Pada penelitian ini, diharapkan dengan melakukan uji reliabilitas instrumen dapat mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap
konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas koefisien Alpha Cronbach. Uji ini cocok dilakukan pada kuesioner yang
menggunakan skala likert dengan menguji kepada 10 responden Arikunto, 2006. Uji reliabilitas kuesioner dilakukan pada sekelompok
responden diluar sampel, yaitu kepada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan. Instrumen
dikatakan layak digunakan jika hasil uji reliabilitas lebih dari 0,70, namun jika hasil uji kurang dari 0,70 maka instrumen dikatakan tidak layak
digunakan. Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner yang telah dilakukan
kepada 10 orang narapidana diluar sampel, didapatkan hasil reliabilitas 0,821 dengan uji Cronbach Alpha. Hasil uji reliabilitas kuesioner harga
diri lebih dari 0,7 sehingga dapat diartikan bahwa kuesioner harga diri Rossenberg pada narapidana layak digunakan.
4.7 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden stelah penandatanganan informed concent. Pengisian
kuesioner dilakukan oleh responden yang memenuhi kriteria peneliti agar didapat
Universitas Sumatera Utara
data sehingga identifikasi gambaran harga diri narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan diketahui.
Pengumpulan data dari setelah seluruh proses administrasi selesai yang dimulai dari meminta persetujuan kepada Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara yang sebelumnya telah disetujui oleh dosen pembimbing skripsi untuk melakukan penelitian dengan judul harga diri narapidana di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan. Setelah mendapat persetujuan dari pihak Fakultas Keperawatan Unversitas Sumatera Utara, peneliti
membuat surat permohonan survei awal dan pengambilan data kepada Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kemenkumham
Sumatera Utara atas nama Fakultas Keperawatan. Surat permohonan penelitian diberikan kepada bagian sekretariat Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kemenkumham Kantor Wilayah Sumatera Utara untuk dilakukan pertimbangan atas izin persetujuan penelitian. Apabila telah menerima tanda accepted, pihak
Kemenkumham memberikan 3 balasan surat kepada Kepala Lembaga Pemasyarakatan, Dekan Fakultas Keperawatan, dan mahasiswa peneliti berisi
syarat dan ketentuan penelitian. Selanjutnya surat tembusan dikirim kepada bagian sekretariat Lemabaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta
Medan dan diberikan persetujuan. Langkah awal yang dilakukan setelah proses administrasi selesai adalah
memperkenalkan diri secara singkat sesuai dengan aturan, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, serta menekankan bahwa penelitian ini tidak merugikan
responden. Berikutnya, peneliti meminta kesediaan responden untuk
Universitas Sumatera Utara
mempertimbangkan informed concent kuesioner. Jika responden tidak bersedia mengikuti, maka peneliti tidak boleh memaksa, namun jika responden bersedia
menjadi subjek penelitian, langkah selanjutnya adalah pemberian lembar kuesioner dan alat tulis. Tahap berikutnya adalah menjelaskan cara mengisi
kuesioner yang benar dan memberikan kesempatan kepada responden untuk bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti, kemudian responden menjawab
pertanyaan sesuai dengan diri masing-masing. Pertemuan ini dilakukan satu persatu kepada tiap responden. Setelah semua responden selesai mengisi
kuesioner, peneliti mengumpulkan kembali lembar jawaban untuk selanjutnya melakukan analisa data.
4.8 Analisa Data