Metode Penelitian Penjatuhan Sanksi Terhadap Narapidana yang Melakukan Tindak Pidana Selama Menjalani Pembinaan Menurut Hukum Pidana di Indonesia (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

20 Karena memiliki spesifikasi tertentu, maka dalam membina narapidana tidak dapat disamakan dengan kebanyakan orang. Membina narapidana harus menggunakan prinsip-prinsip pembinaan narapidana. Ada empat komponen penting dalam pembinaan narapidana, yaitu: 1. Diri sendiri, yaitu narapidana itu sendiri; 2. Keluarga, adalah anggota keluarga inti, atau keluarga dekat. 3. Masyarakat, adalah orang-orang yang berada disekeliling narapidana pada saat masi berada diluar Lembaga Pemasyarakatan Rutan, dapat masyarakat biasa, pemuda masyarakat, atau pejabat setempat. 4. Petugas, dapat berupa petgas kepolisian, pengacara, petugas keagamaan, petugas sosial, petugas Lembaga Pemasyarakatan, Rutan, Balai Pemasyarakatan, Balai Bispa, Hakim Wasmat dan lain sebagainya. Keempat kompenen pembinaan narapidana, harus tahu akan tujuan pembinaan narapidana, perkembangan pembinaan narapidana, kesulitan yang dihadapi dan berbagai program serta pemecahan masalah. 47 Pembinaan dilakukan di tempat yang telah disediakan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Pembinaan narapidana dapat dilakukan didua tempat. Pertama, di Lapas dan kedua diluar Lapas. Narapidana yang telah memenuhi persyaratan tertentu dan telah mendapat ijin dari Kepala Lembaga Pemasyaratan, dapat ditempatkan di Lapas terbuka, jika narapidana bersedia. 48 Tujuan dari pembinaan di luar Lapas adalah mengurangi dampak psikologis akibat dampak penjara, disamping juga supaya narapidana mendekatkan diri dengan masyarakat. 49

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian deskriptif Deskriptif Research yaitu penelitian yang bersifat menemukan fakta-fakta yang ada fact 47 Harsono, Op.Cit, hal. 51. 48 Ibid, Hal. 86. 49 Ibid, Hal 88. Universitas Sumatera Utara 21 finding. Penemuan gejala-gejala ini tidak sekedar menunjukkan distribusinya tetapi termasuk usaha mengemukakan hubungan satu sama lain dalam aspek - aspek yang sedang diteliti. Hubungan-hubungan yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan proses pemberian sanksi para narapida yang melakukan kejahatan di Lembaga Pemasyarakatan kelas 1Tanjung Gusta. Penelitian deskriptif tersebut dilakukan dengan langkah-langkah berdasarkan pendekatan masalah sehingga masalah yang akan dikaji menjadi lebih jelas dan tegas. Pendekatan masalah tersebut dilakukan melalui cara yuridis normatif dan yuridis empiris. a. Pendekatan yuridis normatif adalah membahas doktrin-doktrin atau asas- asas dalam ilmu hukum. 50 Pendekatan yuridis normatif dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap perundang-undangan dalam kerangka hukum nasional Indonesia sendiri. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yuridis normatif, yakni penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma dalam hukum positif mengenai pengaturan pemberian sanksi disiplin dalam pembinaan narapidana. Hal ini ditempuh dengan melakukan penelitian kepustakaan. Oleh karena tipe penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Perundang-Undangan. Pendekatan tersebut melakukann pengkajian peraturan perundang- undangan yang berhubungan dengan proses pembinaan warga binaan wanita. 50 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2013, hal. 24. Universitas Sumatera Utara 22 b. Pendekatan empiris adalah penelitian terhadap identifikasi hukum hukum tidak tertulis dan penelitian terhadap efektivitas hukum. 51 Pendekatan empiris, dilakukan dengan cara berhadapan dengan petugas pemasyarakatan yang menjadi objek penelitian untuk mengetahui efektivitas hukum yang berlaku ditengah-tengah masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi lapangan yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Tanjung Gusta. 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di lakukan di wilayah hukum, Lapas Kelas 1 Tanjung Gusta, Medan Sumatera Utara. Lapas ini dijadikan tempat dilakukan penelitian dengan pertimbangan bahwa Lapas tersebut telah memenuhi kriteria yang dibutuhkan sebagai tempat dilakukannya penelitian. 3. Sumber Data a Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung melalui wawancara dan atau survei dilapangan yang berlakitan dengan perilaku masyarakata. 52 Penelitian ini data diperoleh dari orang yang berhubungan langsung dengan obyek penelitian lapangan bersumber dari Lapas Kelas 1 Tanjung Gusta Medan. 51 Ibid, hal 30. 52 Ibid, hal.23 Universitas Sumatera Utara 23 b Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui bahan pustaka. 53 Didalam penelitian hukum, data sekunder berfungsi untuk menerangkan bahan hukum primer. c Data bahan tersier, yaitu bahan yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan primer dan sekunder. 54 Contoh bahan data tersier, yaitu kamus, ensiklopedia, indeks kumulatif. 4. Metode Pengumpulan Data Cara yang ditempuh untuk mengumpulkan data disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan, antara lain : a. Studi kepustakaan library research, yaitu dengan mengumpulkan data melalui literatur, buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. b. Studi lapangan field research yaitu dengan melakukan kunjungan ke lokasi yang sedang diteliti di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta Medan, melakukan wawancara terhadap Kepala bidang administrasi keamanan dan ketertiban dan anggota Tim Pengamat Pemasyarakatan. 5. Analisis Data Sesuai dengan prosedur penelitian yang ada, maka data yang telah terkumpul baik data teoritis maupun data hasil observasiwawancara dan studi dokumen terhadap masalah yang sedang diteliti, kemudian dimanfaatkan dan 53 Ibid. 54 Ibid. Universitas Sumatera Utara 24 dianalisis dengan metode analisis kualitatif. Analisis Kualitatif yaitu pengolahan data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Penelitian yuridis normatif yang bersifat kualitatif adalah penelitian yang mengacu pada norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang- undangan. 55 Analisis kualitatif dilakukan dengan membandingkan teori-teori hukum, undang-undang, dan peraturan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti terhadap fakta dari data yang diperoleh dalam penelitian. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan pemecahan masalah dengan metode induktif yaitu mengambil kesimpulan dari fakta-fakta yang khusus untuk menarik kesimpulan secara umum, atau sebaliknya dengan menggunakan metode deduktif, yaitu dengan membuat kesimpulan secara khusus melalui kajian dan analisis terhadap fakta-fakta yang bersifat umum. Melalui metode-metode yang penulis kemukakan di atas, akhirnya ditarik suatu kesimpulan yang kemudian menjadi hasil penelitian ini.

H. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

26 227 125

Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan ( Studi Deskriptif : Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan)

0 56 127

Respon Narapidana Terhadap Program Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan

5 76 122

Respon Narapidana Wanita Terhadap Program Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan.

4 52 144

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika (Study Kasus Reg. No.3142/Pid B/2006/PN.SBY, No. 256/Pid/2007/PT.SBY, No. 455K/PID,SUS/2007)

1 65 128

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Sistem Pembinaan Anak Pidana Dllembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Anak Tanjung Gusta Medan

0 18 130

Penjatuhan Sanksi Terhadap Narapidana yang Melakukan Tindak Pidana Selama Menjalani Pembinaan Menurut Hukum Pidana di Indonesia (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penjatuhan Sanksi Terhadap Narapidana yang Melakukan Tindak Pidana Selama Menjalani Pembinaan Menurut Hukum Pidana di Indonesia (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 0 25

PENJATUHAN SANKSI TERHADAP NARAPIDANA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA SELAMA MENJALANI PEMBINAAN MENURUT HUKUM PIDANA DI INDONESIA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan) SKRIPSI

0 0 11