tersebut diharapkan bahwa pencemaran lingkungan akan jauh berkurang dan kualitas hidup manusia dapat lebih ditingkatkan Agusnar, 2007.
2.6.1. Penanggulangan secara Non-Teknis
Penganggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan
perundangan yang dapat merencanakan, mengatur, dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
pencemaran lingkungan Agusnar, 2007. Peraturan perundangan yang dimaksud hendaknya dapat memberikan
gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan di suatu tempat yang meliputi:
1. Penyajian Informasi Lingkungan PIL
2. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan AMDAL
3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi,
4. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan,
5. Menanamkan perilaku disiplin.
2.6.2. Penanggulangan secara Teknis
Kriteria yang digunakan dalam memilih dan menentukan cara yang digunakan dalam penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor berikut:
1. Mengutamakan keselamatan lingkungan
2. Teknologinya telah dikuasai dengan baik
3. Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggungjawabkan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Mengubah proses
2. Mengganti sumber energi
3. Mengelola limbah
4. Menambah alat bantu
Untuk melengkapi cara penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknis dilakukan dengan menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.
Beberapa alat bantu yang digunakan untuk mengurangi atau menanggulangi pencemaran lingkungan antara lain adalah:
a. Filter Udara
Filter udara dimaksudkan untuk menangkap abu atau partikel yang ikut keluar pada cerobong atau stack, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga
hanya udara yang bersih saja yang keluar dari cerobong. Filter udara yang dipasang ini harus segera diamati dikontrol, jika sudah penuh dengan debu harus
segera diganti dengan yang baru. Jenis filter udara yang digunakan tergantung pada sifat gas buangan yang keluar dari proses industri.
b. Pengendap Siklon
Pengendap Siklon atau Cyclon Separators adalah pengendap debuabu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. Prinsip
kerja pengendap siklon adalah pemanfaatan gaya sentrifugal dari udaragas buangan yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung siklon sehingga
partikel yang relatif berat akan jatuh ke bawah. Ukuran partikeldebuabu yang
Universitas Sumatera Utara
bisa diendapkan oleh siklon adalah antara 5– 40 μ. Makin besar ukuran debu
makin cepat partikel tersebut diendapkan. c.
Filter Basah Scrubbers atau Wet Collectors Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan
cara menyemprot air dari bagian atas alat, sedangkan udara yang kotor dari bagian bawah alat. Pada saat udara yang berdebu kontak dengan air, maka debu akan ikut
dengan semprotan air turun ke bawah. d.
Pengendap Sistem Gravitasi Alat pengendapan ini hanya digunakan untuk membersihkan udara kotor
yang ukuran partikelnya relatif cukup besar, sekitar 50 μ atau lebih. Cara kerja
alat ini yaitu dengan mengalirkan udara kotor kedalam alat yang dibuat sedemikian rupa sehingga pada waktu terjadi perubahan kecepatan secara tiba-
tiba speed drop, zarah akan jatuh terkumpul di bawah akibat gaya beratnya sendiri gravitasi. Kecepatan pengendapan tergantung pada dimensi alatnya.
e. Pengendapan Elektrostatik
Alat pengendapan elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah volume yang relatif besar dan pengotor udaranya adalah aerosol
atau uap air. Alat ini dapat membersihkan udara secara cepat dan udara yang keluar dari alat sudah relatif bersih.
Alat pengendap ini menggunakan arus searah DC yang mempunyai tegangan antara 25-100 kV. Alat pengendap ini berupa tabung silinder dimana
dindingnya diberi muatan positif, sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding tabung, diberi muatan negatif. Adanya
Universitas Sumatera Utara
perbedaan tegangan yang cukup besar akan menimbulkan corona disharga di daerah sekitar pusat silinder. Hal ini menyebabkan udara kotor seolah-olah
mengalami ionisasi. Kotoran udara menjadi ion negatif sedangkan udara bersih menjadi ion positif dan masing-masing akan menuju elektroda yang sesuai.
Kotoran yang menjadi ion negatif akan ditarik oleh dinding tabung sedangkan udara bersih akan berada di tengah-tengah silinder dan kemudian terhembus
keluar.
2.7. Kerangka Konsep