2.2.1 Nominalisasi
Menurut Chaer 2008:25 mengatakan, “ Nominalisasi adalah Proses pembentukan kata dari sebuah bentuk melalui pembubuhan afiks dalam proses
afiksasi, pengulangan dalam proses reduplikasi, dan penggabungan dalam proses komposisi atau pemajemukan.
Menurut Kridalaksana 1984:123 mengatakan, “Nominalisasi itu adalah proses hasil membentuk nomina dari kelas kata lain dengan mempergunakan afiks
tertentu”. Samsuri 1981:50
mengatakan „„Nominalisasi adalah proses atau hasil perubahan bentuk kata menjadi bentuk-bentuk baru yang mempunyai distribusi
seperti nomina dibentuk nominalisasi‟‟. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Nominalisasi adalah proses
pembentukan nomina dapat dilakukan melalui beberapa proses yaitu :
a. Afiksasi
Dalam proses afiksasi sebuah afiks diimbuhkan pada bentuk dasar sehingga hasilnya menjadi sebuah kata, misalnya pada dasar baca diimbuhkan afiks me-
sehingga menghasilkan kata membaca yaitu sebuah verba transitif aktif, pada dasar juang diimbuhkan afiks ber- sehingga menghasilkan verba intransitive
berjuang. Berkenaan dengan jenis afiksnya, proses afiksasi dibedakan atas prefiksasi,
yaitu proses pembubuhan prefiks, konfiksasi yakni proses pembubuhan konfiks,
Universitas Sumatera Utara
sufiksasi yaitu proses pembubuhan sufiks dan infiksasi yakni proses pembubuhan infiks.
1. Prefiks pe- Prefiks pe- pada kelas kata verba yang dapat membentuk nomina.
Contoh : pe + rawat
„rawat‟ perawat
„perawat‟ pe + tumbuk
„tinju‟ petumbuk
„petinju‟ pe + mabok
„mabuk‟ pemabok
„pemabuk‟ Prefiks pe- pada kelas kata adjektiva yang dapat membentuk nomina.
Contoh : pe + mude
„muda‟ pemude
„pemuda‟ pe + puteh
„putih‟ pemuteh
„pemutih‟ pe + malu
„malu‟ pemalu
„pemalu‟ 2. Konfiks per-an
Konfiks per- an pada kelas kata verba yang dapat membentuk nomina. Contoh :
per - an + buat „buat‟
perbuatan „pembuatan‟
per - an + selingkuh „selingkuh‟ perselingkuhan
„perselingkuhan‟ 3. Konfiks pe-an
Konfiks pe – an pada kelas kata verba yang dapat membentuk nomina.
Contoh : pe
– an + mina „bina‟
peminaan „pembinaan‟
pe – an + tulis
„tulis‟ penulisan
„penulisan‟
Universitas Sumatera Utara
Konfiks pe –an pada kelas kata adjektiva yang dapat membentuk nomina.
Contoh : pe - an + manis
„manis‟ pemanisan
„pemanisan‟ pe - an + puteh
„putih‟ pemutihan
„pemutihan‟ 4. Sufiks -an
Sufiks –an pada kelas kata verba yang dapat membentuk nomina
Contoh : makan + an
„makan‟ makanan
„makanan‟ minum + an
„minum‟ minuman
„minuman‟ masak + an
„masak‟ masakan
„masakan‟
5. Infiks -el- dan -er- Infiks
–el- dan –er- pada kelas kata nomina yang dapat membentuk nomina.
Contoh : -el- + tapak
„tapak‟ telapak
„telapak‟ -el- + tunjuk
„tunjuk‟ telunjuk
„telunjuk‟ -er- + gigi
„gigi‟ gerigi
„gerigi‟
b. Reduplikasi
Reduplikasi atau disebut pengulangan. Hasil dari proses reduplikasi ini lazim disebut dengan istilah kata ulang. Secara umum dikenal adanya tiga macam
pengulangan, yaitu pengulangan secara utuh, pengulangan dengan pengubahan bunyi vokal maupun konsonan, dan pengulangan sebagian.
Universitas Sumatera Utara
1. pengulangan utuh,
artinya bentuk
dasar itu
diulang tanpa
melakukan perubahan bentuk fisik dari akar itu. Contoh :
meja-meja bentuk dasar meja
makan-makan bentuk dasar makan
sungguh-sungguh bentuk dasar sungguh
2. pengulangan dengan pengubahan bunyi, artinya bentuk dasar itu diulang tetapi disertai dengan perubahan bunyi yang berubah bisa bunyi
vokalnya dan bisa pula bunyi konsonannya. Contoh :
bolak-balik ramah-tamah
sayur-mayur 3. pengulangan sebagian, artinya yang diulang dari bentuk dasar itu hanya
salah satu suku katanya saja dalam hal ini suku awal kata disertai dengan
“pelemahan” bunyi. Contoh :
leluhur bentuk dasar luhur
tetangga bentuk dasar tangga
jejari bentuk dasar jari
lelaki bentuk dasar laki
c. Komposisi atau Pemajemukan