Teori Belajar Behavioristik Teori Belajar Bruner

d. Materi IPS di SD

Materi IPS SD secara umum menggambarkan penekanan sarana akhir yang hendak dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses dan menyelesaikan pendidikan dalam program sekolah dasar, tujuan ini disusunberdasarkan hakekat bahan kaji IPS SD. Materi yang diajarkan di SD yaitu merupakan materi-materi yang menampilkan permasalahan sehari-hari yang terjadi dimasyarakat. Sedangkan menurut Zulkifli.,dkk 2007, hlm. 23 ―Materi pendidikan IPS di SD dikembangkan dan digali dari kehidupan praktis sehari-hari dimasyarakat. Masyarakat merupakan sumber serta objek kajian materi pendidikan IPS, yait berpijak pada kenyataan kehidupan yang nyata, dengan mengangkat isu-isu yang sangat berarti dari mulai kehiduan yag terdekat dengan siswa sampai pada kehiid upan yang luas dengan dirinya‖ Dengan demikian materi IPS di SD bersifat sikap,nilai dan moral memberikan kesepatan kepada guru untuk berkerja secara professional. Guru dituntut mampu menganalisis kurikulum dan mengembangkan materi IPS di SD serta memperaktekan pengajarannya berkaitan dengan penanaman tingkah laku, pengetahuan, pandangan yang harus dimiliki siswa.

2. Teori Belajar yang mendukung terhadap pengembangan Metode

pembelajaran Problem Solving.

a. Teori Belajar Behavioristik

Belajar adalah perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menujukkan perubahan tingkah lakunya. Guru harus mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan minat siswanya. Untuk mengetahui kebutuhan dan minat siswa, guru harus lebih jauh mengenal pribadi dari siswa yang di ajarnya. Menurut Budianingsih 2004, hlm. 20 dalam teori ini teori behavioristik, belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adaya interaksi antara stimulus dan respon. Menurut teori ini yang terpenting adalah masukan atau input yang berupa stimulus dan keluaran atau output yang berupa respons. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa misalnya daftar perkalian, alat peraga, pedoman kerja, atau cara –cara tertentu, untuk membantu belajar siswa. Sedangkan respons adalah reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut.

b. Teori Belajar Bruner

kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Memahami yaitu mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Siswa dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan. Menurut Bruner dalam Zulkifli,.dkk. 20 07, hlm.49 ‗siswa belajar dengan cara menyidiakan situasi nyata bagi terjadinya eksplorasi, dimulai formal atau bentuk-bentuk yang berada di sekitar kehidupan nyata siswa kemudian bererak meluas, dari yang kongkrit , dari yang dekat ke yang jauh. Bruner merumuskan pula tentang teori belajar dalam tiga tahap, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. 1. Tahap Enactive, apa yang dipelajari, dikenal, ataupun diketahui hanya sebatas pada ingatan. Artinya seseorang berpikir masih terbatas pada ruang,waktu, dan informasi yang diterimanya sebagaimana adanya. 2. Tahap Iconic, anak sudah dapat mengembangkan kemampuan berfikir yang lebih jauh, sudah mampu berfikir abstrak. mereka sudah dapat menggali, mencerna dan memahami apa-apa yang menjadi informasi tentang ruang dan waktu. Kemampuan berfikir logis sudah dapat mereka walaupun tingkat abstraksi konsep masih sangat rendah. 3. Tahap Symbolic, yaitu siswa sudah mampu berfikir abstra. Symbol-simbol bahasa, matematika, ataupun disiplin ilmu lainnya sudah dapat mereka pahami sebagai mana seharusnya‘. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya menciptakan dialog yang menyenangkan antara guru dan siswa, sehingga guru dapat menciptakan kondisi yang kondusif untuk mengajak siswa belajar eksplorasi dan penyelidikan diluar kelas.

3. Media Pembelajaran