mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar siswa baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, mengkomunikasikan, membuat
jejaring dll. Selain itu, penilaian ini juga relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran khususnya jenjang SD.
Penilaian ini harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki siswa, bagaimana mereka
menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, seorang guru dapat
mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan selama proses pembelajaran yang menuntut siswa untuk menunjukkan kemampuan dan
keterampilannya dalam memecahkan masalah yang dengan pengetahuan yang dimiliki. Penilaian autentik memonitor dan mengukur semua aspek
hasil belajar yang mencakup kognitif, sikap, serta keterampilan. Baik yang tampak sebagai hasil akhir maupun berupa perubahan dan perkembangan
aktivitas dan perolehan selama proses.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas ialah “Apabila dalam pembalajaran tematik guru menerapkan
model cooperative learning tipe pair check dengan memperhatikan langkah- langkahnya secara tepat, maka dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas IVB SD Negeri 06 Metro Pusat tahun pelajaran 20132014”
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas melalui penerapan model cooperative learning tipe pair check siswa kelas IV B SD Negeri 06 Metro
Pusat Kota Metro diperoleh kesimpulan sebagai berikut. 1. Penggunaan model
cooperative learning tipe
pair check
pada pembelajaran tematik dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Berdasarkan hasil penghitungan terhadap hasil observasi aktivitas siswa, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 55,87 dengan kategori cukup aktif.
Pada siklus II nilai rata-rata aktivitas belajar siswa diperoleh 66,77 dengan kategori aktif, dengan peningkatan dari siklus I ke II sebesar 10,9. Pada
siklus III nilai rata-rata aktivitas belajar siswa diperoleh 80,84 dengan kategori aktif dan peningkatan dari siklus II ke III sebesar 14,07.
2. Penerapan model cooperative learning
tipe pair
check dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik. Hasil belajar siswa meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor. Nilai rata-
rata hasil belajar afektif siswa pada siklus I sebesar 57,11 dengan kategori cukup, siklus II sebesar 67,77 dengan kategori baik, peningkatan dari
siklus I ke II sebesar 10,66. Pada siklus III sebesar 82,68 dengan kategori