NASKAH AKADEMIK RUU PERLINDUNGAN DATA PRIBADI
84 Eropa. Pada dasarnya Malaysia melarang transfer data
pribadi keluar
wilayah negara
Malaysia dengan
pengecualian-pengecualian. Keseluruhan
pengaturan mengenai transfer data pribadi tersebut dibutuhkan
untuk melindungi subyek data pribadi.
3. Konsep Perlindungan Data Pribadi
Pengaturan yang akan disusun diharapkan dapat melindungi data pribadi individu terhadap penyalahgunaan
pengumpulan serta
pengolahannya dipermudah
dengan teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Perkembangan
pengaturan data pribadi secara umum akan menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara dengan tingkat
perekonomian yang maju, yang telah menerapkan hukum mengenai perlindungan data pribadi. Hal ini akan lebih
mendorong dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat bisnis terpercaya, yang merupakan suatu strategi kunci dalam
ekonomi nasional Indonesia. Bagi
kepentingan konsumen,
kebutuhan akan
perlindungan data pribadi konsumen terutama di era di mana data pribadi menjadi lebih sangat berharga bagi kepentingan
bisnis, menimbulkan kekhawatiran bahwa data pribadi konsumen dijual atau digunakan tanpa persetujuan mereka,
sebagaimana contoh
pelanggaran yang
telah diuraikan
sebelumnya. Untuk itu, terlihat kebutuhan akan suatu perundang-undangan mengenai perlindungan data pribadi yang
bersifat khusus untuk memastikan bahwa data pribadi konsumen dilindungi dengan baik.
Bagi perkembangan ekonomi, perlindungan data pribadi yang bersifat khusus akan memperkuat posisi Indonesia sebagai
NASKAH AKADEMIK RUU PERLINDUNGAN DATA PRIBADI
85 pusat bisnis dan investasi tepercaya dan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan manajemen data global dan industri pengolahan data seperti komputasi awan
untuk berkembang di Indonesia. Ketiadaan hukum mengenai perlindungan data pribadi
yang bersifat umum di Indonesia dapat dilihat sebagai suatu kelemahan yang menyebabkan beberapa perusahaan tidak
memilih Indonesia sebagai lokasi untuk pusat penyimpanan datanya. Padahal, perkembangan pengaturan perlindungan data
pribadi akan mendukung pembangunan masa depan Indonesia sebagai pusat data global.
Pengaturan tentang data pribadi sangat diperlukan karena
mengatur mengenai
pengumpulan, penggunaan,
pengungkapan, pengiriman dan keamanan data pribadi dan secara umum pengaturan data pribadi adalah untuk mencari
keseimbangan antara kebutuhan akan perlindungan data pribadi individu dengan kebutuhan Pemerintah dan Pelaku
Bisnis untuk memperoleh dan memproses data pribadi untuk keperluan yang wajar dan sah.
Sebagai salah satu anggota masyarakat internasional, Indonesia
harus menyesuaikan
dengan perkembangan
masyarakat internasional yang telah mengatur masalah mengenai hak privasi atas data pribadi. Dengan demikian perlu
dilakukan harmonisasi pengaturan mengenai hak privasi atas data pribadi yang diatur dalam hukum nasional dengan
pengaturan di negara lain, agar tercipta suatu kepastian hukum bagi pengguna yang akan mendorong perkembangan dan
kemajuan berbagai bidang Indonesia.
NASKAH AKADEMIK RUU PERLINDUNGAN DATA PRIBADI
86
D. Kajian terhadap implikasi penerapan sistem baru yang akan
diatur dalam
undang-undang terhadap
aspek kehidupan masyarakat dan dampaknya terhadap aspek
beban keuangan negara 1. Dampak pada pemerintah
Data dan informasi memiliki peran yang sangat signifikan terhadap
kehidupan masyarakat
di abad
ke-21 ini.
Penyelenggaraan pemerintahan,
kegiatan bisnis
maupun perdagangan berkenaan dengan data pribadi, mulai dari level
nasional, regional hingga internasional. Penyusunan RUU Perlindungan Data Pribadi akan menciptakan suatu sistem
administrasi pemerintahan yang efisien dan efektif dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat. RUU Perlindungan
Data Pribadi akan membentuk tata kelola perlindungan data pribadi penduduk dan sekaligus melindungi hak-hak dasar
warga negara. Lebih jauh lagi, pemerintah saat ini telah mensahkan Undang-Undang No 24 Tahun 2014 tentang
Administrasi Kependudukan sebagai contoh adalah merupakan kebijakan pemerintah untuk menghimpun seluruh data dan
informasi setiap penduduk dengan memberikan nomor induk kependudukan sekaligus diberikan perlindungan atas data dan
informasi pribadi, namun tidak ada penjabaran lebih lanjut. Demikian pula berbagai peraturan perundang-undangan yang
memberikan hak
kepada pengelola
untuk melakukan
penghimpunan data dan informasi penduduk, tidak diberikan pengaturan yang mewajibkan pengelola untuk melindungi data
dan informasi pelanggan yang telah diserahkannya. Kondisi peraturan perundang-undangan tersebut di atas
telah menjadikan adanya kebutuhan suatu Undang-Undang