Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

bahan ajar dan materi sejarah. Setelah dilakukan validasi desain, peneliti melakukan revisi dan perbaikan desain untuk memperbaiki kesalahan- kesalahan yang ada dalam produk. c. Tahap Evaluasi Tahap penerapan ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas booklet sebagai bahan ajar pembelajaran sejarah dengan melakukan uji coba dalam kelompok terbatas. Dalam uji coba produk dalam kelompok terbatas, peneliti mengambil sampel dari kelas XI IPS 1 dari populasi semua kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Semarang. Peneliti menggunakan teknik Simple Random Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu Sugiyono, 2010: 120. Peneliti menggunakan pendekatan kuanlitatif dalam uji produk terbatas ini,. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini merupakan jenis studi kasus. Penelitian studi kasus ini menggunakan strategi multi metode yaitu suatu metode umpamanya wawancara, dilengkapi, diperkuat dan disempurnakan dengan penggunaan metode lain seperti obersavasi dan studi dokumeter. Demikian juga data yang diperoleh dengan observasi dilengkapi dan disempurnakan dengan data wawancara dan dokumen- dokumen Sukmadinata, 2013: 109. Prosedur pengembangan bahan ajar booklet digambarkan dengan urutan sebagai berikut Sugiyono, 2012:434: Gambar 3.1: Tahap kegiatan penelitian dan pengembangan model Tahap Study Pendahuluan Tahap Pengembangan Tahap Study Pendahuluan Study Literatur Study lapangan tentang bentuk pembelajaran program produktif yang terjadi Deskripsi dan analisis temuan model faktual Temuan draft desain model pemb. perspektif Penyusunan perangkat model pemb. perspektif Uji coba terbatas Evaluasi dan perbaikan Uji coba lebih luas Evaluasi dan penyempurnaan Model hipotetik 1. Test awal 2. Implementasi model 3. Test akhir Model Final

C. Sumber Data

Sumber data dalam pengembangan booklet ini, sebagai berikut: 1. Tahap studi pendahuluan Jenis data dalam penelitian ini adalah Informan. Informan adalah subjek yang dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, informan dipilih karena mengetahui informasi yang relevan atau yang dibutuhkan sesuai dengan tema penelitian, Informan dalam hal ini adalah guru sejarah yang yang mengajar kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Semarang, antara lain: Slamet Riyadi, S.Pd. serta siswa kelas XI IPS 1 di SMA Negeri 1 Semarang. Teknik sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Alasan peneliti memilih teknik ini karena pengambilan sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan srata yang ada dalam populasi itu Sugiyono, 2012:120. Sedangkan untuk data sekunder dari dokumen-dokumen yaitu perangkat pembelajaran silabus, RPP dan media, buku, jurnal, dokumen penelitian, serta sumber-sumber yang relevan dan berhubungan dengan penelitian ini. Selain itu data sekunder juga dapat diperoleh dari dokumentasi saat berada di lokasi penelitian dan pengamatan. Nasution dalam Sugiyono, 2012:310 menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi secara partisipasi pasif passive participation. Peneliti mengamati langsung kegiatan pembelajran sejarah dikelas XI IPS 1 yang dilakukan oleh guru. Observasi dilakukan dengan mengamati buku pegangan yang telah ada di pasaran dan di beberapa sekolah. Obervasi juga dilakukan terhadap minat dan tingkah laku siswa dengan ketersediaannya buku pegangan sumber atau bahan ajar dalam pembelajaran sejarah. 2. Tahap Pengembangan Sumber data dalam tahap pengembangan ini, peneliti merancang dan menyusun produk yaitu booklet sebagai alternatif bahan ajar pembelajaran sejarah. Selanjutnya, peneliti melakukan validasi desain untuk menilai apakah media yang dibuat lebih efektif dari yang lama atau tidak. Kegiatan validasi desain ini dilakukan oleh dua guru sejarah dan empat dosen sejarah selaku validator ahli dan praktisi. 3. Tahap Evaluasi Sumber data dalam tahap penerapan ini, terdiri dari : siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Semarang. Alasan penulis memilih kelas tersebut di karenakan siswa kelas XI IPS 1 lebih beragam dalam kompetensi dan karakteristiknya, selain itu kelas XI IPS 1 jam pembelajarannya yang lebih efektif dan tidak terpotong oleh jam pelajaran lain, serta kelas ini di rekomendasikan sendiri oleh guru.

Dokumen yang terkait

Penggunaan alat peraga mobil garis bilangan terhadap pemahaman konsep matematika siswa pada materi bilangan

9 70 176

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA KIT HIDROSTATIS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEKANAN ZAT CAIR PADA SISWA SMP

2 35 113

INTENSITAS CERAMAH DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP INTENSITAS CERAMAH DENGAN PENGGUNAAN ALAT PERAGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK DAN KUBUS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIBOTO TAHUN PELAJARAN 2009

0 1 14

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI Penggunaan Alat Peraga Benda Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Segi Empat Pada Mata Pelajaran Matematika (Ptk Siswa Kelas Vii Semester Ii Di Smp Negeri 2 Jati

0 0 17

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SEGI Penggunaan Alat Peraga Benda Manipulatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Segi Empat Pada Mata Pelajaran Matematika (Ptk Siswa Kelas Vii Semester Ii Di Smp Negeri 2 Jati

0 0 14

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GERAK BENDA DENGAN ALAT PERAGA ASLI PADA SISWA KELAS 1 Peningkatan Pemahaman Konsep Gerak Benda Dengan Alat Peraga Asli Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 1 Karanganom.

0 1 14

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK.

0 1 35

PENGGUNAAN ALAT PERAGA KUBUS SATUAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP VOLUME BALOK.

0 0 40

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP KOLOID.

0 0 39

PEMBELAJARAN EKOSISTEM BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMA.

0 1 51