commit to user
xlvi
III. METODE PENELITIAN A.
Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan menggunakan data berkala time series. Analisis berarti data
yang dikumpulkan mula-mula disusun dan dijelaskan kemudian dianalisis. Sedangkan diskriptif merupakan metode penelitian yang tertuju pada pemecahan
masalah yang ada dengan cara menyusun data yang telah dikumpulkan, setelah itu dijelaskan dan kemudian dianalisis.
Metode deskriptif memiliki sifat antara lain memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-
masalah aktual dan data yang dikumpulkan mula-mula disusun lalu dijelaskan kemudian dianalisis Surakhmad, 1994.
B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive. Metode purposive yaitu suatu cara penetuan lokasi dengan sengaja karena terdapat
alasan-alasan diketahuinya sifat-sifat dari lokasi tersebut Surakhmad, 1994 Lokasi penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Klaten. Pemilihan
Kabupaten Klaten didasari atas pertimbangan bahwa kabupaten tersebut merupakan kabupaten yang berpotensi menjadi sentra produksi jagung di
Propinsi Jawa Tengah. Di Kabupaten Klaten jagung merupakan komoditi tanaman pangan terbesar kedua setelah padi. Luas areal panen, produktivitas dan
jumlah produksi tanaman pangan di Kabupaten Klaten pada tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.
commit to user
xlvii Tabel 4. Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan Di Kabupaten
Klaten Tahun 2008 Komoditas
Luas Panen Ha
Produktivitas KwHa
Produksi ton Padi sawah
57.912 62.06
359.389 Padi lading
341 31,45
1.072
Jagung 9.839
80,82 79.518
Kedelai 4.128
16,47 6.797
Ubi kayu 1,873
276,47 51.783
Ubi jalar 65
113,93 741
Kacang tanah 2.520
9,76 2.460
Kacang hijau 194
11,58 225
Sumber : BPS Kabupaten Klaten Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa jagung memiliki luas areal
panen, tingkat produktivitas dan jumlah produksi terbesar kedua di Kabupaten Klaten. Selain itu jagung tidak memerlukan persyaratan khusus dalam
pembudidayaannya. Jagung hanya memerlukan lingkungan dengan curah hujan berkisar sebesar 80-200 mmtahun yang sesuai dengan besar curah hujan di
Kabupaten Klaten yang berkisar 75-243 mmtahun dalam kurun waktu enam belas tahun terakkhir. Kesesuaian syarat tumbuh jagung dengan keadaan lahan di
Kabupaten Klaten membuat tanaman jagung menjadi potensial untuk dikembangkan. Hal tersebut akan meningkatkan jumlah produksi jagung.
Selanjutnya peningkatan jumlah produksi diharapkan dapat meningkatkan penawaran jagung di Kabupaten Klaten dan menjadikan Kabupaten Klaten
sebagai salah satu sentra produksi jagung di Jawa Tengah. Terkait dengan potensi yang dimiliki, maka Kabupaten Klaten dipilih untuk diteliti mengenai
faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penawaran jagung dan elastisitas penawaran jagung di Kabupaten Klaten.
31
commit to user
xlviii
C. Metode Pengumpulan Data