Kriteria Investasi Analisis Finansial

Simulasi merupakan proses penggunaan suatu model yang merupakan abstraksi dari keadaan yang sebenarnya dengan tujuan menggambarkan atau menirukan tahap demi tahap perilaku sistem yang diamati. Model simulasi dibentuk oleh serangkaian fungsi aritmetik dan operasi logika yang secara simulasi menampilkan struktur state dan perilaku change of state dari suatu sistem Grant et al. 1997.

2.8 Analisis Finansial

Salah satu alat yang dapat memperkirakan kelayakan suatu proyek adalah analisis finansial. Analisis finansial dilakukan untuk kepentingan individu atau lembaga yang menanamkan modalnya dalam sebuah proyek misalnya petani, wiraswastawan atau perusahaan. Nilai yang digunakan di dalam analisis finansial misalnya harga barang dan upah adalah nilai yang berlaku di pasar yaitu market price Pramudya dan Dewi 1992. Tujuan analisis adalah membantu pengambilan keputusan dalam menentukan pemilihan investasi pada suatu proyek yang tepat dari berbagai alternatif yang dilaksanakan.

2.9.1 Kriteria Investasi

Menurut Pramudya dan Dewi 1992, untuk menilai kelayakan suatu proyek atau membuat peringkat beberapa proyek yang harus dipilih dapat digunakan beberapa kriteria investasi yaitu: 1. Net Present Value NPV 2. Gross Benefit Cost Ratio Net BC Ratio 3. Internal Rate of Return IRR. Kriteria tersebut dapat digunakan masing-masing tersendiri secara terpisah, atau digunakan bersamaan tergantung pada masalah dan tujuan yang diinginkan, tetapi penggunaan ketiga kriteria akan lebih melengkapi informasi yang diperoleh mengenai proyek. 1. Net Present Value NPV NPV merupakan perbedaan antara nilai manfaat dan biaya dalam bentuk nilai sekarang present value. Apabila NPV bernilai positif, dapat diartikan juga sebagai besarnya keuntungan yang diperoleh dari proyek. Sebaliknya apabila NPV bernilai negatif menunjukkan kerugian perusahaan. Hasil perhitungan NPV dapat membantu pengambilan keputusan yang diambil perusahaan dengan kemungkinan kriteria sebagai berikut: a. Jika NPV 0, maka proyek layak untuk dilaksanakan. b. Jika NPV 0, maka proyek sebaiknya dihentikan atau ditinjau ulang pelaksanaanya. c. Jika NPV = 0, maka proyek akan mendapat modalnya kembali setelah diperhitungkan discount rate yang berlaku. 2. Gross Benefit Cost Ratio Net BC Ratio BC ratio adalah perbandingan antara manfaat dan biaya. Nilai gross BC ratio dihitung dari perbandingan manfaat dibagi biaya pada keseluruhan tahun pelaksanaan proyek. Kemungkinan kriteria hasil perhitungan gross BC ratio adalah : a. Jika gross BC ratio 1, maka proyek layak untuk diteruskan. b. Jika gross BC ratio 1, maka proyek sebaiknya dihentikan atau ditinjau ulang pelaksanaannya. c. Jika gross BC ratio = 1, maka proyek dalam keadaan break even point atau impas. 3. Internal Rate of Return IRR IRR merupakan tingkat pengembalian modal yang digunakan dalam suatu proyek. Nilai IRR dinyatakan dalam persen per tahun. Suatu proyek yang layak dilakukan akan mempunyai nilai IRR yang lebih besar dari nilai discount rate. Dari perhitungan IRR dapat diambil keputusan sebagai berikut: a. Jika IRR ≥ discount rate, maka proyek layak untuk dilaksanakan. b. Jika IRR discount rate, maka proyek tidak layak dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, selama 3 bulan dimulai pada bulan November 2010 sampai dengan bulan Januari 2011.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner Lampiran 4 untuk mengumpulkan data sekunder maupun primer, kamera untuk dokumentasi dan obyek guna kelengkapan penyusunan laporan, alat tulis, kalkulator, perangkat keras Hardware berupa komputer, serta perangkat lunak Software berupa program-program komputer dalam mengolah data seperti Stella 9.0.2, Vensim, Microsoft Office Word 2007 dan Microsoft Office Excel 2007.

3.3 Metode Pengambilan Data

Terdapat dua macam data yang dikumpulkan dalam penelitian ini, yaitu data primer yang diperoleh langsung di lapangan dan data sekunderdata penunjang yang diperoleh dari studi literatur.

3.3.1 Data Pimer

Data primer didapatkan melalui pengamatan secara langsung, pengisian kuesioner, dan wawancara terhadap responden petani hutan rakyat yang terdiri dari: 1. Data tentang karakteristik rumah tangga responden, meliputi: nama, umur, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pendidikan dan sumber mata pencaharian. 2. Data pengelolaan hutan rakyat, meliputi: luas kepemilikan lahan, status kepemilikan lahan, dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pengelolaan tanaman hutan rakyat, seperti pengadaan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.