Dampak pada masyarakat Kajian terhadap implikasi penerapan sistem baru yang akan

NASKAH AKADEMIK RUU PERLINDUNGAN DATA PRIBADI 89 dalam ekonomi global. Tampak bahwa legislasi Perlindungan Data Pribadi makin dilihat sebagai fitur dasar dalam kerangka hukum untuk kegiatan perekonomian.

3. Dampak pada masyarakat

Kebutuhan akan urgensi pengaturan data pribadi dilatarbelakangi munculnya berbagai keluhan dari masyarakat baik yang disampaikan oleh perseorangan, kelompok dan organisasi. Privasi atas data pribadi kerap kali terganggu melalui media cetak ataupun elektronik. Sejalan dengan penggunaan media sosial seperti facebook, twiter, line, path di Indonesia yang meningkat secara tajam, data statistik menunjukkan bahwa 123 pengguna internet pada tahun 2015 mencapai jumlah 72,7 juta pengguna aktif internet dan sekaligus pengguna aktif media sosial. Sebanyak 62 juta pengguna media sosial mengakses media sosial menggunakan perangkat mobile dan 32 juta penggunanya adalah remaja yang sangat rentan terhadap praktik yang mengekspos semua data pribadi ke dalam media sosial. Para remaja tersebut sangat rentan untuk menjadi korban kejahatan seperti penculikan, pelecehan dan perdagangan manusia. Keberadaan Undang- Undang Perlindungan Data Pribadi diharapkan dapat menggiring masyarakat terutama anak-anak untuk lebih berhati hati dan bagi pelaku kejahatan akan mendapatkan sanksi yang berat. 123 Artikel Berita, Tech in Asia,“Berapa jumlah pengguna website, mobile, dan media sosial di Indonesia?” 21 Januari 2015, https:id.techinasia.comlaporan-pengguna-website-mobile-media- sosial- indonesia”, diakses pada 20 Desember 2014 Pukul 18.00 WIB. NASKAH AKADEMIK RUU PERLINDUNGAN DATA PRIBADI 90

BAB III EVALUASI DAN ANALISIS

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT Terdapat tiga jenis sistem hukum yang berlaku di Indonesia, yaitu sistem hukum adat, hukum perdata, dan hukum islam. Ketiganya memiliki sistem tersendiri serta peraturan terpisah yang diatur oleh pejabat pemerintah yang berbeda dan diberlakukan di pengadilan yang terpisah. Perbedaan sistem hukum ini telah berkembang dan hidup berdampingan di Indonesia selama berabad-abad. Dalam sistem hukum Indonesia, tidak terdapat hak untuk mendapatkan privasi dan perlindungan data pribadi. Inisiatif untuk memberikan perlindungan terhadap privasi dan data pribadi berasal dari permintaan mitra internasional Indonesia dalam kerja sama ekonomi. Indonesia memiliki posisi strategis pada perdagangan internasional, termasuk perdagangan elektronik. Indonesia telah menandatangani pedoman OECD pada tahun 2004, dan mengikuti pedoman untuk menegakkan penerapan privasi dan regulasi perlindungan data. Indonesia sebagai anggota APEC, juga telah mengikuti Kerangka Privasi APEC 2004 APEC Privacy Framework, yang dengan jelas menyebutkan dalam kata pengantar: Potensi perdagangan elektronik tidak dapat diwujudkan tanpa kerja sama pemerintah dan pelaku bisnis untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi dan kebijakan yang membahas isu-isu termasuk privasi. Keanggotaan dalam APEC diharapkan dapat merangsang legislasi nasional untuk penyeimbang antara melindungi serta mempromosikan kerja sama ekonomi khususnya dalam perdagangan elektronik antar anggota.