Definisi Wiraswasta Tinjauan Tentang Minat Berwiraswasta

Adapun manfaat dari wirausaha menurut Alma 2007: 1-2 antara lain, sebagai berikut. 1. Menambah daya tamping tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran; 2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, kesejahteraan dan sebagainya; 3. Menjadi contoh bagi anggota masyarakat lain, sebagai pribadi unggul yang patut dicontoh, diteladani, karena seorang wirausaha itu adalah orang terpuji, jujur, berani, hidup tidak merugikan orang lain; 4. Selalu menghormati hokum dan peraturan yang berlaku, berusaha selalu menjaga dan membangun lingkungan; 5. Berusaha member bantuan kepada orang lain dan pembangunan social, sesuai dengan kemampuannya; 6. Berusaha mendidik karyawannya menjadi orang mandiri, disiplin, jujur, tekun dalam menghadapi pekerjaan; 7. Member contoh bagaiman kita harus bekerja keras, tetapi tidak melupakan perintah-perintah agama; 8. Hidup secara efisien, tidak berfoya-foya dan tidak boros; 9. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun kebersihan lingkungan; Wiraswasta merupakan seorang inovator yang menggabungkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa baru yang mampu mengenali setiap kesempatan yang menguntungkan, menyusun strategi, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya. Selain itu, wiraswasta juga mereka yang mampu memajukan perekonomian masyarakat, berani mengambil risiko, mengoordinasikan kegiatan, mengelola modal atau sarana produksi, mengenalkan fungsi produksi baru, serta memiliki respons kreatif dan inovatif terhadap perubahan yang terjadi. Wiraswasta merujuk pada kepribadian yang mulia yang mampu berdiri di atas kemampuan sendiri, mampu mengambil keputusan, serta mampu menerapkan tujuan yang dicapai atas dasar pertimbangannya sendiri. Adapun keuntungan dan kelemahan menjadi seorang wirausaha menurut Alma 2007: 4, yaitu sebagai berikut. 1. Keuntungan menjadi wirausaha, yaitu a. terbuka peluang untuk mencapai tujuan yang dikehendaki sendiri; b. terbuka peluang untuk mendemonstrasikan kemampuan serta potensi seseorang secara penuh; c. terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal; d. terbuka peluang untuk membantu mayarakat dengan usaha-usaha konkrit; e. terbuka kesempatan untuk menjadi bos. 2. Kelemahan menjadi wirausaha, yaitu a. memperoleh pendapatan yang tidak pasti, dan memikul berbagai risiko. jika risiko ini telah diantisipasi secara baik, maka berarti wirausaha telah menggeser risiko tersebut; b. bekerja keras dan waktu serta jam kerjanya panjang; c. tanggungjawabnya sangat besar, banyak keputusan yang harus dibuat walaupun dia kurang mengasai permasalahan yang dihadapinya. Wiraswasta bukanlah sekedar pedagang, namun bermakna jauh lebih dalam, yaitu berkenaan dengan mental manusia, rasa percaya diri, efisiensi waktu, kreativitas, ketabahan, keuletan, kesungguhan, dan moralitas dalam menjalankan usaha mandiri. Tujuan akhirnya adalah untuk mempersiapkan setiap individu maupun masyarakat agar dapat hidup layak sebagai manusia. Kehadirannya ditunjukan untuk mengembangkan dirinya, masyarakat, alam serta kehidupan dengan semua aktivitasnya. Bila siswa memiliki minat berwiraswasta yang tinggi, maka hal itu akan menjadi kekuatan dan pendorong untuk ia menaruh perhatian besar terhadap kegiatan wiraswasta. Hal inilah yang akan menjadikan dirinya mampu mengubah sesuatu menjadi lebih baik dan menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif, serta dapat membuka suatu lapangan pekerjaan guna menyejahterakan kehidupan diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Studi atau penelitian yang sejenis dengan pokok masalah yang dihadapkan dalam skripsi ini telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, oleh sebab itu pada bagian ini dilengkapi beberapa hasil penelitian yang ada kaitannya dengan pokok masalah ini, antara lain. Tabel 3 Penelitian yang Relevan Tahun NamaNPM Judul Hasil 2012 Desi Apriyani Pengaruh persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan dan praktek kerja lapangan PKL terhadap minat berwiraswasta siswa kelas XII di SMK Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20112012 Ada pengaruh persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan dan praktek kerja lapangan PKL terhadap minat berwiraswasta siswa yang ditunjukan dengan F h =63,203F t =3,04 dengan R 2 =0,607 2009 Evi Yulianti Hubungan antara Konsep Diri Siswa dan Motivasi Diri dengan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMAN YP Unila Bandar Lampung Tahun Ajaran 20082009 Ada hubungan antara konsep diri siswa dan motivasi diri dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi dengan r = 0,549 dimana t hitung t tabel yaitu 7,407 1,960 2007 Reni Hestiana Pengaruh persepsi siswa tentang kewirausahaan dan minat menjadi wirausahawan terhadap prestasi belajar kewirausahaan siswa kelas I jurusan penjualan semester ganjil pada SMKN 4 Bandar lampung Tahun Pelajaran 20062007 Ada pengaruh positif antara persepsi siswa tentang kewirausahaan dan minat menjadi wirausahawan terhadap prestasi belajar kewirausahaan yang ditunjukkan dengan F h =8,616F t =1,989 dengan R 2 =0,280

C. Kerangka Pikir

Pengaruh pendidikan kewirausahaan dalam sekolah menengah kejuruan adalah salah satu faktor penting untuk menumbuhkan dan mengembangkan jiwa dan perilaku wirausaha. Siswa SMK sekarang dituntut supaya dapat memanfaatkan ilmu yang diperolehnya untuk mendukung maupun menciptakan kegiatan berwirausaha. Sekarang siswa SMK diharapkan sebagai agent of change yang dapat berguna di dalam pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut bukan merupakan hal yang mudah untuk dicapai. Salah satu upaya untuk menghadapi hal tersebut adalah dengan menumbuhkan minat siswa dalam berwirausaha. Minat berwirausaha dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa. Menurut Shaff dalam Alma, 1994: 34 menyatakan bahwa, faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam berwirausaha, yaitu faktor dari dalam subyektif dan faktor dari luar obyektif. Faktor dari dalam subyektif meliputi; pembawaanbakat, tingkat perkembangan pengalaman, pendidikan, keadaan fisikpsikis, kemauan dan ketertarikan. Sedangkan faktor dari luar obyektif meliputi; lingkungan keluargasekolah, kesempatan dan rangsangan. Minat dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi keinginannya. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya Slameto, 2003: 180. Jika seseorang telah melaksanakan kesungguhannya terhadap suatu objek maka minat ini akan menuntun seseorang untuk memperhatikan lebih rinci dan mempunyai keinginan untuk ikut atau memiliki objek tersebut. Menurut Yanto 1996: 23-24 yang dikutip oleh Desi 2012: 26 bahwa minat berwiraswasta adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Siswa sekolah menengah kejuruan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang mata pelajaran kewirausahaan dalam proses belajar mengajar yang lebih banyak dan lebih intensif dari pada siswa sekolah menengah atas lainnya Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi minat berwiraswasta siswa adalah persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan. Persepsi pada hakikatnya merupakan proses penilaian seseorang terhadap objek tertentu. Menurut Solso dalam Satiadarman, 2001 : 45 persepsi adalah deteksi dan interprestasi stimulus yang ditangkap oleh penginderaan, kemudian diinformasikan ke susunan saraf di otak, kemudian diinterprestasikan sehingga mengandung arti tertentu. Kewiraushaan sering dikaitkan dengan proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru yang berorientasi pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai dan pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif Coulter dalam Suryana dan Bayu, 2010: 24. Faktor lain yang diduga mempengaruhi minat berwiraswasta adalah lingkungan keluarga. Pendidikan kewirausahaan dalam lingkungan keluarga diawali dengan pemberian contoh-contoh yang positif dari orang tua serta pembentukan- pembentukan pembiasaan dalam kewirausahaan. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula –mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak. Dari anggota – anggota keluarganya ayah, ibu, dan saudara – saudaranya anak memperoleh segala kemampuan dasar, baik intelektual maupun sosial Gunarsa, 2009: 5. Suasana rumah juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku anak karena 80 kehidupan sehari-hari ada dalam keluarga. Semakin banyak pengalaman yang diperoleh anak melalui keluarga akan semakin banyak pula karakteristik dan sifat-sifat positif anak baik dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Dalam hal ini berarti lingkungan keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Selain persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga, faktor lain yang mempengaruhi minat berwiraswasta siswa adalah motivasi diri. Menurut G.R. Terry dalam Hasibuan, 2005: 145 motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. Motivasi itu tampak dalam dua segi yang berbeda, yaitu dilihat dari segi aktifdinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan apabila dilihat dari segi pasifstatis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai peranggsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan. Peran motivasi dalam berwirausaha, terutama motivasi diri untuk berhasil menjadi sangat penting. Sebab di dalam motivasi terdapat sejumlah motif yang akan menjadi pendorong drivestimulus tercapainya keberhasilan. Apalagi di dalam motivasi berwirausaha diperlukan daya juang untuk sukses, mau belajar melihat keberhasilan orang lain, memiliki dorongan kuat untuk mengatasi semua kendala dalam berwirausaha. Keberhasilan berwirausaha tidak dengan seketika diperoleh. Itu sebabnya bagi para pemula atau pebisnis kawakan aspek-aspek yang disebutkan tadi penting dimiliki dan menjadi modal untuk meraih sukses. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut. Keterangan: Garis dengan dua anak panah yang menghubungkan antara X 1 dan X 2 , dalam Path Analysis bukan menunjukkan adanya hubungan, tetapi sebagai syarat analisis, bahwa keduanya harus independentidak ada hubungan antar X yang signifikan Imam Ghazali, 2005, Structure Equation Modelling, Semarang: Undip Press. Persepsi siswa tentang mata pelajaran kewirausahaan X 1 Persepsi siswa tentang lingkungan keluarga X 2 Motivasi Diri Y Minat Berwiraswasta Z Gambar 1 : Skema Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Mata Pelajaran Kewirausahaan Dan Persepsi Siswa Tentang Lingkungan Keluarga Melalui Motivasi Diri Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS XI DI SMK 2 MEI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 8 11

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS IX SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 75

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 21 12

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 88

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 5 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 106

PENGARUH PEMBELAJARAN SOFT SKILLS DAN LINGKUNGAN KELUARGATERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA MELALUI MOTIVASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS IX PROGRAM KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 45 101

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN PERSEPSI SISWATENTANG METODE MENGAJAR GURU MELALUI MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 10 101

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA KELAS III SMKN I SAMARINDA

0 0 28