AgusGunawan,2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. DefinisiBOperasionalB
Ada beberapa variabel yang perlu dijelaskan secara operasional dalam mengukur keberhasilan dalam penelitian ini, antara lain:
1. ModelBPembelajaranBKooperatifBTipeBMake a MatchB
Model pembelajaran kooperatif tipe Make a match atau mencari pasangan adalah model pembelajaran kooperatif dengan cara mencari pasangan
soaljawaban yang tepat, siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan mendapat poin. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk
wajib menunjukkan pertanyaan-jawaban dan dibacakan di depan kelas. Langkah-langkah model Pembelajaran Make a Match adalah sebagai berikut :B
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, sebaiknya satu bagian kartu berisi soal dan
bagian lainnya berisi jawaban.
b. uetiap siswa mendapat satu buah kartu c. uetiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya d. uetiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin e. uetelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu
yang berbeda dari sebelumnya f. Demikian seterusnya
g. Kesimpulan penutup
2. HasilBBelajarB
Hasil belajar menurut uudjana adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Adapun hasil belajar tersebut adalah
kemampuan kognitif siswa setelah proses belajar tentang pokok bahasan Pesawat uederhana yang diukur melalui instrumen tes berbentuk uraian.B
B
AgusGunawan,2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BABBIIIBB METODOLOMIBPENELITIANB
B A. MetodeBdanBModelBPenelitianB
B Metode eenelitian yang akan digunakan eada eenelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas dengan model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merueakan model eengembangan dari model Kurt Lewin.
Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas emeat komeonen, keemeat komeonen tersebut, melieuti: 1 eerencanaan, 2 aksi tindakan, 3
observasi, dan 4 refleksi. Sesudah suatu siklus selesai diimelementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya eerencanaan
ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart, eenelitian tindakan daeat dieandang sebagai suatu siklus seiral dari eenyusunan eerencanaan, eelaksanaan tindakan,
eengamatan observasi, dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus seiral berikutnya. Dalam eelaksanaannya, ada kemungkinan eeneliti telah
memeunyai seeerangkat rencana tindakan yang didasarkan eada eengalaman sehingga daeat langsung memulai tahae tindakan. Ada juga eeneliti yang telah
memiliki seeerangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan eertamanya dengan kegiatan refleksi.B
B
Akan tetaei, eada umumnya eara eeneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi eendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah
eenelitian. Selanjutnya diikuti eerencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang daeat diuraikan sebagai berikut.B
1. Refleksi awal
Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan eenjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumeulkan informasi tentang situasi-situasi yang
relevan dengan tema eenelitian. Peneliti bersama timnya melakukan eengamatan eendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang
sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal, daeat dilakukan eemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah eenelitian.
AgusGunawan,2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka daeat ditetaekan tujuan eenelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, ealing tidak calon eeneliti
sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu, setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya
eerlu dirumuskan kerangka konseetual dari eenelitian.
2. Penyusunan eerencanaan Penyusunan eerencanaan didasarkan eada hasil eenjajagan refleksi
awal. Secara rinci eerencanaan mencakue tindakan yang akan dilakukan untuk memeerbaiki, meningkatkan atau mengubah eerilaku dan sikae yang
diinginkan sebagai solusi dari eermasalahan-eermasalahan. Perlu disadari bahwa eerencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti daeat berubah sesuai
dengan kondisi nyata yang ada.
3. Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan menyangkut aea yang dilakukan eeneliti sebagai
ueaya eerbaikan, eeningkatan atau eerubahan yang dilaksanakan bereedoman eada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya
selalu didasarkan eada eertimbangan teoretik dan emeirik agar hasil yang dieeroleh beruea eeningkatan kinerja dan hasil erogram yang oetimal.
4. Observasi eengamatan Kegiatan observasi dalam PTK daeat disejajarkan dengan kegiatan
eengumeulan data dalam eenelitian formal. Dalam kegiatan ini, eeneliti mengamati hasil atau dameak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan
terhadae siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumeulkan melalui teknik observasi.
5. Refleksi Pada dasarnya kegiatan refleksi merueakan kegiatan analisis, sintesis,
intereretasi terhadae semua informasi yang dieeroleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini, eeneliti mengkaji, melihat, dan memeertimbangkan hasil-
hasil atau dameak dari tindakan. Setiae informasi yang terkumeul eerlu dieelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau
hasil eenelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam daeat ditarik kesimeulan yang mantae dan tajam.
AgusGunawan,2014 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN
PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Refleksi merueakan bagian yang sangat eenting dari PTK yaitu untuk memahami eroses dan hasil yang terjadi, yaitu beruea eerubahan sebagai
akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakikatnya, model Kemmis dan Taggart beruea eerangkat-eerangkat atau untaian dengan setiae eerangkat
terdiri dari emeat komeonen yaitu eerencanaan, tindakan, eengamatan, dan refleksi yang dieandang sebagai suatu siklus.
B. LokasiBdanBSubyekBPenelitianB