Pelaksanaan Observasi Refleksi Pengembangan Siklus Tindakan

27

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan 4 x 45 menit a Menyampaikan indikator pembelajaran, mengaitkan pembelajaran dengan pengetahuan awal siswa. Pada pertemuan pertama, guru menanyakan kepada siswa tentang reaksi-reaksi yang terjadi dilingkungan sekitar dan pada pertemuan kedua guru menanyakan kembali cara menyetarakan reaksi dengan cara langsung. b Membagikan LKS persamaan reaksi sederhana dan kartu bernomor kepada masing-masing kelompok sehingga setiap siswa dalam kelompok tersebut memiliki nomor yang berbeda. c Siswa melakukan diskusi kelompok untuk mengerjakan LKS dengan bim- bingan guru. Pada saat siswa melakukan diskusi, guru membimbing siswa mengerjakan LKS. d Guru memanggil satu nomor tertentu secara acak dan setiap siswa dari masing-masing kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangannya lalu menyampaikan jawabannnya untuk seluruh kelas secara bergiliran dengan bimbingan guru. Selanjutnya guru membimbing siswa untuk membuat kesim- pulan dan memberikan penguatan konsep tentang materi yang sedang dipe- lajari. 28

3. Observasi

Observasi dilakukan berdasarkan: a Observasi aktivitas belajar siswa dengan mengisi lembar aktivitas belajar siswa yang dilakukan oleh satu orang observer. b Observasi kinerja guru dengan mengisi lembar aktivitas kinerja guru yang dilakukan oleh guru mitra. c Melakukan tes akhir siklus II. d Memberikan penghargaan kelompok terbaik bagi kelompok yang berhasil mencapai kriteria dalam bentuk tertulis berupa pengumuman yang ditempel. e Mengumpulkan dan mengolah data penelitian. f Menganalisis data dan membuat kesimpulan.

4. Refleksi

Pada akhir siklus ini kembali diadakan refleksi untuk mengetahui kekurangan- kekurangan yang terjadi yaitu: Guru masih kurang memperhatikan karakteristik tiap-tiap individu siswa terutama pada siswa-siswa yang belum tuntas dalam belajar dan waktu pelaksanaan tes formatif kurang disesuaikan dengan kesiapan siswa. 29 Secara garis besar langkah-langkah dalam penelitian ini adalah : Arah Siklus I Arah Siklus II Gambar 1. Bagan pelaksanaan penelitian tindakan kelas Dimodifikasi dari Kemmis dan Taggart dalam Hopkins 1993:48

F. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PENGUASAAN KONSEP MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NHT PADA MATERI IKATAN KIMIA, TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI SEDERHANA(PTK PADA SISWA KELAS X2 SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TP 2010 - 2011)

1 8 49

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBANGUN KONSEP DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM KOLOID

0 5 69

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF JIGSAW DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GETARAN-GELOMBANG DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF.

0 0 46