Analisis Regresi Linier Berganda

lebih dari signifikansi α = 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi terbebas dari heteroskedastisitas. Dan sebaliknya apabila signifikansi variabel independen dari hasil uji Glejser kurang dari α = 0,05 maka dapat disimpulkan model regresi terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011: 143.

3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen dirubah-rubah atau dinaik- turunkan. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.5.3.1 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan atau memperjelas tujuan semula apakah ada pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis dibagi menjadi dua yaitu uji simultan dengan F-test dan uji parsial dengan t-test. a. Uji Signifikansi Simultan Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 5 α = 0,05. Kriteria pengujian F adalah sebagai berikut: 1. Ho ditolak jika sig F- hitungα tingkat signifikan yang digunakan 2. Ho diterima jika sig F- hitungα tingkat signifikan yang digunakan Tingkat signifikansi yang digunakan dalam analisis adalah 5 0,05. b. Uji Signifikansi Parsial Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara individu yang dilaksanakan melalui pengujian terhadap koefisien regresi yang sudah dihasilkan. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 5 α = 0,05. Kriteria pengujian t adalah sebagai berikut: 1. Ho ditolak jika sig t-hitu ng α tingkat signifikan yang digunakan 2. Ho diterima jika sig t- hitung α tingkat signifikan yang digunakan Tingkat signifikansi yang digunakan dalam analisis adalah 5 0,05. c. Koefisian Determinasi Simultan R 2 Koefisien determinasi R square pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah di antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat Ghozali, 2011:97. Hanya kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas maka R square pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Oleh karena itu sebaiknya digunakan nilai adjusted R square. Nilai Adjusted R Square digunakan untuk mengetahui prosentase perubahan variabel independen secara simultan berganda dapat mempengaruhi variabel dependen. Nilai R 2 antara nol sampai satu. R 2 mendekati 1 satu maka dapat dikatakan semakin kuat kemampuan variabel bebas dalam model regresi tersebut dalam menerangkan variabel terikat, sebaliknya jika R 2 mendekati 0 nol maka semakin lemah variabel bebas menerangkan variabel terikatnya. d. Koefisien Determinasi Parsial r 2 Koefisien determinasi r 2 dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing prediktor pendidikan karakter X1, sikap guru dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas X2 secara parsial terhadap variabel dependen prestasi belajar produktif akuntansi Y. Koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS Statistical Package for Sosial Sciens. Caranya adalah dengan mengkuadratkan nilai correlation partial dalam tabel. 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU, LINGKUNGAN SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PARTISIPASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BATANG TAHUN AJARAN 2014

24 109 178

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 PATI TAHUN 2009 2010

0 14 106

PENGARUH PEMBELAJARAN AKUNTANSI YANG BERKARAKTER DAN KEPRIBADIAN GURU AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI

0 15 137

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2009/ 2010.

0 1 9

PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANDUNG.

0 1 31

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PRODUKTIF AKUNTANSI : Survey Pada Siswa Kelas X Akuntansi Smk Pasundan 1 Kota Bandung.

0 4 44

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK 17 MAGELANG TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 181

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, CARA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 215

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, CARA BELAJAR, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 GODEAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 2

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR AKUNTANSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 2 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 1 179