Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Hipotesis Pemanfaatan Koleksi

Negeri 41 Medan jumlah buku teks yaitu 525 judul dan jumlah siswa yaitu 582 siswa. Dengan koleksi yang belum mutakhir dan belum memadai, siswa menjadi jarang memanfaatkan perpustakaan untuk membantu proses belajar dan pencarian kebutuhan informasinya. Sehubungan dengan itu, perpustakaan yang seharusnya menjadi sumber belajar dan ilmu pengetahuan bagi siswa menjadi kurang dimanfaatkan, suasana perpustakaan tampak sepi pengunjung dan koleksi yang terdapat di perpustakaan menjadi jarang dimanfaatkan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui apakah ketersediaan koleksi yang ada di perpustakaan dapat mempengaruhi pemanfaatan Perpustakaan di SMP Negeri 41 Medan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan menetapkan judul “Pengaruh Ketersediaan Koleksi terhadap Pemanfaatan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah, “Apakah Ketersediaan Koleksi Berpengaruh terhadap Pemanfaatan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan?”

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketersediaan koleksi terhadap pemanfaatan perpustakaan SMP Negeri 41 Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1. Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perpustakaan untuk mengetahui pentingnya ketersediaan koleksi agar pemanfaatan perpustakaan lebih maksimal. 2. Peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan ketersediaan koleksi dan pemanfaatan perpustakaan. Universitas Sumatera Utara 3. Peneliti, dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang pemanfaatan perpustakaan sekolah berdasarkan koleksi yang tersedia di perpustakaan.

1.5 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah: Ketersediaan koleksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang disediakan sekolah sebagai sumber ilmu pengetahuan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah 2000, 4, pengertian perpustakaan sekolah adalah: Perpustakaan yang berada pada lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan bagian integral dari sekolah yang bersangkutan, dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Darmono 2001, 1 menyatakan bahwa: “Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Perpustakaan sekolah juga sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar siswa dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah”. Sedangkan Sutarno 2006, 39 menyatakan bahwa: “Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dan fasilitas penyelenggara pendidikan, sehingga setiap sekolah memiliki perpustakaan yang memadai”. Selain beberapa pendapat tersebut, Reitz yang dikutip oleh Hasugian 2009, 78 menjelaskan perpustakaaan sekolah adalah: A library in a public or private elementary or secondary school that serves the information needs of its students and curriculum needs of its teachers and staff, usually managed by a school librarian or media specialist. A school library collection usually contains books, periodicals, and educational media suitable for the grade levels served. Definisi tersebut menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu perpustakaan yang berada pada jenjang sekolah dasar sampai dengan sekolah lanjutan baik milik pemerintah negeri maupun swasta yang melayani kebutuhan informasi siswanya, kebutuhan kurikulum dari guru dan staf; biasanya dikelola oleh pustakawan sekolah ataupun spesialis media. Koleksi perpustakaan sekolah biasanya berupa buku, terbitan berkala, dan media pendidikan yang sesuai dengan jenjang pendidikan yang dilayaninya. Dari uraian sebelumnya diketahui bahwa perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah yang disediakan untuk Universitas Sumatera Utara membantu siswa dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar yang dikelola oleh pustakawan yang menyajikan berbagai jenis bahan pustaka serta melayani kebutuhan informasi siswa untuk menunjang proses belajar yang baik serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang dilayani, sama halnya dengan Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan informasi siswa, yang menyajikan seluruh jenis koleksi yang berhubungan dengan kurikulum sekolah.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah

Sebagai sarana dalam mendukung kegiatan belajar mengajar, perpustakaan sekolah memiliki tujuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah 2000, 5 tujuan perpustakaan sekolah adalah: Sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama-sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Menurut Yusuf 2007, 8 tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa. 2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 3. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanan kurikulum. 5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa. 6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan. 7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya. Selanjutnya Rachmad 2007, 5 menyatakan bahwa: “Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar dan bagian integral dari sekolah bersama- sama dengan sumber belajar lainnya bertujuan mendukung proses kegiatan belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan yang bersangkutan”. Universitas Sumatera Utara Dari uraian sebelumnya dapat diketahui bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk menghimpun sumber ilmu pengetahuan melalui koleksi yang sesuai dengan kurikulum sekolah sehingga menjadi tempat dimana siswa dapat mengembangkan wawasan dan ilmu pengetahuan siswa demi tercapainya tujuan pendidikan yang baik di sekolah. Sama halnya pada Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan yang bertujuan menghimpun sebanyak-banyaknya sumber ilmu pengetahuan melalui koleksi-koleksi yang dimiliki perpustakaan, kemudian dilayankan kepada siswa, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan yang baik di SMP Negeri 41 Medan.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah juga mempunyai fungsi yang secara garis besar adalah sebagai pusat belajar dan mencari informasi yang dibutuhkan oleh siswa dan guru, baik mengenai masalah yang berhubungan langsung dengan mata pelajaran buku teks maupun buku penunjang buku teks oleh perpustakaan. Menurut Sutarno 2006, 58 fungsi perpustakaan adalah “Suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan di dalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu: 1 menghimpun, 2 memelihara, 3 memberdayakan semua koleksi bahan pustaka”. Yusuf 2007, 4 menyatakan fungsi perpustakaan sekolah adalah: 1. Fungsi edukatif. Maksudnya secara keseluruhan segala fasilitas dan sarana yang ada pada perpustakaan sekolah, terutama koleksi yang dikelolanya banyak membantu para siswa sekolah untuk belajar dan memperoleh kemampuan dasar dalam mentransfer konsep-konsep pengetahuan sehingga di kemudian hari para siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya lebih lanjut. 2. Fungsi informatif. Ini berkaitan dengan mengupayakan penyediaan koleksi perpustakaan yang bersifat “memberi tahu” akan hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan para siswa dan guru. 3. Fungsi rekreasi. Dimaksudkan bahwa dengan disediakannya koleksi yang bersifat ringan seperti surat kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan sebagainya, diharapkan dapat menghibur pembacanya di saat yang memungkinkan. 4. Fungsi riset atau penelitian. Ini maksudnya adalah koleksi perpustakaan sekolah bisa dijadikan bahan untuk membantu dilakukannya kegiatan penelitian sederhana. Dari kedua pendapat di atas dijelaskan bahwa perpustakaan sekolah memiliki fungsi sebagai pusat edukatif, informatif, rekreasi, penelitian, yang Universitas Sumatera Utara bertujuan membantu siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran, bukan hanya menjadi sarana pelengkap bagi sekolah. Pada perpustakaan SMP Negeri 41 Medan fungsi perpustakaan yaitu sebagai pusat sumber informasi dan ilmu pengetahuan bagi siswa, dimana siswa dapat memanfaatkan koleksi yang dimiliki perpustakaan dalam membantu proses belajar siswa.

2.2 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan adalah seluruh bahan pustaka baik berupa bahan buku, maupun bahan bukan buku yang terdapat di perpustakaan. Perpustakaan harus dapat menyediakan koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan. Menurut Darmono 2001, 48 : “Koleksi Perpustakaan adalah sekumpulan rekaman informasi dalam berbagai bentuk tercetak buku, majalah, surat kabar dan tidak tercetak buku mikro, bahan audio-visual, peta”. Sedangkan Yusuf 2007, 9 menyatakan bahwa: “koleksi perpustakaan adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik berupa buku ataupun bahan bukan buku, yang dikelola untuk kepentingan proses belajar dan mengajar di sekolah yang bersangkutan”. Selanjutnya Sutarno 2007, 41 menyatakan bahwa: “Koleksi bahan pustaka adalah sejumlah bahan pustaka yang telah ada di perpustakaan dan sudah diolah diproses, sehingga siap dipinjamkan atau digunakan oleh pemakai”. Badan Standardisasi Nasional mengeluarkan SNI 7329, 2009 untuk Perpustakaan Sekolah, “Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua materi perpustakaan yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pembelajaran”. Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang terdiri dari buku ataupun bahan bukan buku, yang dikumpulkan, diolah, disimpan, ditemukembali dan didayagunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Universitas Sumatera Utara

2.2.1 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Setelah mengetahui pengertian dari koleksi perpustakaan, dapat dilihat juga fungsi koleksi perpustakaan yang sebenarnya. Menurut Siregar 2002, 3 fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut : 1. Fungsi pendidikan, yaitu menunjang program pendidikan dan pengajaran bagi masyarakat umum, kelompok, lembaga yang membutuhkan. 2. Fungsi penelitian, yaitu menunjang penelitian yang dilakukan oleh masyarakat pengguna perpustakaan. 3. Fungsi referensi, yaitu menjadi bahan referensi bagi masyarakat pengguna perpustakaan. 4. Fungsi umum, dimana perpustakaan menjadi pusat informasi bagi masyarakat. Fungsi ini erat hubunganya dengan pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil karya dan budaya manusia lainya. Dari uraian tersebut diketahui bahwa koleksi perpustakaan berfungsi sebagai pendidikan, penelitian, referensi, dan juga umum yang artinya adalah koleksi perpustakaan dapat berupa bahan pustaka yang dilestarikan dari hasil karya budaya masyarakat. Pada perpustakaan SMP Negeri 41 Medan koleksi perpustakaan berfungsi sebagai media untuk membantu siswa dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan siswa. .

2.2.2 Jenis Koleksi Perpustakaan

Jenis koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna harus beragam. Pemenuhan kebutuhan pengguna bergantung kepada jenis koleksi yang bervariasi dan relevan dengan kebutuhan pengguna yang dimiliki oleh perpustakaan. Menurut Sutarno 2006, 54 secara umum koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan ada dua bagian utama, yaitu: 1. Bahan pustaka yang tercetak, yang termasuk dalam kelompok ini buku teks, surat kabar, majalah, bulletin, pamphlet, kamus, ensiklopedi, direktori, almanak, indeks, bibliografi, buku tahunan, buku pedoman, dan lain-lain. 2. Bahan pustaka yang terekam dalam kelompok ini adalah slide, kaset audio, kaset video, film, strip, CD, VCD, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara Sedangkan Yulia 2010, 3-10 menyatakan bahwa ada empat jenis koleksi perpustakaan yaitu : 1. Karya Cetak Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk cetak, seperti: a. Buku b. Terbitan Berseri 2. Karya Noncetak Karya noncetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak dalam bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti: a. Rekaman Suara b. Gambar Hidup dan Rekaman Video c. Bahan Grafika d. Bahan Kartografi 3. Karya Dalam Bentuk Mikro Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan microreader. Ada tiga macam bentuk mikro yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu: a. Mikrofilm b. Mikrofis c. Microopaque 4. Karya Dalam Bentuk Elektronik Dengan adanya teknologi informasi, maka infornasi dapat dituangkan ke dalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD- ROM player, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa secara umum jenis koleksi perpustakaan yaitu meliputi : koleksi tercetak, bahan bukan tercetak, dan audiovisual. Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah 2000, 14, jenis koleksi perpustakaan sekolah meliputi segala jenis buku dan yang tidak termasuk kategori buku. Rincian uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Buku pelajaran pokok Buku pelajaran pokok adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkandiadakan oleh pemerintah, dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku. Universitas Sumatera Utara 2. Buku pelajaran pelengkap Buku pelajaran pelengkap adalah buku sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 3. Buku bacaan Buku bacaan adalah buku yang digunakan sebagai bacaan, yang menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi. a. Buku bacaan nonfiksi adalah buku bacaan yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan nonfiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahasan dan dapat pula bersifat umum. b. Buku bacaan fiksi ilmiah adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah. c. Buku bacaan fiksi adalah buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku bacaan fiksi yang baik dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat. 4. Buku sumberreferensirujukan Buku sumberreferensirujukan adalah buku yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa dan atau guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau keterampilan. Buku referensi terdiri atas: kamus, ensiklopedia, almanak, direktori, atlas, buku indeks, dan abstrak. Buku sumber lain yang sangat penting sebagai acuan guru mengajar adalah buku kurikulum, buku ilmu pendidikan, dan lail-lain. 5. Terbitan berkala adalah jenis terbitan secara terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Jenis terbitan berkala ini antara lain adalah surat kabar, majalah dan buletin. 6. Pamflet atau brosur membuat keterangan tentang keadaan atau kegiatan lembagaorang yang menerbitkannya. Terbitan itu biasanya dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik. 7. Media pendidikan, antara lain slide, film, kaset, dan piringan hitam. 8. Alat peraga, antara lain slide, film, kaset, piringan hitam. 9. Kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah, dan lain- lain yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan. Sedangkan menurut Yusuf 2007, 9-24 “Jenis koleksi yang diperlukan untuk suatu perpustakaan sekolah bisa dikelompokkan ke dalam kategori buku dan bahan bukan buku.Yang pertama meliputi segala jenis buku dan yang terakhir meliputi segala jenis bahan yang tidak termasuk ke dalam kategori buku”. Adapun koleksi yang diperlukan di perpustakaan sekolah adalah: 1. Koleksi Buku Pada perpustakaan sekolah pembagian buku lebih baik disesuaikan dengan jenis buku yang sudah dikenal selama ini, yaitu buku-buku Universitas Sumatera Utara yang berdasarkan jenis materi buku yang bersangkutan, buku-buku non fiksi, dan buku-buku fiksi. a. Buku Non-Fiksi Buku non-fiksi buku yang ditulis berdasarkan fakta atau kenyataan alam dan kebudayaan sekitar kita. Buku-buku non-fiksi ini banyak sekali jenisnya baik dilihat dari segi bentuk penyajian maupun penyajian maupun pola isinya. Berikut adalah contoh-contoh yang tergolong ke dalam buku-buku non-fiksi: 1 Buku teks dan pelajaran 2 Buku teks lengkap 3 Buku penunjang 4 Buku referensi atau rujukan: - Kamus - Ensiklopedia - Buku tahunan - Buku pedoman, buku petunjuk - Direktori - Almanak - Bibliografi - Indeks - Abstrak - Atlas - Dokumen pemerintah b. Buku Fiksi c. Komik 2. Koleksi Bahan Bukan Buku Bahan atau koleksi yang masih dalam bentuk cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam beberapa kategori yaitu: a. Terbitan berkala b. Pamflet c. Brosur d. Guntingan surat kabar e. Gambar dan lukisan f. Globe g. Koleksi bahan bukan buku lainnya 3. Koleksi Audiovisual Koleksi perpustakaan yang dibuta atas hasil teknologi elektronik bukan bahan hasil dari cetakan dari kertas. Berasal dari bahan-bahan konvensional. Contohnya: film suara, kaset video, tape recorder, slide suara, dan sebagainya. Berdasarkan uraian sebelumnya diketahui bahwa jenis koleksi perpustakaan sekolah adalah seluruh bahan pustaka baik tercetak maupun yang terekam yang dikelola dengan baik sebelum dilayankan kepada pengguna, yaitu Universitas Sumatera Utara siswa agar dapat ditemukan dengan mudah sehingga dapat membantu proses belajar siswa di sekolah.

2.2.3 Relevansi Koleksi Perpustakaan

Perpustakaan sekolah dapat dikatakan berhasil apabila dimanfaatkan oleh pengguna serta tersedianya koleksi yang relevan dengan kebutuhan pengguna khususnya siswa. Koleksi yang relevan sangat membantu dalam proses belajar siswa. Penilaian relevansi koleksi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan dapat dilihat seberapa besar pengguna perpustakaan menggunakan koleksi untuk membantu proses belajar dan mengajar. Menurut Siregar 2002, 8, “Salah satu prinsip pemilihan buku adalah relevansi atau kesesuaian, yaitu perpustakaan hendaknya mengusahakan agar koleksi perpustakaan relevan dengan fungsi dan tujuan perpustakaan serta tujuan lembaga induknya”. Sedangkan menurut Purnomo 2006, 9, “Dokumen yang relevan artinya dokumen-dokumen yang didapatkan dapat memenuhi kebutuhan informasi yang sedang dibutuhkan”. Kedua pendapat di atas menjelaskan bahwa koleksi yang relevan dengan kurikulum sekolah dan kebutuhan pengguna dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna untuk membantu dalam proses belajar dan mengajar.

2.3 Ketersediaan Koleksi

Ketersediaan koleksi yang beragam di perpustakaan dapat memberikan alternatif bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan informasi. Koleksi perpustakaan merupakan unsur utama yang sangat penting pada perpustakaan, karena dengan adanya koleksi yang baik, pengguna menjadi lebih sering memanfaatkan perpustakaan untuk membantunya menemukan informasi yang dibutuhkan. Menurut Sutarno 2006, 85 Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah ”Adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan tersebut”. Universitas Sumatera Utara Sedangkan dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah 2000, 1 dijelaskan bahwa ketersediaan koleksi adalah “ Kesiapan suatu sarana tenaga, barang, modal, anggaran untuk dapat digunakan atau dioperasikan diwaktu yang telah ditentukan”. Menurut Sutarno 2006, 104, ketersediaan koleksi mencakup: 1. Ketersediaan koleksi koleksi bahan pustaka seperti informasi, ilmu pengetahuan teknologi dan budaya selalu terjadi setiap informasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan para pengguna perpustakaan, dan selalu terjadi setiap saat explosion of information 2. Setiap perpustakaan harus efektif untuk menghimpun, mengoleksi, dan menyajikan koleksi bahan pustaka untuk dilayankan kepada para pemakai, sesuai dengan kebutuhan pengguna 3. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian koleksi bahan pustaka yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna serta masyarakat yang dilayani, hanya akan menimbulkan ketidakefisienan dan pemborosan sumber daya perpustakaan. Menurut Sutarno 2006, 75 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan ketersediaan koleksi sebuah perpustakan antara lain: 1. Kerelevanan, koleksi hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pengguna perpustakaan 2. Berorientasi kepada pengguna perpustakaan. 3. Kelengkapan koleksi. 4. Kemutakhiran koleksi. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa ketersediaan koleksi adalah adanya sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan, dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan. Ketersediaan koleksi mempunyai beberapa indikator, diantaranya: relevansi koleksi, berorientasi kepada pengguna, kelengkapan koleksi, dan kemutakhiran koleksi. Pada Perpustakaan SMP Negeri 41 Medan ketersediaan koleksi masih belum relevan dengan kurikulum sekolah dan belum mutakhir. Masih banyak terdapat koleksi buku-buku lama yang sudah ketinggalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan saat ini. Jumlah koleksi buku pada perpustakaan juga masih terbilang sedikit dibandingkan dengan jumlah siswa yang terdapat di SMP Negeri 41 Medan. Universitas Sumatera Utara

2.3.1 Tujuan Ketersediaan Koleksi

Perpustakaan harus memiliki koleksi yang beragam dan relevan sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna. Pemenuhan kebutuhan informasi pengguna merupakan tujuan dari ketersediaan koleksi agar pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan dengan cara menggunakan koleksi yang tersedia di perpustakaan. Menurut Sutarno 2006, 25 tujuan ketersediaan koleksi perpustakaan adalah “untuk memenuhi kebutuhan pengguna perpustakaan yang akan dilayani sehingga pengguna tersebut senang memanfaatkan koleksi yang telah dimiliki oleh perpustakaan tersebut”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 1216 “Sebagai pusat pemanfaatan informasi perpustakaan harus mampu menyebarluaskan informasi kepada pengguna sehingga tujuan pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat tercapai”. Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui tujuan ketersediaan koleksi yaitu mengumpulkan dan menyediakan bahan pustaka untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang ada di perpustakaan, sehingga pengguna senang memanfaatkan perpustakaan untuk menggunakan koleksi yang disediakan.

2.4 Pemanfaatan Koleksi

Pemanfaatan koleksi merupakan kegiatan atau aktivitas pengguna menggunakan koleksi untuk mencari informasi yang dibutuhkan. Informasi dalam koleksi perpustakaan dapat bersifat ilmiah yang mencangkup berbagai ilmu pengetahuan dan dapat pula bersifat hiburan. Menurut Handoko yang dikutip oleh Handayani 2007, 28 bahwa dari segi pengguna pemanfaatan koleksi di perpustakaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu antara lain: Faktor internal meliputi: 1. Kebutuhan Yang dimaksud kebutuhan disini adalah kebutuhan akan informasi. 2. Motif Motif merupakan sesuatu yang melingkupi semua pengerak, alasan atau dorongan yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. 3. Minat Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Universitas Sumatera Utara Faktor eksternal meliputi: 1. Kelengkapan koleksi Banyaknya koleksi di perpustakaan yang dapat dimanfaatkan informasinya oleh pengguna. 2. Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna Keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dapat dilihat melalui kecepatan dan ketepatan mereka memberi layanan. 3. Keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali. Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa pemanfaatan koleksi adalah proses kegiatan pengguna memanfaatkan koleksi yang disediakan perpustakaan untuk membantunya memenuhui kebutuhan informasi. Pemanfaatan koleksi di perpustakaan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: faktor internal yang meliputi kebutuhan, motif, dan minat dan faktor eksternal yang meliputi: kelengkapan koleksi, keterampilan pustakawan dalam melayani pengguna dan keterbatasan fasilitas dalam pencarian kembali.

2.5 Pemanfaatan Perpustakaan