Flavonoid………... 11

2.4.6.2 Tanin……… . 11

2.4.6.3 Alkaloid………. 11

2.5 Kerangka Teori... 13

2.6 Kerangka Konsep………. 14

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ... 15

3.1 Jenis Penelitian ... 15

3.2 Rancangan Penelitian ... 15

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 15

3.3.1 Tempat Penelitian ... 15

3.3.2 Waktu Penelitian ... 16

3.4 Populasi dan Sampel ... 16

3.4.1 Populasi Penelitian ... 16

3.4.2 Sampel ... 16

3.5 Variabel-Variabel Penelitian ... 17

3.5.1 Variabel Bebas ... 17

3.5.2 Variabel Terikat... .. 17

3.5.3 Variabel Terkendali ... 17

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali ... 17

3.6 Defenisi Operasional ... 18

3.6.1 Variabel Bebas………. 18

3.6.2 Variabel Terikat………. ... 18

3.6.3 Varibel Terkendali………... 19

3.7 Alat dan Bahan ... 19

3.7.1 Alat ... 19

3.7.2 Bahan ... 21

3.8 Prosedur Penelitian ... 21

3.8.1 Prosedur Ekstraksi ... 21

3.8.2 Prosedur Peracikan Obat Kumur ... 24

3.8.3 Pemeriksaan Awal ... 25

3.8.4 Pemeriksaan Akhir ... 26

3.9 Skema Prosedur Peneltian ... 27


(3)

viii

BAB 4 HASIL PENELITIAN ... 29

BAB 5 PEMBAHASAN ... 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37


(4)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria penilaian skor indeks plak Loe and Silness ... . 18 2. Data demografis subjek penelitian ... . 29 3. Data distribusi rerata skor indeks plak mahasiswa FKG

2011 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol ... . 30 4. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan

dibandingkan antara hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-7 ... . 31 5. Skor indeks plak pada kelompok kontrol dibandingkan

antara hari ke-0, ke-1, ke-4 dan ke-7... . 31 6. Skor indeks plak pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol pada hari 0, 1, 4 dan


(5)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Buah Pinang ... 9 2 Biji Buah Pinang ... 10 3 Buah pinang yang telah dicuci bersih... 21 4 Biji Buah Pinang yang telah dipotong tipis-tipis

dan telah dilakukan pengeringan... 22 5 Simplisia direndam etanol dalam wadah... 23 6 Simplisia direndam etanol dalam

perkolator... 23 7 Ekstrak cair diaduk sampai kental... 24 8 Ekstrak kental biji buah Pinang... 24


(6)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Surat Persetujuan Komisi Etik

2. Surat Keterangan Selesai Penelitian

3. Lembaran Penjelasan Kepada Subjek Penelitian

4. Lembaran Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent) 5. Kuesioner Penelitian

6. Data Pemeriksaan Klinis 7. Hasil Analisis Data