Independent Sample T Test jika gain berdistribusi normal, dan menggunakan t test sampel bebas Two Independent Sample T Test uji Mann Whitney U jika data
gain tidak berdistribusi normal. Adapun rumusan hipotesisnya sebagai berikut : H
: µg
1
≤ µg
2
peningkatan penguasaan
kosakata siswa
di kelas
eksperimen lebih kecil atau sama dengan kemampuan kosakata siswa di kelas kontrol.
Ha : µg
1
µg
2
peningkatan penguasaan
kosakata siswa
di kelas
eksperimen lebih besar dari kemampuan kosakata siswa dari kelas kontrol.
Adapun kriteria pengujiannnya sebagai berikut; a.
jika nilai signifikansi Sig. ≥ 0,05, maka H diterima,
b. jika nilai signifikansi Sig. 0,05 , maka H
ditolak. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H
diterima yang berarti penguasaan kosakata siswa dikelas eksperimen lebih kecil atau sama dengan di kelas kontrol,
sedangkan jika nilai signifikansi 0,05 maka H ditolak dan penguasaan kosakata
dikelas eksperimen memiliki peningkatan lebih besar.
5. Uji Normal Gain
Setelah menguji dan membandingkan peningkatan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dan mengetahui kelas yang memiliki peningkatan lebih besar,
selanjutnya adalah menguji N-Gain Normal Gain untuk mentafsirkan peningkatan tersebut efektif, cukup efektif, kurang efektif dan tidak efektif.
Adapun rumus yang digunakan menurut Melter 2002 sebagai berikut :
Dengan kategori interpretasi normal gain yang dikemukakan oleh Arikunto 1999, hlm.22 sebagai berikut :
Tabel 3.16. Interpretasi Kategori Normal Gain
Normal Gain Tafsiran
0,40 Tidak Efektif
0,40-0,55 Kurang Efektif
0,56-0,75 Cukup Efektif
0,76 Efektif
Nomal Gain =
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut :
1. Penguasaan kosakata siswa pada tema musical instruments sebelum diberi
perlakuan di SDN 1 Setiawaras kelas eksperimen dan SDN Sindangheula kelas kontrol berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa tidak
terdapat perbedaan rata-rata, artinya kemampuan awal siswa kedua kelas tersebut adalah sama, dengan sebagian besar skor siswa di kedua kelas berada
pada kategori rendah. 2.
Penguasaan kosakata siswa pada tema musical instruments sesudah diberi perlakuan di SDN 1 Setiawaras kelas eksperimen dan SDN Sindangheula
kelas kontrol berdasarkan hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata. Dengan sebagian besar berada pada kategori sangat tinggi
di kelas eksperimen dan sebagian besar berada pada kategori tinggi di kelas kontrol.
3. Berdasarkan uji beda rata-rata gain di SDN 1 Setiawaras kelas eksperimen
dan SDN Sindangheula kelas kontrol menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata gain peningkatan dikelas eksperimen dan kontrol. Dengan
peningkatan di kelas eksperimen yang menggunakan metode Total Physical Response with Picture lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelas kontrol
yang menggunakan
metode konvensional.
Dan peningkatan
yang menggunakan TPR-P memiliki peningkatan yang cukup efektif, sedangkan
peningkatan di kelas kontrol memiliki peningkatan yang tidak efektif. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa penguasaan kosakata di kelas yang menggunakan
metode Total Physical Response with Picture lebih baik bila dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional.
65
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah peneliti uraikan sebelumnya, maka saran penelitian yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai
berikut : 1.
Untuk Guru a.
Hasil penelitian menunjukan bahwa metode Total Physical Response with Pictures efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran kosakata bahasa Inggris
di SD kelas rendah. Dengan demikian , metode ini dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran kosakata sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan
terciptanya suatu kegiatan pembelajaran yang disenangi oleh siswa. Metode Total Physical Response dapat mengatasi affective filter kecemasan siswa
dalam pembelajaran sehingga siswa dapat belajar secara efektif dan memperoleh prestasi yang memuaskan.
b. Guru harus mampu menerapkan metode-metode bervariasi terutama dalam
mengajarkan kosakata kepada siswa yang merupakan dasar dalam berbagai keterampilan berbahasa, sehingga siswa termotivasi dalam belajar dan dapat
belajar dalam kondisi yang menyenangkan. c.
Guru harus mampu memilih metodemedia yang cocok untuk peserta didiknya, karena metode yang ada belum tentu relevan dengan kondisi siswa di kelas.
2. Untuk Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, untuk meneliti tentang penguasaan kosakata siswa dengan menggunakan metode Total Physical Response disarankan untuk
melakukan penelitian pada subjek yang lebih luas atau disarankan untuk menerapkan jenis metode Total Physical Response yang lain seperti TPR-B,
TPR-O dan TPR Story-telling. Sehingga dapat menciptakan suatu penelitian baru yang lebih menarik.