commit to user
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dari dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang yang didasarkan
atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya Uno,2008:1 .
Motivasi berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan Iskandar,2008:184. Motivasi memiliki banyak persamaan makna atau beberapa istilah
seperti needs, drives, wants, insterests, desires. Motivasi merupakan perilaku yang akan menentukan kebutuhan needs atau wujud perilaku
mencapai tujuan. Dengan demikian motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan.
Kekutan-kekuatan ini pada dasranya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti: 1 keinginan yang hendak dipengaruhinya, 2
tingkah laku, 3 tujuan, 4 umpan balik. Proses interaksi ini
commit to user
9
disebut sebagai produk motivasi dasar Basic motivations process Uno,2008:5.
Dari definisi di atas, produk motivasi dasar dapat digambarkan dengan model proses seperti berikut:
Gambar 2.1. Proses Motivasi Dasar Belajar dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan jiwa raga
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut
kognitif. afektif dan psikomotor Djamarah, 2002: 13 . Belajar ialah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah
memperoleh informasi yang disengaja baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap. Belajar dalam arti yang luas ialah
proses perubahan tingkah laku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian atau mengenai sikap dan nilai-
nilai pengetahuan serta kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan Uno,2008:21 .
Needs, desires, or expectation
Goals Feedback
Behavior
commit to user
10
Menurut Ausubel 1986 dalam teori menjelaskan bahwa belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan
yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang Yamin,2009:98-102 . Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling
mempengaruhi. Menurut Iskandar 2009:131 motivasi belajar adalah daya penggerak dari dalam diri individu untuk melakukan kegiatan belajar
untuk menambah pengetahuan dan keterampilan serta pengalaman. Motivasi ini tumbuh karena ada keinginan untuk bisa mengetahui dan
memahami sesuatu dan mendorong serta mengarahkan minat belajar siswa sehingga sunggguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi untuk mencapai
prestasi. Motivasi berhubungan rapat dengan bangkitnya minat di dalam
belajar dan perluasannya adalah merupakan dasar utama dari perbuatan belajar. Salah satu bagian yang intergral dari prosedur belajar adalah
adanya bentuk motivasi yang efektif Kasijan,1984:361. b.
Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Berbicara tentang macam atau jenis motivasi ini dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang. Bentuk-bentuk tersebut adalah sebagai berikut: 1
Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a
Motif-motif bawaan, yaitu motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ini tanpa dipelajari.
b Motif-motif yang dipelajari, maksudnya motif-motif yang timbul
karena dipelajari Uno,2008:23-33.
commit to user
11
2 Motivasi jasmaniah dan rohaniah.
Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti refleks, instink, otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motif rohaniah, yaitu kemauan
Iskandar,2009:187-189. 3
Motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Instrinsic motivation is defined as a kind of motivation which
drives people to do something but ask for no tangible rewards. On contrary, extrinsic motivation is defined as akind of motivation which
drives people to do something by expecting some tangible rewards Wikibooks,2009:4.
Yang berarti : motivasi instrinsik merupakan suatu bentuk motivasi yang menggerakkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu tetapi tidak
meminta imbalan. Di sisi lain, motivasi ekstrinsik berarti suatu bentuk motivasi yang menggerakkan seseorang untuk mengerjakan sesuatu
dengan mengharapkan suatu imbalan. Selanjutnya kedua jenis motivasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a Motivasi instrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Karena diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Perlu
diketahui bahwa siswa yang memiliki tujuan orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-
satunya jalan untuk menuju yang ingin dicapai adalah belajar. Tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan. Dorongan yang
commit to user
12
menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang terdidik dan
berpengetahuan. Jadi, memang motivasi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan
seremonial. b
Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan
sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik dan tidak penting.
Sebab, kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar
mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
c. Peranan Motivasi dalam Proses Pembelajaran
Motivasi mempunyai penanan penting dalam kegiatan pembelajaran dalam mencapai tujuan atau hasil dari pembelajaran. Adapun
peranan motivasi dalam pembelajaran menurut Iskandar 2009:192-193 adalah sebagai berikut:
1 Peran motivasi sebagai motor penggerak atau pendorong kegiatan
pembelajaran. Motivasi dalam hal ini berperan sebagai motor pengerak utama bagi siswa untuk belajar, baik berasal dari dalam
commit to user
13
dirinya internal maupun dari luar diri eksternal untuk melakukan proses pembelajaran.
2 Peran motivasi memperjelas tujuan pembelajaran. Motivasi bertalian
dengan suatu tujuan, tanpa adanya tujuan maka tidak akan ada motivasi seseorang. Oleh sebab itu, motivasi sangat berperan penting
dalam mencapai hasil pembelajaran menjadi optimal. Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan bagi siswa
yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan tersebut. 3
Peran motivasi menyeleksi arah perbuatan. Disini motivasi dapat berperan meyeleksi arah perbuatan bagi siswa apa yang harus
dikerjakan guna mencapai tujuan. Contoh: untuk menghdapi ujian, supaya lulus dan mendapat hasil yang baik maka siswa harus mampu
menyisihkan waktu yang optimal untuk kegiatan belajar dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk menonton TV, membaca novel, bermain
karena tidak sesuai dengan tujuan. 4
Peran motivasi internal dan eksternal dalam pembelajaran. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi internal biasanya muncul dari dalam
diri siswa dan motivasi eksternal umumnya didapat dari guru pendidik. Jadi dua motivasi ini harus disinergikan dalam kegiatan
pembelajaran, apabila siswa ingin meraih hasil yang baik. 5
Peran motivasi menentukan ketekunan dalam pembelajaran. Seorang siwa yang telah termotivasi untuk belajar, tentu dia akan berusaha
commit to user
14
seoptimal mungkin untuk belajar dengan tekun, dengan harapan mendapat hasil yang baik dan lulus.
6 Peran motivasi melahirkan prestasi. Motivasi sangat berperan dalam
pembelajaran siswa dalam meraih prestasi belajar. Tinggi rendahnya prestasi seseorang selalu dihubungkan dengan tinggi rendahnya
motivasi belajar siswa. d.
Fungsi Motivasi dalam Belajar Menurut Djamarah 2002: 123-124, fungsi motivasi dalam belajar
yaitu : 1
Motivasi sebagai pendorong perbuatan Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi
karena ada sesuatu yang dicari munculah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahu dari
sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Jadi,
motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
2 Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian terjelma
dalam bentuk gerakan psikofisik. Disini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses
dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba
commit to user
15
membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prisip, dalil dan hukum sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya.
3 Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.
Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata
pelajaran yang lain pasti anak akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan sesuati yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik
merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam
belajar.
e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Ada empat fungsi guru sebagai pengajar yang berhubungan dengan cara pemeliharaan dan peningkatan motivasi belajar anak didik yaitu guru
harus dapat menggairahkan anak didik memberikan harapan yang relistis, memberikan insentif dan mengarahkan perilaku anak didik kearah yang
menunjang tercapainya tujuan pengajaran Djamarah, 2002: 135- 140. 1
Menggairahkan anak didik Dalam kegiatan rutin di kelas sehari - hari guru harus berusah
menghindari hal - hal yang monoton dan membosankan. Guru harus selalu memberikan kepada anak didik cukup banyak hal - hal yang perlu
dipikirkan dan dilakukan. Guru harus berusaha memelihara minat anak
commit to user
16
didik dalam belajar, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu aspek ke lain aspek pelajaran dalam situasi belajar.
2 Memberikan harapan realistis
Guru harus memelihara harapan - harapan anak didik yang relistis dan memodifikasi harapan - harapan yang kurang atau tidak realistis.
Untuk itu guru perlu memiliki pengetahuan yang cukup mengenai keberhasilan atau kegagalan akademis setiap anak didik di masa lain.
Dengan demikian guru dapat membedakan antara harapan - harapan yang realistis, pesimistis, atau terlalu optimis. Bila anak didik telah banyak
mengalami kegagalan, maka guru harus memberikan sebanyak mungkin keberhasilan kepada anak didik.
3 Memberikan insentif
Bila anak didik mengalami keberhasilan, guru diharapkan memberikan hadiah kepada anak didik dapat berupa pujian, angka yang
baik, dan sebagainya atas keberhasilannya, sehingga anak didik terdorong untuk melakukan usaha lebih lanjut guna mencapai tujuan - tujuan
pengajaran. 4
Mengarahkan perilaku anak didik Cara mengarahkan perilaku anak didik adalah dengan
memberikan penugasan, bergerak mendekati, memberikan hukuman yang mendidik menegur dengan sikap lemah lembut dan dengan perkataan yang
ramah dan baik.
commit to user
17
Seperti dikutip oleh Gage dan Berliner 1979, French dan Raven 1959 menyarankan sejumlah cara meningkatkan motivasi anak didik
tanpa harus melakukan reorganisasi kelas secara besar – besaran yaitu : a
Pergunakan pujian verbal b
Pergunakan tes dan nilai secara bijaksana c
Membangkitkan rasa ingin tahu dan hasrat eksplorasi d
Melakukan hal - hal yang luar biasa e
Merangsang hasrat anak didik f
Memanfaatkan apersepsi anak didik g
Terapkan konsep - konsep atau prinsip - prinsip dalam konteks yang unik dan luar biasa agar anak didik lebih terlihat dalam belajar
h Minta anak didik untuk mempergunakan hal - hal yang sudah
dipelajari sebelumnya i
Pergunakan simulasi dan permainan. j
Perkecil daya tarik system motivasi yang bertentangan. k
Perkecil konsekuensi - konsekuensi yang tidak menyenangkan terhadap anak didik dari keterlibatannya dalam belajar.
f. Prinsip-prinsip Motivasi
Menurut Driscoll 1994: 312 menyatakan bahwa pengajar dapat berusaha untuk menerapkan prinsip-prinsip motivasi dalam proses dan
cara mengajar, untuk merangsang meningkatkan dan memelihara motivasi siswa dalam belajar. ARCS dapat mewujudkan tujuan guru dalam
commit to user
18
membantu siswa mempertahankan motivasi. Keempat prinsip motivasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Attention Perhatian
Perhatian muncul karena didorong rasa ingin tahu. Usaha guru menciptakan rasa ingin tahu siswa perlu dirangsang dengan hal aneh, baru
dan lain dengan yang lainnya maupun kontradiktif. Dengan demikian akan menarik perhatian siswa sehingga guru lebih mudah membawa siswa pada
tujuan pembelajaran. Strategi memunculkan prinsip perhatian : a
Penggunaan metode penyampaian yang bervariasi b
Penggunaan media yang menarik c
Lakukan humor sesekali dalam proses d
Gunakan peristiwa nyata, contoh sebagai analog dalam memperjelas konsep
e Biasakan menyisakan waktu untuk siswa bertanya sebagai satu
upaya keterlibatan keaktifan siswa 2.
Relevance Relevansi Relevansi menunjukkan adanya hubungan materi pembelajaran
dengan kebutuhan dan kondisi siswa nilai personal, nilai instrumental, nilai cultural. Motivasi siswa terpelihara bila mereka berasumsi bahwa
hal-hal yang terus-menerus dipelajari pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan pribadi basic needs. Strategi menunjukkan relevansi
diantaranya :
commit to user
19
a Guru harus menjelaskan hal-hal atau tindakan setelah siswa
mempelajari materi tersebut b
Guru harus menjelaskan manfaat pengetahuan pada kemudian hari setelah mempelajari materi tersebut
c Gunakan contoh yang langsung berhubungan dengan profesi tertentu
d Melakukan latihan - latihan atau tes
3. Confidence Kepercayaan diri
Siswa merasa percaya diri dan mampu adalah potensi siswa agar dapat berinteraksi positif dengan lingkungan. Siswa merasa dirinya
mampu menyelesaikan tugas dari guru merupakan salah satu modal untuk menanamkan dorongan kuat pada siswa. Dengan percaya diri
menumbuhkan harapan diri siswa untuk memenuhi kebutuhannya. Adapun strategi untuk meningkatkan rasa percaya diri adalah:
a Meningkatkan harapan mahasiswa untuk berhasil dalam belajar
maka guru harus mempersiapkan pembelajaran agar mudah dipahami siswa
b Guru harus menggunakan pernyataan persyaratan agar anak
didiknya berhasil yaitu guru menyampaikan tujuan perkuliahan dan kriteria tes, Dengan demikian siswa dapat memperkirakan apa
yang siswa seharusnya kerjakan dalam memahami materi tersebut.
commit to user
20
c Menumbuh-kembangkan kepercayaan siswa untuk berhasil dengan
menggunakan strategi kontrol keberhasilan berada di tangan siswa sendiri. Misalnya penentuan learning kontrak.
d Ungkapan perkembangan siswa dengan nampaknya anda telah
mulai memahami atau sebut kelemahannya ada hal- hal yang perlu dikembangkan.
e Berikan umpan balik yang konstruktif supaya siswa mampu
mengetahui pemahaman dan prestasi belajar sejauh ini. 4.
Satisfaction Kepuasan Keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan tertentu akan
menghasilkan kepuasan dan siswa selalu termotivasi untuk terus berusah mencapai tujuan yang serupa. Siswa yang telah mengalami
kepuasa dengan suksesnya pencapaian tujuan sesuai yang diharapkan, maka siswa cenderung untuk mengulang perbuatan tersebut.
Motivator dapat meningkatkan rasa puas dengan mengatur tugas pelajaran sehingga siswa dapat menikmati prestasi, penghargaan,
tangung jawab, kemajuan dan perkembangan pribadi. Driscoll 1994: 312 menegaskan strategi untuk meningkatkan
kepuasan adalah: a Gunakan pujian secara verbal dan umpan balik yang informatif, bukan ancaman. b Berikan kesempatan kepada siswa
untuk langsung mempraktekan pengetahuan yang baru didapatkan. c Upayakan siswa yang telah menguasai materi untuk membantu
commit to user
21
temannya yang belum berhasil. d Bandingkan prestasi dimasa lalu yang telah dicapai, bukan dengan prestasi siswa yang lain.
2. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode adalah cara untuk teknik penyampaian materi ajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Metode sebagai strategi
pembelajaran biasa dikaitkan dengan media dan waktu yang tersedia untuk belajar. Metode pembelajaran adalah suatu teknik penyajian yang
dipilih dan diterapkan seiring dengan pemanfaatan media dan sumber belajar Prawiradilaga, 2008:66.
Menurut Sanjaya, 2009: 147 metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Ini berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi
yang telah ditetapkan. Keberhasilan implmentasi strategi pembelajaran sangat tergantung pada cara guru menggunakan metode pembelajaran,
karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran.
Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi
pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu Yamin, 2008: 152-153.
Sementara itu, Siribunnan dan Tayraukham 2009: 279 mengatakan bahwa: “ teacher’s can apply teaching methods
commit to user
22
emphaizing on thinking development to improve their student’sability. It is not only in content but the thingking skills as well”
. Artinya: guru dapat mempraktekkan metode mengajar dengan
mengutamakan pada pengembangan berfikir untuk memperbaiki kemampuan muridnya. Hal tersebut tidak hanya menyangkut isinya,
tetapi keterampilan berfikir lebih diutamakan. b.
Macam-macam Metode Pembelajaran Metode dalam pembelajaran merupakan salah satu cara yang
digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pembelajaran. Oleh karena itu, peranan metode
mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar. Ketetapan metode sangat tergantung dari aspek lain seperti, sesuai
dengan tujuan, sesuai dengan sarana, sesuai dengan alokasi waktu, sesuai dengan jenis materi, sesuai dengan kemampuan siswa dan guru
Muchicth, 2008: 113. Dibawah ini digambarkan sinkroisasi antara metode dengan
kemampuan yang akan dicapai berdasar indikator:
commit to user
23
Tabel 2.1. Tabel sinkronisasi metode pembelajaran dengan kemampuan yang akan dicapai berdasarkan indikator.
NO METODE KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI
BERDASARKAN INDIKATOR
1 Ceramah Menjelaskan
konsepprinsipprosedur 2 Demonstrasi Menjelaskan suatu keterampilan berdasarkan standar
prosedur tertentu 3
Tanya jawab Mendapatkan umpan balikpartisipasimenganalisis
4 Diskusi Menganalisamemecahkan
masalah 5 Studi
mandiri Menjelaskanmenerapkanmenganalisismensitesismengeval
uasimelakukan sesuatubaik yang bersifat kogneti maupun psikomotor
6 Simulasi Menjelaskanmenerapkanmenganalisa suatu konsep dan
prinsip 7 Pemecahan
masalah Menjelaskanmenerapkanmenganalisa
konsepprosedurprinsip tertntu 8
Studi kasus Menganalisa dan memecah masalah
9 Praktikum Melakukan suatu
keterampilan 10 Bermain
peran Menerapkan suatu konsepprinsipprosedur
11 Seminar
Menganalisis dan memecahkan masalah 12 Simposium Menganalisa
masalah Metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran standart
Asuhan Persalinan Normal adalah metode demonstrasi dan metode ceramah
1. Metode Demonstrasi
a Pengertian Metode Demonstrasi
commit to user
24
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengetahuan Bahasa, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 : 76
menjelaskan bahwa demonstrasi adalah “peragaan atau pertunjukan tentang cara melakukan atau mengerjakan sesuatu”.
Menurut Sanjaya 2009: 152 metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya tiruan dan tidak terlepas
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Roestiyah 2008: 83 menjelaskan bahwa metode
demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan dan memperlihatkan suatu proses. Dengan
metode ini, proses penerimaan mahasiswa terhadap materi yang disampaikan akan lebih berkesan secara mendalam sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Selain itu mahasiswa juga dapat mengamati dan memperhatikan pada apa
yang diperagakan selama proses pembelajaran berlangsung. Selain pendapat diatas, ada pendapat lain yang menyatakan
bahwa: The demonstration is an intructional method in which an instructor shows and explains. Demonstration may be used to
enrich and increase the learner’s understanding. It is important for the intructor to realize that, there is more to the demonstration
method than showing.The efective demonstration involves telling,
commit to user
25
showing, questioning, and application. When skill development is the desired outcome, practice must be included as a major
component of the method . Wikibooks, 2009.
Artinya: Demonstrasi adalah metode yang mengajarkan dimana instruktur memperlihatkan dan menjelaskan. Demonstrasi dapat
digunakan untuk memperkaya dan menambah pengertian murid. Penting bagi pengajar untuk melaksanakannya, karena lebih banyak
hal yang terdapat pada metode demonstrasi daripada hanya memperlihatkan, menanyakan dan menerapkan. Ketika
pengembangan ketrampilan ingin berhasil, dalam kenyataannya harus memasukkan komponen terbesar dari metode tersebut.
b Manfaat Metode Demonstrasi
Djamarah dalam kutipan Adrian 2004: 1 menjelaskan bahwa metode demonstrasi memiliki bermacam manfaat
diantaranya, komunikasi dua arah pendidik dan peserta didik dapat secara langsung melakukan tanya jawab, perhatian siswa dapat
lebih dipusatkan, proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari serta pengalaman dan kesan sebagai hasil
pembelajaran lebih melekat dalam diri peserta didik. c
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Menurut Sanjaya 2009: 152-153 sebagai suatu metode
pembelajaran, demonstrasi memiliki beberapa kelebihan diantaranya:
commit to user
26
1 Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat
dihindari, sebab siswa disuruh langsung memperhatikan bahan pembelajaran yang dijelaskan.
2 Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak
hanya mendengar, tetapi siswa juga melihat apa yang terjadi. 3
Dengan cara mengamati secara langsung, siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori dan kenyataan.
Dengan demikian, siswa akan lebih meyakini kebenaran materi pembelajaran.
Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki kelemahan, diantaranya:
1 Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang,
sebab tanpa persiapan yang memadai demonstrasi bisa gagal sehingga menyebabkan metode ini tidak efektif lagi. Bahkan
sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus beberapa kali mencobanya terlebih dahulu,
sehingga memakan waktu yang banyak. 2
Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadaiyang berarti penggunaan metode ini memerlukan
pembiyaan yang lebih mahal dibandingkan dengan ceramah. 3
Demonstrasi memerlukan kemampuan dan ketrampilan guru yang khusu, sehingga guru dituntut untuk bekerja lebih
profesional. Disamping itu demonstrasi juga memerlukan
commit to user
27
kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
d Langkah-langkah menggunakan Metode Demonstrasi
Menurut Yamin 2009: 153-154 Langkah-langkah dalam menggunakan metode demonstrasi terdiri dari 3 tiga langkah
yaitu: 1
Tahap persiapan meliputi: merumuskan tujuan yang akan dicapai oleh siswa setelah demonstrasi berkhir. Tujuan ini
meliputi beberapa aspek seperti aspek pengetahuan, sikap, atau keterampilan tertentum mempersiapkan garis besar langkah-
langkah demonstrasi yang akan dilakukan dan melakukan uji coba demonstrasi.
2 Tahap pelaksanaan meliputi: mengatur tempat duduk yang
memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan, mengemukakan tujuan apa yang
harus dicapai oleh siswa, dan mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa.
Tahap pelaksanaan demonstrasi meliputi: memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki, menciptakan suasana yang
menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan, meyakinkan bahwa semua siswa mengikuti
commit to user
28
jalannyademonstrasi dengan memperhatikanreaksi seluruh siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara
aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3 Tahap mengakhiri demonstrasi yaitu dengan memberikan
tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Selain
tugas, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan
selanjutnya”. Menurut Yamin, 2008: 154 “ Setelah demonstrasi, siswa
diberi kesempatan melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau pelatih.
2. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan dari pendidik kepada peserta didik. Metode
ceramah efektif dan ekonomis untuk keperluan penyampaian informasi dan pengertian Hasibuan, 2006: 13. Metode ceramah yaitu
sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif Muhibbin Syah, 2000. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling
ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
commit to user
29
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham peserta didik Adrian, 2004.
Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah
berbicara. Dalam ceramahnya kemungkinan guru menyelipkan pertanyaan pertanyaan, akan tetapi kegiatan belajar siswa terutama
mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok pokok penting, yang dikemukakan oleh guru; bukan menjawab pertanyaan- pertanyaan
siswa. Dalam lingkungan pendidikan modern, ceramah sebagai
metode mengajar telah menjadi salah satu persoalan yang cukup sering diperdebatkan. Sebagian orang menolak sama sekali dengan
alasan bahwa cara sebagi metode mengajar kurang efisien dan bertentangan dengan cara manusia belajar. Sebaliknya, sebagian yang
mempertahankan berdalih, bahwa ceramah lebih banyak dipakai sejak dulu dan dalam setiap pertemuan di kelas guru tidak mungkin
meninggalkan ceramah walaupun hanya sekedar sebagai kata pengantar pelajaran atau merupakan uraian singkat di tengah pelajaran
www.pakguruonline.pendidikan.net. Langkah-langkah yang harus dilakukan pada pembelajaran
dengan metode ceramah : a. Rumuskan tujuan instruksional khusus yang luas.
b. Susun bahan ceramah, gunakan bahan pengait atau Advance Organiser, yaitu materi yang mendahului kegiatan belajar yang
commit to user
30
tingkat abstraksinya dan inklusivitasnya lebih tinggi dari kegiatan belajar tersebut, tetapi berhubungan secara integral dengan materi
baru yang akan diajarkan. c. Penyampaian bahan, keterangan singkat tetapi jelas,
berikan ilustrasi, keterangan tambahan dihubungkan dengan masalah lain, dapat juga memberikan contoh secara
singkat dan kongkret. d. Adakan rencana penilaian, tentukan teknik dan prosedur penilaian
yang tepat untuk megetahui tercapai atau tidaknya tujuan khusus yang telah dirumuskan Hasibuan, 2006: 13. Beberapa kelebihan
dan kelemahan metode ceramah : a Kelebihan metode ceramah :
1. Guru mudah menguasai kelas. 2. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar. 4. Mudah dilaksanakan Syaiful Bahri Djamarah, 2000
5. Organisasi kelas sederhana Dengan ceramah, persiapan satu-satunya bagi pendidik
adalah buku catatannya. Pada seluruh jam pelajaran ia berbicara sambil berdiri atau kadang- kadang duduk.
b Kelemahan metode ceramah : 1. Membuat siswa pasif
2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
commit to user
31
3. Mengandung daya kritis siswa Daradjal, 1985 4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi
rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
5. Sukar mcngonlrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme pengertian kata- kata
7. Bila terlalu lama membosankan.Syaifiil Bahri Djamarah, 2000
8. Pendidik tidak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti pembicaraannya. Kadang-kadang pendidik
beranggapan buhwa kalau para siswa duduk diam mendengarkan atau sambil mengangguk-anggukkan
kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa yang diterangkan guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset,
walaupun siswa memperlihatkan reaksi penguasaan siswa terhadap pelajaran itu. Oleh karena itu segera setelah ia
berceramah, harus diadakan evaluasi, misalnya dengan tanya jawab atau tes.
9. Kata-kata yang diucapkan pendidik ditafsirkan lain oleh siswa. Dapat terjadi bahwa siswa memberikan pengertian
yang berlainan dengan apa yang dimaksud oleh pendidik.
commit to user
32
Kiranya perlu kita sadari bahwa tidak ada arti yang mutlak untuk setiap kata tertentu. Kata-kata yang diucapkan
hanyalah bunyi yang disetujui penggunaannya dalam suatu masyarakat untuk mewakili suatu pengertian.
www.pakguruonline.pendidikan.net. 3.
Prestasi Belajar a.
Definisi Prestasi Belajar Kata prestasi belajar dari bahasa Belanda yaitu Prestatie,
kemudian dalam bahasa indonesia disebut prestasi yang dapat diartikan sebagai hasil usaha. Prestasi banyak digunakan dalam
berbagai bidang dan diberi pengertian sebagai kemampuan, ketermapilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.
Menurut Sutratinah dalam Fathimah 2008:6-7 prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yng sudah dicapai oleh setiap
peserta didik dalam periode tertentu. Pendapat ini berarti bahwa prestasi tidak akan pernah dihasilkan apabila seseorang tidak
melakukan kegiatan. Hasil belajar atau prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan
belajar. Prestasi belajar merupakan salah satu indikator daya serap
dan kecerdasan mahasiswa yang bisa digunakan untuk menyusun
commit to user
33
dan mentapkan keputusan atau langkah kebijakan baik yang menyangkut mahasiswa, pendidikan maupuninstitusi yang
mengelola program pendidikan Syah,2008:89. Pendapat lain mengenai prestasi belajar disampaikan oleh
Hanushek and Pace dalam Kasirye 2009:1 bahwa : at the individual level, low learning, achievement not only limits one’s
progression further in school but also negatively affects an individual’s future income and productivity.
Artinya: pada tingkat individual, prestasi belajar yang rendah tidak hanya menjadi salah satu keterbatasan kemajuan
selanjutnya di sekolah, tetapi juga berdampak negatif pada kemampuan dan produktivitas individu di masa mendatang.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai
dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu. Adapun
dalam penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik setelah menempuh proses pembelajaran.
b. Penilain Prestasi Belajar
Penilaian hasil belajar didasarkan pada 3 tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor Winkel,2005:56. Ketiga aspek
tersebut saling terkait erat yang bahkan tidak boleh diabaikan dalam proses pembelajaran. Penilaian prestasi belajar dapat
commit to user
34
dioperasionalkan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi, angka kelulusan dan sebagainya.
Di negara Indonesia juga berlaku simbol nilai yang menggunakan simbol A, B, C, D, dan E. Simbol ini merupakan
terjemahan dari simbol, angka-angka. Simbol nilai angka yang berskala 0 sampai 4 ini lazim digunakan pada perguruan tinggi
untuk menetapkan indeks prestasi IP mahasiswa, baik pada setiap semester maupun pada akhir penyelesaian studi Syah,2008:90-
100. c.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Sesuai dengan pendapat nurdin 2005:71-75, ada beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri
individu antara lain: a.
Kondisi fisiologis jasmani b.
Kondisi psikologis, hal ini meliputi bakat, minat, motivasi, sikap, intelektual mahasiswa.
Faktor internal yaitu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mahasiswa dalam belajar yang berasal dari
individu mahasiswa itu sendiri Faktor internal yang mempengaruhi belajar terdiri dari faktor jasmaniah, faktor
psikologis, dan faktor kelelahan. Faktor jasmaniah meliputi
commit to user
35
faktor kesehalan dan cacat tubuh. Fakfor psikologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan
kesiapan Slameto, 2003:54. 2.
Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu antara lain:
a. Lingkungan sosial teman, guru, keluarga, masyarakat
b. Lingkungan fisik sekolah, sarana prasarana, tempat tinggal,
rumah, asrama, kost. Faktor eksternal yaitu faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan mahasiswa dalam belajar yang berasal dari luar mahasiswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi dalam belajar
terdiri dari faktor keluarga faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan pengertian orangtua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor
sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah standar pelajaran diatas ukuran,
keadaan gedung, dan tugas rumah. Faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat Slameto, 2003:54.
commit to user
36
d. Prestasi Belajar Askeb II Persalinan.
Kompetensi atau kemampuan dalam melaksanakan pertolongan persalinan sesuai standart Asuhan Persalinan Normal
sangat berkaitan dengan hasil yang diperoleh. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kompetensi adalah kemampuan
atau kesanggupan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan yang dapat dilihat dari aspek tingkat pendidikan, pengetahuan,
pengalaman kerja dan pelatihan. Kompetensi khusus untuk prodi kebidanan adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan klinis
kebidanan sesuai standar. Kompetensi mahasiswa dalam asuhan persalinan normal
dirumuskan dalam 58 langkah asuhan persalinan normal sebagai berikut JNPPKKKR-POGI, 2007: 37 :
1. Mendengar Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua.
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastik.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn
sabun air mengalir. 5.
Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.
commit to user
37
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi
dengan oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set. 7.
Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan vulva ke perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap
dan selaput ketuban sudah pecah. 9.
Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5. 10.
Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan DJJ dalam batas normal 120 – 160 xmenit.
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk
meneran Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman.
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang
kuat untuk meneran. 14.
Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
commit to user
38
15. Meletakan handuk bersih untuk mengeringkan bayi di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm. 16.
Meletakan kain bersih yang dilipat 13 bagian bawah bokong ibu 17.
Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
memasang handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu. 20.
Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin 21.
Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.
22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan
muncul dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.
23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung
kearah bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah selipkan ari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin
25. Melakukan penilaian selintas :
commit to user
39
a. Apakah bayi menangi kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan? b. Apakah bayi bergerak aktif ?
26. Mengeringkan tubuh bayi nulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handukkain yang kering. Membiarkan bayi atas
perut ibu. 27.
Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus
berkontraksi baik. 29.
Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM intramaskuler di 13 paha atas bagian distal lateral lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin. 30.
Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal ibu dan
jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama. 31.
Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit lindungi perut bayi, dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem
tersebut. 32.
Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya
dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
commit to user
40
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi. 34.
Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva
35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat. 36.
Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah
doroskrainal. Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan mengulangi prosedur. 37.
melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir tetap lakukan tekanan dorso-kranial.
38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta
dengan hati-hati. Bila perlu terasa ada tahanan, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu
pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban. 39.
Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri hingga kontraksi uterus baik fundus teraba keras
commit to user
41
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. 42.
Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
paling sedikit 1 jam. 44.
Setelah satu jam, lakukan penimbanganpengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha
kiri anterolateral. 45.
Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral.
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam. 47.
Mengajarkan ibukeluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.
commit to user
42
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas
dengan baik. 51.
Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 untuk dekontaminasi 10 menit. Cuci dan bilas peralatan setelah di
dekontaminasi. 52.
Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum. 55.
Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5. 56.
Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5 melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5 57.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. 58.
Melengkapi partograf.
B. Penelitian sejenis yang relevan