11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 EVALUASI PROGRAM
2.1.1 Pengertian evaluasi
Evaluasi berasal dari kata “evaluation” yang artinya suatu upaya untuk
menentukan nilai atau jumlah. Kata-kata yang terkandung didalam defenisi tersebut pun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-
hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi, dan dapat dipertanggung jawabkan. Evaluasi dilaksanakan untuk menyediakan informasi tentang baik atau
buruknya proses dan hasil kegiatan. Evaluasi lebih luas ruang lingkupnya dari pada penilaian, sedangkan penilaian lebih terfokus pada aspek tertentu saja yang
merupakan bagian dari lingkup tersebut. Suchman dalam Arikunto dan Jabar 2010:1 memandang, “evaluasi
sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan”. Defenisi lain
dikemukakan oleh Stutflebeam dalam Arikunto dan Jabar 2010:2 mengatakan bahwa, “evaluasi merupakan proses penggambaran, pencarian dan pemberian
informasi yang sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatife keputusan”.
Pengertian evaluasi lebih dipertegas lagi oleh Sudjana dalam Dimyati dan Mudjiono 2006:191, “dengan batasan sebagai proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu”. Lebih
lanjut Arifin 2010:5- 6 mengatakan, “evaluasi adalah suatu proses bukan suatu
hasil produk. Hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi adalah kualitas sesuatu, baik yang menyangkut tentang nilai atau arti, sedangkan kegiatan untuk
sampai pada pemberian nilai dan arti itu adalah evaluasi”. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistematis. Evaluasi merupakan
kegiatan yang terencana dan dilakukan secara berkesinambungan. Evaluasi bukan hanya merupakan kegiatan akhir atau penutup dari suatu program tertentu,
melainkan merupakan kegiatan yang dilakukan pada permulaan, selama program berlangsung dan pada akhir program setelah program itu selesai.
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa the worth and
merit dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu
membuat keputusan,
membantu pertanggungjawaban
dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti
dari evaluasi adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Telah dijelaskan bahwa tujuan diadakannya evaluasi program adalah untuk mengetahui
pencapaian tujuan
program dengan
langkah mengetahui
keterlaksanaan kegiatan program, karena evaluator program ingin mengetahui
bagian mana dari komponen dan subkomponen program yang belum terlaksana dan apa sebabnya. Oleh karena itu, sebelum mulai dengan langkah evaluasi,
evaluator perlu memperjelas dirinya dengan apa tujuan program yang akan dievaluasi.
Dalam organisasi pendidikan, evaluasi program dapat disama artikan dengan kegiatan supervisi. Secara singkat, supervisi diartikan sebagai upaya
mengadakan peninjauan untuk memberikan pembinaan maka evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu mengumpulkan data yang tepat agar
dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula. Kesalahan yang terjadi di masyarakat beberapa waktu yang lalu, yaitu
supervisi hanya menekankan aspek ketatausahaan saja. Jika konsepnya seperti itu, maka ada perbedaan antara evaluasi program dengan supervisi. Jika supervisi di
lembaga pendidikan dilakukan dengan objek buku-buku maka evaluasi program dilakukan dengan objek lembaga pendidikan secara keseluruhan.
Pengertian Evaluasi dalam penelitian ini yaitu untuk menentukan nilai atau jumlah proyek media pembelajaran interaktif siswa kelas XII jurusan multimedia
di SMK N 11 Semrang, dilihat dari segi context, Input, Proses, Produk yang kemudian dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan hasil
penilaian.
2.1.2 Kegunaan Evaluasi Program Pembelajaran