Ruang Lingkup Indonesia SMP Modul_KK_H_Profesional-1

8 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional H a. Pilih judul yang singkat dan menarik b. Hindari judul-judul yang klise, yang sudah ada, atau banyak dipakai orang c. Pilih judul yang „menggelitik‟ atau bahkan provokatif tapi tetap santun

4. Langkah-langkah Menulis Cerpen

 Memilih tematopik: Tematopik apa pun yang ada di masyarakat dapat dijadikan bahan baku cerpen, misalnya: pendidikan, sosial, lingkungan, olah raga, jumalistik, peristiwa sejarah, dan Iain-Iain.  Menentukan tokoh-tokoh dan mendeskripsikan watak tokoh: Tokoh dalam cerpen berfungsi sebagai alat penyampai masalah yang akan dikemukakan pengarang. Untuk itu tentukan tokoh yang akan berperan dalam cerpen Anda. Ada kalanya nama tokoh dipilih untuk menggambarkan watak tokoh tersebut. Untuk itu, selain memilih nama tokoh sekaligus Anda dapat menentukan watak tokoh tersebut, misalnya: Topan berwatak semau gue, suka bergaya, sombong, Dinda berwatak lembut, baik hati, Prabu berwibawa dan suka menolong.  Merumuskan garis besar cerita: Sebelum menuangkan ide ke dalam bentuk tulis, langkah efektif agar kita pengarang mempunyai pijakan cerita ialah merumuskan garis besar cerita. Misalnya: Cerita ini bermula ketika .... Tokoh mempunyai persoalanmengalami peristiwa …. Lalu ia ... sementara itu tokoh ... Persoalan di antara keduanya mencapai puncaknya ketika…, dan seterusnya.  Menentukan alur cerita: Dalam karya sastra dikenal ada tiga macam alur cerita yaitu alur progresif alur maju, alur regresif alur mundur, dan alur campuran. Karya sastra dikatakan menggunakan alur maju apabila peristiwa dalam cerita tersebut disajikan secara runtut dari awal cerita sampai akhir penyelesaian. Dikatakan menggunakan alur mundur apabila peristiwa yang disampaikan dalam cerita dimulai dari peristiwa saat ini lalu menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. Sementara disebut alur campuran apabila pengarang dalam menyajikan cerita menggunakan alur maju dan alur mundur sekaligus. Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional H 9  Menentukan latar cerita: Latar setting cerita terdiri atas tiga jenis, yaitu: latar tempat, latar waktu, dan latar peristiwa. Misalnya saja cerita yang akan Anda sampaikan tersebut terjadi di suatu tempat misalnya: di Yogyakarta, pasar malam, kantor guru, pada suatu waktu tahun, bulan, hari, sebelum matahari terbit, petang, dan lain- lain, dan pada suasana tertentu.  Memilih gaya penceritaan: Ada beberapa pilihan yang dapat digunakan untuk menceritakan suatu peristiwa. Kita dapat memilih gaya penceritaan secara langsung atau secara tidak langsung. Apabila penceritaan secara langsung menjadi pilihan kita, maka kita bisa menggunakan sudut pAndang aku-an, artinya kita pengarang seolah-olah mengalami sendiri peristiwa dalam cerita.  Memilih diksi: Diksi atau pilihan kata harus disesuaikan dengan tema cerita dan kepada siapa cerita itu ditujukan. Hal itu dimaksudkan agar cerita yang akan disampaikan terasa akrab dengan kehidupan pembaca sehingga mudah dipahami. Jika berlatih menulis cerpen menggunakan tema kehidupan remaja, Pengarang dapat memilih kata diksi menggunakan bahasa pergaulan dan istilah-istilah yang sering dipergunakan sehari-hari di kalangan remaja. Terkadang akan muncul kalimat seperti, “Doi tuh ngertiin gue banget”  Membuat kerangka karangan dan mengembangkannya: Kini kita sampai tahap akhir dalam menulis cerpen yaitu membuat kerangka karangan. Yang dimaksud kerangka karangan dalam pokok bahasan ini ialah skema urutan cerita atau peristiwa yang akan dikembangkan menjadi cerpen. Tentu saja kerangka karangan harus disesuaikan dengan alur cerita yang telah ditetapkan.

5. Cara Menulis Cerpen untuk Pemula

Berikut ini disajikan cara menulis cerpen yang disarankan untuk penulis pemula. Jika Anda akan membuat cerpen atau sedang memulai menulis cerpen, ada baiknya Anda melangkah dari gambaran besar cerita yang ada di benak Anda. Gambaran besar cerita itu meliputi hal-hal berikut ini: