secara  adil  baik  dari  segi  sikap,  tindakan  maupun  pemberian  informasi tanpa membeda-bedakannya.
e. Veracity
Prinsip veracity kejujuran  menurut  Veatch  dan Fry  1987 didefinisikan untuk  menyatakan  hal  yang  sebenarnya  dan  tidak  berbohong.  Peneliti
memberikan  informasi  yang  relevan  dan  sesuai  dengan  kenyataan  yang sebenarnya  sehingga  tidak  terjadi  kesalahpahaman  dan  hak  veracity  yang
dimiliki oleh responden dijunjung dengan baik.
Notoatmodjo  pada  tahun  2010  mengemukakan  bahwa  selama  dilakukan pengumpulan data, peneliti menjaga hak-hak respoden berupa hak untuk dihargai
privacy-nya,  merahasiakan  informasi  yang  diberikan,  memperoleh  jaminan keamanan  dan  keselamatan  akibat  informasi  yang  diberikan,  dan  memperoleh
kompensasi.
4.5 Instrumen Penelitian
Setiap  penelitian  membutuhkan  instrumen  sebagai  alat  ukur  sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang
terdiri dari 2 bagian yaitu kuisioner data demografi dan kuisioner harga diri.
4.5.1 Kuesioner Data Demografi
Kuesioner  ini  dibutuhkan untuk  mengkaji  data  demografi  masing- masing  responden  yang  meliputi  kode  responden,  usia,  agama,  suku,
pendidikan,  pekerjaan,  status  pernikahan,  tindakan  kriminal  yang
Universitas Sumatera Utara
dilakukan,  lama  pidana,  lama  vonis  yang  dijalani,  sisa  vonis  masa tahanan, dan sudah berapa kali menjadi tahanan.
4.5.2 Kuesioner Harga Diri Narapidana
Kuesioner  ini  dibutuhkan  untuk  mengukur  tingkat  harga  diri narapidana.  Peneliti  mengadopsi  dan  menggunakan  kuesioner  baku  harga
diri yaitu Rosenberg’s Self Esteem Scale SES.
Kuisioner  SES  ini  dibuat  oleh  Rossenberg  pada  tahun  1965 untuk mengkaji rasa berharga dalam diri seseorang secara umum yang terdiri dari
10  pertanyaan  tertutup.  Seluruh  pertanyaan  dalam  kuesioner  SES  ini mengadung dan mencakup komponen-komponen harga diri, yaitu perasaan
diterima  feeling of belonging, perasaan  mampu  feeling of competence, dan perasaan bangga feeling of worth. Dari kesepuluh pertanyaan, dibagi
lagi menjadi 2 jenis yaitu 5 pertanyaan positif yang menandakan tingginya harga  diri  seseorang,  dan  5  pertanyaan  negatif  yang  menandakan
rendahnya  harga  diri.  Penilaian  kuesioner  harga  diri  Rosenberg menggunakan skala ukur Likert. Jawaban pertanyaan instrumen terdiri dari
4 tingkatan meliputi  “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat
tidak  setuju”.  Skor  atas  jawaban  responden  dibedakan  berdasarkan  jenis pertanyaan.  Untuk  lebih  jelasnya  akan  diuraikan  dalam  tabel  sebagai
berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Jenis, Skor, dan Nomor Pertanyaan Jenis Pertanyaan
Skor Nomor pertanyaan
Pertanyaan positif Peningkatan Harga Diri
Sangat setuju : 4
Setuju : 3
Tidak setuju : 2
Sangat tidak setuju : 1
1, 3, 4, 7, 10
Pertanyaan negatif Penurunan Harga Diri
Sangat setuju : 1
Setuju : 2
Tidak setuju : 3
Sangat tidak setuju : 4
2, 5, 6, 8, 9
Skor  dari  masing-masing  jawaban  pertanyaan  dijumlahkan sehingga  akan  didapat  total  keseluruhan.  Skor  tertinggi  adalah  40  jika
responden  mendapat  nilai  4  dari  setiap  pertanyaan  dan  skor  terendah adalah  10,  jika  nilai  yang    didapat  dari  setiap  item  adalah  1.  Semakin
tinggi  skor  yang didapat oleh responden,  maka semakin tinggi  pula harga dirinya.
Penentuan  tingkatan  pula  harga  diri  tinggi  atau  rendah  dapat didapatkan dengan rumus statistik Sudjana pada tahun 2002, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
P = Skor tertinggi – Skor terendah
Banyak kelas Nilai P merupakan panjang kelas yang dihasilkan dari selisih skor tertinggi
40  dan  skor  terendah  10  dibagi  dengan  banyak  kelas  pula  harga  diri  yang terdiri dari 2 kelas yaitu tinggi dan rendah. Dari rumus tersebut, didapatkan bahwa
panjang  kelas  sebesar  15  sehingga  pula  harga  diri  tinggi  memiliki  interval  skor 26-40 dan interval 10-25 menunjukkan pula harga diri rendah.
4.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen