Observasi Refleksi PROSEDUR PTK

68 terjadi pada siklus pertama dengan menggunakan model dan media yang sama yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbantuan media visual namun dengan indikator yang berbeda yaitu 8.1.4 Menyebutkan macam-macam perpindahan panas, 8.1.5 Membedakan antara konduksi, konveksi, dan radiasi, dan 8.1.6 Membuktikan adanya perpindahan energi panas. Sedangkan pada siklus ketiga dilakukan untuk menyempurnakan kekurangan pada siklus sebelumnya dengan model pembelajaran dan media yang sama namun menggunakan indikator selanjutnya yaitu 8.1.7 Mendeskripsikan pengertian energi bunyi, 8.1.8 Menyebutkan sumber-sumber bunyi, dan 8.1.9 Mendeskripsikan berbagai peramabatan bunyi.

3.2.3 Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan pengambilan data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran Arikunto, 2008:127. Lebih lanjut menurut Permendikbud Nomor 66 tahun 2013 menjelaskan bahwa observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Dijelaskan dalam Kunandar 2011:73 bahwa, observasi berorientasi ke masa yang akan datang, memberikan dasar untuk refleksi. Jadi, kegiatan observasi ini dilakukan secara kolaboratif dan berkesinambungan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe 69 jigsaw berbantuan media visual dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan, serta memberikan tes untuk mengetahui hasil belajar siswa.

3.2.4 Refleksi

Refleksi adalah mengingat dan merenungkan suatu tindakan sama seperti yang telah dicatat dalam observasi dengan berusaha memahami proses, masalah, persoalan, dan kendala yang nyata Kunandar, 2008:75. Menurut Arikunto 2008:133 refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis retlective tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru. Dijelaskan dalam Kunandar, 2008:75 bahwa beberapa kegiatan penting dalam refleksi antara lain: a. Merenungkan kembali kelebihan dan kelemahan dari tindakan yang telah dilakukan b. Menjawab sebab situasi dan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung c. Memperkirakan solusi atas keluhan yang muncul d. Mengidentifikasi kendala yang mungkin dihadapi e. Memperkirakan akibat atas tindakan yang direncanakan Pada kegiatan refleksi, peneliti mengkaji proses pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Kalibanteng kidul 01. Kemudian mengkaji proses pembelajaran tersebut dengan ketercapaian indikator yang telah ditentukan sebelumnya sehingga akan tampak kekurangan dan membuat daftar permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan 70 siklus sebelumnya, untuk selanjutnya dapat membuat perencanaan tindak lanjut untuk siklus berikutnya. 3.3 SIKLUS PENELITIAN Suyadi 2010: 65 menyatakan bahwa siklus adalah putaran dari suatu rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan, hingga pada evaluasi. Dalam hal ini yang dimaksud siklus-siklus dalam PTK adalah suatu putaran penuh tahapan-tahapan dalam PTK sebagaimana disebutkan di atas. Jadi satu skilus adalah kegiatan penelitian yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilakuakan dalam tiga siklus. Satu siklus terdapat empat kegiatan yang harus dilakukan, yaitu a perencanaan ; b tindakan; c pengamatan; dan d refleksi. Berikut ini penjabarannya :

3.3.1 Siklus Pertama

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 SEMARANG

0 11 293

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA KELAS VC SDN NGALIYAN 01 KOTA SEMARAN

2 10 241

PENERAPAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER BERBANTUAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

0 7 230

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 7 238

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA CD PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 2 316

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTUAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IVB SDN KARANGANYAR 01 SEMARANG

1 13 338

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL LEARNING CYCLE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

2 21 347

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kalibanteng Kidul 01 Kota Semarang

0 32 299

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK SISWA KELAS III SDN KALIBANTENG KIDUL 01 SEMARANG

0 9 232