Latihan Kasus Tugas Indonesia SMP Modul_KK_H_Profesional-1

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional H 21 Cerita pendek atau sering disingkat cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Berapa ukuran panjang atau pendek yang dimaksud memang tidak ada aturan baku yang dianut maupun disepakati diantara pengarang dan para ahli sastra Novel Novel sebenarnya merupakan salah satu jenis fiksi. Novel dan cerita pendek merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, novel dianggap bersinonim dengan fiksi LK- 03 Teknik Menulis Cerpen Pembelajaran apresiasi prosa dapat dilakukan sebagai berikut. Pertama; guru memilih sebuah cerita pendek yang sesuai dengan usia siswa, tingkat keterbacaan, dan nilai kehidupan. Mengingat waktu pembelajaran yang sangat terbatas, harus dipilih sebuah cerpen yang tidak terlalu panjang. Guru hendaknya sudah membaca lebih dulu, materi cerita yang hendak dibahas terutama struktur pembentuknya yang terdiri atas unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik terutama informasi tentang pengarang, kepengarangan, dan karya-karya pengarang tersebut. Kedua; menugaskan siswa untuk membaca cerita pendek tersebut dengan cermat. Andai cerita pendek tersebut cukup panjang, siswa diminta membaca dulu di rumah sebelum hari pembelajaran. Pada saat pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan, antara lain:  Bagaimana kesan Anda setelah membaca cerpen tersebut? Nilai-nilai apa sajakah yang Anda peroleh setelah membaca prosa tersebut?  Jika tidak ada yang menjawab, guru melanjutkan dengan memberi pertanyaan penegasan: Menarikkah ceritanya? Jawaban siswa mungkin bermacam-macam menarik, tidak menarik, membosankan, tidak tahu, dsb.. Berdasarkan jawaban tersebut, guru mengajak siswa untuk menelaahnya lebih jauh lagi. Ketiga; guru membimbing siswa untuk selanjutnya menganalisis struktur prmbangun cerita, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Kegiatan ini 22 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional H dilakukan secara klasikal, dengan rnemanfaatkan interaksi guru-siswa, siswa- guru,dan siswa-siswa secara maksimal.