Kesimpulan Penjatuhan Sanksi Terhadap Narapidana yang Melakukan Tindak Pidana Selama Menjalani Pembinaan Menurut Hukum Pidana di Indonesia (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

97 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan dalam penulisan ini adalah: 1. Pengaturan hukum terhadap narapidana menurut hukum positif Indonesia diatur dalam Undang-Undang nomor 12 Tahun 1995, Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 99 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga BinaanPemasyarakatan, dan Peraturan Pemerintah nomor 28 tahun 2006 tentang Perubahan Aatas Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan. pengaturan lebih lanjut diatur dalam Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.02-PK.04.10 Tahun 1990 Tentang Pola Pembinaan NarapidanaTahanan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. 2. Narapidana yang melakukan pelanggaran selama menjalani pidana berupa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Tanjung Gusta Medan ditindak dengan memberikan sanksi disiplin dan pemberian sanksi pidana jika narapidana melakukan pelanggaran berupa tindak pidana. Pemberian Universitas Sumatera Utara 98 hukuman disiplin dijalankan berdasarkan peraturan yang ditetapkan dalam Undang-Undang nomor 12 tahun 1995 tentang Pemasyarakatan dan diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.2 PK.04-10 Tahun 2007 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas dan Cuti Bersyarat dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan. Sanksi disiplin dapat diberikan melalui tindakan disiplin dan hukuman disiplin. Sanksi disiplin berupa tindakan disiplin adalah pengasingan dalam waktu tertentu. Sanksi disiplin berupa hukuman disiplin diberikan adalah hukuman tutupan sunyi dan penundaan atau peniadaan hak narapidana. penjatuhan sanksi pidana dilakukan dengan melimpahkan kepada pihak yang berwenang. 3. Penanggulan pelanggaran yang dilakukan narapidana dilakukan dengan dua upaya, yaitu upaya penanggulangan penal dan upaya penanggulangan nonpenal. Pendekatan penal dilakukan dengan cara pemberian sanksi atas pelanggaran administrasi ataupun pelanggaran tindak pidana yang dilakukan narapidana. penanggulangan dengan upaya nonpenal dilakukan dengan perbaikan sarana dan prasarana, infrastruktur, dan pengoptimalan pembinaan narapidana dilapas. Untuk penanggulangan ini Direktur Jenderal Pemasyarakat melalui surat edaran juga kerap melakukan pencegahan terhadap suatu kondisi yang memiliki kemungkinan terjadinya pelanggaran. Universitas Sumatera Utara 99

B. Saran

Dokumen yang terkait

Harga Diri Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Kelas IIA Tanjung Gusta Medan

26 227 125

Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan ( Studi Deskriptif : Perempuan di Lembaga Pemasyarakatan)

0 56 127

Respon Narapidana Terhadap Program Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas-II A Anak Tanjung Gusta Medan

5 76 122

Respon Narapidana Wanita Terhadap Program Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Wanita Tanjung Gusta Medan.

4 52 144

Penerapan Sanksi Pidana Terhadap Produsen Psikotropika Menurut UU No.5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika (Study Kasus Reg. No.3142/Pid B/2006/PN.SBY, No. 256/Pid/2007/PT.SBY, No. 455K/PID,SUS/2007)

1 65 128

Pembinaan Narapidana di Lembaga :Pemasyarakatan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor.12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan,(Studi Kasus Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 32 344

Sistem Pembinaan Anak Pidana Dllembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Anak Tanjung Gusta Medan

0 18 130

Penjatuhan Sanksi Terhadap Narapidana yang Melakukan Tindak Pidana Selama Menjalani Pembinaan Menurut Hukum Pidana di Indonesia (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penjatuhan Sanksi Terhadap Narapidana yang Melakukan Tindak Pidana Selama Menjalani Pembinaan Menurut Hukum Pidana di Indonesia (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan)

0 0 25

PENJATUHAN SANKSI TERHADAP NARAPIDANA YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA SELAMA MENJALANI PEMBINAAN MENURUT HUKUM PIDANA DI INDONESIA (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tanjung Gusta Medan) SKRIPSI

0 0 11